Tuesday, April 3, 2012

Kenapa Ya...?

Meskipun sudah terlepas
tapi mesti terlihat seolah-olah terekat

(image taken from Bahar135's mim)

Ada kawan Blogger yang meninggalkan komentar setengah bertanya, sekaligus memberi semangat. Saya merasa itu komentar yang manis sekali, penuh perhatian. 'Menegur' saya tapi tetap dengan menyenangkan.
Saya suka.
Sampai saya merasa harus menjawab asal muasal dari kekurangpercayaan saya terhadap kemampuan.
Kenapa saya pesimis dengan kemampuan diri saya sendiri ya...

Dulu pertama kali jobseeking saya punya kepercayaan diri yang begitu kuat bahwa saya bisa masuk perusahaan manapun yang saya inginkan. Tapi ya begitu. Berulang kali kepercayaan diri saya diempaskan ketanah. Saat beberapa posisi yang saya lamar sudah mencapai tahap akhir, cuma kurang selangkah saja. Saat itu saya mulai berpikir ini mungkin jalan saya. Namun saya sekali lagi dan sekali lagi kemudian datang kali-kali lainnya bahwa saya salah. Saya gugur lagi.

Saya merasa kadang betapa tidak adilnya kalau ini masalah keberuntungan, bukannya usaha atau kemampuan. Saya sempat merasa ngambek karena yang lolos sampai akhir adalah orang-orang yang entahlah... itu membuat saya kecewa. Dan bersedih.

Seseorang pernah berkata pada saya mengapa saya begitu sedih, biasanya saya bisa bersikap begitu bijaksana menghadapai kegagalan. Biasanya saya bisa begitu tenang-tenang saja.
Saya cuma bisa menjawab kebijaksanaan ada kalanya dipaksakan. Sebagai penghiburan agar bisa dengan matang menerima kenyataan. Penerimaan seutuhnya belum tentu benar-benar demikian. Gagal ditengah tes kerja itu bikin patah hati. Bisa jadi ketenangan itu kedok.
Kedok saya.

Perjalanan jatuh yang cukup lama membuat saya pesimistis. Entahlah... waktu juga yang menyiksa pandangan positif saya yang sebenarnya.
Saya ingat kemarin ketika saya bersama teman kuliah tes kerja bareng disuatu BUMN, saya ngomong ke dia, "Yah semoga kita lulus tahap ini bareng yaa,"
Dia senyum dan menjawab saya, "Entahlah... nggak ngarep Nin... Aku selalu tidak lolos."
Deg!
Saya ketawa bodoh, "Eheheheheeehhee yah aku juga sih... tapi ya biar deh yang penting ikutin aja dulu alirannya kemana."

Waktu berhasil menyiksa hati sedemikian banyak orang yang sedang dalam masa pencarian kerja. Termasuk saya. Namun entahlah... sampai saat ini saya masih terus mencoba.

16 comments:

  1. Never never never give up.. the beginning is always the hardest... if it's good, its's wonderful, if it's bad, it's and experience..

    nyomot quotes dr google images.. hehe ^^v
    CEaMA.. Cemungudh Ea Mbk Anyin..

    ReplyDelete
  2. lama aku tak hadir...tambah seru dan menarik aja ceritanya.

    ReplyDelete
  3. saya juga seperti mbak ninda,kadang pesimis mulai sesuatu,tp kemudian sy berpikir klo orang lain bisa knapa sy tidak bisa.
    nah,disitulah semangat saya timbul,,saya harus bisa,saya yakin saya bisa...

    ReplyDelete
  4. tetap semangat yaaaa... Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita... :)

    ReplyDelete
  5. ah mak pasti bisa. mak cuma kudu dipaksa supaya mau menunjukkan kepintarannya. emak suka menyembunyikannya. ayo keluarkan! keluarkan cepat!!!!!!!!!!! dzing dzing!

    ayo dijemput awardnya, mak cayang :D

    ReplyDelete
  6. saya pernah dengar sesuatu agak lupa sih intinya seperti ini:

    edison gagal 999 kali saat menemukan bola lampu, dan saat seorang berkata padanya bahwa dia telah gagal sebanyak itu, dia malah menjawab:

    aku telah menemukan 999 cara yang salah dalam membuat lampu..

