Wednesday, July 31, 2013

Tidak Konsisten

Oke, saya mestinya berkomitmen untuk minimal menulis sebanyak sepuluh menit sehari.
Ngngng tapi saya malah menulis pekerjaan saja sepanjang hari.
Mengingkari target sendiri nih ceritanya... Saya merasa bersalah :(
Tapi memang sedang sangat sibuk sekali di dunia nyata.
Hari ini saya menulis lagi di draft, beberapa paragraf. Hore...
Maksud saya sih selain posting ini.
Saya senang, semoga kedepannya saya menaati komitmen saya sendiri.
Untuk minimal 10 menit menulis untuk posting disini setiap hari.
 *kibas pom-pom untuk diri sendiri*



~

Saturday, July 27, 2013

No. 1 My Favorite Song Right Now - Against All Odds by Westlife and Mariah Carey

How can you just walk away from me
When all I can do is watch you leave?
'Cause we've shared the laughter and the pain
And even shared the tears
You're the only one who really knew me at all

So take a look at me now
Well there's just an empty space
And there's nothing left here to remind me
Just the memory of your face
Ooh, Take a look at me now
Well there's just an empty space
And you coming back to me is against the odds
And that's what I've got to face,

I wish I could just make you turn around
Turn around and see me cry
There's so much I need to say to you
So many reasons why
You're the only one who really knew me at all

So take a look at me now
Well there's just an empty space
And there's nothing left here to remind me
Just the memory of your face

Now Take a look at me now
'Cause that's just an empty space
But to wait for you is all I can do
And that's what I've got to face

Take a good look at me now
'Cause I'll still be standing here
And you coming back to me is against all odds
It's the chance I've got to take
Take a look at me now

~
used to be Phil Collins's song... but I love Westlife and Mariah Carey more...

Thursday, July 25, 2013

Differences

Differences between two person means... they were meant to be.
Karena berbeda makanya terlihat cute, terlihat bisa saling melengkapi masing-masing kekurangan. Saling mengisi. Kalau satunya diam, satunya lagi bisa aktif mengajak ngobrol hingga keduanya bisa terjebak dalam diskusi.

Itu romansa ala ftv. Ala film romansa.
Yang ternyata juga nggak terlalu benar.
Saya juga salah seorang yang termakan 'mitos' itu sehingga kemudian percaya.
Perbedaan barangkali adalah buah simalakama, atau pedang bermata dua.

Errrmmm sepertinya separuh dari wanita era 90-an terbius dengan cerita AADC ala Rangga dan Cinta. Cerita cintanya orang yang sama sekali nggak punya kesamaan kecuali kecintaan mereka akan puisi.
Kayaknya sih lucu gitu di film... Tapi... dalam kehidupan nyata, ketika akhirnya mereka bareng dan sudah jadi pasangan... saya bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi?
Bisa nggak ya si Rangga berteman dengan teman-temannya Cinta? Bakal seberapa seringkah mereka bertengkar mengingat sepertinya ego keduanya sama-sama besar?

Well, dulunya saya selalu tertarik dengan tipikal lelaki yang mirip komik remaja. Yang dingin-dingin-gimana gitu... yang terlihat tidak teraih, jarang bicara, kurang romantis tapi segala tindak-tanduknya begitu keren.
Tapi dengan berjalannya waktu... Saya ketemu dan sempat kenal dengan beberapa orang yang seperti itu dan akhirnya menyadari bahwa ternyata nggak ada yang asyik dengan tipe lelaki yang begitu.
Dengan orang yang seperti itu, saya yang bawel jadi 'tenang' saking nggak tahu lagi harus ngomong apa untuk membuka pembicaraan. Karena kalau saya nanya cuma dibalas sama jawaban, memangnya dia artis dan saya wartawannya karena nanya melulu? Haha...

