Friday, September 20, 2013

Perjalanan Panjang, Kerudung Panjangku

Dulu banget pas saya berkerudung panjang awal-awalannya dulu, sekitar 4-5 tahun lalu... saya pernah dapat email seorang muslimah yang curhat mengenai keinginannya memakai jilbab saat bekerja, tapi kantornya tidak memperbolehkan. Pada saat itu saya berusaha memberikan saran yang sediplomatis mungkin, karena satu hal... saya belum tahu apa rasanya dan bagaimana jika mengalami kasus serupa. Namun jika muslimah tersebut bertanya kembali kepada saya, saya tahu saya akan bisa menjawab.... kali ini lebih mantap karena saya sudah mengalaminya sendiri.
Tinggalkan, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Pada pekerjaan yang menghalangi kita untuk menunaikan kewajiban kita sebagai muslimah. Pekerjaan yang merintangi kita dengan Allah... buat apa?
Mungkin tidak secara instan ditinggalkan, tapi bisa dengan mulai mencari pekerjaan lain. Percaya, Allah pasti menolong dengan niat kita yang baik.
Saya sudah pernah beberapa kali menghadapi perusahaan yang sejenis, melarang memakai kerudung. Larangan yang buat saya benar-benar aneh. Apalagi di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam (di KTPnya) dan terlebih punya semboyan Bhineka Tunggal Ika. Berjilbab adalah kewajiban muslimah merujuk pada Al-Qur'an, dan secara sosial mestinya merupakan kebebasan untuk mengenakannya dimanapun.
Pada masa-masa sangat sengsara dalam pencarian kerja. Bertahan berhari-hari dengan uang yang tidak seberapa, saya memang putus asa... sering saya futur dan menyalahkan Allah atas nasib saya. Iya, saya memang pernah begitu.
Tapi nggak pernah terlintas untuk memakan rezeki yang saya dapat dari lepas jilbab.
Memakai jilbab adalah wujud dari meningkatkan rasa malu.
Saya sering marah pada teman meskipun dia bercanda, "Mau narik jilbab saya..."
Meskipun saya juga suka bercanda tapi candaan yang seperti itu bikin saya tersinggung.
Dear muslimah, jika kamu sudah biasa memakai jilbab apa yang kamu rasakan ketika ada orang bukan mahram yang melihat kamu tidak memakainya meskipun dengan pakaian lengkap yang tertutup?
Malu sekali bukan?
Bersyukurlah, Allah begitu menyayangi kamu sehingga menaikkan rasa malumu. Dia menjaga kamu dengan perintah berhijabnya.
Lagipula segala rezeki itu dari Allah, sesudah saya melanggar kontrak denganNya... masihkah saya punya muka untuk mengharap rezeki dariNya? :(
Ketika saya nyaris diterima disebuah perusahaan perbankan, tante saya memperhatikan jilbab lebar saya, "Nanti kalau kerja disitu kudu dimasukin kebaju loh kerudungnya..."
Saya sedih pada saat itu.
Tapi Allah tahu yang terbaik. Pekerjaan saya yang sekarang kebanyakan karyawannya memakai kerudung. Dan bahkan saya bisa tetap memakai kerudung yang ukuran jumbo tanpa ada halangan apa-apa. Alhamdulillah. Maha baik Allah.

7 comments:

  1. Alhamdulillah mbak atas sgala kemudahan yang Allah berikan. Bagi yang berada dlm kesulitan dlm pekerjaannya, smoga Allah memberi kekuatan untuk hisa bertahan pada prinsip seperti mbak nin :)

    ReplyDelete
  2. ga usah minder lah. hidup kan katanya pilihan dan pilihannya tak cuma satu kan..? lagian setiap keyakinan pasti punya komunitas sendiri sendiri. tak ingin berubah ya jangan maksa gabung ke komunitas lain dong...

    ReplyDelete
  3. yup.. setuju sekali.. jadi teringat pengalaman masa lalu masa-masa belum berhijab :)

    ReplyDelete
  4. helo
    salam sukses
    juga buat kerudungnyamoga tambah cantk lahir batun
    amin

    ReplyDelete
  5. sekecil apapun niat dan apa yg kita lakukan. Allah maha melihat... :)

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home