Sunday, October 31, 2010

SEBENTAR, TERLALU SINGKAT

(taken from random googling)

bagiku malam ini hujan turun terlalu sebentar.
seperti sekejap mata saja. ini tidak berhubungan langsung dengan obsesi, hanya soal rindu bertautan dengan udara lembab sejuk yang dibawanya turun membasahi tanah yang sepenuh mati mendamba rintiknya.
dan sungguh sangat memukau bagaimana aroma kerinduan tanah pupus perlahan disibakan tirai air rapat itu.
begitu pelan dan membungkam.

aku iri pada tanah, aroma rindu yang terselesaikan adalah akhir dari debunya yang belakangan sering mengepul bersama pijakan kakiku disiang hari. maka yang tersisa wangi kasih semata di permukaannya, dilepasnya hujan dengan tanpa berhenti memeluk sisa genangan air yang dia tinggalkan.


aku iri pada tanah itu, yang telah mampu melepas segala amburadul rindunya pada tetes air yang akhir-akhir ini mengunjunginya dengan tempo waktu yang nyaris sama. malam gerah, setiap hari, pada jam yang berdekatan.


aku iri pada tanah itu, yang mampu menyimpan rindunya dengan sedemikian baik di musim kemarau. menguatkan diri sebanyak hitungan waktu yang dilaluinya dengan sabar, dengan diam, dengan bertahan tanpa mengirimkan isyarat rindu.


kalau saja aku bisa menyimpan rinduku sedemikian rapat seperti tanah. maka pecahan kata ini tidak akan pernah sampai terbaca.
oleh kamu.
dan kepada kamu... rindu itu diakhirkan, diperuntukkan.

Wednesday, October 27, 2010

TERPISAH

(taken from random)

apa saja yang membuatmu bahagia
telah kulakukan untukmu
demi mengharapkan cintamu
kini kubagai menanti datangnya pelangi
dimalam hari
yang sepi

perpisahan merupakan segala tentang bagaimana menjadi lain. bahwa kembali tidaklah sesederhana itu. dua individu yang menapaki jalan adalah soal takdir yang bersekongkol dengan hati.
iya, kembali tidak pernah sesederhana berpisah. dan berpisah tidak pernah sesederhana kinerja pertemuan ataupun pertautan hati.

kusadari yang telah kulakukan
membuat hatimu terpenjara
dan kuasa ku membukanya
walau seluruh dayaku ingin bersamamu
kunci hatimu patah tak terganti

sejak pertama kamu pergi, mendadak saja kopi jadi teman terbaikku, kopi yang kental... dengan sedikit gula. maka sejak kapan aku menyukai kopi adalah sebuah misteri. apa begitu kuat pengaruhmu menarikku yang semula tak pernah ingin mencicipi cairan hitam itu mendadak kecanduan. apa mungkin dari kegemaranmu akan kopi, kamu pernah bilang kopi bisa sedemikian mewakili hati. kamu minum kopi pahit ketika bersedih, kopi susu setelah bertemu aku, dan cappucino ketika sedang merindu.


cinta tak harus bersama
tak harus menyentuhmu
membiarkan dirimu dalam bahagia
walau tak disampingku



maka aku yakin, dalam segala bisik-bisik kenangan itu... aku sudah bisa menjauhkan kamu


dari hatiku.


untuk seorang teman -- yang ragu. terima kasih sudah membantu saya belajar merasakan aroma tangis.
dan susunan ajaib kutipan lagu Vidi Aldiano - Pelangi di Malam Hari (how a beautiful sad song!).

BEDA.

yang selalu kusyukuri adalah keberbedaanmu........


taken from random


dari segala yang katanya nyata.

Monday, October 18, 2010

MEMBAHASAKAN RINAI

(taken from random)

Jika hujan sedang turun, aku mau mendengar suaramu hinggap.. mengirim pesan dari curahan air yang menitik kecil-kecil dari pangkuan langit.

Jika hujan sedang turun, segala rindu itu ingin kukumpulkan dalam dekapan dan kutahan bayanganmu untuk sejenak duduk disebelahku memperbincangkan apa saja tentang mendungnya hari ini, atau bagaimana matahari hanya mau sejenak menjenguki beberapa wilayah bumi.

Jika hujan sedang turun, maka kuhidupkan kenangan. Segala apa saja kenangan tentang binar, tentang bersama, tentang tawa.. Begitu mustahilnya rindu berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa dirumuskan. Rindu yang semestinya bisa dihilangkan dengan pertemuan. Dan aku salah, pertemuan ternyata sebenarnya hanyalah alasan untuk mempertebal, memperbanyak, memperberat rindu yang sudah ada.