Saya ternyata lebih butuh orang yang punya kesamaan lebih dari satu macam untuk melihat banyak hal didunia ini, barangkali ketertarikan yang sama meskipun dengan point of view yang berbeda. Banyak persamaan dikombinasikan dengan banyak perbedaan masih cukup masuk akal... karena tahu kan... saudara yang dibesarkan dengan lingkungan yang sama saja sering terlibat konflik karena beda pertimbangan :D
But in the end off course I should admit... on the top of everything Allah know best :))


~

http://everylastdetailblog.com/wp-content/uploads/2012/05/Cobalt-Blue-and-Plum-Wedding-Inspiration-Laura-Ann-Miller-Photography_001.jpg
image from here




Wednesday, July 24, 2013

Kontinyu

Mulai hari ini saya mencoba komitmen untuk menulis setiap hari minimal 10 menit, menulis apa saja dengan lebih kontinyu... karena sepertinya saya kurang bicara disini. Dan semakin sedikit menulis saya merasa ada yang kurang...
Jadi mungkin akan ada tulisan-tulisan absurd means nothing disini nantinya.
Maklumilah, tidak semua yang means nothing itu junk ;)


~

Saturday, July 20, 2013

Shopping Online

Saya suka belanja online.
Kenapa? Karena saya sering malas keluar rumah temporer ketika liburan. Lebih suka bermalas-malasan seperti kucing rumahan. Haha..
Browsing barang yang saya butuhkan, contact dengan penjualnya, transfer via sms banking kemudian menunggu barangnya sampai ke alamat saya. Segampang itu.
Namun belanja online memang seringnya banyak plus minus dan makan hatinya. Makanya kalau saya sudah sekali belanja barang di sebuah toko online, dan hasilnya memuaskan... besok-besoknya pasti saya ulangi lagi.
Pembelian pertama adalah pembelian coba-coba yang gambling. Beli yang tidak mahal sebagai tester dan dalam jumlah yang sedikit, kalau bagus ulangi. Kayak begitu sih...
Cuma ya itu nggak semua online-shop recommended... sebenarnya saya lebih suka membeli pada orang yang saya kenal, atau orang yang direkomendasikan oleh teman yang saya kenal.
Online-shop sekarang semakin kurang customer-oriented-nya...
Maksudnya?
Online shop yang berjualan di media sosial malah kebanyakan cenderung tidak sopan dengan seenaknya mentag foto yang sangat banyak secara random, padahal kalau kita butuh kita juga akan datang ke page-nya untuk lihat-lihat kok... Muka bisa jadi baju bisa jadi barang-barang, untunglah media sosial facebook sudah bisa disetting untuk approval, paling tidak tag pada barang-barang ini bisa sangat diminimalisir.
Online shop di media sosial lainnya yang pakai sistem follow punya kebiasaan mewabah yang juga bikin jidat berkerut, mereka malah lebih intens pada 'seleb' untuk endorse daripada customer mereka sendiri. Jadi online-shop sejenis ini akan rajin follow seleb media sosial kemudian rajin menimpali posting mereka dengan kontak untuk endorse atau obrolan-obrolan yang lain. Sama customersnya malah nggak follow dan malas menanggapi :D
Oke, konsep endorse ini bisa disebut juga dengan investasi karena produk punya mereka bisa dapat publikasi dan model yang berpengaruh untuk membuat produknya tersiar... ujung-ujungnya yaa orang jadi notice, lihat-lihat, coba-coba beli dan mungkin juga nantinya timbul peluang jadi pelanggan tetap.
Online-shop yang follow seleb untuk endorse tapi sering mengabaikan customernya sendiri dalam hal nggak mau follow customernya dan hal-hal lain yang berbeda perlakuan dengan endorser. Padahal hey.... asset sebenarnya justru terletak pada customer loh... Gimana sih para tukang jualan ini... -_____-
Endorser mirip dengan 'memasang iklan' melalui merekalah produk si toko dikenal, untuk si endorser ada biaya tersendiri karena produknya diberikan dan dikirim secara cuma-cuma. Namun customer adalah endorser yang paling priceless, karena mereka memakai produk dengan membeli kemudian dia juga otomatis akan mempromosikan jika dia puas dengan produk sebuah toko online. Sudah produk dibeli, dapat untung, dipromosikan lagi... ini yang lepas dari kesadarannya toko-toko online jaman sekarang.
Makanya kalau saya sudah appreciate sama toko tertentu biasanya datang lagi dan merekomendasikan.
Bahasa marketingnya words of mouth.
Untuk yang mengecewakan yang berhenti namun tetap merekomendasi, rekomendasinya bisa ditebak... semi-semi negatif. Untuk menghindari words of mouth negatif inilah makanya online shop harus lebih intens pada per customernya.
Jadi ceritanya pindahan saya ini butuh tempat penyimpanan makanan dan air yang cukup dipercaya, teman saya rekomendasi tupperware dan memberikan saya pin smartphone salah satu agennya. Kata si teman sih, biar ringkas dan sekali terima saya milih aja dulu, bayar tapi di keep jangan dikirim dulu sampai barangnya sudah cukup banyak.
