Friday, March 28, 2014

Lemak Apa Kabar?

"Gue ngantuk,"
"Sama sih gue juga, semalem tidur dini hari,"
"Heh? Ngapain?"
"Nonton You who come from the stars.."
"Elahhh... si Alien unyu itu lagi?"
"Iya si cewek konyol banget.."
"Hh... perasaan setiap drama korea tipikalnya kayak gitu. Anime jepang juga sih..."
"Ini karakter terkonyol yang pernah gue tonton hahahahaha...."
"Gue tidur cepet tadi malem... tapi nggak enak kebangun-bangun mulu. Habisnya kelaparan. Hahahha susah deh diet..."
"Sabar ya... hahaha"
"Turun kali 3kg ini...,"
"but you ruining it on weekend. Sama ajaaaaa...*ROTFL"
"Heheh bener jugak... ah biarin deh yaaa... *LOL,"

random morning chit-chat. Iya saya selalu menghancurkan diet seminggu pada saat weekend kalau dipikir-pikir. Heheh. At least kalau weekend cukup naiknya sekilo aja. Ada 2 kilo yang pergi tetep kannn kannnn?
Sejak di Jakarta massa badan saya makin berat. Bukan berarti nimbang sih... Ya berasa aja badan saya sendiri berat mau gerak. Mesti serius ini sih kontrol makannya, sebelum pulang kampung lagi ;p Males aja pulang kampung dalam keadaan gemukan. Merasa bersalah kan jadinya kalau udah dimasakin banyak yang enak dan berlemak. Ngehehehe #smirk
(tapi weekend ini malahan pengin makan steak.. ermmm)


~

Wednesday, March 26, 2014

TIPS MERUBAH MANSET LAMA JADI FINGERLESS

Belakangan ini sedang musim banget manset fingerless. Apa sih manset fingerless itu?
Manset fingerless adalah manset dengan bolongan dibagian jempol sehingga manset lebih menutup punggung tangan. Manset biasa juga bisa sih... cuma jadinya menghalangi gerakan tangan terus juga jadinya melorot-lorot gitu. Harganya kurang lebih sama dengan manset tangan biasa.. atau mungkin mahalan sedikit.
Saya sih kepengin punya *dasar cewek :P tapi males belinya apalagi kalau cuman manset aja... manset fingerless juga warnanya masih nggak banyak, kebanyakan hitam dan putih. Yah intinya saya males beli *gitudeh pokoknya.

Pas mau pergi dan mau pakai manset karena abaya saya waktu itu suka naik-naik bagian lengannya karena tangan saya panjang, tiba-tiba kepikiran bikin percobaan manset fingerless dari manset-manset lama saya yang dari bahan spandeks. Mungkin sudah ada yang duluan pakai cara ini ya... hehe anggaplah cuma sekedar sharing kalau begitu.

Yang harus disediakan: manset dari bahan spandeks agar tidak 'brudul' ketika digunting
1) samakan manset agar lubang yang diambil untuk jempol berada pada tempat yang sama ya.. Sebelumnya dipas dulu di tangan biar bisa dikira2 mana yg mau dilubangi. Jangan lubangi dibagian jahitan nanti lepas semua jahitan mansetnya
2) gunting lingkaran sesuai ukuran jempol kita. Gunting secukupnya jangan terlalu besar bentuk lingkaran
3) hasil akhir. Jadi deh… Manset lama yang biasa ketarik-tarik jadi fingerless gini.. taraaa nggak melorot-lorot dan nggak usah beli manset khusus fingerless... :D




~

Tuesday, March 25, 2014

Selebritis Jalur Socmed

hihi pardon my messy grammar

Oke... saya bukannya mau mengkritisi masyarakat yang semakin melek internet dan semakin melek socmed. Yang masing-masing berjuang untuk jadi yang terlucu, terkreatif, terunik atau bahkan tercantik untuk mendapatkan banyak perhatian dari user lain dan mendorong mereka untuk follow. Saya suka juga follow-follow akun-akun yang kreatif atau banyak memposting hal-hal yang lucu. They made my day... sometimes. Heheh. Tapi yang mau saya omongin disini sih orang-orang yang kepingin banget jadi selebgram atau seleb di instagram. Saya sih ya nggak paham tujuan mereka apa, mungkin setelah terlihat famous pengin banget di suruh promosiin barang online shop kali yah...