Sementara rinduku mengkristal, menolak ikut mencair bersama usainya musim dingin, berbunga tanpa peduli terpaan angin dan ajakannya untuk gugur.

Thursday, October 14, 2010

CERMIN SIKAP


(taken from random googling)

Kadang-kadang kita selalu terpaku dengan membuat kebaikan-kebaikan besar, tapi kita lalai pada hal-hal kecil. Sore tadi ketika hendak pulang ke kos, saya jalan kaki seperti sore-sore yang lain. Mendadak kaget ketika mobil yang lewat dekat saya dengan kencang melibas genangan, menciprati saya, meninggalkan noda comberan di rok panjang saya. Dalam hati sudah pengin marah tapi mau marah juga gimana, sama siapa?

Yang punya mobil bukan hanya nyipratin, tapi juga ngga minta maaf sama sekali. Itu baru sekali menciprati, membuat kesal satu hati orang... bagaimana kalau sepuluh? atau berpuluh-puluh? Bagaimana kalau saya yang sengga mau tahu pengemudi mobil itu? Sudah berapa banyak kesalahan kecil- kesalahan kecil yang saya kumpulkan yang nantinya akan mempersulit diri saya sendiri dihari depan?

Beberapa waktu lalu saat selepas hujan deras menyisakan rintikan, saya lewat di fakultas tetangga, yang gazebonya lebih rendah dari jalanan. Beberapa menit kemudian ada mobil lewat, ngga perduli, melaju kencang... dan air bekas hujan yang banyak itu menyiram banyak orang yang duduk-duduk di gazebo. Mobilnya tidak berhenti, dan mereka yang terkena sial itu serentak marah-marah berbarengan.

Mengapa kadang kita mencela banyak orang yang begini-begitu sementara kita enggan memperhatikan empati mendasar seperti itu. Para pemakai kendaraan bermotor apapun, sudah tahu becek, banyak genangan, kenapa tidak mau pelan? Kenapa kalau sudah terlanjur terjadi ngga mau tahu dan berlalu begitu saja? Mengapa kepekaan bisa begitu tipisnya sampai kalaupun sudah kadung terjadi bahkan melarikan diri, enggan sekadar meminta maaf?

Kenapa kita tidak coba menempatkan diri di posisi mereka? Mau ngga sih kalau misal lagi ngobrol enak-enak, atau makan, atau berjalan kaki mendadak harus mencuci baju dan diri yang kena air yang ngga tahu udah lewat mana saja, membasuh apa saja -- intinya kotor. Mau ngga sih? 

Wednesday, October 13, 2010

Sebesar Rindu

(taken from random googling)

"Seberapa besar kamu merindukanku?"

"Sebesar aku merindukanmu. Karena tidak ada yang menyetarai rasanya merindukan kamu selain rindu pada segala hal tentangmu..,"

Sunday, October 10, 2010

Pergi...

(taken from random googling)

Kadangkala aku merasa kamu adalah bayangan dalam telaga, ketika kusentuhkan tangan untuk menggenggam adamu.. air beriak menghilangkan jejakmu dan kamu yang pernah ada lenyap tanpa menungguku.

Wednesday, October 6, 2010

QUOTE SERIES

(taken from random googling)
TUHAN memberikan cobaan itu pada kita
karena kita kuat.
Karena hanya kita yang mampu bertahan dan tetap kuat dengan itu.
Kita lebih mampu menghadapi itu daripada orang lain.
Maka setiap orang dengan cobaan berat dalam hidupnya saya yakin bahwa mereka adalah orang-orang pilihan.
(SAYA, dalam perenungan).

Friday, October 1, 2010

Dialog Hati Sang Putri

(taken from twentirain's mim)
Maka sang putri tidak pernah merasa harus khawatir pada apa kata orang. Karena dia, lelakinya adalah lelaki paling hebat yang pernah dia miliki. 

Jika seorang lelaki mau menerobos deras hujan untuknya, jika seorang lelaki mau menjadi tempat nyamannya untuk pulang dari segala kegegapgempitaan, balok yang membuat timbangannya seimbang, bersedia mencuri dari sempit waktu demi sang putrinya dan menjelma hembus angin yang mau menyejukannya kapanpun dia ingin. 

Jika lelaki itu mau membunuh kilometer demi untuk tahu sang putrinya baik-baik saja, sehat-sehat saja.. lantas apalagi yang bisa sang putri maui...?? Do'a apalagi yang bisa dia mohonkan, panjatkan kepada Tuhannya tentang seorang lelaki yang dia inginkan? Dia, lelaki itu telah melampaui batas ekspektasinya.. Apalagi? Selain dia, lelaki itu terus ada disisinya..

Previous Page Next Page Home