Akhirnya saya mengadd si pemilik toko, sering menerima broadcast-an sampai kemudian menemukan tempat air ukuran besar yang cocok, karena saya suka minum dan malas bolak-balik ambil air di galon bersama. Saya bayar, barangnya di keep karena saya bilang masih mau lihat yang lain.
Berikutnya dia promosi kotak sambal, tempat saus dan yang lain-lain. Dia juga sempat chat kalau minta alamat saya karena notanya sudah dibikin, jadi saya kasih dulu.
Beberapa minggu kemudian promonya tempat makan, jadinya saya chat lah si pemilik toko untuk bertanya soal promonya yang terakhir... setelah itu saya bilang mau transfer dan minta nomer rekeningnya lagi karena hilang.. orangnya malah ngomong mau sampai kapan barangnya di keep? Sudah mau liburan soalnya... saya bilang kalau habis lebaran juga nggak apa-apa, mengingat saya nggak menggantung pembelian, langsung dibayar cuma saja jangan dulu dikirim. Alasan saya sih sebenarnya biar si ibu kos tidak repot karena barang-barang tersebut datang sedikit-sedikit tapi kontinyu.
Saya minta nomor rekeningnya lagi karena lupa, kemudian saya bertanya nama rekeningnya atas nama MG?
Pemilik toko kemudian nyerocos kalau saya mesti nyari online shop lain yang mau menyimpan barang-barang saya, satu tempat minumnya sudah beberapa minggu ada di dia.
Saya bilang soalnya saya belum berminat pada barang yang dia promosikan jadi saya menunggu ketika barang dia ada yang saya minati lagi.
Dia bilang, kalau saya takut kena ongkos kirim jangan belanja di online shop.
Nah sebenarnya saya tersinggung dengan omongan ini.
Saya bilang, saya kena ongkos kirim 2-3 kilo tidak apa-apa maksudnya biar sekalian terima (sialan, ketika disurabaya saya pernah kena ongkos kirim beberapa puluh ribu karena buku yang saya beli dari toko buku online berat di timbangan... dia pikir??).
Dia ngomong kalau mau sekalian terima kenapa saya nggak sekalian belanjanya? Nah ini selisih antara saya beli botol minum dengan tempat makan sampai berminggu-minggu. Mau disimpenin berapa lama lagi? katanya.
Saya bilang kan saya lihat dari broadcast dan status messagenya saja, jadi kalau yang dipublish saya merasa tidakbutuh, ya... saya nggak beli. Atau mungkin dia ada katalog yang di publish jadi saya bisa lihat-lihat sekalian.
Dia bilang bukannya saya tahu dia pasti dari facebooknya? (facebook apaan? saya bingung) Kan ada semua katalognya disitu semuanya ada. Kalau saya tahu dari facebook kenapa nggak saya lihat disitu?
Saya bilang saya tahu tokonya dia dari teman, bukan dari facebook... saya minta alamat facebooknya kemudian dia memberikan saya sebuah alamat email untuk mencari facebooknya. Saya bilang"OKE" kemudian menyelesaikan transaksi, confirm dan memintanya segera melakukan pengiriman.
Padahal dalam hati saya nggak berniat mengunjungi facebooknya, dan contact-nyapun cuma akan saya pertahankan sampai barangnya sampai ke tangan saya. Setelah itu hapus. Pengin cepat-cepat tidak berurusan lagi dengan pemilik toko online ini.
Saya tersinggung karena dugaannya yang cenderung sok tahu. Pertanyaannya yang nggak enak dibaca.
Hal-hal seperti diatas adalah contoh penyampaian yang keliru. Mengapa?
  1. Mestinya pemilik toko pada awal komunikasi dengan saya menerangkan dulu rule-nya dia dalam berjualan, apakah produknya harus segera dikirimkah, bisa dibooking sampai berapa lama-kah dan hal-hal semacam itu agar segalanya jelas bagi new customer yang nggak tahu apa-apa seperti saya. Sementara saya mengacu pada keterangan teman yang merekomendasi bahwa barang masih bisa disimpankan sampai cukup banyak untuk dikirim.
  2. Wajar seorang pembeli bertanya-tanya kemudian nggak jadi beli, bahkan baju di mall saja sudah dicoba-coba dan ditanya-tanya tapi nggak dibeli wajar. Nggak usah ngejar pembeli kalau nggak ada kejelasan. Anggap saja dia masih belum sreg. Tetapkan rule yang duluan mengkonfirmasi ya dialah yang dapat. Si pemilik toko ini agak tipe pengejar.
  3. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan nggak sopan seperti 'tuduhan' bahwa saya takut kena ongkos kirim dan semacam itu adalah kesalahan besar yang bikin ilfeel. Padahal toh mestinya bisa ngomong baik-baik, semisal minta maaf dia nggak bisa menyimpan lebih lama lagi, maksimal dalam minggu ini karena memang begitu peraturannya. Simple singkat dan sopan. Kebanyakan customer pasti mengerti kok... apalagi saya yang baik hati ini.
Nah kayaknya saya perlu membeli tempat sayur bulan depan untuk tante-tante saya, jadi... any recommends for good-attitude tupperware agent? Atau anda sendiri? Saya lebih suka dengan orang yang sudah kenal baik ;)

