Monday, February 25, 2013

Sedang Suka Dengar Ini

 Glenn Fredly - You're My Everything



Cruising when the sun goes down
Across the sea
Searching for, something inside of me

I would find all the lost pieces
Hardly feel, deep and real
I was blinded now I see

Hey hey hey you're the one
Hey hey hey you're the one
Hey hey hey I can't live without you

Take me to your place
Where our hearts belong together
I will follow you
You're the reason that I breathe

I'll come running to you
Fill me with your love forever
I'll promise you one thing
That I would never let you go
'Cause you are my everything

You're the one, you're my inspiration
You're the one, kiss, you're the one
You're the light that would keep me safe and warm
You're the one, kiss, you're the one

Like the sun goes down, coming from above all
To the deepest ocean and highest mountain
Deep and real deep I can see now 

~

Friday, February 22, 2013

Dear Readers,

Nama blog ini tetap sama, yang berbayar. Tapi pada nama dasarnya sesungguhnya saya sudah mengubah URL. Itu mungkin yang bikin blog saya terjun bebas ke level page rank tidak terdeteksi. Disatu sisi sungguh menguntungkan karena agak susah untuk menemukan blog ini cepat terindeks google. Less information soal saya di jagat pencarian.
Hamdalah.
Omong-omong, para pembaca yang pengin tetap membaca tulisan-tulisan nggak penting maupun semi penting saya harap mencantumkan www.listeninda.com bukan URL saya yang lama.
Demikian.
Ha-ha. Posting paling GR dan sok ngartis sedunia.

Thursday, February 21, 2013

Sigh!

"Eh kamu besok nyanyi ya..." kayak pertanyaan yang sebenarnya perintah.
"Huh?" menjawab setengah bengong, mengucek mata yang agak hablur setelah terlalu lama menatap layar komputer. Malam, cuma sedikit orang yang tersisa di kantor.
"Ya kamu harus nyanyi lah orang udah diajak piknik gratis...," habis ngomong gitu dia berlalu.
Saya diam, butuh beberapa detik sebelum saya mampu mencerna seluruh kalimat itu dengan baik.
Setelahnya, saya malah sebal.
Gratis dodol jenong?
I payed enough for weekend picnic with colleagues.
Enak aja saya dibilangin ikut gratisan.
Lagian semisalpun gratis, daripada gratis terus dibahas melulu saya sih mending nggak usah ikut aja. Pengin weekend hibernasi, makan makanan enak dan baca novel.
Saya pengin ngomong itu diatas, tapi kehilangan kesempatan gara-gara sempat nge-blank.
Orangnya sudah berlalu.
Sial!


Monday, February 18, 2013

Rectoverso - The Movie

Terancam sulit nonton besoknya, saya memutuskan nekat nonton film yang barusan diputar jam 9 malam lebih bareng adik saya di sebuah mall.

Film Rectoverso
http://25.media.tumblr.com/ca40b468e3205b8745590c4119ef1f8a/tumblr_mg91joX4Hw1rtzqnyo1_1280.jpg


Visualisasinya bagus, meskipun harus saya akui bahwa ada beberapa adegan atau mungkin ending yang berbeda dengan bayangan saya. Barangkali itu versi sang sutradara, atau malah versi penulis naskahnya... gitu? Tapi film ini penceritaannya bagus, nggak berupa film pendek yang langsung selesai satu demi satu... tapi seperti potongan-potongan dari 5buah puzzle yang diselesaikan bersama-sama perlahan-lahan.
Film yang diangkat dari buku berjudul sama, mengangkat 5 cerita yang paling berkesan di dalamnya meskipun minus satu cerita berbahasa inggris yang saya lupa apa judulnya. Saya punya buku ini, dulunya.... tapi hilang ketika saya sedang berada di Jakarta berbulan-bulan lalu, sengaja saya bawa dalam koper demi agar saya bisa membacanya lagi dan lagi kapanpun saya mau. Buku itu bisa dibilang nggak membosankan, mampu membuat saya rindu membaca cerita di dalamnya.

