Thursday, October 31, 2013

Tentang Sate Padang

Dulu, waktu masih kuliah... saya penasaran sekali dengan rasa sate padang. Teman kuliah saya bilang enak... itu terbuat dari lidah sapi.
Saya langsung tanya pada teman saya tersebut, dimana bisa beli? Teman saya ngomong, "kalau saya antar mau?"
"Mau.." saya jawab bersemangat. Tapi kami nggak menemukan sate yang dimaksud, warungnya tutup tanpa pernah buka lagi.
Suatu hari saya tanya ke salah satu sahabat saya yang tinggal di Jabotabek, bagaimana sih rasa sate itu?
Biasa aja, dia bilang... ada tuh di Malang ditempat bla.
Ditempat yang ditunjuk teman saya itu juga, saya nggak menemukan apa-apa. Padahal dia sering memamerkan kepada saya, dia lagi makan itu.
"Kirimin!" saya bilang.
"Repotlah, pasti basi sampai sana."

Meanwhile, saya sudah lulus kuliah. Jalan bareng seorang sahabat yang juga teman sekosan saya. Ketemu aja restoran padang, didepannya ditulis juga menu sate padang. Akhirnya kami masuk dan duduk. Akhirnya setelah bertahun mencari saya ketemu juga tempat yang jualan sate padang.
Begitu makanannya datang, ya emang enak sih... bumbunya sama lontongnya. Bahkan rasanya bumbu dan lontong saja sudah cukup buat kami. Tapi satenya rrrr..... terlalu sapi. Mungkin kurang kering, irisannya juga terlalu besar. Kami jadi enek sendiri. Rasa sapinya berasa banget. Akhirnya dibawa pulang lah itu sisanya, dihangatkan. Tapi kami ternyata nggak mau lagi merasakan eneknya. Satenya kebuang. Padahal kami belinya lumayan dalam keadaan sedang miskin.

Minggu-minggu pertama saya merantau ke Jakarta, banyak orang jualan sate padang dekat kos. Mengingat trauma itu, agak enggan sih tapi akhirnya saya coba lagi juga. Sate Padang kedua yang saya makan rasanya enak, bumbunya enak dan daging satenya kering dibakar sehingga tidak ada rasa enek. Pas aja.

Sampai sekarang makanan itu kerap kali mengisi jadwal makan saya. Ternyata bukan masalah disisi rasa, cuma masalah yang masak aja.

Namun penasaran saya akhirnya tuntas pada makanan yang satu itu.
Demikian juga pada rindu yang lebih mirip mengidam beberapa hari ini. Sudah tuntas tadi siang.

Tapi masih ada rindu yang belum selesai.
Saya belum juga menyelesaikan rindu saya kepada kamu.


~

Counting Down

About to leaving Jakarta for awhile. Saya berasa kena euforia.
Hari ini Jakarta mendung manis. Sendu. Tapi entah kenapa berasa romantis. Saya rasa saya masih menyukai hujan. Meskipun seringkali turun saat saya sedang overtime, menambah panjang overtime works saya. Cuma rasanya adem saja mendengarkan suaranya jatuh dan menepuki jendela kaca besar di sisi saya.
Mendung Jakarta hari ini bikin saya ingat suasana Malang.
Saya jadi rindu Malang. Sangat rindu. Kota yang kalau musim hujan lebih awet hujannya daripada redanya. Bikin sedih kalau harus kuliah malam dan mesti kehujanan deras. Hidup saya selama ini berporos pada empat kota: Tuban, Malang, Surabaya dan Jakarta. Semuanya punya kenangan, semuanya punya sisi-sisi yang saya rindukan. Meskipun kekuatan daya tarik pulangnya berbeda-beda juga.

Langit diluar suram. Tapi saya suka.
Jangan hujan dulu ya, saya mau terbang nanti malam.
Jangan...
Jangan dulu.
Nanti penerbangan saya delay.

Udara sangat dingin dengan pendingin ruangan yang samar.
Saya butuh minum kopi hitam.
Secangkir.
Hangat.


Wednesday, October 30, 2013

Lontong Padang

Setelah beberapa lama, akhirnya saya bisa makan Lontong Padang lagi. Pertama kalinya beberapa tahun lalu ketika saya masih job seeker di Surabaya. Lontong Padang cuma ada pagi-pagi sekali di Pasar Karang Menjangan. Siang sedikit seringnya sudah habis. Murah dan enak mengingatkan saya pada ketupat opor di rumah. Dengan harga IDR 4,000. Murah banget. Sebelum saya meninggalkan Surabaya, kepengin deh makan itu. Tapi selalu sudah habis, atau abang-abangnya nggak jualan.

