Friday, July 25, 2014

Bismillah..

Ramadhan sudah hampir berlalu, tak terasa begitu cepatnya. Dan hingga detik ini masih aja ramai mengenai drama pilpres. Turut berduka cita. Ternyata yang jagoannya menangpun nggak bisa berhenti membully dan menyebarkan bullyannya. Ini kan menang masih begini aja ya... Gimana kalau kalah? :))

Bukankah Al-Quran mengajarkan kepada kita agar sesuatu hal tidak diterima debgan berlebih-lebihan? Senang berlebihan. Sedih berlebihan. Stabil.

Berkah pilpres yang mesti kita syukuri adalah 100 persen warna negara Indonesia bulat dalam peduli Palestina. Entah melangitkan doa atau menyumbang materi. 

Berkah pilpres juga adalah berubahnya persepsi saya terhadap FPI. Barangkali medialah yang membentuk opini tidak baik kita terhadap mereka. Jangan-jangan medialah yang anti mereka kemudian memposisikan kita untuk turut serta berseragam dengan apa yang media kesankan? Jangan-jangan isu terorisme adalah isu yang hanya sekadar isu. Besar karena sorotan dan sebenarnya tidak terbukti bagaimana kejadian yang sebenarnya. Untuk apa? Mungkinkah untuk menghancurkan kesan kita kepada para ulama dan organisasi Islam? Allahualambishawab. Kita hanya bisa banyak-banyak berdo'a dan mendekat pada Allah dengan sedemikian hebatnya fitnah dunia.

Berkah pilpres yang lain adalah betapa banyak kesabaran yang mesti kita stock mengenai omongan-omongan orang disekitar kita mengenai pilihannya. Omongan negatif dan sebagainya.
Membaik-baikkan yang satu dan menjelekkan yang lain. Kenal aja enggak. Saya bilang, "ah tau apa kita mengenai sikap seseorang? Allah lah yang maha tahu segala hal yang tidak tampak di mata manusia. Maka tanyalah Allah jangan cuma percaya pada media dan kata orang."

Pilpres menunjukkan paling tidak karakter orang-orang disekitar kita yang sebenarnya. Saya jadi agak sedih. Sedemikian banyak orang malah tidak mau mendengar kata yang disampaikan Allah lewat Al-Qur'an. Tidak mau mendengar sebegitu banyak ulama yang menyerukan. Tidak ada yang lebih menyedihkan dari itu. Dan mereka kesemuanya menunjukkannya dengan sangat berbangga hati. Apakah segala yang ada dibumi lebih berharga dari Allah? Padahal Allah lah yang memberikan kita rezeki dan segala apa yang ada di bumi?

Jadi oh Allah kaulah yang memberi kekuatan kepada kami atas segala yang akan terjadi di hari-hari depan nanti. Kau pun yang maha punya kuasa untuk menjadikan seperti apa akhir hidup kami. Maka akhirkanlah kami dalam khusnul khotimah. Kaulah pemilik nafas yang maha melindungi. Maka ya Allah jangan timpakan kepada kami kemarahanmu karena kekhilafan-kekhilafan kami yang tidak mau mendengarkan Engkau. Sungguh kami orang yang tidak mengerti. Dan sering berpaling dari Engkau. Jauh dari Engkau. Maka selamatkankah kami, tunjukanlah yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah.
Dan jika Engkau tidak ridho menunjukkannya karena hati kami yang begitu jauh dari Engkau, segalanya tentu terjadi karena izinMu.

Thursday, July 17, 2014

{ Review } Strawberry Cheesecake by Starbucks

http://www.starbucks.co.th/assets/3cec84fe61e24969a83c3ebf6b468a02.jpg


dapat email promosi dari starbucks ini beberapa minggu yang lalu sukses bikin ngiler. Tapi weekend lalu akhirnya kemarin sempat nyobain juga.



Penasaran banget pada varian baru starbucks strawberry cheesecake. Penasaran gimana sih rasanya strawberry cheesecake dalam minuman. Apalagi saya suka banget keju. Pas nyobain... Quite refreshing. Cuman nggak berasa kejunya. Rasa manis minuman dan sedikit asam strawberrynya yang kuat. Huwaaa mana rasa kejunyaa...

Yah better pesanan standar caramel machiato aja lah yah... Lain kali.

Ada yang sudah nyobain juga?