Dulu nih sebelum akun instagram saya digembok.. (daripada yang ngelihat bad day karena lihat foto saya yang nggak penting banget kan...) sering ada orang yang tiba-tiba follow. Kalau cewek biasanya saya follback, cowok yang kenal aja dan kalau olshop yang kepikiran mungkin suatu saat saya bakalan butuh beli barangnya. Atau kalau nggak gitu ngelike-like in foto-foto nggak penting saya terus minta followback setelah follow. Yaudah dong saya dengan senang hati memfollow-back dengan pikiran emang apa susahnya juga follow-back.. lumayan kan yah nambah temen. Nah disitu kadang like-likean foto. Saya sih milih-milih kalau mau like foto hehe... Apalagi foto selfie. Makin lama kok kayaknya saya aja ya yang like-like foto dia-dia ini yang sering banget upload foto. Makin lama juga malah nggak pernah interaksi gitu kayak yang nggak follow-followan. Kayak gitu deh ya.. Disisi lain saya penasaran aja juga followersnya mereka ini kok banyak banget yah... padahal menurut saya ya... gimana ya they just ordinary person just like me dan ya nggak segitu kerennya juga kok..

Saya paham kenapa ketika saya mengutak-atik akun instagram saya di bagian following dan followersnya. Saya nggak follow banyak orang, saya juga nggak difollow banyak orang palingan yang kenal-kenal aja atau yang kenal dari internet dan saya suka banget tausyiahnya atau sharing pengalaman sehari-harinya via instagram. Hehe mungkin mereka nggak committed nulis di blog kayak saya gini jadi sharing-nya di instagram. Tapi ya udah sih saya nggak keberatan baca tausyiah dibawah foto... yang penting gimana ambil baiknya aja gitu kannn... kannnn... :))

Nah saya temuin mereka masih ada di daftar akun yang saya follow tapi udah nggak ada di daftar followers saya. Wah ada apa ya?
Karena super-kepo yaudah saya kunjunginlah akun mereka.. dan menemukan kalau mereka cuma memfollow online shop dan orang-orang terkenal aja, semacam public figure gitu deh yah... terus orang-orang biasa kayak saya begini mereka unfollow. Iyah... mereka minta follback cuma untuk ngejar jumlah follower. Entah buat apa mungkin biar terlihat terkenal dan jadinya banyak olshop yang kirimin produk ke mereka biar mereka review gitu kali yah...
Mungkin.. :D
Nah terus orang-orang yang follback mereka ini juga saya rasa nggak ngeh kalau sudah di unfollow.
Yah susah sih semua orang pada pengin terkenal ajaaaa :D


~


Monday, March 24, 2014

Holycow Steakhotel ( Review )


Sebagai penggemar steak... saya kangen banget makan daging steaknya Holycow ;) Nah kapan itu saya bersama dengan teman berkunjung ke salah satu cabang Holycow di daerah Pejompongan. Begitu masuk, eh ternyata bukan Holycow Steakhouse tapi Holycow Steakhotel. Lambang sapinya sih sama begitu juga dengan menu yang disediakan. Memang sih suasananya lebih oke dan lebih mirip cafe. Enak buat makan sambil ngobrol. Nggak ngantri jadi makannya bisa tenang dan menikmati, enak deh. Sama sekali nggak seperti Holycow Steakhouse yang sepertinya lebih berkonsep warung. Orang datang pure memang ditujukan untuk makan. Nggak enak lama-lama ngobrol disitu habisnya antriannya banyak banget. Belum lagi kebawa atmosfir yang padat dan ngantri, makannya jadi buru-buru.

