Saturday, March 31, 2012

Umm.....

Nggak ada yang menyenangkan
dari menunggu lama-lama

pic taken from Blueberry pie's mim
Besok sudah April, saya serasa siap nggak siap.
Waktu begitu cepat berlalu, serasa berlari. Sudah bulan April, sudah lama juga saya jobseeking. Hemmm... entahlah, saya masih kepingin mencoba banyak kesempatan. Terutama karena akhir-akhir ini banyak tes kerja yang mulai baik hati meloloskan saya. Meskipun saya sering cuma modal ngitung jumlah kancing baju.

Mengambil keputusan di saat seperti ini susah ya...

Kemarin pengumuman seleksi hasil tes kerja yang kesekian, saya masih lolos. Tapi saya sedih. Karena teman baik saya yang selama ini bareng saya setiap waktu tes berhenti dititik lama. Tidak lolos. Saya sedih. Dia kepingin banget diterima disitu. Serasa kehilangan kawan seperjuangan.

Berita bagusnya, salah seorang teman kampus yang pintar, rajin, dulunya asisten dosen, lebih cepat lulus jauh dibanding saya dan menjadi partner jobseeking kemana-mana akhirnya mendapatkan jodoh pekerjaannya. Sebuah anak dari perusahaan besar yang tidak jauh dari rumahnya. Dia update socmed dengan senang hati bahwa dia jalan kaki ketika kerja.

Senang deh, senang melihat dia terlihat begitu senang karena penantiannya memang tidak bisa dibilang sebentar. Senang karena selama ini dia membuat saya merasa miris, kok bisa teman saya ini yang begitu super  dilangkahi dalam bidang lapangan kerja oleh teman-teman lain yang kemampuan akademis dan keniatan kuliahnya jauh dibawah dia.

Mungkin cuma Tuhan yang tahu kenapa.

Monday, March 26, 2012

Tumbuh Menua

TOGETHER
pic taken random by google
Kemarin sewaktu menghabiskan bareng Fi (sahabat saya sejak awal kuliah), dia nyeletuk, "Eh ya kangen si Mut deh..."
Saya tercenung, "Ah ya sih..." Mut adalah sahabat saya yang lain, biasanya kami bertiga kemana-mana meskipun Mut sejurusan dengan saya dan Fi berbeda. Kami bertemu di organisasi. Fi dan saya tipe hobi menghilang tapi kemudian kembali, Mut tipe selalu siap dalam segala hal yang terjadi di organisasi.

Fi dan saya sering sama pikiran dalam banyak hal, berbeda dengan Mut. Tapi lucunya kalau kami jalan berdua suka kangen sama Mut, karena pola pikir kami dan Mut sungguh jauh berbeda. Entah rasanya menyenangkan menggodai dia, membalikkan argumennya, mengkritisi dia setengah tega-nggak tega karena dia tipikal orang yang halus tidak meledak-ledak. Meskipun seringkali dia memutuskan sesuatu yang mengejutkan banyak orang. Dan kami tetap dekat.

"Aku kalau ingat-ingat serasa terharu deh kita yang dulu awal ketemu, awal-awal kuliah. Sepertinya begitu 'lucu'. Sekarang kita sama-sama menua dengan problem hidup masing-masing. Dan terutama sama-sama masih jobless,"

Saya ketawa.
Iya kamu tumbuh banyak dibanding waktu itu, pemikiran, usia dan cara pandang. Saya sudah setengah lupa tentang bagaimana cara saya memandang dunia ketika saya masih awal kuliah. Saya rasa saya sudah matang dalam banyak hal waktu itu, kecuali satu: percintaan. Saya adalah tipe orang yang tidak mengerti bagaimana seharusnya cinta ditumbuhkan atau ditujukan pada orang yang benar-benar tepat. Tidak hanya melihat dari usaha seseorang untuk mendapatkan perhatian kita.

"Aku dulu selalu pusing dengan masalah-masalah yang nggak terlalu penting, yang sekarang cuma punya tempat sepersekian di pikiranku. Kok bisa ya dulu aku cemas karena masalah-masalah itu, aku jadi paham kenapa kamu selalu pusing setiap aku curhat." Fi ketawa sendiri, memanggil kenangan lama.