~


Monday, July 14, 2014

One Day One Juz #SelfMotivation

Jadi apa yang baru di bulan Ramadhan ini?
Sudah kita lewatkan separuh. Tidak terasa.
Ada yang berubah?
Bukankah kita yang merugi adalah kita yang hari ini tidak ada bedanya dengan kemarin?
Mulai awal bulan Ramadhan saya berusaha self program ODOJ (One Day One Juz).
Dari yang biasanya cuma membiasakan membaca Al-Qur'an setiap hari tanpa target, yang penting tidak ada hari tanpa membaca. Jadinya masuk disisa-sisa waktu saja :') Hingga memutuskan untuk paling tidak satu juz atau lebih dalam satu hari.
Memang berat awalnya tapi kemudian meringan seiring dibiasakan.
Membaca Al-Qur'an secara rutin dan lebih banyak membuat banyak hal dalam diri saya menjadi lebih stabil. Suasana hati, mood dan pengendalian emosi. Terus terang sangat terasa karena saya tergolong jenis orang yang pemarah. Mood menyenangkannya awet, merasa bahagia meskipun tanpa sebab spesifik. Melalui sholat kita berbicara dengan Allah.
Melalui Al-Qur'an surat cinta dan sumber kebahagiaan Allah berbicara kepada kita.
Tidak ada yang setara dengan kebahagiaan lebih mendekat pada Allah dan Allah lebih mendekat kepada kita. Alhamdulillah :))
Semoga saya mampu istiqomah. Aamiin.


~

Thursday, July 10, 2014

Mengikutsertakan Allah { Catatan Pasca Pilpres }

Jadi akhirnya 9 Juli telah berlalu. Iya demikian akhirnya. Tapi keramaian belum juga usai. Sesungguhnya saya risih pada banyaknya debat dan ucapan kasar. Saya menulis karena rasa sedih yang teramat sangat dan bahwa mungkin begitu banyak waktu yang saya buang untuk tidak lebih mendekat kepada Allah. Ah sudahlah memang Allah lah maha melembutkan hati, Allah juga yang membiarkannya keras.

Tadi ini usai jam kerja, melihat berita yang berputar di televisi. Semuanya susah disaring kebenarannya, semuanya sukar dipercaya. Saya no comment terhadap masing-masing latar belakang capres dan cawapres yang sedang bersaing. Saya pun nyaris golput. Sebelum mengetahui apa yang terjadi. Bahwa mayoritas ulama sedang mengarahkan kita pada suatu keputusan. 

Ada apa dengan beliau-beliau ini? Sebut saja mayoritas ulama dengan terang-terangan menyebut kemana mereka berpihak. Padahal oh saudaraku, tidak pernah mereka bertindak demikian selama ini. Tidak pernah mereka ikut campur masalah politik. Tidak pernah arah komentar mereka menuju kearah sana. Saya mulai bertanya-tanya kenapa sebenarnya?

Tahukah kamu saudaraku?
Rasulullah berpesan kepada kita agar sepeninggal beliau ikutilah para ulama. Merekalah patokan untuk mengawal kita dalam jalan yang lurus.
Barangkali jika hanya satu dua ulama berlaku frontal mungkin ini bentuk sikap pribadi yang tidak ada hubungannya dengan ummat.

Tapi tahukah? Ini nyaris semuanya. Mereka berpihak dengan lemah lembutnya dengan segala toleransinya.

Tahukah kamu...
Tidak akan dengan sembarang mereka mengambil keputusan apalagi hanya berdasarkan isu-isu yang berseliweran? Mereka menyukai klarifikasi untuk segala sesuatu. Dan kau tahu dalam mengambil keputusan, mereka semua itu kau boleh yakin mereka mengikutsertakan Allah dalam sholat istikharah.

Sementara siapakah yang tahu segala yang paling baik selain Allah? Tidak ada.

Apalah kita ini yang segala sesuatu dalam mengambil keputusan sering dipengaruhi oleh media atau feeling atau coba-coba hanya karena barangkali ada karakter pemimpin baru yang hendak kita coba memimpin negara ini. Kau tahu, kita harus menganggap serius ini sebagaimana kita menimbang dan istikharah ketika hendak memilih jurusan atau bahkan menikah. Bertanya pada yang maha tahu kebenaran diatas segalanya. Dan yang baik itu belum tentu benar maka ikutsertakanlah Allah.

Apalah kita ini yang ilmu agama dan akhlaknya masih dibawah mereka. Meskipun Allah yang maha menilai, tapi bagaimana kau memandang dirimu dalam hubungan dengan Allah? Yakinkah sudah lebih baik dari mereka?