Kapan kemarin ketika saya mesti dinas luar, saya lihat ada gerobak di daerah sekitar jalanan kosan saya, jual lontong padang. Jadi pagi tadi saya minta tolong pada mas OB yang baik hati untuk membelikan saya makanan itu untuk sarapan.
Lebih kental bumbunya dibanding yang di pasar Karang Menjangan, lebih mahal juga. Tapi sudah berhasil mengobati rindu saya pada makanan yang satu ini.
Alhamdulillah :)
Eh fotonya jelek, tapi rasanya bagus :D

 

Allah Bersama Orang-orang yang Sabar

Tidak ada yang lebih susah dan menyakitkan daripada menahan perasaan. Apalagi menahan amarah.
Saya menyadari barangkali karena itulah, Allah memberikan tempat yang demikian istimewa bagi orang-orang yang bersabar.
Basically I can easily being angry. I'm trying to be more patient.
I'm trying.


Monday, October 28, 2013

FLU - Movie Review

Kapan kemarin nonton film FLU gara-gara pas kumpul sama teman-teman dan mereka sedang puasa Arafah, don't know what to do except nonton film. Sudah gitu milih filmnya yang posternya serem-serem gimana gitu... judulnya FLU.
Sebenarnya sih saya nggak suka jenis film-film yang berkaitan dengan bencana alam maupun virus. Terlalu ngeri. Dan prosesi mati entah kenapa terasa begitu menyedihkan. Bukannya memperbanyak perbuatan baik atau apa malah saling membunuh untuk bertahan hidup.
Buat saya kejadian yang mendorong manusia untuk kehilangan moral, rasa kasihan dan akal itu sangat mengerikan.
Bikin stress.
Film ini dibuka dengan sekelompok orang dari vietnam yang diberangkatkan ke korea melalui sebuah container. Sejenis imigran gelap. Ada yang sakit flu di dalamnya, namun dia bilang bahwa dia cuma batuk biasa.
Serem ya...?
Bisa-bisanya orang dimasukkan dalam container untuk dikirim ke luar negeri. Apalagi bagi saya yang bekerja dibidang transportasi. Bayangkan, kirim barang via container saja barangnya diatur sedemikian rupa agar tidak berguncang dan rusak. Tatakan dan pengamanannya banyak. Bahkan kirim sayur saja pakai container yang didalamnya terdapat pengatur suhu. Nah ini bisa-bisanya manusia dimasukkan dalam container yang pastinya panas dan pengap. Udara juga sepertinya sangat susah di dapat.
Container itu akhirnya sampai ke Korea, membukanya kemungkinan adalah penyalur tenaga kerja illegal.
Begitu container dibuka seisi penuh mayat berada di dalamnya. Mereka semua telah mati. Ada seorang yang selamat, tapi berhasil melarikan diri.
Salah satu dari penyalur tenaga kerja illegal mulai sakit timbul ruam-ruam pada kulit dan kondisinya memburuk. Hingga meninggal.
Kasus-kasus yang sama mulai bermunculan, dan paramedis mulai mencari satu-satunya orang yang selamat dari container yang disinyalir mempunyai kekebalan pada virus tersebut.

Disisi lain, dari sisi emosi kita diajak berkenalan dengan Mirre... gadis kecil yang lucu dan polos. Kita akan terus dibuat tertawa karena tingkah lakunya. Sampai kemudian dia mengidap firus FLU Burung yang telah bermutasi dan berubah menjadi virus baru tersebut, serta ibunya yang mencoba menyelamatkannya menggunakan seluruh pengetahuan sebagai dokter. Disitu emosi kita teraduk-aduk. Well good job, untuk anak kecil dengan kemampuan mencampurbaur emosi penonton.

Lebih ke sedih sih film ini... tapi overall oke juga. Ceritanya bagus dan lumayan masuk akal. Kalau saya kurang menyukainya ya ini karena saya memang kurang menyukai film sejenis. Tapi layak dicoba banget nonton ini.

Inline image 1
Inline image 2
Inline image 3Inline image 4

Sunday, October 27, 2013

As long as...

As long as I found out you were struggling for anything in the future. It's enough. It's really enough.

Friday, October 25, 2013

Lovely Sky

Today, I look up the sky. sky outside my window didn't look clear. But it just… somehow lovely. Today we may got some problem or anything made us tired. Don't be sad, don't do cry too much. Even it's feel hard, but somehow lovely. Because Allah always saving the best for the last.