Saya seneng banget pesen sirloin. Yah memang kayaknya yang berlemak-lemak memang lebih enak yah ;P Bisa minta saus lebih dari satu. Favorit saya masih saus jamur yang lembut dan creamy. Kentangnya bisa milih french fries atau mashed potato sama kayak di Steakhouse. Bedanya lagi, sayuran pendamping. Di steakhouse, saturan pendampingnya wortel dan buncis, nah disini entah ya sayur apa.. rasa mirip bayam dengan tekstur ke arah kangkung. Kayaknya pas itu saya nanya tapi lupa jawaban waitress-nya ;p
Oh ya perbedaannya lagi, daging di Steakhouse lebih lembut dari Steakhotel. Mungkin kalau soal ini nggak direncanakan tapi karena memang beda yang masak aja sih :D
Tapi buat makan dan benar-benar menikmati steak ini, saya prefer ke Holycow Steakhotel untuk mendapatkan suasana makan yang lebih tenang dan nyaman. Oh ya hampir deh lupa, waktu datang kesini kami juga dapat compliment pastry yang rasanya lumayan :)



~

Friday, March 21, 2014

Cake in Jar by Kiting Cake ( Review )

Dibeliin si adek kue dari online shop sesuai saya yang suka banget sama cokelat, olahan oreo dan keju. Si adek belinya dari online shop yang terkenal banget jual cake in jar, @kitingcake . Cake in jar adalah kue jenis cupcake yang dimasukkan ke dalam toples bertutup sehingga bisa dikirim kemana aja. Dari testimonial bejibun di ranah maya yang kebanyakan bilang enak ya otomatis saya ngiler pengin cobain juga.

Habis kuenya datang saya masukin dulu ke kulkas kantor. Setelah lumayan dingin saya makan deh kuenya..

Review:
Teksturnya cukup lembut sih. Cokelatnya agak kemanisan dikit. Oreonya banyak tapi sayangnya kejunya nggak berasa. Berasa sih, tapi dikit. Nggak memuaskan penggemar keju seperti saya. Kemasannya jangan tanya lagi... cakep banget dan meyakinkan. Satu jar-nya dibandrol dengan harga lumayan sekitar 45k-50k gitu... saya lupa sih... yang beli si adek soalnya. Nggak masalah sih bayar segitu, cuma kayaknya yang ini mahal di kemasannya aja :)

Repurchase? I don't think so..

Ini review personal saya aja ya, layak dicoba untuk yang penasaran. Kalau beda pendapat sama saya ya wajar kan lidah dan seleranya juga beda ;) Kalau pendapatnya sama ya anggaplah beli pengalamannya :D
Be positive lah yaa...




~

Thursday, March 20, 2014

{ Review } Churreria Cafe - Spanish Chocolatier

Iseng sih nyobain cafe ini karena terlihat cozy banget, dan ada mille crepes di menunya *yap mille crepes adalah salah satu cake yang saya doyanin selain cheesecake.

Menu andalan Cherreria adalah churros, sejenis pastry yang dibuat panjang-panjang dan sepintas mirip sama gorengan cakwe ;P tapi percayalah rasanya beda. Ada beberapa macam pengolahan churros, dibiarkan panjang-panjang dengan cocolan cokelat atau yang dipotong dan diolah seperti dibawah ini. Lucu sih... pakai oreo. Rasa cokelatnya enak banget serius. Pertama datang saya pesen churros yang oreo ini.


Datang lagi untuk nyobain menu lainnya mille crepes idaman saya, minumnya something lupa, ada oreonya juga. Rasa mille crepes lebih ke vanilla. Mille crepes adalah kue yang dibuat dari tumpukan crepe tipis yang lembut dengan krim dan sama sekali tidak terasa eneg. Krimnya ringan dan enak, bukan jenis krim yang lengket dan kelewat manis. Mille crepes disini disajikan dengan saus vanilla dan ice krim vanilla.

mille crepes ;)
 Minumannya enak juga sayangnya cepet habis karena saya doyan minum :D



 Nah ini mas-mas dan mbaknya masih asik nungguin orang dateng, masih lumayan pagi soalnya jadi masih cuma saya dan dua orang lain di meja terpisah yang duduk. Oh ya saya takeaway chocolatte cheesecakenya. Enak banget, melted dimulut dan campuran cokelat sama kejunya juga berasa. Cokelatnya sedikit agak pahit khas cokelas bukan yang manis banget dengan gula yang banyak. Jenis rasa cokelat yang saya suka :D Tapi karena saya simpen kulkas dan dimakan pas laper banget jadi nggak sempet difoto.