Ada teman berkata ulama adalah manusia yang mereka bisa saja salah. Iya mereka bisa saja salah, tapi jumlah mereka terlalu banyak jika untuk pertimbangan hal yang salah. Lagipula mereka yang mengeratkan Allah dalam segala hal mungkin saja bisa salah... Apalagi kita? Yang hanya berbekal opini subjektif. Atau karena cinta buta yang tidak mau melihat banyak sudut pandang.

Maka sore tadi, usai jam kerja dan di depan siaran berita. Kolega kantor saya seorang bapak-bapak berkomentar, apa jadinya negara ini ketika orang-orang yang mengaku muslim sudah tidak lagi mau mendengarkan semua ulama-ulamanya? Apa jadinya? Padahal itu sudah amanat Rasulullah. Ngeri. Ngeri jika manusia setara ulama sudah tidak mau kita dengarkan nasehatnya bagaimana jika Allah langsung yang mengingatkan?

Mendengar itu, saya merinding. Saya putuskan untuk lebih banyak tilawah agar hati saya lebih tenang. Allah lah yang maha mengetahui seberapa panjang umur saya. Sedemikian kurang bekal untuk akhirat. Jujur saya menjadi gentar.

Apalagi dengan declare kemenangan pasca quick count. Padahal KPU belum mengeluarkan pernyataan apapun. Quick count adalah sample bukan sesuatu yang menjadi penentu dan diakui undang-undang. KPU tetap pemegang hasil solid. 

Sama dengan teman saya Monika yang mengkhawatirkan hasil pengumuman KPU berbeda dengan pengumuman quick count dengan selisih tipis kemudian terjadi chaos. Oh semoga tidak Allah... Saya manusia biasa yang ingin menikmati ramadhan dan lebaran dengan tenang. Ingin mudik dengan ketenangan dan aman serta nyaman. Tanpa kendala apapun.

Saya harap dengan pengumuman KPU 22 Juli nanti siapapun yang menang mesti diakui, siapapun yang kalah saya harap legowo dan mendukung yang menang.
Aamiin.



"Ya Allah, jangan Kau kuasakan atas kami bersebab dosa-dosa kami, orang yang tiada takut padaMu & tak menyayangi Kami.." 
(Salim A. Fillah)



~

Sunday, July 6, 2014

{ review } Flowery Purple Swing Gamis Set by RatuBilqis

Sesuai janji posting kemarin untuk review swing set-nya RB atau RatuBilqis yaa... Diantara semua varian produk RB saya rasa sejauh ini menurut saya ini jenis yang paling recommended dan saya suka. Cantik dan nggak ribet dipakainya. Cocok untuk formal dan oke juga untuk sehari-hari. Bahan sifon, full furing katun tebal. Furing bagian bawah klok dan roknya cutting semi umbrella. Jadii nggak bisa dipakai bonceng naik motor dibelakang ya :D Ada kantong disisi kanan dan potongannya pas di badan. Kemarin sayangnya saya beli di ukuran yang sepertinya kurang tepat: M. Panjang badannya pas tapi lengannya nangkring di saya. Agak ngepas dibagian lengan karena furingnya saya rasa sih. Nangkringnya lengan tidak bisa ditutupi dengan kerudung ukuran M-nya yang kurang nyaman karena biasanya saya pakai kerudung dengan ukuran yang lebih panjang. Bagian depannya meskipun bagian belakang menutup sempurna.

Kerudungnya bunglon 3 lapis. Maksudnya bunglon bisa dibolak-balik antara yang polos dengan sedikit motif atau motif dengan warna pet polos. Kain motifnya aslinya cantik banget agak-agak mirip kain satin yang glowing dengan motif emboss. Warna ungunya juga cantik di kulit. Plusnya lagi friendly banget untuk ibu menyusui karena resleting depannya longgaaarr...

Sayangnya karena lengan yang nggak pas mesti saya oper ke teman yang mau. Jadi next gamis set RB kayaknya saya mesti milih ukuran L aja deh... Udah dapet sebagai gantinya ukuran L. Cuma belum sampai. Soon review kalau udah sampai ya...




