Thursday, January 28, 2010

ON PACKING..

Memposting disela packing, hampir selesai nih  eek. Besok jam 8 pagi saya berangkat ke Malang. Akhirnya waktu ini datang juga. Yang saya nantikan sekaligus saya takuti : kembali kuliah.

I do miss my room, yang setelah lima bulan ngga dihuni ngga tau deh udah jadi apa. Mungkin begitu buka pintu udah banyak jamur-jamur yang siap digoreng kali yaa.. semoga aja ngga ada kelelawarnya juga :argh: Mungkin nanti saya bisa bikin film horror Kamar Ninda (terinspirasi dari Rumah Dara), siapapun yang masuk ke dalamnya akan saya sambut dengan baik dan saya suguhi makanan dari jamur di tembok yang saya olah biar pingsan dan bangun-bangun ingetnya dia tukang kebun sukarela tanpa digaji biggrin
Do'akan saya ya teman-teman..
Sampai ketemu di posting berikutnya, saat saya sudah ada disana smile.

Tuesday, January 26, 2010

CATATAN PATAH HATI KEPADA VENUS #2


Aku selalu skeptis selama ini mendapati kata-kata para pria kepada pasangannya : apa sih yang ngga untuk kamu? Apakah itu akan benar-benar berlaku? Apakah itu akan selalu berlaku? Aku tahu aku bahkan tidak pernah berkata semacam itu pada venusku, dan dialog yang pernah terjalin antara aku dan dia hanyalah dialog tidak penting dalam dunianya tapi begitu berseri di duniaku. Ya, dialog semacam : dosennya datang ngga ya? Atau eh sekarang jam berapa ya?
Bella, aku tidak tahu ternyata begini nyeri rasanya.. satu hal yang kutahu dari putus cinta adalah kenangan, kenangan dan kenangan yang menusuk-nusuk perih bukan atas patah hatinya. Karena jika dirunut, patah hatipun aku sudah terlalu sering.. hanya tak pernah sesakit ini. Mungkin karena aku pernah memilikinya maka semuanya jadi lebih tak tertahankan.
Kamu pasti ingin tahu bagaimana bisa aku sempat memiliki waktu sebulan bersama venusku? Baik, akan ku urut :

Monday, January 25, 2010

CATATAN PATAH HATI KEPADA VENUS #1

Kata Saya:
Udah lama ya ngga posting :P hehe padahal baru tiga hari dari posting terakhir *dijitakin teman Blogger*. Saya tetap nyicil blogwalking kok. Dikit-dikit sih, saya sesuaikan dengan waktu luang. Mendadak padat kerja, prabalik Malang. Saya cek tadi modemnya udah minta makan. Alias dibayar. Hahaha, tinggal 6ribu lagi.. maklum prabayar. Kemarin cerpen saya dimuat, nyadar saya selama ini keasikan nulis prosa-prosa pendek atau puisi GeJe pengejawantahan resah. O boii.

Cerpen ini pembaca pertamanya mengatakan kalau dari sisi cowok kayaknya lemah banget yaa.. Why? Kenapa sisi cowok sensitif dengan masalah kuat-lemah perasaan dan identik logika? Contohnya yang saya angkat ini, bukan maksud sok tahu dengan perasaan cowok. Saya cuma menyelami beberapa yang pengecualian dari pendapat umum Manlogic. Dan saya mengangkatnya dari satu kisah yang pernah diceritakan saudara sepupu saya. Sebagian kecil dari umum itu ada loh ;) dan saya memotong cerpen ini jadi dua posting karena kepanjangan buat ditulis di satu posting (Prolognya aja sepanjang ini ahaha). Judul aslinya yang dimuat Catatan Patah Hati, tapi judul postingan ini sepertinya lebih cocok deh.. Semoga teman Blogger ngga bosan baca yaa.. enjoyyy!!