"Yah syukur deh kamu paham, hehehe..." saya nyengir. Masa-masa itu cuma sekitar 4tahunan lalu tapi terasa sudah begitu jauh dan asing. Saya tidak bisa kembali pada saya yang dulu, demikian juga dengan dua sahabat saya yang lain.

Esok paginya, mendadak saya pengin nelepon Mut... setelah perjalanan ke stasiun yang gagal mendapatkan tiket. Cuma pengin ngobrol. Dia menutup obrolan tanpa juntrung itu dengan, "Terima kasih ya..."
Saya bingung.
Bagaimana orang yang habis ngobrol ditelepon bilang terima kasih setelah obrolan usai?
Mungkin Mut merasa kesepian seperti halnya saya. Kelulusan benar-benar mencerai-beraikan aliran hidup kami yang sebelumnya beriringan. Kesepian yang membuat kami begitu senang bertemu dalam jobfair, karena bertemu kembali dengan orang-orang yang sama dimasa kuliah. Serasa reuni ganjil dalam sumpeknya pikiran para pencari kerja.

Saya menyukai interaksi dengan orang-orang yang dekat dengan saya. Terutama disaat-saat saya sedang penuh rasa sumpek dan merasa lelah pada perjalanan. Saya menyukai kesendirian, saya menyukai pesona personalnya tapi saya juga pada saat-saat lain, saya butuh membenci sepi itu sendiri.

{ Review } KDrama - Protect The Boss


all pic taken random by google
Protect The Boss mampu membuat saya antusias di awal-awal. Trailernya juga terlihat menggoda. Lucu gitu. Tapi makin lama ceritanya semakin nggak penting deh. Ceritanya semakin lama semakin membuat saya capek nonton. Meskipun begitu drama ini begitu populer dengan rating yang tinggi pula. Hah... entahlah.

nilai 70 dari 100

Tuesday, March 20, 2012

REVIEW KDRAMA - ME TOO, FLOWER


Belum lama ini saya menyelesaikan tontonan drama Me Too, Flower! Ratingnya rendah, tapi ceritanya bagus. Mengenai seorang polisi wanita yang kaku bernama Cha Bong Seon yang mengalami permasalahan dengan manajemen kemarahannya, bertemu dengan seorang lelaki tukang parkir department store yang menjengkelkan bernama Seo Jae Hee. Lelaki tukang parkir yang seenaknya ini sebenarnya adalah desainer kaya, salah satu pemilik department store (department store memiliki dua pemilik, lainnya seorang wanita bernama Ny. Park atau Park Hwa Young) yang memiliki masa lalu kelam. Dia memilih bekerja dibelakang layar karena memiliki ketakutan sosial.

Cerita bergerak lebih dalam tentang latar belakang karakter tokoh-tokohnya, bagaimana tekanan batin dapat menyebabkan seseorang gelisah dan mungkin mengalami masalah kejiwaan. Bagaimana orang-orang yang terlihat tanpa cela sesungguhnya punya jiwa yang lemah karena masa lalu yang begitu pahit. Saya suka konflik dan arus ceritanya. Demikian juga dengan konsep cerita Cha Bong Seon polisi wanita biasa (bukan spy atau apa) yang hidup sendiri tanpa keluarga, saling jatuh cinta dengan Seo Jae Hee meskipun dia berpikir bahwa dia yang akan menafkahi keluarga mereka nantinya, penghasilan Seo Jae Hee sebagai tukang parkir pastilah tidak banyak. Terpukul karena Seo Jae Hee yang dia pikir seorang tukang parkir ternyata adalah miliarder, sementara Cha Bong Seon tidak terlalu suka pada kalangan konglomerat. Cha Bong Seon bahkan kemudian harus jatuh dengan tuduhan-tuduhan palsu yang mengancam dipecatnya dia dari kepolisian, memupuskan cita-citanya untuk dipromosikan kemudian naik pangkat. Tuduhan yang didalangi oleh Ny. Park yang telah jatuh cinta sejak lama pada Seo Jae Hee).

