Thursday, January 5, 2012

Mungkin...

Kadang lidah cuma perlu masa untuk beradaptasi dengan perubahan keadaan. 
Dan itu bukan berarti harus memberinya rasa yang selalu sama.
dari file lama yang tanpa title sumber gambar, ya... dari pencarian acak
dalam dunia maya

Hari yang diselubungi air berlimpah dari perut langit dan kota dingin saya menggigil. Saya bengong di dalam kamar menikmati tontonan yang saya download menggunakan modem. Kosan sepi. Rupanya sudah masuk minggu tenang, jadi banyak yang pulang kampung.

Saya tiba-tiba saja kepengin mengkonsumsi kopi dingin. Jadi saya keluar dengan payung transparan polkadot kuning milik saya dan sengaja memutar jauh untuk membeli sebotol air dingin. Saya cuma perlu berjalan saja. Terus bergerak tanpa terdiam dalam satu titik. Saya dalam keadaan yang demikian, terhenti di suatu titik hidup.

Terpusat.
Tidak bergerak kemanapun.
Saya baru saja menerima pemberitahuan bahwa saya lolos seleksi pertama penerimaan pegawai salah satu BUMN besar. Tapi saya merasakan titik stagnan itu. Saya seperti lupa dengan apa yang biasa dinamai harapan. Jadi ketika pemberitahuan itu muncul di ponsel saya, muka saya tetap datar dan meletakkan benda itu kembali. Sampai dititik terjauh yang seperti ini, sampai tanpa ekspektasi apapun.
Saya cuma tahu cara berusaha dan berjuang.
Saya tahu saya mesti mengerahkan seluruh apa yang ada dalam diri saya, kekuatan dan kekeraskepalaan.

Tapi saya sudah tidak punya tenaga untuk berharap. Saat ini.
Sesampai dikamar saya mencampur kopi dengan air dingin dan meminumnya ditengah hawa menggingil.
Seperti ini.
Mungkin,
adakalanya kita tidak perlu melawan keadaan yang sampai pada kita.
Mungkin, jalan terbaik adalah tenggelam didalam situ agar punya kemampuan bertahan dibawah air dan mengikuti ritme alirannya.
Mungkin, jalan terbaik kadang bukan terletak pada melawan...
namun mengikuti apa yang sudah ada dan berdamai dengan keadaan.
Mungkin.

39 comments:

  1. harapan yg besar seperti ditanggapi dingin yo mbak seperti sedingin kopi yg di buat,,

    ReplyDelete
  2. Dapat informasi lulus dan tulisan ini tercipta, kenapa nin? Mungkin sy belum bgitu paham maksud tulisan ini, perasaan kamu dn kondisi km. tapi apapun itu, semangat yooo... kalo gak ada harapan lagi yah mungkin saatnya km berhenti dn menyusun kembali. Jgn menjalani sesuatu yg hatimu tdk menerimanya.

    Toh kita hanya bisa berharap setelah berusaha dn berdoa. ciayyooow... semangka!

    ReplyDelete
  3. weeehh gak bisa komen apa2 nih kalau kata2x sangat halus :D

    ReplyDelete
  4. mengalir bersama air dan angin

    ReplyDelete
  5. hmmm.. semua kembalikan kepada hati, terkadang memang perlu tahu bagaimana hati kita bicara tentang satu kondisi. ikuti feelingnya, ikuti iramanya, insya alloh ketemu jawabannya,

    jangan menyerah, jangan putus asa, tetep semangat kejar apa yang kamu inginkan!

    ReplyDelete
  6. pertama, selamat telah lolos seleksi pertama di BUMN semoga menjadi semakin dimudahkan menuju langkah berikutnya.
    mengikuti arus tanpa memiliki kesiapan yang baik, bisa jadi kita terseret di dalamnya, tapi mungkin saya bisa berkata semoga saja tidak

    ReplyDelete
  7. pertama, selamat telah lolos seleksi pertama di BUMN semoga menjadi semakin dimudahkan menuju langkah berikutnya.
    mengikuti arus tanpa memiliki kesiapan yang baik, bisa jadi kita terseret di dalamnya, tapi mungkin saya bisa berkata semoga saja tidak

    ReplyDelete
  8. it's like... something i can't explain.. X')

    mbak ninda semangat dong... udah lolos ditahap pertama.. dulu aja pernah sampai tahap akhir.. :D

    kadang.. semangat bisa jadi sumber kekuatan lebih loh..