Catatan Patah Hati Kepada Venus


Aku terbangun di hari Senin pagi dengan perasaan kacau. Tuhan.. tolong beritahu aku apa yang harus kulakukan.. kamarku jauh dari rapi, kaca mataku buram di atas meja. Dingin. Sedikitpun aku tidak ingin membersihkan lantas memakainya untuk bersiap masuk kuliah.
Aku menatap ponsel yang juga bisu.. hening, padahal dari kemarin aku menantikan dia berhenti dari bisunya. Aku mengharapkan menerima sms atau telepon dari dia, mengatakan bahwa dia menyesal atas kegegabahannya, atau waktu itu dia sedang sakit sehingga tanpa sadar bicara di luar kontrol. Mungkinkah?
Mungkinkah rangkaian kalimat semantap itu diucapkan dalam khilaf? Aku mengacak rambutku asal-asalan. Menoleh ke atas meja dan tanpa sadar menatap foto itu, foto jelita yang tiap kali menatapnya separuh nafasku tercerabut lenyap tanpa peringatan. Dia memang mempesona. Mata lentik dan rambut panjangnya sanggup membuatku memohon-mohon agar dia bersamaku, dan semuanya itu juga ternyata mampu membuatku bertekuk lutut agar dia mau kembali.. agar dia mau meninjau ulang keputusannya.
Aku kembali rebah ke kasur kerasku, membiarkan pandanganku berlari menelusuri atap yang tak seberapa lebar ini. Ah, kamu dimana ya? Sedang apa ya?
Bella… aku menyebut nama itu, hati-hati dan mengapung. Dari hati, berlanjut ke otak yang terus memutar memori sebulan belakangan. Iya sebulan, untuk penantian tiga tahun. Aku memujanya setengah mati sejak bahkan dia belum nampak secantik sekarang, tapi bahkan dengan wajah berkeringatnya, dengan kuncir tiga tak beraturannya dia sudah nampak seperti venus. Aku kurang jelas, venus seperti apa bentuknya. Tapi dia benar-benar mempesona. Bahkan ketika kaca mataku kabur, dialah yang paling kelihatan mencolok dan jelas dimanapun aku melihatnya.
Tiga tahun… aku memain-mainkan jariku gamang, entah apa saja yang aku lakukan selama itu. Aku menunggunya. Meskipun dia selalu mengabaikanku, meskipun dia sudah bersama banyak pria selama itu. Tipenya pun nyaris sama, tak jauh berbeda satu sama lain, tipe pria yang hampir semua orang di kampus kenal. Yang aktivis, rupawan dan bermobil. Aku? Jangan harap masuk hitungan.
###
Dan aku melihat dia, menatapi langkahnya ketika masuk kelas, ketika berjalan di pelataran parkir. Aku hapal ekspresinya yang kepedasan ketika makan dikantin, mengerut ketika susah mengerti keterangan dosen di kelas, atau wajah berbungannya ketika menatap lelakinya. Aku hapal semuanya, kurekam dengan baik dengan lensa mata minusku selama tiga tahun.
Selama tiga tahun, waktu yang tak sedikit untuk hati bisa berubah. Tapi nyatanya aku tetap kukuh, hatiku tak berubah.. hatinya yang terus berubah. Selama tiga tahun itu, entah berapa jumlah satuan yang datang dan pergi.. membuatnya bersinar terus lagi-lagi murung. Begitu seterusnya, dan selisih antara satu dengan lainnya tak pernah lama. Dia venusku, aku yakin tak akan ada yang mampu menutup mata dari gemerlapnya. Tak terkecuali aku.
Aku menjaganya dengan tangan tak tampakku, dengan mataku, dengan kaki yang berlari tanpa harus dia tahu. Aku mengiriminya bunga dan kue ulang tahun mungil berlilin ketika dia berulang tahun, tepat jam 12malam lebih satu detik yang aku sampaikan dengan memencet berulang-ulang bel rumahnya kemudian sembunyi. Aku tetap disana terjaga menunggu, memastikan semua itu sampai ke tangannya.
Dia tidak tahu…
Aku juga yang meresume semua catatan ketika dia mengeluh catatan satu mata kuliahnya hilang, aku memformatnya rapi kemudian memberikan padanya dalam bentuk print-out. Yang kuletakkan begitu saja diatas tasnya ketika dia lengah, aku sertakan itu untuknya agar dia tidak kebingungan mencari pemilik resume catatan itu.
Aku cukup puas melihatnya berbinar lega, aku cukup senang melihatnya berkilauan. Dan aku merasa kecut ketika mendapati bunga dan kue itu dia pikir dari lelakinya saat itu, lebih lagi merasa kecut ketika si lelaki mengakuinya dengan polos jumawa padahal dia lupa kapan Venusku berulang tahun. Dia kesulitan menyusun ingatan ulang tahun Bella venusku dengan Bella-Bella miliknya yang lain.
Aih, aku menekan kecut perih yang pahit itu. Biar sajalah, apa saja agar venusku bahagia.
Bersambung...

Friday, January 22, 2010

WAKTUNYA KEMBALI KULIAH

Hello all!
Rencananya sih saya ngga mau ngetik panjang, pendek aja, tapi ngga tau juga deh kalau sampai molor jadi coki-coki hehe.

Sekarang udah mulai liburan panjang untuk mahasiswa, gimana? Teman blogger yang mahasiswa udah libur belum?

Tanggal 1-12 Fakultas saya sudah mulai agenda menyusun Kartu Rencana Studi. That's mean saya sudah harus balik lagi ke Malang, kembali kuliah setelah satu semester cuti. Kembali adaptasi dengan banyaknya hal-hal yang saya lupakan sebagai mahasiswa. Saya mesti ngurus izin ke rektorat dan merencanakan mata kuliah apa saja yang akan saya ambil, bagaimana menyusun KRS dengan mata kuliah yang tepat agar saya tidak ngos-ngosan semester ini dan semester depan yang semoga saja jadi semester terakhir saya kuliah.
Mungkin saya akan jarang BW dan posting dulu, terlebih modem saya belum terbeli. Masih nunggu teman saya yang kuliah di Jakarta punya waktu luang untuk pulang, btw.. iya saya nitip modem ke teman saya itu. Mungkin sekitar Maret baru ada.

Meskipun baru dimulai tanggal 1, saya berangkat tanggal 28. Saya harus nyicil baca-baca buku kuliah biar pas kuliah dimulai, saya ngga blank-blank amat. Saya pikir dulu, balik kuliah adalah sesuatu yang bakal membuat pikiran dan perasaan saya membaik banyak, tapi ternyata kesimpulan saya salah.

Beberapa waktu ini saya jadi mikir, hidup saya tidak gampang.. that's  all gonna be crazy. Sumtim, I just want a big NORMAL life. Uff, tapi saya juga ngga layak ngeluh kalau dipikir-pikir.. masih banyak orang yang lebih sedih ketimbang saya, mungkin mereka cacat seumur hidup atau bahkan ngga tau siapa orang tuanya? Well, saya masih jauh lebih beruntung. Alhamdulillah.

Tapi memang semua sudah tidak lagi sama, keadaan dan perasaan saya seperti waktu mudik lebaran itu. Saya sempat benar-benar pusing waktu ngobrol sama Papa saya dan beliau melarang saya untuk sering pulang, tetap balik kuliah, dan tetap semangat mengejar ketinggalan. Disisi lain saya bimbang, seperti apa nanti rumah tanpa saya? Nenek saya bilang mau pulang, ngga lagi tinggal di rumah saya, sementara adek sangat sibuk dengan kegiatan akademis dan semuanya itu sampai pulangnya sering sore hanya untuk ganti baju terus les lagi sampai malam.