Pemeran utama wanita (Lee Ji Ah) sebenarnya memiliki keterpautan umur yang jauh lebih tua daripada pemeran utama pria (Yoon Shi Yoon), tapi make up mereka disini membuat mereka terlihat seumuran. Dan oh ya soundtracknya juga sangat enak didengar, saya sampai browse semuanya karena kebelet pengin dengar :D

Nilai 88 dari 100 untuk drama ini


all pic source: random by google

Sunday, March 18, 2012

Pantulan Waktu

Seperti cermin,
kadangkala apa yang kita lakukan
akan terpantul pada diri kita sendiri

(pic taken from Blueberrypie's mim)
Jadi jadi.... kapan waktu saya sempat ditelepon teman. Teman yang dulunya pernah sangat dekat sampai curhat soal banyak hal. Tentang kehidupan kampus, emosi dan percintaan. Yah sebenarnya tidak lebih dari itu, hati saya bilang saya tidak boleh cerita soal yang lain-lain. Kami belum sedekat itu. Saya tidak tahu kenapa mendadak dia pengin curhat sama saya via telepon.

Karena saya rasa lebih banyak orang yang punya kedekatan emosi lebih dalam buat dia, daripada saya. Terutama pada masa-masa akhir kami bertemu sih. Kami pernah tinggal dalam satu lingkungan yang sama dulu. Dan kali itu dia cerita bahwa dia stress, banyak konflik karena dia bekerja sambil juga tinggal di rumah saudaranya yang sudah berkeluarga. Ada saja konflik dengan orang-orang yang rumahnya dia tumpangi itu. Sampai-sampai dia bilang dia suka jalan-jalan kemana-mana sendirian, merasa butuh me time. Dia bilang dulu dia meledek saya karena saya suka kemana-mana jalan sendirian, sekarang dia pun begitu.

Saya senyum.
Kendati diantara sebagian besar teman kos yang suka menggelar rapat dan membicarakan saya dibelakang, dia paling baik dimata saya... dia masih mau berakrab dengan saya, menolong saya atau pergi-pergi bareng saya dengan tulus. Tapi saya tahu dia terlibat dengan semua pembicaraan dan rapat-rapat tidak penting itu. Saya ingat suatu waktu saya pernah menegur Mbak kos saya karena kata-katanya yang kasar merujuk pada orang tuanya. Dia jadi lama pulang kampung karena Papanya harus tugas keluar kota dan dia mesti dirumah menemani Mamanya. Mbak kos saya itu diam, anak-anak kos mendadak diam. Dia masuk kamar kemudian segera update status socmed tentang mulut yang nggak bisa dijaga. Dalam hal ini maksudnya mulut saya. Mulut saya yang menegur dia karena dia sudah ngomong kasar, meskipun jika maksud dia bercanda. Pada orangtuanya yang begitu baik.

Karena di nggak enakin lama-lama jadi kemudian saya minta maaf. Tidak tahunya bahwa mbak kos saya itu lah pemicu dirapatinnya saya dikosan. Sebagaimana manusia yang punya rasa jengkel, saya sedikit menyesal karena telah minta maaf padahal dalam hal ini sayalah yang dijahati. Meskipun dalam hal ini saya masih berpikir bahwa dengan saya bilang seperti itu saya tidak salah. Mbak kos saya itu punya keluarga baik, penyayang dan sangat memperhatikan dia. Sangat care, kadang-kadang mereka menjenguk dia... atau memberikan fasilitas-fasilitas yang tidak semua orang bisa miliki. Dengan orang tua yang semacam itu dia bisa ngomong kasar dibelakang mereka? Mbak kos saya jelas tidak tahu bagaimana harus bersyukur karena banyak orang lain ditakdirkan punya keluarga yang tidak stabil, serta tidak menyenangkan.

Kembali ke teman saya yang menelepon saya tadi... entah... saya merasa kasihan dengan keadaannya yang demikian tapi juga merasa senang disatu sisi. Baguslah... karena dia sudah tahu rasanya bagaimana dijahati maka nantinya dia tidak akan lagi sembarang menyakiti perasaan orang dibelakang punggung. Karena dia sudah tahu rasa sakit dan merasa sendirian maka dia akan berpikir berkali-kali jika akan melakukan hal yang sama pada orang lain lagi dimasa depan. Hal-hal yang pernah saya rasakan dulunya karena mendadak merasa tidak lagi sesuai dengan teman-teman satu rumah.
Mudah saja bagi kita untuk menyakiti seseorang karena kita tidak tahu bagaimana rasanya. Namun kita tidak terus hidup pada roda atas. Entah kapan waktunya, kita mungkin juga akan memetik pelajaran itu. Bukan karena siapa membalas siapa... saya pikir, tapi lebih karena kita sendiri yang menanam maka kitalah sendiri orang yang pada akhirnya akan memetik hasil.
 ~

Thursday, March 15, 2012

Lucu...