Sedikit out of topic ya...
Rectoverso versi film mengangkat 5 cerita dari bukunya: Curhat Buat Sahabat, Cicak di dinding, Malaikat Juga Tahu, Firasat dan Hanya Isyarat.
Pada cerita Firasat... endingnya tidak sesuai dengan apa yang ada di kepala saya. Tokoh utama perempuan tertabrak.
http://24.media.tumblr.com/b6ebc4f31b96f416714a1145920f64b7/tumblr_mfbritwn0u1rtzqnyo1_500.jpg
Pada cerita Cicak di Dinding... resume dan filmnya sama-sama tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Film Cicak di Dinding dalam buku, buat saya esensinya jauh lebih 'halus' daripada tokoh utama perempuan dan lelaki yang terlibat hubungan panas dua kali kemudian si lelaki jatuh cinta pada si perempuan tersebut.
Barangkali karena bahasa yang dikandung buku rectoverso sama sekali bukan nuansa 'panas' yang begitu dewasa. Rectoverso begitu halus dan tulus jadinya saya menemukan keanehan ketika jalan cerita dalam film berjalan ala film luar negeri.
Dari semua cerita yang paling mencuri hati saya adalah: Curhat Buat Sahabat
Acting Acha Septriasa bagus banget. Jauh daripada awal debutnya di film Heart. Setelah sempat sebel-sebel gimana gitu karena acting Acha di film Heart bukannya membuat saya kasihan tapi malah bikin saya sebel dan pengin si tokoh yang diperankan dia ini mending mati aja... :p Begitupun juga beberapa film pasca Heart. Tapi mesti saya akui actingnya dia dua film terakhirnya yang saya tonton: Test Pack dan Rectoverso layak dapat 4 jempol.
Malaikat Juga Tahu yang sempat ditayangkan videoklipnya dulu juga mampu mengaduk-aduk perasaan, disatu sisi saya memahami Bunda. Disisi lain saya juga paham perasaan wanita penghuni kos dan adik lelaki si abang.
Well, life have it's own rule... by the way...


nilai 89 dari saya buat film ini.

Saturday, February 16, 2013

Pinterest!

Lagi-lagi social media baru. Lambangnya warna merah dengan huruf yang catchy. Pinterest.
Dengan ajakan untuk mengepin segala sesuatu yang menarik minat kita, "Pin it!" gitu katanya. Saya, seperti halnya makhluk yang punya kehidupan dunia maya juga tertarik nyobain socmed yang ini. Pakai sistem follow macam twitter dan blogging. Ada kemiripannya juga dengan tumblr, bisa re-pin.
Kekepoan saya pun terpuaskan.
Tapi saya jadi agak kehilangan rasa ketertarikan nih :p
Habis sepertinya cuma begitu doang, kayak kalau kita masang-masang reminder atau post-it di syrofoam dalam kamar atau di kubikel kita di kantor. Semacam itu saja, cuma ya di dunia maya dan nggak perlu pakai lem, nggak perlu kuatir post-it nya ngeletek sendiri karene sudah kelamaan nempel. Ya memang sih penuh dengan gambar-gambar indah hasil karya fotografer atau segala sesuatu seperti itu yang memanjakan mata, cukup kiyut kok... dan begitu layak comot untuk bikin gambar update-an blog kali ya.. ;P
Tapi tapi... saya belum menemukan sesuatu yang membuat saya bisa begitu tertarik pada pinterest sampai membukanya berulang kali dalam kurun waktu sehari atau membukanya sekali dengan durasi waktu berjam-jam begitu... mungkin nanti-nanti... jadi seperti socmed coba-coba yang lain... account saya idle dulu ;)
Tertarik nyobain socmed yang ini? Kunjungi pinterest.com deh ya...