    SEMANGAT!!! :D

    ReplyDelete
  9. Mengikuti arus kadang bertentangan dgn hati, kalo melawan arus, kita sendirian hehe.. *jadi bingung*

    ReplyDelete
  10. iya maak. hidup tidak melulu tentang mendapatkan, meraih, dan mengejar. seringnya malah tentang menerima dan melepaskan. tersenyum dan bersyukur.

    misalnya ya, kamu bersyukur gitu loh punya temen seksi kaya akyu. walaupun masih kalah seksi sama kau ke mana-mana sih maak *towel pantat* *kabor*

    ReplyDelete
  11. keadaan kadang membuat kita harus melawan arus tapi terkadang kita harus mengikuti arus air,yang panting mau dimana pun kita beranda adalah selalu menikmati apa yang ada saat ini

    ReplyDelete
  12. kak, aku biasanya baca blog off line lo. jadi aku download dulu baru baca :D hehe

    jadi komentnya agak gak nyambung,
    ciiee.. yg headernya ganti ganti :D

    ReplyDelete
  13. kayak nasib saya ini...
    belum mau melawan, tapi pengen tenggelam aja dulu, menikmati keadaan :-D

    ReplyDelete
  14. ini kisah nyata bukan? kalo iya, segera bersujud syukur. rayakan kegembiraan dengan siapapun, terutama yang jarang makan makanan enak.

    kalo memang iya, ada alam bawah sadar yang takut keluar dari posisi nyaman...

    ReplyDelete
  15. pertama tama selamat yah nin udah diterima dan selamat atas template barunya...

    mengikuti arus bukan berarti kita harus diam panpa perlawanan... kalau kita hanya mengikuti arus dengan diam.. kita pasti hanya akan diombang ambingkan arus bahkan ada kalanya kita akan dihempaskan ke bebatuan... jadi jangan lelah untuk berjuang...

    ReplyDelete
  16. waaaah selamat... seharusnya kopi dingin itu bikin Mbak senyum :)

    ReplyDelete
  17. mungkin!...berdamai dengan kondisi, tidak mau melawan padahal punya kekuatan, tapi membiarkannya, stagnan.
    hati manusia penuh misteri ya mba, untuk menyiasati memang berbeda tiap orang karena berbeda juga pengalaman hidupnya.
    mba....jangan melankolik (terlalu)...
    dunia terus berputar, dan tidak mempedulikan apa yang ada didalamnya....

    salam ..........

    ReplyDelete
  18. hm... harusnya senang donk sudah lulus seleksi....

    setiap manusia pasti pernah berhadapan dg situasi stagnan, itu normal banget, asalkan kita aware kapan harus memulai kembali agar stagnan itu berubah... ya ga?

    makasih ya dek udah sering main ke rumah maya saya... :-)

    ReplyDelete
  19. hei..

    kita sama mas bro ninda.. :D

    hidup di era mahasiswa mahasibuk mahamalas sudah berakhir.. sudah saatnya kita pikir perut sendiri.. emak bapak dirumah juga sudah saatnya kita ganti posisinya sebagai tulang punggung..

    itu yang ada dipikiranku sebelumnya..

    tapi sekarang ya kita sama sama lesu.. entah kenapa setelah sekian lama berjuang akhirnya saya belum mendapatkan apa yang dinamakan : hasil..

    hasilnya masih berupa butiran harapan...

    tapi butira butiran itu akan menyatu dan akan menjadi pantai...

    ReplyDelete
  20. selamat ya lulus seleksi pertama, nyin! bumn-nya yg berlokasi di jatim itu ya? nebak2 sih...hehehe. btw, bicara ttg mencari pekerjaan, biasanya ketika kita sampai di titik jenuh & tdk pny harapan, justru kadang2 pekerjaan itu dtg dg tdk di-sangka2, mskipun kdg2 pekerjaan yg kita dptkan itu tdk selalu sesuai yg kita impikan.