Saya dengar kemarin ada salah seorang kawan yang baru sebentar kerja sudah resign. Ada juga yang sudah merencanakan resign dengan alasan karena kecapekan.
"Ummm.... kayaknya dulu dia kelihatan semangat banget gitu deh...," komentar saya kepada teman baik yang menyampaikan berita itu.
"Ya kan soalnya habis lama nganggur dia itu..."
"Dia bilang sih sampai stress karena nggak diterima-terima kerja padahal sudah 25 lamaran yang dia layangkan," imbuh sahabat saya.
Saya melongo mendengar itu, sesaat. Kemudian ketawa. Berisik. Ngakak.
Hal itu terlalu lucu untuk bisa saya cerna tanpa bisa menahan tawa.
"25 lamaran stress? Nah aku bahkan sudah nggak ingat sudah tes berapa kali, naruh lamaran berapa kali belum applikasi online... sampai lupa berapa jumlahnya... ratusan? Lebiiiihh kali ya... hehe berarti aku level sakit kejiwaan dong."
Kedua kawan bicara saya tertawa.
Lucu... karena ditengah ngeyelnya orang nyari kerja, ngeyel untuk merasakan sibuk dan uang hasil perasan keringat sendiri.... justru banyak yang putus asa terlalu dini. Bahkan tanpa melalui satu tahun pertama.
Mungkin karena mereka tidak pernah benar-benar merasakan derita orang tanpa pekerjaan tetap. Mungkin sesuatu yang diraih begitu gampang juga mudah kehilangan makna.
Sore itu kami menertawakan sesuatu yang tidak lucu, tapi entah... barangkali sesuatu yang paling tidak lucu pun juga butuh dianggap lucu.



Malam, ditengah usaha belajar macam-macam
dengan pengharapan ini akan berguna.
Oh Allah, saya sudah berusaha hingga selama ini.

Tuesday, March 13, 2012

Soto - Bakso Sotoji

Kemarin kiriman paket Sotoji saya datang, tidak sabar ingin tahu bagaimana rasanya karena dari foto-foto teman Blogger yang sudah duluan mencicipi, bikin saya ikut ileran deh :)~
Dapatnya 3 bungkus, tapi yang difoto seksi satu saja biar jelas :D

Kemasan Sotoji yang 'mewah'
Kemasannya Sotoji bagus, tebal seperti mi-mi instan dengan segmentasi pasar kalangan menengah keatas. Saya baru saja beli bakso sewaktu dapat paketannya jadi saya masak bareng saja Sotoji bersama bakso saya di magicom soalnya saya mendadak kangen mi instan rebus kaldu ayam buatan alm.Ibu saya. Selain itu sewaktu saya masih kuliah dulu ada penjual makanan gerobak yang menjual Soto-Gule di daerah kampus, peminatnya banyak sekali, kepikiran saja...makanan berbumbu Soto-Bakso bisa enak kali ya. Saya buka bungkusnya dan nyicip jamur tiram goreng, enak dan aromanya jamur banget. Dasarnya saya suka jamur ya, ya sudah daripada jamur tiram gorengnya yang enak jadi cemilan saya, saya pinggirin dulu deh :p

Ngomong-ngomong saya nggak memasak Sotoji sesuai dengan petunjuk yang berada di bungkusnya. Jamur tiramnya nggak ikut saya rebus bareng mi. Setelah mi matang, saya masukkan ke dalam mangkuk yang sudah dicampuri bumbu terus saya tabur jamur tiram goreng diatasnya. Jadi jamur tiram gorengnya tetap renyah.

