Saturday, January 29, 2011

JIKA MUNGKIN DIPUTAR BALIK

Aku menatap tv dengan pandangan hampa. Rupanya bencana seperti artikel yang kita klik tombol submit, terus mengirimi kita email entah yang kita sukai entah yang tidak kita sukai. Kalau saja bisa memilih-milih varian mana yang kita inginkan, yang mana yang benar-benar sesuai dengan taraf yang kita harapkan.

Kalau saja Tuhan menyediakan kepada kita pilihan-pilihan itu. Semisal sudah diputuskan sebuah wilayah akan kena sebuah bencana, kita bisa memilih bencana apa, setinggi apa bahayanya. Tentu orang-orang dapat mensetting dengan kerugian yang minimalis, dan kerugian jiwa yang jumlahnya nol.

Rutin ada saja sentakan alam belakangan ini, di televisi entah sudah berapa daerah yang disiarkan mengalami kerugian harga tidak sedikit, atau kerugian akan kehilangan seseorang yang penting -- mengguncang jiwa. Yang meruntuti adalah aksi-aksi kepedulian di jalan-jalan, dikampus-kampus, dimana-mana. Semoga saja mereka ini tidak mencurangi nasib saudara mereka sendiri yang tengah berada dalam cobaan dengan menyembunyikan perolehan sumbangan untuk kepentingan sendiri.

Oh wajahku datar menatapi tenda-tenda pengungsian, tapi sebagaimanapun perhatian yang kucurahkan hanya sebatas saat itu saja, saat menatap wajah-wajah nelangsa mereka. Kepedulian singkat yang tidak berarti apa-apa, bagi aku. Aku tidak pandai menyelami bagaimana kira-kira perasaan mereka disana. Aku menyumbang sebatas karena merasa terganggu pada kadus-kardus yang ditadahkan. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa hematku mengatakan pengurangan jiwa seperti itu bagus untuk menghemat persediaan oksigen bumi sekaligus adalah jalan keluar bagi ledakan penduduk. Berita di televisi serasa sebuah tempat yang jauh sekali, tidak bersinggungan dengan aku. Tidak berhubungan dengan bagaimana aku menjalani hidup. Raut muka yang pedih itu segera hilang ketika aku menapaki urusanku sendiri, hidupku sendiri.
***
Seminggu setelah berita di tv, kota tempatku tinggal menjadi tidak lagi sama. Awannya pekat, tidak seperti awan yang biasa. Paling mau hujan... aku mengabaikan kekhawatiran-kekhawatiran lain. Kotaku baik-baik saja, aku baik-baik saja, tidak akan ada apa-apa yang berarti.

Meskipun pada akhirnya mendapati bahwa aku bukan peramal yang baik, dengan cuaca yang semakin memburuk malamnya. Hujan badai deras sekali. Hujannya, anginnya.. mencekam. Ketakutan menguar masuk ke indra penciumanku. Seolah sudah sangat dekat sekali dengan ketakutan-ketakutan lain. Maut. Berita di televisi tidak kunjung menenangkan kami, terus-terusan dilaporkan perkembangan sudah cukup banyak jiwa berjatuhan entah karena tersambar petir yang mengerikan hari itu atau tertimpa pohon yang ditumbangkan angin.

Aku tidak berani tidur malam itu. Atap rumah tempatku tinggal berkelotak terkena angin, tertempa hujan.. petir bukan main mengerikannya... lampu mati seluruh kota. Kami tidak berani tidur, Tina, Dian dan Sari serta aku berkerumun memenuhi satu tempat tidur.. berbagi selimut, berbagi ketakutan.

"Aku mau tidur saja," kata Dian.
"aku pasrah semisal memang harus berhenti menghirup udara nanti ketika sudah tidak sadar akan hidupku. Mengantuk sekali,"
aku menatap Dian, susah berkata-kata. Ketakutanku semakin nyata, "kalian saja yang tidur kita gantian terjaga. Aku yang dapat giliran pertama ya,"
Dian mengangguk, "Baik setelah itu aku," Kemudian mereka sama-sama memejamkan mata, meninggalkan aku dengan mata yang nyata terbuka.