Oke, ini posting yang diketik atas dasar emosional.

~

http://xa.yimg.com/kq/groups/16845242/homepage/name/homepage.jpg?type=sn
ini adalah salah satu toko online langganan saya, pelayanannya bagus... meskipun lama waktu untuk mendapatkan buku yang dibeli cukup lama, it doesn't matters.

Friday, July 19, 2013

Wishlist

1) Kaus kaki frilly untuk dewasa


2) Tree Hi Spring
3)- Novel Forever Princess (nggak nemu dimana-mana... ada yang bersedia barter atau jual ke saya?)
   - Novel Jakarta Kafe


 

4) Book Clutch

5) Salah satu diantara warna-warni Juju Jellyshoes ini. Jakarta keseringan hujan dan becek, saya jadi pakai sendal jepit kemana-mana...



Nah... ada yang mau kadoin atau beliin saya barang-barang diatas? *senyum lebaaarrr*

~


Monday, July 15, 2013

Happy Sunday

Akhirnya saya punya waktu dan kesempatan untuk nonton film ini. Setelah seminggu penuh yang sibuk, akhirnya saya bisa bernafas dan ketawa-tawa karena tingkah minion. Hmm sejujurnya alasan utama saya nonton sequel Despicable Me ini cuma karena pengin melihat minions. They're really cute :D

Ceritanya Gru direkrut untuk menjadi agen rahasia untuk menangkap penjahat mengingat reputasinya sebagai penjahat yang layak disebut kelas atas dimasa lalu. Dan bla-bla-bla... 95 untuk film ini dari saya. Kebanyakan dari penampilan minion yang porsinya dibanyakin dibanding dengan film pertamanya. Barangkali pembuat filmnya menyadari betapa mencuri perhatiannya makhluk mirip kedele warna kuning itu. Haha... and I do love it so much.