Soto-Bakso Sotoji
Bahan tambahan bakso IDR 2.000
dan ceker ayam tepung 500 perak
jamur tiram gorengnya banyak banget kan ya :D
Overall, enak kok... tanpa kuah bakso sebenarnya sudah enak, terutama jamur tiram gorengnya. Konsep mi bihun ini juga unik karena pakai jamur tiram goreng. Sesuai teori yang saya pelajari semasa kuliah, semakin unik maka semakin banyak orang yang penasaran dengan produk tersebut. Selama saya mengenal mi instan sih ya, baru Sotoji saja yang memasukkan jamur tiram goreng dalam bahan tambahannya. Selain itu karena bihun jadi mi-nya nggak akan mengembang meskipun merebusnya kelamaan. Sotoji bisa jadi alternatif makanan bagi siapapun yang pengin berhemat makan mi instan tapi tetap nggak 'kering' tanpa lauk. Kayak saya :D

Mau ikut nyicipin Sotoji yang belum beredar luas dipasaran ini? Mampir saja ke tempat pemesanan Sotoji..

Sunday, March 11, 2012

I'm Wondering...

Abu-abu itu perlu, bersedih juga perlu
Tapi kau tidak selamanya harus begitu.

(pic taken random by googling)
Mengapa ada orang-orang yang bisa tidak capek menulis segala hal yang kesemuanya melankolis?
Melankolis yang polanya nyaris sama.
Saya bertanya-tanya kenapa mereka nggak capek, karena terkadang membaca tulisan melankolis serupa terus-menerus bisa membuat saya lelah batin. Jenis melankolis yang melelahkan. Yang pathetic.
Apakah hidupmu setidakbersemangat itu?
Saya bertanya-tanya, membatin.


Dan buku-buku terbitan penerbit itu tidak lagi menggoda saya dari rak buku.
Dulunya terasa indah dan manis. Sekarang mungkin tidak, atau saya yang kehilangan taste...
Kilasan isinya terlihat begitu melelahkan.
Saya tidak sanggup baca.
Apalagi beli.
Saya khawatir stress sendiri.

Friday, March 9, 2012

Obrolan Malam

pic taken random by google
A: Eh aku kangen si D. Kangen sundul kepalanya. Hehehe... Habis biasanya dulu tiap mau kuliah pasti sisipan, bertukar hallo sebelum masuk daerah fakultas.
B: D siapa? D temanku???
A: Iya
B: Kamu pasti cocok berteman sama D. Soalnya D sama anehnya kayak kamu.
A: rrrr..... -_________-
A: Ya cocoklah, dia kan teman sekelas sama aku waktu kelas 1 SMA. Sering bareng juga kalau les bahasa Inggris. Kemana aja kamu selama ini?
B: Hahahahhahahaha
A: Dodol
B: Hahahahaha. Dodolan sego. (jualan nasi - Jawa)
*absurd*

Sensi Seksi

Ekspresi saya ketika dikatain galau 
disaat saya sebenarnya sedang TIDAK GALAU
 atau TIDAK SEDANG BINGUNG SENDIRI
(pic taken random by google)
Saya suka sebel kalau ada yang mendadak komen di postingan saya: galaauuuuuuuuuuu.
Terutama teman yang nggak kenal dekat.
Seenak dia saja ngatain saya galau, padahal kondisi saya saat itu, saya nggak lagi galau kok.
Oke mungkin dalam hal pencarian kerja. Tapi nggak dalam yang lain-lainnya.
Kalau tulis apa sedikit-dikit dibilang galau, saya yakin Chairil Anwar atau Pablo Neruda adalah rektornya galau.
Ya suka-suka saya kan semisal saya mau marah, mau galau, mau bikin silent posting di blog saya sendiri.
Setiap ada yang mendadak muncul ngatain saya galau, apa yang saya lakukan?
DELETE COMMENT.
Saya malas mengunjungi dia balik.
Demikian.
Sudahlah.

Tuesday, March 6, 2012

Beli Tiket Konser Rick Price & Kahitna

Rick Price dan salah satu group penyanyi favorit saya, Kahitna akan tampil dalam satu konser dibulan Maret ini lho.
Berikut jadwal konsernya dan kota tempat konser digelar:
Yogyakarta, 9 Maret 2012
Medan, 11 Maret 2012
Makassar, 13 Maret 2012
Bandung, 16 Maret 2012
Surabaya, 18 Maret 2012

Harga tiket:
Platinum:  IDR 1.500.000
Gold: IDR 750.000
Silver: IDR 325.000
Bronze: IDR 150.000