Friday, July 4, 2014

Catatan Sebelum Pil-Pres

Iya sebentar lagi Pilpres, dan iya pas tanggal itu bisa libur.
Jadi gimana? Sudah punya pandangan masing-masing?
Saya yakin sudah.
Di socmed bergelayutan mengenai banyak isu-isu politik yang mendadak diangkat ke permukaan. Iya, semua orang jadi ngomongin politik dengan segitunya.
Black-campaign dimana-mana. Sering saya terima sms noname dan broadcast bbm yang 'aduh' banget :))
Ada yang broadcast mengenai betapa koalisi partai yang itu penuh partai bermasalah dan korupsi. Saya cuma ketawa aja. Siapa sih kita ini sampai begitu yakinnya partai yang itu kotor yang ini lebih bersih.... masalah korupsi adalah soal waktu dan ketahuan. Ada yang ketangkap basah dan ketahuan ada yang belum.. ada yang keblow-up media ada yang tertutup sampai nggak ramai orang tahu. Ya nggak sih? ;) Cuma Tuhan yang tahu.

Ribut juga karena ada komunitas ulama yang mengharamkan memilih salah satu calon. Berita itu juga lumayan mengguncang beragam opini. Kalau saya bilang ya untuk komunitas yang biasanya tidak ikut campur pada peta perpolitikan, pastilah ada alasan tertentu yang ditinjau secara syari' dan untuk kemaslahatan. Jadi sebaiknya tidak langsung mencecar, namun mencari tahu fakta alasan dibalik pernyataan tersebut. Jangan mentah-mentah termakan isu :))

Private message bbm yang terkesan 'galak', grup office yang penuh bantahan via gambar-gambar kampanye dan seterusnya. Eh ini kenapa sih pada galak dan debat sendiri? :D
Saya barangkali jenis orang yang malas ribut dan menghindari perdebatan panjang. Ya kalau sudah disampaikan dan eeh nggak sependapat.. ya ya sudah :)) Menang atau kalah si orang tersebut juga nggak mungkin langsung berubah pikiran. Buat saya berdebat adalah sesuatu yang kalau bisa dihindari atau paling tidak jangan berpanjang-panjang :))

Lagian sah-sah aja kok mempersuasi orang untuk memilih seorang capres sepaket cawapresnya. Tapi ya nggak dengan cara menjelek-jelekkan rivalnya juga sih... kalau fanatik, kampanyekan kebaikan si calon kita jangan dengan blow-up keburukan rivalnya. Gimana? :))

Pilpres yang kali ini lumayan bubrah ketimbang yang dulu-dulu. Keduanya calon yang kuat. Yang lalu-lalu mungkin karena lebih dominan calon kuatnya, jadi cenderung adem-ayem.

Iya sebagai warga negara saya sudah punya pandangan tersendiri dan adem-adem saja. Saya berusaha meninjau dari bobot sewaktu debat dan orang-orang yang menjadi pendukung seorang calon. Selain itu juga kadar toleransinya. Selama ini saya sedih aja pada kebanyakan mereka yang mendukung paham kebebasan tapi terus marah-marah kalau ada orang lain yang nggak sepaham dengan mereka. Lah ini sih... namanya kebebasan ya bebas-bebas aja punya prinsip meskipun berseberangan. Ya enggak sih? :D S

elama bebas aja seluruh agama yang diakui beribadah menurut caranya masing-masing... sah-sah aja orang mau berjilbab panjang atau bercadar, memakai kalung salib atau atribut keagamaan lain. Serius saya terutama paling sedih pada larangan berjilbab. Berjilbab juga merupakan pernyataan kebebasan dari standar cantik wanita yang ditetapkan pencipta Barbie. Jadi biarkanlah kami seperti ini. Dengan melarang dan mewajibkan kami berpakaian seperti tampilan lain yang katanya 'normal'. Jadi dimana sebenarnya kebebasan itu?

Ah ya sudahlah. Semoga 9 April segera berlalu. Dan kita diwajibkan memilih pemimpin yang paling rendah mudharatnya :) Jadi pikirkanlah dengan baik-baik dari berbagai sisi.








~



Thursday, July 3, 2014

Happy Ramadhan!

Huhuh maaf untuk pengisian blog yang nunggak lama-lama. Entah kenapa sekarang susah banget untuk bisa update.

Kabar? Alhamdulillah lancar puasa sampai hari ini. Berharap dapat sholat ird setelah dua tahun kemarin absen. Sedang berusaha memperbanyak waktu baca qur'an untuk dapat khatam sebelum ramadhan berakhir. InsyaAllah.

Happy Ramadhan, mohon maaf lahir batin ya :)

Omong-omong kemarin saya pas dapat rallyshare-nya ratubilqis. Yang nyimak brand-brand busana syari' yang pernah saya review... Saya masih penasaran dengan abaya set-nya rb yang lebar-lebar. Pas banget dapatnya swing set ungu. Review soon yaa... Nggak sabar deh nunggu datangnya :D


Previous Page Next Page Home