Yang saya kesalkan, dia sama sekali belum bisa mengerti untuk jadi mandiri. Segala hal maunya diurusin, ngga mau turut campur. Kalau dulu mama saya masih ada mungkin ngga masalah tapi nanti bahkan ketika sudah ngga ada saya dan nenek lagi?

Papa saya bilang ngga masalah menghandle pekerjaan rumah asal adek saya juga mau mandiri, ngga semua-semuanya serba tergantung lagi. Saya juga khawatir dengan keadaan psikis Papa saya jika sedang sibuk sementara adek saya bukan lawan bicara yang enak.. masih manja, kolokan, tukang ngambek.

Sejauh ini papa saya ngga pengin nyari pembantu, beliau bilang mending uangnya ditabung untuk keperluan pendidikan saya yang rencananya melanjutkan S2 dan adek yang setelah lulus SMA maunya melanjutkan ke Fakultas Kedokteran Gigi di salah satu PTN.

Sebenarnya, saya juga ngga suka terus-terusan ngomelin dia, cause I love her. Tapi saya ngga tau lagi bagaimana harus bilangin sementara seringnya tiap bilang baik-baik juga dimentahin, malah kadang tanggapannya bikin saya nangis.

Saya tahu saya akan sering kepikiran rumah saat sudah ada di Malang, dan tadi sore saya lagi-lagi ngomongin ini ke adek (dia nangis). Yah semoga dia mengendapkan nasehat saya benar-benar sampai nanti.. bukannya cuma sesaat mampir di kepala.

I ♥ you sist, hope you'll be understand bout this condition..
Sekalian majang award-award dari Mbak Syifa dan Mbak Riesta
Dapat juga dari Teh Caca dan Mbak Henny Maaf karena saya bingung pasangnya, jadi ucapan makasih aja ya :) mungkin ada yang kelupaan awardnya belum saya pasang, mohon diingatkan..

~ See ya! ;)

Wednesday, January 20, 2010

TERNYATA GAMPANG JATUH CINTA

Sadar bahwa ternyata aku adalah jenis orang yang sangat gampang dan sering jatuh cinta.

Aku jatuh cinta pada angin, pada hujan, pada matahari yang mau tidur, pada bulan yang dilingkar awan, pada tawa, pada tarian, pada ketegaran, pada gambar, pada isyarat yang bisa dirasa, pada pekatnya kopi, pada hangat susu putih, pada manisnya teh tawar, pada bidang cahaya, pada lilin, pada kembang api saat malam sudah terlampau tua, pada momen, pada malam dingin, pada ruap embun, pada lagu-lagu indah, pada nyanyian, pada kata-kata (yang terakhir ini yang sering).


Dan juga pada kamu (sialnya, ini jauh lebih sering lagi).

Monday, January 18, 2010

FIBIANGLILIANA'S BLOG

Lagi-lagi saya ngga tahan untuk ngga ngerombak template :S

dan si kuningpun berubah lagi, hasil dari beberapa jam nguplek HTML layout. Bisa merasakan bedanya? Iya, sekarang lebih luas ;) 

Tapi... faviconnya hilang sih :( nanti deh dipasang lagi..
Selama ini saya mengalami jam tidur yang kacau. Kemarin sempat pindah jam tidur lebih awal, tapi jam 12 TENG saya tiba-tiba melek. Yah.. bagus deh, karena akhirnya saya bisa tahajjud lagi setelah lumayan lama vakum karena jam tidur berantakan. Gimana ngga berantakan kalau saya baru bisa tidur jam setengah tiga pagi. Bangun-bangun udah shubuh aja.. huhu.

Setelah dipikir-pikir ini bawaan dari semester awal saya kuliah, sering begadang ngerjain tugas (atau nonton film atau baca buku ehehe). Diperparah dengan semenjak samting wrong dengan kaki saya yang bikin saya jarang tidur karena rasa ngga nyaman. Yah senyaman yang kamu bisa dengan adanya benda asing bernama pen atau platina di dalam kakimu yang jumlahnya bukan cuma satu.

Lagi sakit pinggang, punggung, leher, sungguh ngga nyaman T___T selain itu koneksi saya juga lagi-lagi ngambek (diprotes Mbak Kuya : kok error mulu koneksinya?).. BW saya sama sekali ngga optimal.. tapi akan saya usahakan, meskipun agak nyicil untuk mampir ke rumah teman-teman semua. Sabar yaa.. 

Oh ya, salah satu sahabat saya Sofi yang sering saya gosipin di blog ini baru aja ikutan masuk ke dunia Blogger dan tanpa tanggung-tanggung langsung punya dua blog. FIBIANGLILIANA'S IGLOO (isinya curhatan-curhatannya) dan Stoples Fi (isinya opini-opini mengenai berbagai hal yang tentunya enak dibaca kok. Apa gunanya pernah nempatin kapling Redaktur Pelaksana LPM Indikator FE-UB kalo tulisannya ajrot-ajrotan seperti saya seseorang yang punya blog berwarna kuning).

Betewe busway ternyata nama Blogger ID yang dia pakai itu hasil comotan dari salah satu cerpen lama saya yang saya dedikasikan untuk sahabat saya itu. Mau kenalan? Monggo dikunjungi rumahnya... yang masih 'mentah' dan 'bau cat' itu.. Masih butuh banyak bimbingan ngeblog nih dia.