Tertarik datang tapi malas repot beli tiket konser? 
Jangan khawatir, tiket bisa didapatkan melalui pembelian online.
Untuk membeli tiket secara online, klik link dibawah ini
Campaign Tiket konser musik RickPrice - Kahitna di 5 Kota

Monday, March 5, 2012

Sweetest Thing When I Got Sick

*senyum lebar*
(pic taken from Blueberrypie's mim)
Setiap kali saya sakit kamu pasti...
mengkhawatirkan saya
Jika mungkin kamu akan datang untuk membawakan saya makanan,
atau menelepon sebentar-sebentar untuk memastikan bahwa saya baik-baik saja,
mungkin keadaan saya sudah membaik jadi kamu sudah bisa berhenti khawatir
meskipun saat itu kamu bisa saja sedang sibuk
meskipun diwaktu yang sama bisa jadi ada banyak yang lebih membutuhkan kamu daripada saya
Untuk alasan yang aneh saya menikmati masa sakit, karena dengan begitu kamu mendadak jadi seperti banyak waktu untuk saya
Untuk alasan yang tidak masuk akal saya menyukai masa-masa sakit, karena dengan demikian kamu akan mengucurkan perasan sisa waktu yang kamu miliki untuk menemani saya
So can I pretend to be sick someday just for grab your attention, dear?

Friday, March 2, 2012

Sisi Beruntung

Semoga kamu tetap charming dan berwarna...
(pic taken random by google)

Beberapa hari lalu saya membaca blog salah seorang sahabat saya.
Setelah berganti email, saya tidak lupa meletakkan linknya disini namun saya jadi lupa belum memfollow blognya dengan email baru.

Akhir-akhir ini hidup sahabat saya itu mulai menapaki batu-batu kehidupan miliknya, batu-batu besar kehidupan yang sebenarnya. Bukan cuma perkara nilai jelek dan tidak punya pacar.
Saya miris karena... sahabat saya yang ini bukan orang yang terlahir dan besar dalam masalah yang sepaket dengannya. Dia selama ini selalu hidup dalam dunia stabilnya yang baik-baik saja, dengan masalah-masalah kecil yang wajar jadi dia kadangkala tidak memahami beberapa perasaan saya dan kenapa ketika saya sudah diusik-usik sampai taktertanggungkan saya bisa menegur balik mereka dengan sikap yang bagi dia, mengerikan. Dan bagi saya cuma sesuatu yang biasa jika saya tidak punya kesalahan maka saya harus bisa melindungi diri saya sendiri karena kalau bukan saya... siapa lagi?

Sahabat saya yang sangat charming dengan keceriaan dan keluhan-keluhan kecil itu sering bingung dengan sisi gelap saya yang gampang sinis dan marah karena kesal pada orang-orang yang dengan royalnya menye-menye berlebihan padahal masalahnya 'segitu doang'. Orang-orang yang mengada-adakan masalah padahal tidak ada hal yang mesti dikhawatirkan.

Sewaktu mengobrol ringan dia mengatakan kepada saya bahwa dia bisa bersabar jika hatinya sedang tenang, namun ketika sedang tidak dia jadi merasa 'pusing' dan mempertanyakan kenapa. Kenapa dia harus mengalami hal-hal seperti itu.
Saya cuma bisa bilang, "Santai saja...".

Bahwa memang begitulah jalannya hidup, terus berjalan seperti bianglala yang kadang memosisikan kita ditingkat paling tinggi keberhasilan dan kadang juga membawa kita rata dengan tanah karena kemalangan.
Bahwa memang demikianlah cara kerja hidup, tidak pernah berhenti dari satu masalah ke masalah lain...
demikian seterusnya karena... bukankah cuma ikan yang mati saja yang tidak lagi menghalau arus dan mengikuti arahnya?

Saya bersyukur karena apapun yang Tuhan hadirkan bagi saya membuat saya seperti ini. Saya bersyukur karena besar dengan masalah, yang membentuk saya menjadi manusia. Manusia yang masih tetap cengeng sebagaimana sifat bawaan saya yang bisa menangis bahkan ketika tengah membaca buku, namun tetap berhasil tidak tumbang atau terjun bebas ke jurang keputusasaan oleh apapun yang ditimpakan kepada saya.

Saya bersyukur.
Saya beruntung.
Saya beruntung.
Terima kasih Allah...
Terima kasih...
Previous Page Next Page Home