Wednesday, February 13, 2013

*HOPE*

Halo dunia...
Banyak yang terjadi belakangan ini, dan lumayan menguras emosi. Sampai-sampai saya nggak ngerti harus cerita apa. Harus cerita yang mana.
Teman saya di kantor sakit demam berdarah. Sekarang sedang musim sakit demam berdarah dan thypus ya...
Otomatis saya taking care dia selama dia di RS sedang sakit gitu. Kasihan. Saya ngerti bagaimana rasanya.
Saya juga ngerti kalau dibanding penyakit-penyakit yang ditayangkan di film-film barangkali ini nggak parah dan nggak terlalu drama. Tapi memang nggak ada yang bisa mengalahkan sedihnya sakit di perantauan. Sendirian di rumah sakit. Dan dunia sebagian nganggep kita ada, sebagiannya lagi enggak.
"Nasib anak nebeng," kata si teman.
Buat saya teman baik atau sahabat atau apapun adalah saudara yang paling dekat di perantauan.
Satu berita lagi datang dari sahabat saya sejak SMA.
Berita yang nggak bikin saya tenang sampek saat ini, saya nggak ngerti apa saya harus menghibur dia atau ngapain. Clueless. Speechless.
Ya cuman bisa bilang saja, kalau kamu butuh apapun ngomong. Kalau saya bisa bantu pasti saya bantuin.
Meskipun saya sendiri mengakui sebagai manusia saya nggak sebaik itu, saya cuma meneruskan kebaikan-kebaikan yang orang-orang pernah beri ke saya. Kebaikan-kebaikan teman-teman saya ini. Saya barangkali nggak mungkin begini ke mereka kalau mereka juga nggak begitu baik sama saya.
Segala kebaikan itu kembali.
Kadang belum tentu.
Tapi saya tipe orang yang selalu berusaha mengembalikan kebaikan-kebaikan yang teman-teman dekat saya beri kepada saya. Barangkali kebaikan yang kadang murah, tapi tulusnya nggak terukur.
Saya kepikiran, terutama sahabat yang saya ceritain terakhir di tulisan ini.
Saya selalu punya harapan agar semua orang-orang yang dekat dan baik sama saya dengan tulus selalu bahagia.
Aamiin ya Allah.
Ngomong-ngomong saya update tumblr lumayan rajin akhir-akhir ini... yah foto-foto sih. Sejujurnya saya lebih senang naruh foto-foto di tumblr ketimbang instagram. Entahlah.
Oke saya mau nyuri waktu istirahat buat tidur siang dulu.

Wednesday, February 6, 2013

Selama Ini....

Selama ini saya ngeblog via email lewat aplikasi thunderbird... atau blogger for android atau email lewat pop3nya Blackberry.
Jadi jarang sekali melakukan kunjungan balasan ke orang-orang yang mampir ke blog saya dan meninggalkan jejak komentar, jarang sekali juga balas-balasin komentar pembaca yang meluangkan waktu buat ngomenin posting yang saya buat.
Terima kasih banyak untuk semua waktu yang sudah anda luangkan untuk mampir ke jendela saya ini. Terima kasih untuk terus datang kembali.
Saya jarang punya waktu untuk melakukan kunjungan balasan atau balas-balas komentar. Biasanya saya simpan komentar anda semua di kotak moderasi yang baru saya approve ketika saya sempat membalas.
Nah-nah... saya sedang in the mood untuk balas-balas komentar di posting-posting terakhir jadi itu yang saya lakukan sekarang. Kunjungan cuma satu-dua perhari. Di sela waktu istirahat atau ketika usai menyelesaikan suatu pekerjaan di tempat kerja.
Apapun itu saya tetap berusaha membalas semua atensi anda semua yang ditinggalkan di jendela ini.
Dan terima kasih untuk menjadi pendengar saya yang baik sekaligus komentator yang ramah :)