Intinya sih nggak kapok datang lagi next time untuk mampir kesini.. :D

tombol untuk memanggil waiter & waitress, praktis

~

Wednesday, March 19, 2014

#QOTD


~

Tuesday, March 18, 2014

Photo Object: Food

Makin kesini makin banyak meme di internet mengenai kebiasaan memotret makanan sebelum menyantapnya. Ada beberapa meme yang mengaitkan kebiasaan ini dengan ras Asia. Bahwa orang asia kebanyakan punya hobi yang 'lucu' memotret makanan?
Seriusan yang non Asia enggak? :D
Meskipun yah saya juga nggak keberatan kalau asian dan food-photography dikait-kaitkan. Yaudah sih, saya orang asia dan suka motret makanan. Terus memangnya juga kenapa? :))
I love to taking picture of my food.
Nggak semuanya, kadang-kadang juga lupa mau ambil foto keburu laper dan tahu-tahu udah mau abis aja.
Makanan yang mau abis kadang-kadang artistik memang sih, tapi seringnya malah enggak.
Buat apa sih motretin makanan?
Entahlah ya... tapi kalau maksa ngasih alasan, mungkin bisa dijelaskan dibawah ini:

1) Makanannya cantik
Makanan yang dibeli ditempat-tempat tertentu seringkali ditata dengan cara yang apik juga. Pakai irisan sayur dan buah, gumpalan es krim. Keseluruhannya sih cantik. Dan ngelihatnya selain bikin ngiler juga bikin bahagia. Makanya difotoin dan dipajang sebagai arsip pribadi di socmed. Seringnya iseng nanti-nanti ngelihatin foto-foto itu. Buat saya sih foto makanan cantik itu memanjakan mata dan lumayan bikin bahagia (terus mau makan lagi #eak)


2) Arsip
Kenang-kenangan kalau makan disini udah pernah nyobain makanan yang ini dan ini dan ini. I love food btw *iyelah udah nambah lebar segini hasil wisata kuliner. Sebagai bahan posting blog untuk review juga.


3) Pamer - entah niat atau tidak
Namanya majang foto di socmed identik dengan pamer. Entah pamer itu diniatkan atau tidak. Yah selama nyosmed wajar-wajar aja kok foto dan majang apapun. Yang motretin makanan ya pamer makanannya yang motretin bayi ya pamer ketemunya sama makhluk yang lucuh itu.
Saya juga suka banget lihat-lihat hasil foto teman-teman yang objeknya makanan, makanan yang fotonya diambil dengan angle yang baik dan penataan yang baik kadang bisa sangat menggoda. Meskipun cuma mie instan telur ;D *curcol

Bahagia itu simpel, bahkan meskipun cuma ngeliatin foto makanan enak ;d #halah







~

Monday, March 17, 2014

Good Morning, Monday!

I had nice weekend so I can say "Hello Monday" cheerfully :D
Saya harus mengakui ide tema giveaway Monika inspiratif sekali. Sudah ada peserta yang masuk dan saya berusaha secepat mungkin membaca tulisan yang dimasukkan ke dalam giveaway ini.
Begitu banyak cerita-cerita yang keren dan inspiratif. Begitu banyak alasan untuk lebih mendalami Islam yang membuat saya tercengang. Dari peristiwa datangnya hidayah yang mengharukan atau berawal dari alasan yang duniawi dan berujung pada kesadaran meniatkan karena Allah.
Every story has a beautiful side. Seriusan saya jadi pengin bikin giveaway yang bikin saya belajar banyak lagi seperti yang ini. Iya karena pengalaman itu beneran mahal, dan menyenangkan sekali untuk belajar dari pengalaman orang lain meskipun kita tidak mengalaminya langsung tapi memetik pelajaran yang kurang lebih sama. Nanti. Setelah ini selesai.
:)

~

Sunday, March 16, 2014

#QOTD

Prewedding Rush quote

Kita sering nggak menganggap orang-orang terdekat sebagai anugerah. Seberapa sering kita nggak memedulikan mereka? Kita anggap memang mereka seharusnya ada di sana. We take them for granted. Orang-orang tersebut baru akan terasa istimewa setelah kita kehilangan mereka. Bener banget kalau disebut you don't know what you've got till it's gone.
(Lanang, Pre Wedding Rush novel - Okke Sepatumerah)