Thursday, October 24, 2013

Mood Mode: (.___.)

Just met one of my colleagues. Kumat kepo karena jarang banget ketemu juga. Berhubung dia sering banget ganti display picture BBM dengan foto ceweknya, saya nanya: "Kayak gitu cewek kamu pasang DP BBM nya foto kamu juga nggak sih?"
Teman saya menoleh, ekspresi datar, "Enggak."
Oh... oke, saya bingung mesti komentar apa. Saya akhirnya nerusin kerjaan saya. Beberapa lama kemudian tiba-tiba dia nanya, "Kenapa sih cewek tuh suka mendadak yang bete gitu? Padahal juga nggak jelas apa sebabnya..."
another colleagues replied,"Ya soalnya kamu ngeselin kali..."
Teman saya ngomong,"Dih enggak.. orang gue juga nggak ngapa-ngapain tiba-tiba dia bete,"
"Ya kan banyak sebab yang bikin cewek bete. Urusan kerjaan misalnya... cuma ya dasar nggak ada pelampiasan aja gitu... jadi kamu deh yang kena semprot," saya ngomong dengan mata menatap layar laptop.
"Gitu ya?" teman saya tercenung sebentar, mikir. Sebelum pergi ke ruang meeting.
I guess I know little bit about what guys think if we - woman started babbling. Cewek punya mood yang bisa dengan mudah dipacu oleh suatu kejadian atau masalah kemudian.... mendadak saja berubah.
Oh I know it well. Saya juga. Kadang-kadang. Cokelat mana ya...

Wednesday, October 23, 2013

October On Posting

Bulan Oktober belum berlalu dan saya sudah mampu sejauh ini menulis 12 postingan. Cukup banyak kalau buat saya yang sukar mengatur waktu luang untuk menulis.
Tapi harus sering saya lakukan, karena tempat inilah oase kecil bagi saya.
Mungkin beberapa orang akan membatin, "Halah cuma 12 aja bangga... saya dong sebulan sampai seratus postingan..."
Kalau ada diantara kalian yang membatin begitu, hehe... I really appreciate your bloging activity. But in the real world, I'm not just me. I had so much work I should made it done.
Dan hey... oase bukan lagi oase jika dilakukan sepanjang hari. Ini kalau buat saya.
Meskipun blog ini menampung seluruh random thought yang tanpa juntrung, cerita-cerita yang kemungkinan tidak punya korelasi... but I'm happy if I can share.
I'm happy if you like to share your thought in comments form too...
Saya harap dengan semakin menuanya halaman ini, ada sesuatu yang kita bisa bagi sama-sama. Sesuatu yang sebelumnya mungkin belum pernah terpikir dan ketika diutarakan, dalam hati kita bakal ngomong, "Oh iya sih make sense.."
Omong-omong juga meskipun random saya harap, pembaca dapat mengambil bagian-bagian baik dari sini. Yang buruk nggak usah diambil yah... namanya juga media online... mesti pinter-pinter jadi bijak untuk memilah :)
4 tahun lebih lamanya saya bersedih dan tertawa di halaman blog ini. Barangkali banyak hati-hati yang tersinggung. Saya sering menyadari itu dari reaksi yang muncul. Mohon dimaafkan, mohon menghadapi tulisan saya dengan kepala dingin. Ini isi pikiran saya, sama seperti isi pikiran orang-orang lain yang hidup di dunia. Meskipun mungkin bagi mereka... "yeah... kami cuma memendamnya di hati dan otak, tidak menjabarkan via blog yang mungkin dilihat seluruh penjuru dunia,"
Saya juga nggak bisa banyak menyertakan gambar lagi karena saya sering posting via email. Meskipun kering tanpa gambar, saya harap isinya tidak kering untuk dibaca.
Well enough saying, Happy Wednesday! :)

Tuesday, October 22, 2013

Patahnya Hati

"Begini ternyata ya, rasanya patah hati...." sahabat saya mengeluh.
Saya menunduk, bingung harus berkomentar yang bagaimana.
Padahal rasanya juga baru kemarin dia ngomong, "Jadi begini ya rasanya jatuh cinta,"
Curhatan kadangkala punya kekuatan hebat untuk bikin pendengarnya speechless, nggak tahu harus menanggapi dengan cara apa. Kalau ngomong, "Kan sudah saya bilang...," juga nggak empati.
Kalau comforting juga mesti mikir pilah-pilih kata.

