Wednesday, November 20, 2013

Dimensi Rindu

"I miss him so much..." she said.
"...."
"I feel sad,"
"Off course you miss him. You love him..." saya ngomong.
"Tapi dalam dimensi ruang dan waktu yang sedemikian sempit, sampai bisa tidak ketemu kan berarti..."
"Berarti?"
"Tidak berjodoh?"
Apa "mungkin" adalah jawaban yang tepat? saya bertanya-tanya dalam hati.
"Kita tidak pernah tahu bagaimana kinerja jodoh sebenarnya. Dan jelas dalam bermacam-macam cerita, dia datang dengan cerita yang berbeda pada orang yang berbeda pula,"
"I laugh too myself what I really want to find out, actually? Tapi rindu bisa sedemikian kuat dan menarik-narik. Cuma ya... mmm gengsi?"
"...."
"....."
"Tapi saya percaya bahwa pertemuan adalah pertanda jodoh mungkin sedang berproses. Tapi kita sendiri tidak tahu pertemuan dalam bentuk yang bagaimana. Barangkali bukan dalam proses yang begini namun kalau sudah siap melamar dan dilamar barangkali... Memang kamu sudah siap?"
"Ya belum sih..."
"Memang yakin perasaanmu tidak akan berubah misalkan beberapa bulan lagi?"
"Ya nggak yakin juga sih..."
"Yasudah sholat saja. Mengenai urusan perasaan semoga kita didekatkan pada perasaan yang baik bagi kita, bermuara pada orang yang baik bagi kita saat ini dan dimasa depan."
"Lagi nggak sholat..."
"Berdo'a saja, yang Maha Mendengar tidak akan terlewat."
Oh Allah, I don't really know what to say...


~

2 comments:

  1. apa yang mbak katakan udah tepat bgt... berdoa saja, dan percaya pada sang pemilik doa :)

    ReplyDelete
  2. hmm, setuju. lebih baik minta petunjuk Tuhan. DIA selalu mendengar dan memberikan jawaban untuk doa umuat2NYA :)

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home