    -vany-

    ReplyDelete
  21. selamat ya lulus seleksi pertama, nyin! bumn-nya yg berlokasi di jatim itu ya? nebak2 sih...hehehe. btw, bicara ttg mencari pekerjaan, biasanya ketika kita sampai di titik jenuh & tdk pny harapan, justru kadang2 pekerjaan itu dtg dg tdk di-sangka2, mskipun kdg2 pekerjaan yg kita dptkan itu tdk selalu sesuai yg kita impikan.

    -vany-

    ReplyDelete
  22. selamat atas keberhasilannya diterima menjadi pegawai BUMN

    hidup memang harus berdamai Ninda, karena kita hanya bisa berencana/berandai tapi Dia-lah yang menentukan

    ReplyDelete
  23. Waaaah, masyaAllah, mba ninda, akhirnyaaaaaaa... Selamaaaat ya mbaaa...
    aku ikut (entah apa yg dirasakan mba ninda apakah bahagia atau apa?) yg jelas, aku merasa bahagia ajah, hihi...

    Alhamdulillah, bersyukur akan membuat semuanya terasa indah mba :D

    tetap semangaaat yaaa :)

    ReplyDelete
  24. nyin, tulisan mu msh ga berubah. masih bikin aku speechless, nyentil banged bahasanya..

    eniwei, bumn mana nyin?sukses yaaa

    ReplyDelete
  25. Semangat nin, semangatnya yang harus tetap dijaga :))

    ReplyDelete
  26. Tidak inginkah sejenak mengeluarkan ekspresi seperti terlonjak riang atau tertawa senang tp tetap dalam kontrol bahwa penentu segala harapan adalah DIA.

    Hemmm, mba irma jg mahluk yg beberapa org dekat bilang sedikit membosankan. kadang terlalu flat...tp diwktu tertentu bisa menjadi sangat ekspresif.

    blog ini blog favorite mba, ada keunikan ninda dlm tulisannya. mngkn krn sosok datar ini dan tulisan 'tidak biasa' mu ya yg membuat mba kudu mampir ke sini....

    salam kasih dari gerimis di kota bekasi :)

    ReplyDelete
  27. komen apa yah, aku blum cukup umur menanggapi masalah orang dewasa. hohohohoho :)

    ttd: kira

    ReplyDelete
  28. mungkin, sebuah kata yang mengambang.

    Dan jalan hidup ini apa juga mengambang ya, seperti kata mungkin. Yach, mungkin hanya Tuhan yang tahu ujung jalan ini. Jadi benar, nikmati saja ritme kehidupan ini seperti air yg mengalir.

    ReplyDelete
  29. Selamat atas lolos seleksinya
    Umh.. kalau merasa stagnasi, mungkin hanya krn jenuh saja. coiba saja maju terus... Tuhan pasti kasih yg terbaik. Baik itu lolos atau tidak nantinya ^^

    BayuKristanti.com

    ReplyDelete
  30. selamat utk keberhasilannya seleksi di BUMN #ngiri ~ hehehe

    Hope will be better every time

    ReplyDelete
  31. Semoga kemungkinan menjadi kenyataan, dan selamat atas lolosnya ikut seleksi.

    Nin dapat salam tentang pesanan Rambutannya.

    ReplyDelete
  32. wadoh, kemana aja ni orang, aku kasih PR biar g males, dikerjain yah..

    kira

    ReplyDelete
  33. Dear Ninda,....

    Blog ini salah satu yg menginspirasi mba irma, ada award cantik untukmu. diambil yah...semoga berkenan :)

    ReplyDelete
  34. jangan pernah putus asa dari meraih harapan,cita2,roda kehidupan terus berputar tergantung usaha kita dan do'a,tetaplah berjuang semua ada masanya,semangat..!!

    ReplyDelete
  35. ninda coba feed kamu di setting "Short" lalu kotak komentar kamu disetting "Embedded below post"

    dan viola..... kotak komentarmu menjadi bertingkat :)

    ReplyDelete
  36. @all, saya belum keterima jadi pegawai.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home