Kemarin hal-hal begini hanya bisa kulihat di televisi. Empatiku benar-benar hanya seujung kuku. Aku tidak bisa merasakan sama sekali jiwa-jiwa yang tertekan itu. Aku masih memiliki banyak hal yang saat ini mereka miliki mungkin hanya sekitar seperempatnya saja. Aku yang satu hari sebelumnya masih sebagai individu pramanusia malam itu kembali memiliki hati yang entah kapan kuhilangkan kepekaannya. Hidup yang membawaku demikian. Dan benar bahwa kita tidak pernah tahu apa yang orang lain rasakan ketika kita tidak mengalami hal yang sama. Ingatanku kembali pada empat hari lalu, ketika aku mengelus pundak seorang teman yang kehilangan neneknya, "Tabah ya aku tahu rasanya.. sabar ya,"
Aku bohong. Aku tidak tahu rasanya. Anggota keluargaku semuanya masih lengkap.

Dan dalam derita yang sama, empati akan semakin besar.
Malam itu aku kembali pada pangkuanMu Tuhan, aku yang sebelumnya menganggap ladang simpati adalah kesia-siaan, basa-basi. Aku mohon redakan ini, biarkan aku menjalani hidupku lagi. Terlalu banyak hal-hal yang kulewatkan seumur aku Kau beri hidup. Wajah-wajah yang menderita itu.. aku ingin mengulurkan tangan kepada mereka langsung dengan sepenuh kekuatan yang ada padaku. Aku mohon, Tuhan! Aku merasakan tenggorokanku tercekat dalam sendatan tangis. Pertama kali, aku menangis karena wajah-wajah di televisi minggu lalu. Bukan diriku yang biasanya.

Di luar cuaca semakin buruk. BLAR! Satu petir menyambar sebuah pohon di luar rumah itu, yang langsung limbung menjatuhkan kayunya yang besar kearah rumah itu.

Hikmah :
1. Jangan menunda berbuat baik, ketika kita terus menundanya dan ingin berbalik. Seringkali waktu tidak bisa diputar ulang seperti halnya jam weker.
2. Hati yang keras adalah hati yang jarang disirami iman, hati itu akan menjadi hati yang kurang merasa (kutipan dari obrolan dengan seorang teman)

cermin ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp.

Thursday, January 27, 2011

SUSUT

pic taken from random googling


Ternyata bisa saja, seseorang membuatmu lupa akan waktu..Sehari mendadak menciut menjadi beberapa jam, beberapa jam mendadak menyusut jadi menit..Dan dia yang tanpa berupaya saja telah mampu membuatmu terjun dalam kereta waktu. Kenapa tanpanya kamu mendadak jadi percaya dialah sebab kenapa sebulan terasa seperti berbulan-bulan? Kamu juga jadi tidak lagi memandang sebelah mata berbagai macam gombalan asal di buku-buku percintaan. Roman-roman yang sempat kamu bilang picisan itu ternyata tidak bohong akan penggalan kalimat yang selama ini paling membuat kamu bosan karena muak: tanpamu sehari bagai setahun.
Terdengar murahan, tapi kamu tahu ITU benar.

Tuesday, January 25, 2011

SAYA DAN INI, SAYA DAN ITU

Kemarin saya mencoba untuk berlibur, berdamai dengan diri sendiri. Termasuk berdamai dengan buku Fraud and Examination dalam bayangan saya, yang seharga sebiji ponsel symbian baru kualitas standar. Saya pergi sendirian, duduk di gerai makanan dan menghelat makan siang yang sendirian. Kwetiau goreng, es teh tawar dan milky tea hangat. Bersama satu buku kecil karangan Tere Liye "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin". Hadiah hari lahir yang beberapa hari lalu sampai ke tangan saya melalui paket. Terima kasih ya, mbak.

Saya tidak merasa kesepian meskipun saat itu kehadiran saya adalah paradoks yang personal di tengah hiruk pikuk kerumunan, saya tidak terganggu. Saya tidak ingin merasa terganggu. Hangatnya milky tea sudah mampu menenangkan tenggorokan saya, sekaligus dingin yang dihembuskan dari AC gedung itu. Saya tidak terlalu suka AC karena kemampuannya membuat saya bertambah pucat dan hampir-hampir kulit menyamai suhu lemari es minimum. Dingin. Tidak ada sweater ataupun jaket dalam gumpal ransel kumal-tapi-nyaman saya.

Bolak-balik orang menatapi, mungkin terlihat aneh dan kentara betapa paradoksnya kehadiran saya. Orang-orang itu yang hadir barang berdua, sekeluarga atau sekumpulan teman asal akrab yang kenal beberapa tahun kemudian saling hilang jejak, lupa pernah menghabiskan waktu disini, dalam gedung dingin sementara hari gerimis dari siang. Banyak juga yang beramai-ramai menghabiskan waktu berkualitas dengan anggota keluarga, mm... saya lihat anggota-anggota badan ukuran mini tengah bergerak-gerak aktif. 