Mohon disayangi biar dia selalu hidup sesuai permintaan di fotonya ini yaa.. ehehehe 
P.S. Buat Sopi : mana recehan upah promosiinnyaa??? :p 

Friday, January 15, 2010

JIKA KAMU SUDAH BEGITU SUPERIOR

Jika kamu sudah begitu superior..
Masih perlukah sesuatu yang tidak bisa menambal?
yang tidak bisa menutupi,
yang tidak bisa menambah,

yang tidak bisa melengkapi...
: Aku.

Wednesday, January 13, 2010

SAHABAT DAN PENGARUH

Saya pernah membaca di sebuah majalah mengenai kecenderungan orang untuk bergaul , berteman atau menyukai orang yang hampir mirip dan menyerupai dirinya. Misalnya dalam hal selera, hobi, cara berpikir dan memandang masalah, atau bahkan tipe calon pasangan hidup :p
Lepas dari itu setiap orang sebenarnya saya pikir, sadar atau tidak pastinya punya parameter untuk berteman dekat dengan seseorang. Entah berdasarkan kemampuannya menjaga rahasia, penampilan, atau yang lain. Mungkin dalam hal berteman artinya bisa meluas, dan akan kedengaran pilih-pilih sekali ketika seseorang hanya mau berteman dengan kalangan tertentu dan kategori tertentu pula. Sekali lagi yang saya bicarakan adalah teman dekat, sahabat.
Lihat konteks ini : jika kita berteman dengan dengan seseorang yang sangat ember dan tidak bisa menjaga rahasia, kita bisa tentu saja. Tapi apakah bisa dan kita mau menerima dia menjadi sahabat yang tahu berbagai macam pikiran terpendam, keinginan, obsesi dan rahasia kita? Sahabat yang biasanya selalu jadi tempat kita berbagi. Nah, sampai disini pasti readers sudah mengerti maksud saya.
Tapi yang saya dapati ternyata teori di pembuka postingan itu tidak melulu benar, kita bisa memulai persahabatan bahkan pada saat dimana kita sama sekali tidak menemukan diri kita dalam seseorang. Kita tidak mendapati kesamaan apapun dalam diri kita dengan sahabat tempat kita biasa berbagi. Saya punya dua sahabat dengan hal-hal unik dalam diri mereka yang tidak ada dalam diri saya. Cara mereka berpikir, cara mereka mengambil keputusan dalam menghadapi masalah.. berbeda jauh dengan saya. Bahkan juga selera dalam hal apapun.
Dan saya mendapati bahwa waktu pertemanan dekat kami yang lama membawa banyak pengaruh. Yah saya tetap tidak sependapat dengan teori majalah yang saya baca itu, tapi saya menemukan bahwa berteman dekat dengan siapapun bisa membuat diri kita berubah, semacam adaptasi dengan orang tersebut.
Saya sering kaget, mungkin karena kelamaan bersama mereka saya jadi ikut suka dengan hal-hal yang disuka sahabat saya. Salah satu sahabat saya suka banget dengan segala macam baju motif bunga-bunga, dan gara-gara dia sekarang saya juga suka.
Sebaliknya, saya suka dengan berbagai macam aksesori macam jam tangan atau baju yang berwarna putih, sahabat saya pun juga jadi ikutan suka. Contoh lain, waktu SMP saya yang sama sekali ngga suka matematika.. gara-gara sebangku dengan sahabat saya yang gemar matematika, saya jadi ikut-ikutan asik ngutak-ngutik rumus-rumus dan angka-angka itu.
Begitu juga dengan teman kos saya yang tentu saja orang paling dekat karena tinggal serumah, teman saya ini cuma suka beli buku tapi jarang dibaca.. sayalah yang banyak membaca buku-buku yang dia beli. Melihat saya yang tiap kali membaca seolah 'tenggelam' dalam dunia lain dia jadi ketularan pengin baca.
Maka bertambah baik atau buruknya dirimu banyak tergantung dari baik buruknya teman dekatmu. Teman yang baik akan bikin kita jadi lebih baik, teman yang ngga baik? Yaah, itu tergantung pada iman kita ya :)
Omong-omong soal 'teman baik' saya mau majang award dari teman-teman saya yang baik nih ;)

dari Mbak Kuya
MAKASIH^^

SOAL SOMBONG MENYOMBONG

Masih posting tulisan amat sangat keren ngga mutu tengah malam seperti halnya kemarin-kemarin, ngga tahu mesti ngapain..

Mau tidur belum ngantuk.. Mau ngantuk, belum tidur.. Mau masak, udah malem. Mau nangkep tikus juga takut (lhah ngapain juga nangkepin tikus?). Tapi pikiran saya yang lari-larian butuh penyampaian, butuh pelampiasan nafsu makan dengan Vidoran...

Sebagian dunia sudah hening. Seringkali kelelahan malah bikin saya ngga bisa mikir dan sulit tidur sambil jongkok hehe ya iyalah.. ngapain juga tidur sambil jongkok? Saya menjerang air, minum teh hangat. Malam-malam. Mungkin inilah bagian terbaik dari hari ini. Teh hangat, coklat dan koneksi yang sudah membaik mau nemeni saya jalan-jalan kesana kemari ngga mogok minta dibensinin lagi (baca : isi pulsa).

Untuk kemudian numpang ngomel sebagai perwujudan meninggalkan jejak. Dih.. entah kenapa kalimat barusan terdengar seolah saya ini buronan yang dikejar-kejar karena hobi filateli dan goyang poco-poco.. (hueheheh kayak ada aja orang jadi buron gara-gara kegiatan abstrak barusan).

Betewe jadi inget nih.. udah sejak kapan ya ikan saya absen ngga dikasih makan.. mudah-mudahan ngga mati. Kalau bayi saya sih udah ada yang ngasih makan dong, jadi ngga kuatir bakalan mati. Lagi-lagi kalimat saya barusan menimbulkan asumsi berlebih ya? Maksudnya Baby Adopter dan Happy Aquarium di facebook itu lhoh.. *sambil monyong, untung udah sikatan* hihi ketauan tiap login fb main game doang...

