Friday, August 31, 2012

Pre-Leader Note

rindu hari bermalasan
taken from random by google
 Akhir-akhir ini saya sibuk sekali. Rasanya dunia saya berkisar disekitar kantor. Sering pulang overtime dan senin sampai sabtu. Laporan On the job training sudah mesti ganti judul lagi. Deadline padahal cuma tinggal dua bulan. Saya suka kesibukan, tapi kadang agak keberatan karena waktu untuk mengerjakan hal-hal nggak penting macam bengong di kamar atau membaca buku jadi sangat minim. Saya jadi selalu bersosialisasi. Antara menyenangkan dan nggak, Karena kadang saya tetap butuh sepi dimana cuma ada saya dan diri saya sendiri, doing nothing.

Saya yang aslinya antisosial dan harus manusia yang begitu sosialita sesungguhnya nggak mudah. Seringkali setelah jam kantor usai, waktu overtime itu saya lewatkan dengan mengerjakan laporan sambil dengar musik menggunakan headphone yang besar tapi nyaman itu... dan dikatain autis karena terpisah dari yang lain secara tidak langsung. Dunia yang saya hidupkan dari playlist, laporan, saya sendiri mendengarkan musik atau sebenarnya tidak... sebenarnya sedang mendengarkan diri saya sendiri. Saya ketawa dan menolak,"Pak... autis itu nama kelainan karena seseorang itu nggak bisa diam ya pak... bukannya yang kayak saya."
Dalam hati saya nambahin, "Kalau saya anti sosial."

Jum'at itu hari yang paling saya suka sekarang. Bukan lagi bau weekend karena hari sabtu saya sudah soal membanting tulang demi solidaritas yang mungkin suatu saat dibayar dengan tambahan tunjangan. Hahahha matre ya, tapi lumayan... saya memang orangnya matre :)) Yang paling saya suka dari hari Jum'at adalah waktu istirahatnya yang lama. Orang kantor jadi banyak yang keluar, cewek-cewek terutama. Jalan-jalan, makan agak jauhan dikit. Saya disini. Baca buku. Ndengerin hape saya muter playlist simpenan musiknya... kemudian bosan dan nulis ini. Saya suka karena saya dapat hawa me time yang saya pengin selama hari-hari lainnya. Saya suka karena cuma ada saya, mendengarkan hati saya menyambi mendengarkan musik... nulis nggak penting yang diposting ke blog, melamun dan membaca buku...

Omong-omong setiap akhir bulan suka kalap beli buku padahal belum bisa baca karena terlalu sibuk dengan laporan dan presentasi dan belajar di dunia baru. Saya cuman bisa nyuri waktu pas istirahat panjang kayak sekarang. Atau ketika saya sedang berada di ruang tunggu dan melihat lalu lalang orang yang datang ke meja customer service.

Oh ya sejauh ini atmosfer di kantor baik-baik saja, mereka tidak menganggap saya sebagai orang yang perlu disegani atau dibenci karena lompatan karir yang lebih cepat dibanding kebanyakan dari mereka. Saya masih memposisikan diri sebagai orang yang tidak tahu apa-apa, yang tidak lebih pintar dari mereka dan kalah soal pengalaman. Dan sampai sekarang sepertinya saya look normally seperti orang-orang lain saja sih. Belum ada yang menyadari kalau saya mungkin aneh atau bahkan devilish.

Ngomong-ngomong lagi saya masih belajar, dan yang paling berat dari semua ini adalah mempelajari bahwa nggak semua orang nyaman dengan perubahan atau orang yang kritis seperti saya. Sementara mulut saya suka nggak bisa direm. Saya nggak melihat strata apapun yang berbeda antara pemimpin dengan bawahan. Saya rasa kami semua sama dihadapan Tuhan. Wewenang boleh jadi beda, lebih tinggi tapi tingkat keindahan dihadapan Tuhan bisa jadi lebih rendah. Wallahualam bishawab.