Yang bahkan bisa jingkrak-jingkrak diatas meja tanpa dituduh sakit gila, dan pikiran saya tidak bisa berhenti memperkirakan rasanya.. bagaimana jika segala kegilaan yang kita lakukan dapat dimaklumi. Bukannya dituduh sosiopat dan gelar-gelar lain yang sejenis. Saya lumayan menyesali kehilangan memori masa balita itu. Sudah demikian terlambat untuk berusaha memforsir memori untuk mengkilas balik.Dua gelas besar dan satu piring standar. Saya makan dengan kebiasaan itu, yang sudah lama sekali saya bawa.. makan dengan membaca.

Merunduk, menekuri rangkaian kata... menekuri diri sendiri yang ternyata pikiran saya belum dapat berlibur, saat itu saya merutuk-rutuk dalam hati. Waktu untuk benar-benar beristirahat tidak banyak sementara pikiran saya yang berbeban menghianati niat saya duduk disini sendirian sejak awal. Dan hati saya diam-diam saja disana tidak mengirim kabar angin pada telinga manusia lain. Ah, kamu ini!!! (lagi, pada diri sendiri).




Sunday, January 23, 2011

TOPLES

pic from google
Kuhabiskan waktu dengan bertanya-tanya, menebak-nebak : 

apa yang membuat kamu meletakkan senyum dalam sebuah toples kaca?
Kenapa mesti toples yang bening itu yang kamu gunakan?

Kenapa juga benda kaca itu kamu letakkan dalam rak paling tinggi di ruanganmu, kamu tahu tanganku taksampai.

Apa kabar senyum, tinggi sekali adamu.. Atau sengaja menatapku dari ketinggian beningmu disana?
Semoga kamu baik-baik saja dalam kejauhanmu.

Aku, yang kesulitan menyapamu.

Saturday, January 22, 2011

TERLEWAT

pic from google

ada satu masa ketika banyak sekali mulut yang bertanya.. bagaimana cara kamu menyikapi sebuah perpisahan?
perpisahan yang paling sulit dilakukan adalah perpisahan yang sendirian..
yang ada cuma kata maaf dan mendadak tahu dirimu dibuang. apa kamu begitu ngga baiknya? apa kamu begitu tidak diinginkan?

perpisahan yang banyak kata maaf menggelantung di dalamnya... tapi cukup itu saja.. tidak ada yang tahu betapa sulitnya bagi dirimu.. tapi tangis dan airmata sudah mulai menjadi hal basi. hingga saat itu kamu bahkan tidak menangis sama sekali.

kemudian orang bilang kamu kuat, padahal kamu serapuh kue eggroll.. ditekan sedikit saja sudah pecah berhamburan.

bagaimana dengan cinta?

tidak ada cinta dalam saat seperti itu. yang timbul hanya muak, dan hati yang berusaha keras melawan sakit serta kebencian.
tidak ada yang mengerti..

kadang bahkan untuk sekedar memahami. sedih itu sudah masuk usia kedaluarsanya.. janji dan percaya sama rapuhnya dengan kerupuk, cukup injak saja sudah repih berantakan.

maka ketika saya terlihat datar ketika lagi-lagi mendengar apa yang pernah dia ucapkan. ketika saya tidak menangis. ketika saya hanya berharap kami sama-sama bahagia dengan dunia yang berpisah. bukan berarti emosi saya kaku ketika segala hal mengenai seseorang itu lagi-lagi diangkat kepermukaan pikiran saya. yang saya tahu, saya tidak suka.



catatan usang disuatu tempat yang tidak terlihat, ditulis entah berapa tahun lalu. menyenangkan ketika membaca ulang, segalanya itu benar-benar sudah lewat.

Friday, January 21, 2011

QUESTION, ANSWER, AWARD


Beberapa minggu lalu saya sempat di tag award di blog salah seorang sahabat blogger. Malahan baru sekarang sempat posting... ada task yang mesti saya kerjakan sembari menempel awardnya di postingan, tapi karena saya males *hehe ya udah.. maaf ya puput, postingan ini sekaligus untuk mempublikasikan pertanyaan yang saya dapat di kotak formspring sekalian saya jawab disini :)

1. Kak nindaa. Postingan kk nyentil sekaligus menuangkan uneg2 aku soal kehidupan. :D ternyata uneg2 kk sama kayak aku. Btw, kk udah kuliah ya? dimana?
jawab : iya udah kuliah. di Universitas Brawijaya mau semester 7 soalnya sempat menskip 1 semester karena kecelakaan lalu lintas. haha udah tua, ini tinggal magang sama skripsi bentar lagi.