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSj08a2h_zwpXhXa0Jw_P0E81Y1yKwa7tyT_H7o1ew3bxJclg1s
image from random googling
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTE-oGVA8goDDaGkZlxUp_75vovdC7yxX2WssJ_qKi_tN4G2Rr6
image from random googling
 Pindahan terburu-buru kemarin dari Surabaya ke Jakarta membuat saya kehilangan banyak kaus kaki. Entah terselip atau bagaimana :( Repotnya susah mendapatkan kaus kaki di daerah tempat tinggal saya yang sekarang kecuali kaus kaki anak sekolah yang berwarna putih atau hitam. Sebenarnya nggak terlalu enak memakai kaus kaki warna putih atau hitam dengan sepatu yang terbuka.
Kapan kemarin saya di mention secara tiba-tiba oleh akun @nayssysocks, saya lihat-lihat dan mereka menjual kaus kaki warna-warni yang bisa dipakai untuk sandal jepit juga. Jadi saya coba beli beberapa warna: peach, abu-abu, pink, coklat muda dan hijau muda.

kindly mention @nayssysocks for order their colorful socks
Beberapa hari kemudian dan paketnya sampai, well... warna-warna yang bermacam-macam memudahkan untuk memasangkan kaus kakinya dengan sepatu-sepatu saya sesuai dengan warnanya bahannya juga tebal. Kemarin itu pertama kalinya saya coba pakai. Dan ya... probably I'll purchase them more next time ;)

@aishilely in love with my adorable skirt. Simple , classy but glam at the same time  :D #iwearup #aishi_l
nassysocks peach socks, UP shoes - ayu caramel, satin skirt by Aishi L

~
 

Thursday, July 11, 2013

Harta Karun dalam Kenangan

Saya bersekolah di SD Negeri kecil di daerah pelosok dan bisa dibilang tidak diketahui banyak orang. SD yang biasa-biasa saja dan hak duduk dibangkunya setiap tahun tidak diperebutkan orang-orang tua yang menginginkan anaknya mendapatkan SD bagus hingga bersedia membayar mahal.
Jadi ketika saya menyadari orang tua jaman sekarang begitu memperjuangkan anaknya untuk mendapatkan SD favorit, saya nggak paham...
Saya besar di SD itu, memiliki waktu yang cukup antara bermain, belajar dan mengerjakan tanggung jawab yang saya harus lakukan di rumah. Sementara saat ini sepupu-sepupu saya yang masih duduk di taman kanak-kanak saja sudah sibuk les macam-macam.
Anak-anak sekarang terlalu dituntut untuk menjadi multi-talented. Sementara saat itu seharusnya mereka bisa mendapatkan waktu bermain yang banyak.
Kenapa?
Karena selepas sekolah dasar mereka akan menjadi semakin sibuk dan sibuk.
Kasihan kan kalau memori yang bisa mereka ingat dari masa kanak-kanak cuma kesibukan les yang macam-macam, beban pekerjaan rumah serta tekanan lingkaran pertemanan yang pastinya akan semakin tidak mudah.
SD Negeri di kampung itu adalah tempat favorit saya ketika saya bertumbuh. Termasuk dalam salah satu puzzle memori yang tidak gampang dilepaskan. Banyak hal yang dapat saya kenang dan saya simpan, hal-hal yang tidak bisa saya dapatkan dari lingkungan saya setelah lulus dari sekolah dasar. Pola persahabatan, kepedulian, kekeluargaan dan lain-lainnya.
Para orang tua bersikeras demi masa depan anak-anaknya, katanya sih..
Dengan SD favorit berikut-berikutnya mereka juga akan gampang masuk pijakan favorit lainnya.
Padahal saya, alumni sekolah dasar di pelosok desa serta beberapa teman yang lain mampu lulus dan masuk ke salah satu SMP favorit di kota saya, demikian juga ketika SMA, demikian juga ketika kuliah.
Kami yang lulusan sekolah kecil dan nyempil tidak kedengaran namanya juga mampu mengisi bangku-bangku perguruan tinggi negeri favorit di negeri ini.
Sukses dalam akademik tidak ditentukan oleh sekolah dasar favorit atau kesibukan akademis seseorang sejak masih kanak-kanak, tapi kontrol dan usaha perindividu itu sendiri serta lingkungan yang tepat untuk menumbuhkan karakter dan EQ yang bagus.

Well enough babbling... :))
Pikiran ini barusan meledak di kepala dan saya cuma kepingin menuliskan.
Are you bored? Well I'm actually kinda boring in person :P
Sebentar lagi buka puasa.
Terima kasih atas izin bernafas dan menjalani lagi Ramadhan Kareem, Allah..

~


Previous Page Next Page Home