Oh iya, barusan pas di facebook saya ketemu sama beberapa temen SMA. Sampai sekarang saya masih ngerasa aneh pada perubahan. Ya pada temen-temen SMA saya itu. Yang dulunya ngetop banget di sekolah, reputasi geng-geng macem sinetron anak SMA, kenal sama kakak-kakak kelas yang juga sama ngetopnya.. yang... yah.. pokoknya gitu deh., misal susah dapet bayangan, kayaknya anda jarang nonton tipi ya? Sekarang malah ngga kemana-mana.

Saya ngebayangin tentu hebat banget karena mereka bisa meredam rasa malu dan seolah ngga kenapa-napa. Mereka yang dulu koar-koar mau masuk kampus bergengsi dan secara ngga langsung memandang rendah orang lain, taunya disitu-situ doang.

Pembelajaran (lagi) bagi saya, untuk ngga pernah besar kepala karena diri saya yang segini-gini doang ini.

Tapi juga apanya emang yang mau disombongin? Ahahahaha, kayak ada aja aah... *ketawa ngenes*

Sekian laporan amal aspal asal untuk hari ini.

Monday, January 11, 2010

JUST A STUPID POSTING #1

Lagi-lagi salah dengerin lagu.
Semula ngga ngeh pas koneksi lumayan lancar, waktu koneksi mulai bikin kesel.. baru tahu dan denger bener apa aja isi playlist saya. Semuanya bikin metal. Biar kata lagunya Secondhand Serenade atau Avenged Sevenfold, ya sama aja kali, liriknya mellow..
Ngga apa-apa sih, semua lagu itu banyak yang lagu favorit saya. Tapi jadinya salah banget ketika saya denger pada saat saya sedang ngga enak hati tanpa sebab jelas seperti ini.

Ngga selalu secepat ini saya nyerah sama koneksi buruk. Tapi leher, kepala dan badang meriang.. maunya demo melulu.
Keroyokan bikin repot saya. Uhuhu. Apa betmut berpengaruh langsung ke kondisi ya?


Malem-malem pusing. Pikiran-pikiran aneh ngga penting berseliweran, belum lagi lagu-lagu menohok kepala. Pengennya sih tidur. Pengennya.


Tapi malah ngetik ini di ponsel saya sambil keinget puisi NOKTURNO.


sama yang soal belimbing itu..

Kau kan yang tidak suka sayur asem?  Aku paham, cinta kita telah kausayur selama ini tanpa Belimbing wuluh; Demi kamu, tau! 
Yang tak bisa kupahami adalah kenapa kau melarangku menyapa pohon itu ketika ia berpapasan dengan kita di jalan.


Kok bisa ya, Bapak Sapardi Djoko Damono sekeren itu meracik kata?


Jadi sekarang apa?
Mm, menemukan kalau kadangkala kita fokus pada pikiran tentang hal-hal jauh dari jangkauan. Sehingga hal-hal lain yang lebih sederhana jadinya kepalang tanggung asing. Seharusnya sederhana, cuma ada K(amu) dan A(ku). Tapi kenapa ya selalu ada rentet lowong? apa mungkin sudah jadi ENTER? Banyak  ENTER? Tandanya dialog yang sering tak lancar.

Mikirin apa ya kamu saat ini...?

[?]
[?]
[?]



(Tengah malam, bergelung lagi ke selimut)

Saturday, January 9, 2010

TUTORIAL MENULIS UNTUK PEMULA (??) ALA ANYIN


Setelah beberapa hari rajin posting sekali sehari tiap larut malem, akhirnya jeda sehari..
Kemarin saya ngga posting. Uhuhu lagi pegel-pegel minta digerus ulekan nih leher sama kaki saya (yang sejak sembuh jadi gampang banget lemes karena capek).
Sebelumnya saya minta maaf karena blogwalking-nya ngga begitu lancar. Koneksi saya akhir-akhir ini ngajak tinju beneran, lemotnya ampun-ampunan... padahal saya rela ngenet larut malem gara-gara jam segitu biasanya koneksi lancar. Eh ngga taunya lemotnya cuma beda tipis. Jadi saya minta maaf kalau BW-nya belum bisa merata benar.

Di posting saya yang kemarin, menanggapi permintaan beberapa orang teman Blogger yang meminta saya berbagi cara menulis ABC... huruf tegak bersambung... angka satu sampai sepuluh yang berhubungan dengan sastra. Maka jadilah saya menulis postingan ini. Dan kenapa ada tanda tanya di judul postingan, itu karena saya merasa saya juga pemula. Saya belum bisa digolongkan senior dalam hal tulis menulis. Yang lebih ahli dari saya juga banyak, misal Mbak Fanny, Nchi, Mbak Kuya.. dan banyak lagi. Menurut saya, saya juga belum bisa digolongkan penulis, saya cuma orang yang suka nulis, suka cerita, suka menyampaikan kisah dalam bentuk tulisan.

Tapi kalau diminta berbagi. Saya jadi bingung nih, masalahnya saya ngga pernah nyusun strategi atau mikir banyak pas lagi nulis. Batas-batas aturan nulis, bagi saya malah membatasi kreatifitas saat menulis. Akhir-akhir ini saya jarang nulis di Microsoft Word.. kacuali kalau pengin bikin cerpen atau segala macam yang dikirimkan ke majalah (baca : kumat matre). Kalau mau posting saya lebih suka ngetik langsung di new post, ngga tau kenapa ya.. rasanya beda aja. Jadi spontan aja langsung ngetik di new post. Saya sering banget niat flash posting tapi begitu ngetik ngga sadar jadinya panjaaaaang.. nah loh nglantur lagi deh.