~

Thursday, March 13, 2014

#QOTD

Kau, aku dan sepucuk angpau merah -tere liye

- Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah novel by Tere Liye



Monday, March 10, 2014

Robocop Movie via IMAX - Review

Oke, ini pertama kalinya saya nonton di IMAX. Penasaran aja sih pada seperti apa bedanya film yang ditonton di IMAX dengan studio lain. Yang jelas speaker-nya lebih 'nendang', layarnya juga jauh lebih besar (tapi kursi buat penontonnya juga jauhhh lebih banyak memang sih..). Untuk kursi susunannya mirip teater Keong Mas milik TMII tapi dengan desain khas XXI. Ya gitulah pokoknya...

https://static.imax.com/media/filebrowser/uploads/dscf1226.jpg
source: here
 Pas awal-awal filmnya diputer, masih pembukaan... memang seperti nonton 3D tapi bukan 3D, makin masuk ke filmnya ya makin biasa aja selain layar lebih lebar banget dan suara lebih kenceng. Tiket IMAX seharga IDR 75k sekali nonton.

http://www.joblo.com/newsimages1/robocop%20con%202.jpg
source: google
 Mengenai filmnya... dibuka dengan semi talkshow yang mengemukakan bahwa Amerika adalah negara yang entah mengapa phobia terhadap robot padahal robot dalam pertahanan militer sangat penting peranannya, mereka tidak merasa kelelahan dan sangat kuat. Ada dua macam kubu yang tetap bersitegang mengenai ini dan diambillah voting untuk menentukan apakah robot akan masuk ke dalam peranan militer AS atau tidak. Pihak yang kontra berkeyakinan bahwa robot tidak punya nurani seperti halnya manusia, dia akan tetap membunuh anak kecil jika terjadi khasus apapun dengan tanpa pertimbangan dulu.

http://3.bp.blogspot.com/-RDEtxyNtRAw/UioL_FarLNI/AAAAAAAADbc/pUhmZ9mboRY/s1600/robocop-2013-2.jpg
source: here
Pihak yang pro, sekaligus pemilik perusahaan pengembang robot Omnicorp kemudian menemui kenalannya seorang dokter yang mengembangkan alat bantu kepada pasiennya yang kehilangan anggota tubuh seperti kaki dan tangan... membuat alat yang dapat terkoneksi dengan syaraf mereka dan dapat menggantikan bagian tubuh yang hilang dengan baik. Sang dokter kemudian menyetujui ajakan kerjasamanya dan mereka kemudian mencari polisi yang cacat dalam menjalankan tugas untuk diujicobakan dalam project mereka. Tapi dari semua kandidat mereka belum juga menemukan orang yang tepat.

Disisi lain Alex Murphy adalah detektif yang sedang menangani sebuah kasus, rekannya menjadi korban dalam kasus tersebut meskipun tidak sampai meninggal. Tapi dia juga tidak luput dari usaha pembunuhan dan mengalami ledakan bom fatal yang membuatnya kritis dan kehilangan sebagian besar anggota tubuhnya. Maka tim pengembangan robot itu memutuskan untuk menggunakan Alex Murphy mengingat prestasinya yang bagus di kepolisian dan harapan hidupnya yang nyaris hilang. Mereka menawarkan kesempatan kedua kepada keluarga Alex yang akhirnya disetujui istrinya. Alex dibawa ke Cina dan penelitian serta pengembangan dilakukan disana. Alex menjadi robot polisi dengan nurani manusia seperti tujuan project tersebut. Namun pada uji coba tempur dengan robot lain, pemilik omnicorp merasa alex terlalu lambat karena pertimbangan-pertimbangan yang dia lakukan, dia menginginkan Alex lebih cepat lagi yang ditolak oleh dokter yang menangani Alex, "Jika kau ingin robot dengan naluri manusia... inilah yang terbaik yang bisa kaudapatkan,"
http://www.ticketslk.com/movie_items/0001/0576/wallpaper_4.jpg
source: google
Pemilik omnicorp bersikeras, mulai saat itu terjadi banyaknya ketidakcocokan antara dokter yang mengembangkan project tersebut dengan pemilik perusahaan sebagai penyedia modal. Sementara semakin stabil dan bertambahnya kemampuan Alex, dia kemudian mengakses dan menyelidiki kasusnya sendiri yang ternyata merupakan mata rantai kuat yang mengejutkan.