2. Kok jarang kelihatan di Twitter?
jawab : alasannya sangat sederhana, di Twitter saya ngga puas nulis. Bayangin aja deh jatahnya cuma 140 HURUF!!! wawawa... I adore you, Blogger :D

3.  Are you married?
jawab : pertanyaan pentingnya : sama siapa? hehe

4. Have you broken any bones? If so, how?
jawab : in accident.. uhuhu..

5. Apa yang biasanya dipakai pas dandan?
jawab : Dandan saya cepet kalau masalah muka.. pakai pelembab muka yang biasa aja pond's, johnson baby powder (iyaaa saya pakai bedak bayi buat muka), pelembab bibir bioglo cherry... udah :p jarang pakai wewangian seringnya cuma pakai deodorant.. kalau body mist pas lagi pengin saja, yang saya suka natural wonder vanilla aja wanginya mirip kue.

6. Pengguna Blackberry?
jawab : Ngga, saya ngga sepakat dengan pergeseran Blackberry yang sebelumnya saya pikir memang lebih cocok ke pebisnis atau orang yang harus sering-sering dan cepet kirim email, sekarang malah jadi semacam alat pergaulan pada level tertentu. Padahal spesifikasinya ngga bagus-bagus amat dibanding ponsel symbian. according my opinion yah, no offense :D

Makasih ya Putri atas awardnya, kaget dapat ini karena saya ngga fashionable dibanding para fashion Blogger yang ada aja gayanya yang unik-unik pas posting foto, standar saya untuk pakaian adalah nyaman dan ngga ketat. Lebih ngga update fashion lagi karena saya ngga suka pakai apapun yang lagi happening. Karena menurut saya yang lebih tinggi dari kemodisan dan soal-soal fashion ini adalah komitmen. Jadi overall saya ngga cocok dibilang stylish :D

Award ini saya berikan kepada semua pengunjung posting ini yang interest dengan fashion... siapapun :)


Wednesday, January 19, 2011

PEREMPUAN LANGIT

random

Perempuan,
yang kamu tidak tahu, kamu serupa kereta yang kupegang erat tiketnya tapi kamu pergi duluan dan tiket sudah menjadi onggokan kusut kertas yang tak perlu. Tak perlu karena kamu .....Perempuan, sudah lari membawa serba-serbi pikiran dalam setiap selmu... dan aku yang tersangkut tak bisa keluar dari hatimu.

Takbisa kamu lihat betapa aku susah payah mengantri, bertengkar dengan calo hanya demi perjalanan ini... hanya demi bisa merajut waktu dalam palung rasamu.

Perempuan senja yang kutatap itu bisa jadi mirip kamu, tapi tak satupun berselendang kombinasi biru dan jingga...
seperti kamu.

Perempuan menghunus sakitku dan digenggam dalam saku..

Apalagi yang kamu cari?

Kalaulah jantungku sudah kamu renggut keluar rongganya sudah kamu lempar ke arah hutan..
apakah itu tidak cukup membuat kamu melangkah mundur untuk memeriksa tiketku dan membawaku ikut serta?

Terserah kemana kamu bawa

karena bagiku, perempuan....

Sungguh kamulah yang benar jadi tujuan.



(belum tidur, belum saatnya melindur tapi YA... saya sudah.)

Monday, January 17, 2011

STUPID POSTING #6

"Salah satu kondisi yang menyulitkan dan membingungkan pria adalah menghadapi wanita PMS.

Saturday, January 15, 2011

NEW SPIRIT

Semangat yang terasa baru adalah secangkir es teh tawar di pagi buta, oreo double delight dan layar ms word. Bukan, yang tadi ini saya bukan sedang menulis coretan calon ditempel di jendela. Bukan juga soal skripsi yang baru akan saya mulai semester depan. Saya sedang menulis yang lain... project yang saya mulai dan seakan sangat panjang jangka waktu untuk bisa saya rampungkan.

Kenapa harus teh tawar, karena saya tidak suka manis gula dalam teh.. susu adalah pengecualian.. kenapa harus double delight, karena cuma yang itu yang paling pas dengan lidah saya.. tak melulu coklat.. tak melulu vanilla... mix up. Namun tetap saja es teh di pagi buta dengan cangkir yang mengembun terasa sedikit silly. Tapi kadang malah hal-hal yang terasa sedikit aneh dan bodoh malah mempunyai kapabilitas tinggi untuk meruapkan rasa nyaman.

Saya memulai lagi dari awal hal-hal yang dulunya sempat kasat mata. Mencoba memungkiri bosan. Tapi kebiasaan saya memang sedemikian adanya, begitu gampang memulai dan begitu berbelit ketika tiba giliran selesai. Sedikit perlu pemaksaan disana-sini untuk mereduksi bosan dan malas yang memberat.