Tulisan yang lepas.. bebas, ngalir.. menurut saya hasilnya lebih bagus ketimbang yang meniti hati-hati.

Oh ya, sampai mana tadi? Saya nulis jarang mikir, lebih banyak pakai perasaan. Yang terpenting kita tahu pada saat bagaimana kita semangat nulis. Penulis novel Primadonna Angela menyediakan waktunya dalam beberapa jam selama sehari untuk menulis jadi dia cepat sekali menyelesaikan tulisannya, dan novel yang sudah dihasilkan juga banyak. Saya tidak bisa seperti itu, kalau saya memaksakan diri memberi waktu beberapa jam untuk menulis jadinya malah aneh, feelnya ngga dapet. Ibarat lukisan tanpa nyawa (iya ngga nih?).

Kita mesti tahu pada saat-saat bagaimana kita merasa pengin nulis. pada waktu-waktu seperti apa kita jadi produktif pengin cerita. Kalau saya semangat banget nulis justru saat perasaan saya lagi ngga enak, mendung, melankolis. Pada saat-saat begitu saya sering banget bongkar-bongkar notes friends saya di Facebook, browsing ngga jelas juntrung, BW kesana kemari... Pada saat seperti itu rasanya pengeeen banget ceritaaaa mulu.

Bedanya, dulu yang saya ceritakan seringnya diri saya sendiri. Apa-apa saja yang sedang saya rasakan dan alami. Tapi sekarang saya lebih banyak melihat dari sudut pandang orang lain. Jadi jangan dipikir kalau semua yang saya tuliskan benar-benar perwujudan dari perasaan saya saat itu. Itulah kelebihan dari membaca pikiran orang melalui tulisannya, apalagi kalau feel yang kita rasakan juga nyaris sama. Dan memang sih saya lebih sering menulis sesuatu yang sedih dan bisa menyentuh, bikin orang ingat saat-saat dimana dia merasakan hal yang sama. Bikin orang membayangkan bagaimana kalau mengalami kejadian demikian.

Keberhasilan penulis akan tulisannya yang sedih adalah seberapa ikut sedih pembacanya. Dan saya sering banget nangis saat baca buku. Saya nangis saat baca novel ALPHA WIFE tadi malam.

Soal feel semangat menulis sudah, sekarang soal pengembangannya. Kita bisa dapat ide darimana saja, bahkan kalau kita melakukan sesuatu yang sama sekali ngga penting. Saya pernah duduk di depan rumah waktu sore setelah selesai bersih-bersih. Dan yang saya pikirkan, bagaimana jika saya bukan saya? Bagaimana jika saya seorang pria yang menunggu pujaan hatinya lewat pada satu tempat, hari dan jam yang sama sepanjang waktu?

Lainnya, saya kira teman-teman bisa menemukan cara sendiri.. termasuk ya tadi.. bongkar-bongkar notes, postingan teman-teman, atau bahkan diary jaman masih muda dulu (huluh.. bahasa saya..). Bisa juga ide muncul dari mimpi. Saya termasuk yang sering dapat ide dari mimpi karena seringkali mimpi saya aneh-aneh banget.

Pernah saya mimpi perang pakai pedang sama Ahmad Dhani (lha ngapain Ahmad Dhani main ke mimpi saya ya? *garuk-garuk*), saya juga pernah mimpi lagi ada di satu rumah di India dan saya bengong disana ngeliatin orang yang lagi pesta kawinan terus lari-larian ngga mau kawin *toweweng*. Mimpi yang agak bener dikit bisa membantu anda mendapatkan ide. Mimpi yang aneh bisa bikin ketawa ketika bangun dan nyadar dan juga bisa jadi cerita lucu.

Terus juga soal perbendaharaan kata, soal ini kalau menurut saya paling gampang karena kuncinya cuma satu : banyak membaca. Semakin banyak membaca kita akan semakin banyak juga memperoleh kosa kata baru. Jadi banyak-banyaklah membaca karya orang lain. Selain kosa kata kita juga akan mendapatkan cara membawa pembaca untuk tidak meninggalkan tulisan kita sebelum habis dan bagaimana cara merangkai adegan demi adegan yang runtut dan ngga bikin bingung.

Well, segitu saja deh. Saya jadi bingung, tumben nulis-nulis soal ginian -___-a rasanya agak aneh. Kayak ada yang salah gituuu.... Terus juga nulisnya loncat-loncat kesana kemari lagi. Uhuhuh.

Ada yang mau nambahin atau ngoreksi?

Friday, January 8, 2010

FEELING GLOOMY (DRAMA SATU EPISODE)

Gadisku..

Ya?

Samar-samar alunan latar lagu Mocca..

I remember,
The way you glanced at me, yes I remember..
When we caught a shooting star,
yes I remember..
When we were dancing in the rain in that December...
And the way you smile at me,
yes I remember....

Emang kita pernah main ujan bareng?



Aku mengawang rautmu yang menanya sementara menahan senyum, jawaban ini akan panjang. Aku tahu kamu tahu, atau kamu pura-pura lupa?

Tidak Kekasih.., kita tidak pernah main hujan bareng. Tapi kita pernah mandi bintang bersama waktu bulan kepingin muncul. Dan pernah ada waktu saat cuma kamu, aku.... kita, perjalanan, pagi, macet..


Aku suka perjalanan ketika hari masih menyisa gelap, kurasa kamu juga.. ya kan?
Meskipun bolak-balik aku perlu berlindung di saku jaketmu, alih-alih mengusir dingin.. aku malah merasa lebih dingin.. dingin yang tentu saja dalam artian lain..

