Friday, December 23, 2011

Selamat Hari Ibu Bagi Yang Merayakan!


Kasih saya padamu semestinya
lebih manis dan kuat lagi, Bu...

pic taken from my old file (random googling)

Tadi malam ada seorang teman yang mengingatkan saya: "Besok hari Ibu, lho..."
"So what?" saya menjawab dalam hati.
Tidak pernah seumur-umur saya tahu ada perayaan dengan dalih Hari Ibu, Mother's Day.
Bagi saya, everyday is a mother day!
22 Desember cuma bilangan tanggal, tidak ada sesuatu yang khusus. Bagi saya sama saja dengan tanggal-tanggal lainnya, dengan hari-hari lainnya. Dalam pandangan saya daripada hanya mengucapkan dan membeberkan Selamat Hari Ibu, lebih baik kita menekankan pada seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk membalas air susu yang ibu kita berikan.
Nah, memangnya siapa sih yang dilahirkan pada tanggal 22 Desember sehingga hari itu yang ditentukan sebagai hari Ibu?
Mengapa tidak tanggal lain saja, 24 Juni misalnya...?

Jadi saya mengucapkan "Selamat Hari Ibu" bagi siapapun yang merayakan.
Saya sengaja untuk tidak menulis status di jejaring sosial dengan ucapan semacam ini: "Selamat hari ibu, emak, enyak, nyokep, memes dan seterusnya..."
Mengapa?
Ini alasan saya:

1. Ibu saya tidak akan membuka jejaring sosial itu dan membaca apa yang saya tulis.
2. Ibu saya tidak membutuhkan ucapan selamat hari ibu dari saya via status jejaring sosial.
3. Ibu saya tidak membutuhkan ucapan semacam itu (ini yg sesungguhnya).
4. Ibu saya berhak mendapatkan lebih dari sekedar basa basi yang tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh beliau.
5. Saya tahu apa yang lebih diinginkan Ibu saya, daripada sekadar usaha penulisan status dengan tujuan eksistensi diri di jejaring sosial.

Jujur, lagi-lagi saya muak. Nyaris saja saya melakukan sesuatu yang sebenarnya sia-sia, tanpa ada tujuan. Mau mengucapkan Selamat Hari Ibu, tapi kemudian saya pikir lagi, siapa yang akan saya beri ucapan sebenarnya? Ibu saya atau teman-teman jejaring sosial yang ada di list profile saya itu?
AH! Saya tidak ingin nama agung seorang ibu, ibu saya menjadi sarana eksistensi diri jejaring sosial bagi diri saya.

Saya sempat berpikir, yah setidaknya dengan status jejaring sosial saya yang intinya mengucapkan Selamat Hari Ibu, siapa tahu kemudian teman-teman di list saya yang lupa kemudian jadi ingat ibunya, semakin perhatian lagi kepada ibu mereka. Hehehehe... entahlah lagi-lagi itu bukan sesuatu yang menjadi tujuan saya.

Cukup saja saya renungkan untuk diri saya sendiri, sudah seberapa besar perhatian saya untuk Ibu?
Saya ingat, saya bahkan nyaris egois. Berpikir empiris dan betapa bahwa saya ini seoonggok daging keji yang sudah terlalu lama bermain dengan air mata beliau.
Begitu ada masalah, "IBU" yang selalu dijadikan tempat bercurah.
Begitu ada kesulitan, "IBU" yang selalu dijadikan sasaran untuk berbagi kesedihan.
Dan sudah terlalu lama masa ini berlaku, bahkan sejak saya mulai bisa berdiri, berjalan, berlari. Jadi sekarang waktunya bagi saya untuk bisa menopang beliau. Dengan tangan saya sendiri, dan bukan dengan sekedar ucapan via dunia maya "Selamat Hari Ibu" atau bahkan helaian tulisan panjang, "I Lup U Pull, Mom".
Aaah... klasik.
Kita tidak akan bisa membalas jasa-jasa ibu kita seutuhnya.
"Kalau kamu ingin membalas jasa-jasa ibumu, ya kembalikan saja air susunya... kalau bisa!"
Hahaha, ini ucapan salah seorang ihwan kenalan ketika kami sedang membahas perkara nikah muda.
Ya seberapapun besar usaha kita dalam membalas segala jasa beliau, tentunya bukan kita yang dapat menilai usaha-usaha itu. Coba tanyakan lagi kepada Ibu kita, sudah cukup berbaktikah kita pada beliau?
Sudah cukupkah perhatian kita kepada beliau?
Mendadak saya jadi teringat lagu Bung H.Rhoma Irama:
"Jika kau takut, pada rajamu... lebih takutlah pada Ibumu.
Bila kau sayang... pada kekasiih... lebih sayanglaaah pada ibumu..."

Semoga saja saya bisa!

Sekali lagi,
SAYA UCAPKAN SELAMAT HARI IBU BAGI KALIAN YANG MERAYAKAN!"


Catatan:
Tulisan ini bukan milik saya. Tapi saya suka sekali karena 'efek kejut' yang dihasilkan setelah membaca keseluruhan tulisan. Ini dibuat sekitar dua tahun lalu, pada saat dekat dengan momen hari ibu seperti sekarang oleh salah seorang senior saya di SMA. Link asli tulisannya disini (klik saja). Jadi untuk segala komentar, agar segala apresiasi tidak melayang pada arah yang salah yaitu saya (yang sebenarnya hanya meng-copy dan mengedit tulisan serta tanda baca disini), bisa dilayangkan via message kepada yang bersangkutan.
Previous Page Next Page Home