Dan sekarang dengan tambahan vanilla twilight, yang saya cicipi pelan-pelan sembari mengencani keyboard.. berusaha jatuh cinta lagi pada apa yang sudah saya mulai.

Thursday, January 13, 2011

HUJAN BINTANG BUMI

Malam itu yang menggambarkan hatiku adalah bunga api yang berloncatan itu, atau kembang api atau dalam bahasa yang baru saja kuciptakan : hujan bintang bumi.
Malam itu tidak sepi, mungkin hanya rindu kepadamu yang mencengkram eksistensiku. Sebelumnya sendiri tidak pernah jadi hal yang sebegitu mengganggu.

Hujan bintang bumi berloncatan karena rindunya dalam bilangan tak hingga pada langit malam. Dia begitu rindunya hingga berloncatan berulang-ulang tak terkendali.

Tapi bintang bumi yang berjumlah ribuan itu, sekalipun bernama bintang... dia tetap milik bumi. Malam itu dia tetap kembali turun ke bumi. Jarak langit terlampau jauh, dan seberapa besar keinginannya... kemampuannya memeluk langit tidak sepanjang itu.

pic from google


Rindu. Satu kata yang berkemampuan menikam hati. Aku. Kamu.

Thursday, January 6, 2011

RANDOM

RESOLUSI TAHUN BARU SAYA ADALAH :
MAGANG DAN MENYELESAIKAN LAPORANNYA DENGAN CEPAT.
MULAI SKRIPSI, MULAI MEMANTAPKAN JUDUL DAN SEMUANYA ITU. NGGA BOLEH MOLOR-MOLOR LULUS!

Eh belakangan ini saya mencoba-coba salah satu game crowdstar lain, biasanya saya hanya main Baby Adopter dan Happy Aquarium (hehehe jadi malu ketauan kalau masuk FB main game terus). Sekarang nambah lagi : It Girl. Game yang saya temukan ini berhasil memengaruhi orang-orang yang saya kenal untuk ikut kecanduan game ini.

Game ini lucu, dan kayaknya memang dibuat khusus untuk cewek meskipun ada juga teman cowok yang main sekadar memenuhi undangan buat main game yang sama. Saat baru mulai kita harus mendandani avatar kita dulu. ada baju yang udah dibekali bisa untuk semua acara, kita sendiri yang menentukan mau wajah seperti apa, kulit, make up, rambut..

Kemudian ada kegiatan belanja-belanja di toko yang kita diperbolehkan masuk dengan level-level tertentu. Nah kalau nemuin semua item asli dari toko itu dapat reward, demikian pula dengan kalau selain nemuin juga beli semua item itu, nambah lagi rewardnya.

Kemudian kita juga menghadiri pesta-pesta yang temanya masing-masing berbeda dan kita harus dandan habis-habisan dulu biar ngga kalah kalau showdown di pesta. Showdown itu semacam kegiatan pamer-pameran yang kita pakai dengan pemain lain yang ada di pesta. Kalau menang bakal makin cepet naik level dan dapat uang. Setiap naik level gaji yang kita terima per jam nambah, confident buat showdown dan energy buat belanja juga nambah.

Sampai di suatu level tertentu ada quest untuk punya cowok.. jadi pas ketemu cowok kita flirt dan terima atau tolak jadi cowok kita. Kalau diterima kita bakal dapat hadiah-hadiah dari cowok itu dan dia bisa bareng nemenin kita belanja atau ke pesta sambil ngucapin rayuan-rayuan manis, begitu juga kalau kita buka status.. wah sosuit hehe ;p . Tapi cowok ini harus dijaga biar tetep seneng, 8jam sekali kalau bisa mesti dicium biar reputationnya nambah.
Kita juga bisa putus dan nyari cowok lagi. Kalau kita belum putus tapi udah flirt cowok lain ada peringatan kalau ngga bisa, kita masih ngedate sama si ini.

Dipikir-pikir hedon banget nih gamenya, coba ya kalau di dunia nyata.. ngga ngapa-ngapain selain belanja, ngedate, ke pesta tapi tiap jamnya dapet gaji wahwah... untung avatarnya ngga bisa gemuk hahahahahha. Ini contoh fotonya pas saya di level berapa ya lupa :

Hmm apalagi ya, dicobain main aja deh biar tahu sendiri. Mari saling jadi clique yuk :D 
main gamenya, setelah buka facebook klik ini http://apps.facebook.com/crowdstars-it-girl
Previous Page Next Page Home