Kekasih..
Desember bukan saat kita main hujan, kamu tahu kan hujan bulan Desember sekarang jadi sedikit? Entah apa yang terjadi dengan musim. Oh ya, tapi bulan Desember adalah saat kamu berucap satu janji kapan waktu untuk suatu saat menjelma lengkap. Mumpung sekarang ada kamu, mumpung aku belum lupa.. jadi aku bisa bilang tidak usah. Aku terlalu muluk waktu itu, dan kamu terlalu pemurah untuk berkata akan mengabulkan mintaku.

Kekasih, selayaknya ini terlalu sederhana sebenarnya.. Tapi aku, kamu, kita... membuat ini begitu rumit sampai rasanya sulit diurai. Oh bukan, sebenarnya bukan kamu yang membuat ini jadi rumit dan payah selayak butiran manik kalung yang terserabut burai. Tapi aku... aku sendiri yang berkutat dengan resahku.

Kekasih, bulan desember sudah usai kemarin.. aku tahu janjimu juga belum lagi usang. Tapi lagi-lagi mumpung kamu sekarang mendengar. Mungkin baiknya tidak perlu. Aku tidak mau, lagi-lagi melihatmu pergi dan membalikkan punggung. Lantas aku hanya bisa meniti bidang punggungmu yang menjauh. Mengukur senti demi senti atau meter, aku tidak mau lagi kamu datang untuk pergi. Egois memang.
Aku rumit ya?



Memang, kamu sangat rumit. Sampai kadang aku tidak tahu bagaimana cara terbaik mengertimu. Jadi sekarang, kamu ingin apa?


Mauku? Apa mauku?
Aku.. aku.. Maaf sungguh akupun tidak tahu apa mauku. D
an kemudian aku diam. Lama. Tak habis mengerti akan isi pikiranku sendiri. Kamu juga ikut diam, lama. Sama lamanya denganku sampai aku sadar.. jeda ini beranak pinak hampa, bercucu pekat.

Kekasih, akhirnya aku mau tahu jawab tanya ini.. Tentang hal-hal yang pernah kuceritakan.

Apa kamu lupa?

Ah benar.. kamu lupa..
Tak apa asal kamu tidak lupa aku, atau aku pun kamu juga lupa?
Itu juga tidak apa-apa.

Satu waktu aku bertanya apa kamu berhasil dengar benar-benar? Atau cuma aku...
Lagi-lagi berhalusinasi kamu sedang ada disana.
Mendengar.
Menitip rindu pada angin buatku.

~oOo~



special dedicated for Mbak Jingga Rosti Sulanjari, yang notesnya berakhir pada kalimat ukuran large kedua dan begitu berhasil menggelitiki saya untuk melanjutkan :) semoga lanjutan yang saya tulis ngga mengecewakan yang bikin konsep awal ya..



dan Mbak Senja , Mbak Kuya (aku pilih satu aja ya mbak soalnya banyak banget) juga Elyas yang udah ngasih award. Dan maaf karena awardnya saya kecilin ya..

Wednesday, January 6, 2010

COBA DENGAR.

Aku memanggilmu.
Malam ini.
Saat ini. 
Ketika jarum pendek
sudah lelah bersua dengan angka besar-besar itu.
Kamu dengar?
Dan aku bertanya-tanya apa berkilo jarak telah mampu menulikan telingamu? 

Membuat kamu bahkan juga tidak berhasil mendengar bisik dan mengarti isyarat yang kutiup.
Mungkin kamu malah sudah lelap. 

Tertutup selimut yang meraya kemenangan setelah menangkal tanda dan panggilku.
Biar.
Tunggu pagi saja.


SIAP.. NGGA SIAP..

Apa akhir-akhir ini saya sering apdet blog ya? Pegel bacanya ya? Tenang.. ini musiman kok hehe. Bales dendam kali ya ini, setelah saya sempet agak lama ngga posting karena sibuk ngurusin selamatan seratus harinya Alm. Mama saya tercinta, yang bertujuan kirim do'a kepada almarhumah. Oh ya, orang Jawa biasa selamatan atau kirim do'a bareng-bareng saat hari meninggalnya seseorang yang ke 7, 40, 100 dan terakhir 1000 hari.

Saking gedenya niat bales dendam, sekalian juga kemarin saya ganti header dan nguplek isi template lagi sampe jam 2 pagi hehe :p
Kemarin pas ngecek pesbuk dapet komen dari Gandhi, itu loh... temen saya yang kecelakaannya nyaris bareng sama saya itu (bagi yang udah lupa) bagi yang ngga tau dan pengen tau, dia saya gosipin di posting ini.

Ohya, si Gandhi berdomisili di Bali loh.. jadi buat temen Blogger yang juga di Bali bisa dipenuhi rasa penasarannya dengan temu kangen sama dia hehe *dideportasi Gandhi (misal dia tahu).
Dia nanggepin wall saya yang bilang ke salah satu temen kuliah kalau saya kangen Malang, tapi ngga tahu deh ntar kalo balik kuliah masih inget atau ngga sama pelajaran kuliah uhuhuh..
Gandhi bilang dia juga kangen malang tapi takut juga kalo nanti balik kesana karena udah ketinggalan sama temen-temen lain satu semester.