    -*-

    yah, siapa tau semuanya hanya tentang "cara"

    ReplyDelete
  7. Tetep semangat, kakak!
    Tak ada yang kebetulan dalam hidup, tak ada kesalahan dalam persinggahan rezeki tak juga salah nama pada penempatan kerja.

    ReplyDelete
  8. Tahap akhir itu biasanya kan wawancara nah penilaian interviewer itu sangat subyektif sekali krn tergantung dari "apa yang dilihat, dirasa dan didengar" oleh mereka saat menginterview kita. Dan "penilaian" itu jg tergantung dari "posisi" yang ditawarkan.

    Mknya jgn heran klu ada sosok yg "menurut kita tidak pantas" malah itu yg keterima :)

    Klu dity kuncinya apa ?, ada byk teori yg aku yakin kamu dah paham :) Intinya itu akan semakin terasah dengan bbrp pglmn yg telah dilalui. Sukses yo ;D

    ReplyDelete
  9. suka kata2nya mbaak :) ak mau yaa, cantumin sumber kok..

    btw, kakak perempuan keduaku jg sempat susah dapat kerjanya. frustasi, sedih, pasti. tapi dia nggak pernah patah semangat dan terus mencari. karena impiannya terus dia pegang dan dia kejar. saat ini dia akhirnya dapat pekerjaan impiannya. menurutku, itulah hasil kesabaran dan jerih payahnya. aku percaya kok mbak juga bsa demikian :) semangat!

    ReplyDelete
  10. Tetap semangat Nin, jadi ingat hampir 100 bh surat lamaran aku kirimkan, Alhamdulillah ada juga yang nyangkut pada akhirnya :)

    ReplyDelete
  11. mungkin kita termasuk golongan yang mesti gagal dulu baru berhasil.

    kenapa gue bisa bilang kita? karena gue juga pernah mengalami apa yang lo alami. gagal.

    tapi gue sekarang percaya gagal itu cuma keberhasilan yang tertunda, dan ini cuma tentang seberapa keras kita mau coba dan mencoba lagi. :)

    singkat kata, SEMANGAT YA :D

    ReplyDelete
  12. Kenapa ya?
    Hmmm... saya suka postingan ini nin, terlepas dr kenapa postingan ini bisa mejeng di blog kamu.

    Menjadi orang dewasa itu tidak mudah
    banyak hal yang diuji, termasuk bagaimana kita memandang diri kita
    jadilah orang sombong ninda, jangan mau diremehkan sama diri kamu sendiri apalagi orang lain. setidaknya itu yg saya gunakan selalu dan selalu... ketika saya sedang 'krisis'.

    Apapun, kamu semangat yah...
    Ntar pas saya ke Sby, kamu harus mentraktir saya. Sebagai perayaan gaji kesekian.

    *peyuuuuuuk*

    ReplyDelete
  13. semangaat trus ya mbak.... :)
    slm kenal dr saya :)

    ReplyDelete
  14. saya pertama ngelamar kerja dulu langsung diterima, berikutnya saya lebih sering menolak kerja. lebih enak hidup suka suka

    ReplyDelete
  15. kalau gagal sekarang mungkin tanda akan mendapat pekerjaan impian di masa depan :)

    ReplyDelete
  16. yang namanya orang berjalan yakin sama tujuannya, aku pikir pasti akan nyampai. Meski jatuh-bangun, meski harus mendera caci-maki, menganggap orang tak pernah ngerti dengan pengorbanan yang sudah dilakukan, dan merasa sendiri mengalaminya. Semua proses itu membuat kita merasa cuek banget sama sekitar, dan merasa orang-orang itu hanya soktau, sok dramatisir, dan sok-sok lainnya. membuat kita pesimis, akankah kita bisa mencapai tujuan dari jalan ini. tapi aku percaya mbak, didepan jalan mbak nin pasti ada tujuan yg sudah ditetapkan sama Yang Kuasa.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home