Film ini seru banget dan menyenangkan untuk ditonton meskipun bisa ketebak endingnya akan terlihat seperti apa, tidak seperti Batman The Dark Knight yang endingnya bikin surprise. Robocop lebih menarik pada jalannya emosi dan rencana-rencana yang tertutup rencana, serta pengungkapan kasus.
Layak banget untuk ditonton pas liburan ;)


~

Sunday, March 9, 2014

Well...

Kapan waktu kita bertemu di taman, dua orang yang tidak saling kenal.
Saya dengan topi pramuka usang dan anda dengan... entah apa, saya tidak ingat.
Yang saya ingat saya cuma terpaku pada anda yang dengan sabar membantu seorang teman.
Anda dimanfaatkan, saya berpikir demikian.
Tapi anda tidak merasa begitu.
Saya rasa saya cuma terpesona pada ketulusan, pada kesabaran.
Terutama pada kesabaran. Hal yang selama ini saya usahakan dengan keras dan seringkali terpatahkan di tengah jalan.
Saya mesti belajar pada anda, saya kira.


~

Thursday, March 6, 2014

{ REVIEW } TTEOKBOKKI DAN JAJANGMYEON

Jadi kemarin itu sewaktu adek saya datang ke Jakarta, dia pengin banget nyobain makanan korea tteokbokki dan jajangmyeon. Karena dengan mencoba di restoran Korea sendiri agak-agak was-was pada kehalalannya, jadi dijatuhkanlah pilihan pada online shop yang menjual produk makanan korea halal. Dengan tteokbokki yang dibuat sendiri pula. Adek saya beli sepaket yang berisi tteobokki, oden, dumpling dan jajanmyeon.

Memang sebagai penggemar drama korea, tteokbokki kelihatan enak banget dan spicy dengan warnanya. Tetapi pas udah jadi dimasak hemm... ternyata nggak sesuai dengan yang kami bayangkan. Seperti perkiraan saya sebelumnya tteokbokki adalah jajanan korea yang mirip cilok, enak sih... ada odeng juga yang terbuat dari tahu dan dicampurkan. Sebenarnya enak, tapi serius jadinya agak kurang pas di lidah orang Jawa Timur seperti saya yang terobsesi dengan sambal dan segala hal yang pedas. Meskipun terlihat spicy, tteobokki ini kuahnya manis. Ah tau gitu cuma direbus sebagian aja yang pakai bumbu dan sisanya direbus biasa terus dicocol sambel Bu Rudi khas Surabaya...
namanya juga harga mahalnya pengalaman.
Rasa odeng yang dari tahu juga enak banget sebenarnya, dumplingnya juga.
Dan surprising jajangmyeonnya enak juga. Jajangmyeon adalah mie dengan saus hitam yang dari rasanya kecap yang dibumbuin gitu. Enak sih... sayang nggak pedes. Hehe *brb nambahin sambel*

Susah memang dengan selera lidah yang terlanjur sudah seperti ini. Tanpa sambel-sambel pedas yang banyak atau minimal indomie, semisal harus tinggal beberapa waktu di Korea kayaknya saya nggak bakal betah :)))

tteobokki yang habis dimasak

jajangmyeon, tampilannya berantakan tapi rasanya enak

---
UPDATE
for order bisa cek instagram lanosyashop ya..

Wednesday, March 5, 2014

Sepatu

"Tolong dong, cariin lagunya Tulus yang Sepatu..." teman saya mengirimkan private chat.
"Eh? bukannya kamu yang lebih leluasa browsing?" saya membalas
"Iya aku udah cari tapi susah banget dapet yang jernih suaranya,"
"Oke...," saya menyanggupi kemudian.
Hasil pencarian saya tidak jauh berbeda. Berkali-kali lagunya buram atau jernih tapi yang menyanyikan malah bukan Tulus. Dan akhirnya saya baru ketemu di itunes. Oh well... baiklah...
Saya pertama dengar lagu Tulus yang judulnya Sewindu saat kumpul bareng teman-teman saya dan dia muter videonya. Konsepnya cute dan clean. Unik. Saya suka. Gara-gara teman saya itulah kami jadi ikutan suka lagu Sewindu.
Begitu lagu 'Sepatu' saya dapat, saya senyum sendiri karena liriknya yang manis dan lebih menyerupai prosa mini daripada lirik lagu. Pantesan si teman saya suka. Memang agak sedih tapi dengan vokal dan nada yang beda dan nggak menye malah terkesan sweet.
Oh baik, ini salah satu lagu favorit saya juga kalau saya pas sedang pengin mendengarkan lagu.