Monday, February 4, 2013

Obrolan Pagi

"Yah... sekarang ini sudah ndak jamannya lagi perempuan cuma dirumah tok, ngurus rumah tok... sekarang jadi perempuan kudu kerja. Apa kek gitu terserah... yang penting bisa bantu dana anak buat sekolah,"
Ibu-ibu penjual nasi pecel trancam tempat saya sering beli sarapan ngobrol pagi seru dengan ibu-ibu tetangganya yang saat itu sedang beli pecel bareng saya juga.
"Iya biar sedikit-sedikit tapi lumayan buat tambah-tambah kebutuhan rumah dan anak-anak," dengan semangat si ibu-ibu tetangga menimpali.
"Bener itu... bener... iya kan Mbak?" Ibu-ibu penjual nasi pecel trancam tiba-tiba nanyain saya yang bengong mendengarkan obrolan pagi mereka, sudah siap berangkat dengan baju kantor yang terlalu rapi untuk ukuran pelabuhan.
Saya gelagapan.

Saturday, February 2, 2013

Sudah Saatnya Untuk Merasa Mampu

Dua hari lalu motor saya datang, kiriman dari rumah.
Akhirnya, meskipun setelah Mei tahun ini penempatan saya di Surabaya kemungkinan sudah berakhir. Adik saya mengalamatkannya di kantor, jadi ya saya menerima paketan itu di kantor. Dalam keadaan tangki kosong tanpa bensin.
Bagaimana caranya membawa si motor pulang ke kosan?
Bisakah kalau saya bawa botol air mineral besar kosong ke pom bensi, pasang muka memelas biar bisa bawa bensin seliter dulu cuma demi motor saya bisa jalan?
Beberapa orang kantor bilang biasanya petugas pom bensinnya nggak mengizinkan.
Ngngng terus gimana caranya ya?
Ya sudah saya nekat diantar teman ke pom bensin terdekat berbekal botol air mineral, pasang wajah memelas kalau motor saya nggak bisa jalan.
"Seliter aja deh mas... nanti motor saya kesini deh isi bensinnya..." saya ngomong dengan tampang melas.
Boleh kok ternyata.
Dengan bersuka cita saya membawa kembali botol air mineral berisi bensin seliter. Teman saya nyeletuk, mungkin saya boleh bawa bensin pakai botol air itu karena saya belinya pertamax, coba misal premium... bisa saja nggak boleh.
Sampai kantor, beberapa orang kantor yang kebetulan melihat mengira isi botol air itu adalah minuman... sejenis minuman berkarbonasi, "Saya jawab ini bensin."
Begitu beberapa orang kantor tahu saya pakai pertamax... jadilah hari itu saya digodain terus-terusan. Ciye yang pertamax...
Senior saya yang nitip sarapan nukerin uang saya lebih dari harga sarapannya sambil bilang, "Ya lumayan kan lebihnya buat beli pertamax... kan mahal,"
Saya cuma nyengir dan mengembalikan lebihnya sambil bilang, "Ya nggak gitu juga sih... cuma kan saya terbilang mampu, nggak dari kalangan menengah kebawah yang butuh banget disubsidi kendaraannya. Saya juga bukan sopir kendaraan umum ini. Kan malu... merasa nggak mampu dan beli premium padahal ada banyak orang yang lebih butuh bensin premium ketimbang saya yang masih kuat beli pertamax,"

Buat saya, sudah harus merasa mampu dengan posisi saat ini. Penghasilan saat ini. Pada kenyataannya masih banyak orang dengan tanggung jawab yang lebih besar namun dengan penghasilan yang jauh lebih kecil daripada saya.
Saya cuma berusaha untuk tidak mengambil hak orang lain.

Lagipula saya baca, pertamax lebih ramah lingkungan dan baik bagi mesin. Meskipun saya tetap orang yang nggak ngerti soal motor, apakah baik bagi motor jenis Supra X untuk diisi pertamax? Bagaimana menurut anda?
Previous Page Next Page Home