Ada hal-hal yang saya yakini dan mungkin tidak sesuai dengan keberadaan saya disini, kita barangkali sudah tidak lagi membutuhkan pemimpin yang menjadi mandor. Kita membutuhkan pemimpin yang disegani karena contohnya, pemimpin yang bisa menjadi contoh dan bisa merangkul semua orang dari berbagai strata kedudukan. Mengajari mereka agar bebas berpendapat dengan alasan yang kuat. Karena jika tidak begitu maka jangan berharap terlalu banyak pada pembaharuan dan perubahan. Seringkali ide bagus keluar dari mulut orang yang tidak terduga. Menerapkan secara langsung atau tidak langsung perilaku, "cuma aku aja yang benar yang lain salah" sudah tidak lagi bisa dianut, mematikan kreatifitas terutama... dan menurunkan kepuasan serta kebahagiaan dalam pekerjaan.

Jadi ini catatan saya, yang ingin saya ingat dan saya kaji ulang nantinya ketika saya melangkah ditahap berikutnya sebagai pemimpin.

14 comments:

  1. wah.. mbak nin bener-bener anti sosial ya.. keliatan dari kata-kata " Saya jadi selalu bersosialisasi". kebayang sama arif kalo sosialisasi itu bener2 hal yg aneh buat mbak Ninda.. :D

    well, pada saatnya.. saat mbak Nin udah jadi "leader".. saat waktunya mbak Nin udah gak banyak tersita.. kasih tau arif yaa.. mungkin arif bisa berkunjung dan ngasih selamat secara langsung... :)))

    sampe saat itu tiba.. kita saling mendo'akan yaa.. :D

    ReplyDelete
  2. bagus deh karirnya baik-baik saja dan masih dapet sedikit waktu buat diri sendiri di sela kesibukan :)

    ReplyDelete
  3. menikmati me time itu emang enak. menulis dan menyendiri

    ReplyDelete
  4. hmmm kenapa kak ninda begitu sebalnya dengan sosialita sih? kalo kak nin emang antisosial, kenapa malah kerja yg justru begitu besarnya peluang sosialitanya... ? hehehe :P
    kalo soal kutu buku, kita sama :D. aku juga sama kayak kak nin, udah nunda baca 3 buku, blum lagi 2 dvd korea yg ngantri hihihi...
    aku setuju soal pendapat kak nin soal pemimpin itu.. banget..

    ReplyDelete
    Replies
    1. *menghembuskan nafas* kadang baca komen juga perlu kesabaran ekstra ya...
      saya nggak benci sosialita wi, namun jiwa saya sebenarnya bukan tipikal orang yang senang banyak bersosialisasi.
      soal kerja, ya jangan gitu dong... kesannya mempertanyakan takdir tadinya. mengenai kerjaan saya cuma bisa ngomong ya kehendak Allah... barangkali Allah punya maksud dengan menempatkan saya ditempat yang 'ramai' begini... mungkin biar saya bisa sedikit menyenangi keramaian. Selama nggak bertentangan dengan sakleknya saya mengenai ibadah dan kerudung, it's okay aja... bisa dilatih dan dibiasakan.

      Delete
    2. ehehe maaf deh kak nin. aku kan cuma penasaran statement nya kakak... :P
      yap. selalu ada hikmah disetiap kejadian.. :)
      ma jadda wa jadda kak..

      Delete
  5. Gak akan heran suatu saat membaca disini kalo ninda sudah jd pemimpin, tp jgn jutex2 ya nin saat jd pemimpin nanti :D

    ReplyDelete
  6. semoga saya sekuat emak saya ya Allah... :))

    ReplyDelete
  7. Baru mau komen yg sama dgn mbak Irma.. hehhee.
    saya suka gambarnya Nin. Saya merindukan hari bermalasan. Sangat!

    ReplyDelete
  8. mbak, beneran di surabaya?? pengen ketemu mbak ninda.
    membaca tulisan ini membuatku seperti mengaca pada diri sendiri. Dunia kerja adalah dunia penuh keribetan, karyawan yang ribet, pekerjaan yang ribet dan semua-muanya ribet.
    Ketika salah satu dari mereka naik posisi, mereka berkasak-kusuk tak tentu arah. HUH!!!
    Dalam dunia kerja mungkin cuma 1 pekerjaan yang tak akan ditinggalkan yaitu BERGOSIP!!! Memuakkan.

    ReplyDelete
  9. cie, blogger yang satu ini sudah mulai sibuk, tapi tetep aja yang bikin saya salut adalah blognya tetep berupdate.
    udah, dinikmatin aja, nanti juga nemu ritmenya :)
    have a nice day dan tetep semangat ya nin

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home