SEPATU - TULUS

kita adalah sepasang sepatu
selalu bersama tak bisa bersatu
kita mati bagai tak berjiwa
bergerak karena kaki manusia
aku sang sepatu kanan
kamu sang sepatu kiri
ku senang bila diajak berlari kencang
tapi aku takut kamu kelelahan
ku tak masalah bila terkena hujan
tapi aku takut kamu kedinginan
kita sadar ingin bersama
tapi tak bisa apa-apa
terasa lengkap bila kita berdua
terasa sedih bila kita di rak berbeda
di dekatmu kotak bagai nirwana
tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
ku senang bila diajak berlari kencang
tapi aku takut kamu kelelahan
ku tak masalah bila terkena hujan
tapi aku takut kamu kedinginan
kita sadar ingin bersama
tapi tak bisa apa-apa
kita sadar ingin bersama
tapi tak bisa apa-apa
terasa lengkap bila kita berdua
terasa sedih bila kita di rak berbeda
di dekatmu kotak bagai nirwana
tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
cinta memang banyak bentuknya
mungkin tak semua bisa bersatu.

~

Monday, March 3, 2014

Usai Kisah Pesawat

I've met a mother. About 50years. I almost cried when she told her stories. She bought expensive airplane ticket to came home because her husband passed away. Ticket. I thought I almost cried because I know travel can made us meet someone precious. And I'm here sitting by myself. Taking any risk to meet people I love. (february, 2014 - mobile notes)


Beberapa orang nanya mengenai cerita ibu di pesawat yang sebelum weekend kemarin saya post. Mengenai ibu-ibu yang saya temui di pesawat yah... kami landing di Surabaya dengan selamat. Sudah nyaris tengah malam pada saat itu, hujan baru saja berhenti mengguyur Surabaya. Saya masih bantuin si ibu membawa tasnya yang super berat entah apa isinya, mungkin buah kurma. Beliau bahkan nggak tahu tempat dia harus pergi, jadi saya mengantarnya ke baggage claim di jalur yang seharusnya dan menunggu semua barang bagasi ibu itu lengkap. Sepanjang jalan dia mengajak saya makan dan saya bilang saya bisa makan nanti, bu...
Alasan saya adalah enggan berada terlalu lama di bandara sementara alasan si ibu, dia ingin mentraktir saya yang telah membantunya.

Setelah barang bagasinya lengkap, dia menyuruh saya menunggu. Ingin memberi kartu nama, katanya. Saya pikir beliau mau mengambil alamatnya, mungkin suatu saat saya mau berkunjung atau apa. Tapi saya lihat dia mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya. Sebenarnya saya sedih juga melihat itu. Saya bersikeras tidak mau menerima tangan ibu itu yang memaksakan sesuatu kepada saya karena saya paham itu uang. Bukan kartu nama seperti yang dia pikirkan. Saya tumbuh dengan cukup baik untuk mengerti, bahwa saya hidup berkecukupan atas hasil menjual waktu dan pikiran. Jadi saya bukan orang yang menjual tenaga untuk mmbawakan tas siapapun di pesawat. Saya juga paham kalau beliau cuma mau menghargai saya karena saya tidak mau ditraktir makan. Cuma saya jadinya sedih aja sih. Hehe... sedih lelah seharian ngantor kemudian bawa-bawa koper ke bandara, menunggu delay dan segala macamnya memang bikin lelah dan perasaan yang sentimentil. Saya rasa demikian.

Jadi saya menolak.. dan bilang kalau saya buru-buru pulang karena bagasi beliau sudah lengkap dan saya sudah memandunya pada petugas cek bagasi. Fiuh... akhirnya... Semoga si ibu segera sampai ke rumahnya untuk memandang sang suami untuk terakhir kali. Yah... bandara baru satu bagian, masih ada jarak yang mesti ditempuh lagi :)


~
Previous Page Next Page Home