Sejujurnya, saya sangat kangen Malang tapi disaat yang sama juga mikir gimana ya nantinyaa? Bisa ngga ya saya kuliah bareng adik tingkat? *nangis sambil salto.
Tapi belakangan saya jadi ngerasa kebingungan itu ngga begitu berarti saat saya tahu salah satu teman baik saya putus kuliah, ada teman yang bilang kalau alasannya biaya. Aduh sayang banget, padahal dia pandai lagi cerdas loh. Berarti nanti saya ngga bakalan lagi deh ketemu dia pas kuliah, jadi sedih :(

Duh, memang berat sih.. tapi dunia yang namanya realistis terang-terangan membuktikan kalau jalan memang ngga selalu mulus.. kadangkala kita mesti berputar jauh dan menyusun ulang rencana untuk mencapai satu tujuan yang dari awal sudah kita targetkan, bukannya pada jalan yang awalnya sudah matang direncanakan.

Mungkin teman saya ini putus kuliah, tapi nasibnya dia di masa depan? Who knows? Mungkin dia malah jauh lebih mapan ketimbang teman-teman saya atau saya yang kuliahnya jalan terus. Toh kuliah masih bisa dikejar, karena kan ngga ada batesan umur layak untuk ini.

Ya toh?

Salah satu teman kos saya yang kuliah jurusan Administrasi Publik malah sempet cerita kalau dia dapet sekelas dan sekelompok sama seorang bapak yang kira-kira sudah separuh baya. Cuma bisa bantu do'a buat teman saya ini, semoga sudah ada rencana lain yang disiapkan oleh-Nya untuk teman saya.. rencana yang lebih indah. Amin..

Monday, January 4, 2010

QUOTE FROM THE MALING OF KOLOR

Saya sedang membaca sebuah buku lucu. THE MALING OF KOLOR sebuah komedi pencurian bodoh yang ditulis oleh Roy Saputra (yang tentu saja bukan nama lainnya Roy Suryo). Bukunya sih lucu, genre komedi.. disampaikan dengan format ala orang gila profesional. Menghibur.
Tapi saya nemuin satu quote (agak heran juga sih di buku kayak gini bisa ada kalimat yang menyentakkan saya) yang bikin saya pengin posting saat itu juga.

Wanita malam, pada dasarnya suka memakai pakaian yang memamerkan aurat. Tapi menjadi marah ketika aurat yang dipamerkan itu dilihat mata lelaki.
Wow. Kalimat ini ditulis oleh cowok lho.. Mungkin ini bisa jadi catatan bagi cewek-cewek seperti kita (yang juga termasuk saya). Kalau ngga mau dilihatin cowok-cowok dengan pandangan nepsong, atau digodain, atau disuitin, atau dilecehin, ya yang sopan dong pakai bajunya... Berhubung sopan disini beda parameter tiap orang, jadi mungkin bisa saya perjelas dengan ngga berlebihan mengekspos badan sendiri.

Kecuali pas giliran kita udah dandan sopan, anggun, dan ketutup mereka masih aja rese.. ya itu masalahnya berarti ada di mereka dong ya...

Sunday, January 3, 2010

TIDUR


Tidur bagi saya adalah mekanisme pelampiasan marah, sedih, dan berbagai macam emosi lain.

Ketika saya sedang bersedih, kenyataannya menangis tidak terlalu banyak membantu untuk melampiaskan kesedihan. Setelah menangis dan membuat satu PR tambahan menjemur bantal dan mencuci sarung bantalnya, saya masih tetap merasa kacau dan berantakan. Di dalam maupun di luar.


Begitu juga dengan saat saya marah, mungkin pada seseorang. Kalau saya mengungkapkan marah saya dengan ngomel berbagai macam ke orangnya, telepon atau sms marah-marah hal ini juga tidak akan banyak membantu menyelesaikan masalah. Seringkali rasa marah yang berlebihan malah berujung ke rasa malu.

"Ngapain sih saya tadi bilang begitu sama dia? Ya ampunn.. kemana otak saya saat mengucapkan atau mengetik semua kemarahan itu? Bisa-bisanya.. berbuat bodoh begitu,"

Pernah ngga teman Blogger merasa seperti itu setelah melampiaskan kekesalan pada seseorang, dan baru memikirkan ulang serta menyesali apa saja yang barusan diucapkan setelah marahnya reda?

Karena itu saya berusaha mengalihkan semua perasaan negatif itu dengan tidur. Kalau saya sedih, marah.. setelah melampiaskan kekesalan sendirian.. saya akan menahan diri untuk tidak dulu langsung membuat orang tersebut tahu apa yang saya rasakan, dan yang dia lakukan sangat membuat saya tidak nyaman.

Tidur.

Ya, saya akan tidur. Tergantung seberapa banyak rasa kesal dan sedih yang saya derita, segitulah jam tidur yang saya rasa cukup untuk meredam semuanya. Ketika bangun, entah kenapa saya selalu merasa membaik banyak. Pulih banyak dari rasa marah, atau sedih. Dan yang timbul tinggal pikiran : Ah, tadi itu ngapain sih saya semarah itu? Sesedih itu? Kan keadaan juga ngga segitu parahnya..

Setelah pikiran saya lebih jernih seperti itu, saya baru memikirkan cara terbaik untuk memberi tahu orang yang membuat saya kesal itu. Dengan cara yang netral, yang mungkin akan membuat dia minta maaf, dan saya juga langsung siap memaafkan.

Pernah ketika sedih sekali akan suatu hal, saya tidur berjam-jam di hari libur. Dimulai ketika tidur malam hari sampai nyaris tengah hari, cuma kepotong waktu Shubuh. Entah bagaimana, tapi tidur selalu berhasil membuat pikiran saya lebih jernih dari berbagai macam emosi yang mengontaminasi untuk saya bisa merasakan hal-hal negatif.

Sekalian posting award dari Rizki, Kang Sugeng dan Mas Aulawi.. MAKASIH BANYAK YA! Maaf telat banget nge-postnya.. dari tahun lalu juga huhuhu..
Previous Page Next Page Home