Sore ini gerimis jatuh giris dibalik jendela kaca.
Membawa serta perasaan-perasaan yang tidak sampai. Jatuh cinta yang tidak kesampaian. Patah hati yang juga tidak kesampaian. Patah hati yang mesti dilewati dalam perasaan sendirian. Bahkan yang jadi beban pikiran itu juga belum tentu paham bahwa ada yang jatuh cinta dan patah hati padanya.
Tuhan memang maha membolak-balik hati, membolak-balik perasaan.
Kita tidak pernah tahu, seperti apa tanda-tanda awal jatuh cinta yang sepertinya sejati.

Dan memang benar bahwa perasaan-perasaan semacam itu memang perlu diluruskan,kemudian dikembalikan ke pemilik hati. Sambil bersabar.

Monday, October 21, 2013

Timbal Balik

Masih nyambung dengan posting saya beberapa hari lalu, interaksi surayah (Pidi Baiq) yang bagus dengan semua pecinta tulisannya, membuat saya mempunyai standar baru dalam ranah hubungan dengan manusia lain di dunia maya, terutama pada orang yang terkenal melalui media sosial. Atau toko online.

Sempat nih beberapa kali saya disuruh mampir di page nya beberapa toko online di sebuah socmed. Disuruh mampir, aja. Tanpa follow dulu. Begitu saya cek ke page-nya, malah digembok. Kita nggak bisa memeriksa didalamnya kalau nggak request. Padahal juga belum tentu cocok sama jualannya sudah dipaksa 'ngikutin'. Begitu di follow kadang "Meh.... jualannya nggak cocok". Sudah gitu yah ada aja yang sudah di follow, dibeli barangnya, dikasih testi tapi males interaksi balik semacam follback. Padahal hubungan apalagi hubungan penjual dengan pembeli adalah menuntut keseimbangan. Tidak bisa egois, apalagi mentang-mentang. Mesti sama-sama paham posisi masing-masing dan menjaga hubungan.

Pada era yang semacam ini, muncul banyak seleb dadakan yang berasal dari socmed. Seadanya... dan mengejar nilai followers yang jauh lebih banyak dibanding following. Perlahan-lahan dengan pertimbangan tersebut dan begitu menghargainya saya pada toko online yang membina hubungan baik dengan customernya... saya lebih condong pada mereka-mereka ini. Karena namanya manusia pasti sangat menghargai konsep 'saling'. Hubungan antar manusia bukan cuma satu sisi saja bukan? :)
Bersamaan dengan kesadaran itu, saya bersih-bersih beberapa medsoc saya... Pada akhirnya ya ngapain juga mengikuti orang yang banyak nggak cocok juga pikirannya sama kita. Bersih-bersih sambil milah-milih mana yang beneran penting diikuti, mana yang sebenarnya kita cuma kena euforia massal.
Selamat pagi, selamat hari senin. Saya nggak terkena sindrom "I Hate Monday" kok, alhamdulillah... :))

Thursday, October 17, 2013

Alhamdulillah

It just comes to my mind.
Sering banget saya dengar di tausyiah, kalau Allah memberikan dua macam cobaan... berupa kebahagiaan untuk melihat bagaimana kita bersyukur, dan kesusahan untuk melihat bagaimana iman kita tetap kuat.
Saya?
Saya manusia biasa yang juga bisa mengalami penurunan iman atau futur. Siapa yang tidak pernah? Saya pikir semua manusia pernah...
Namun, pada sisi-sisi cobaan itu.... setelah lama melewatinya saya barusan tahu betapa sempurnanya rencana Allah dalam memberikan kebahagiaan.
Meskipun pada saat itu hati kita diliputi keraguan dan kekalutan.
Rencana Allah pada akhirnya selalu begitu sempurna.
Maka pada segala cobaan, dengan melihat kebelakang... saya terus berusaha kuat dan meyakini bahwa ada rencana indah dan sempurna dibalik ini. Dalam tahap berusaha, karena saya toh manusia juga yang meskipun Allah yakin memberikan cobaannya untuk saya emban... tapi saya tidak mengelak bahwa pastinya saya mengalami berbagai kekacauan batin.
Saya sedang belajar dan terus belajar untuk berkata "Alhamdulillah" di dalam setiap kesulitan, di dalam setiap cobaan yang saya alami. Alhamdulillah. Karena segala yang terjadi adalah yang terbaik meskipun tidak sesuai dengan definisi terbaik versi kita.
Percayalah pada definisi terbaik menurut Allah :)


~ muhasabah, disela overtime working


La... la... la...

Just booking ticket for the next long weekend. I miss Surabaya. Or maybe not the city, but memories.
Hey, even time flies but after all... It's okay as long as we can save the memory. And treat it well.
Sweet memories, just forget the bitter. Leave it when you done take the experience and hikmah from it.

~ at office, I've so many works

Wednesday, October 16, 2013

Quote Of The Day

We dont really know, it just an interruption or indication that our path doesn't suit us well.
- nadhifa isnayni

Monday, October 14, 2013

:)

Oh Allah, thank you for anything.... I have many things to say but after all... Thank you. Alhamdulillah. I will live my life happily and thankful. Because you know the best. And your plan for me was beautiful and perfect. I wish anyone know how amazing it feels to love you.

Thursday, October 10, 2013

Awkward Moment

Hi world, hi word...
Why it's always so difficult to having a lil time to write..?
I'm so busy lately, learning anything about my new department.
And I learn something, it's not that easy being a junior manager.
It's not that easy...
Hmm, it's not easy at all if you asking me.
Not as easy as how sinetron indonesia telling you.
Because I do lead a person which is older than me, better experience than me.. and I must admit that I'm awkward.
Here it's comes, I should give my instruction letter for their overtime work. Rrr...
And how come if I give that, I can come home quickly. It will be kinda unfair. Somehow. Well, IMHO.

Wednesday, October 9, 2013

Birthday Wishlist

Bentar lagi saya ulang tahun. Mungkin ada yang mau beliin ini buat saya sebagai kado. Hehe :))

Monday, October 7, 2013

Wish-list (checked)

Alhamdulillah owned few of my last wishlist :))

- kaus kaki frilly untuk dewasa


   - Novel Jakarta Kafe

 

- Book Clutch





Saturday, October 5, 2013

Belajar dari Surayah

Familiar nggak dengan buku Drunken Mollen, Drunken Monster, Drunken Mama?
Saya belum pernah baca Drunken Mollen, cuma baca dua yang lain. Tapi setelahnya Pidi Baiq, adalah salah satu penulis favorit saya.
Berkepribadian super unik namun endingnya saya takjub pada kepiawaiannya membuat sesuatu sebagai ladang ibadah sekaligus ladang hiburan.
He's genius, even he didn't act so.
Kapan waktu saya ketemu twitternya, kemudian saya follow-lah beliau.
Sehari setelah itu, ada request following beliau yang masuk ke twitter saya. Saya perhatikan lebih seksama lagi followernya, nyaris sama dengan daftar following.
Beberapa minggu kemudian adik saya ngomong di line,"Habis di follback sama Surayah Pidi Baiq, Mbak.."
'Surayah' adalah panggilan beliau dari keluarganya, yang kemudian diikuti oleh semua penggemar beliau.
"Emang, mbak juga di follback," kata saya kepada adik.
Saya tercenung, dari semua fenomena yang ada di dunia maya saat ini, semua orang mendadak pengin jadi terkenal di berbagai socmed, twitter, instagram... mendambakan follower yang banyak sebagai  pertanda bahwa orang tersebut 'eksis' dan superkeren hingga yang follow juga banyak.
Iya, banyaknya follower menjadi indikasi jika kurang lebih kamu layak disebut keren pada zaman kejayaan socmed ini.
Seseorang tidak perlu lagi menjadi seleb dengan cara menjadi penulis, main sinetron, ftv atau bahkan film. Dengan celotehan di socmed, efek foto yang bagus di instagram... orang dengan mudahnya bisa menjadi seleb.
Saya nggak tahu apa fenomena ini berlaku di Indonesia aja atau juga negara lain.
Dari Pidi Baiq, yang rajin memfollow balik followersnya itu... saya belajar satu hal... kerendahan hati. Dan kerendahan hati bisa dipraktekan dari yang begitu sederhana: memfollow balik seseorang yang kita tidak pernah kenal secara nyata. Mungkin sama dengan kita yang menerima uluran silaturahmi dari orang tersebut. Bukannya membiarkan tangan sillaturahminya sepihak mengantung di udara, yah selama tidak membuat kita tidak nyaman :)
Have a nice weekend all...


Friday, October 4, 2013

In The Name Of Moving...

Sometime, I'd love my work because it was so... dynamic... but sometime I need more time to spending time with them because emotion not that easily changes. Not that easily maintain. And I'm not a person that easily adapting to the new atmosphere.

I'm moving.
Same place, same office, but should have move to another department.
It will kinda hard, it will kinda weird.
No more chit-chatting with many colleagues. No more hectic-dizzy workplace.
I should maintain myself, my behavior too.
Erm.... *take a deep breath*
Bismillah.
Previous Page Next Page Home