Wednesday, April 22, 2015

Cuma Soal Waktu

pic source

Meanwhile, saya pernah ngepos soal kesiapan menikah. Bahwa saya memang wanita yang meyakini bahwa menikah butuh kesiapan, dan definisi kesiapan itu jelas bukan pada usia dini. Saat itu juga ada seorang pembaca yang berkomentar cukup kontra dengan isi pos saya, bahwa kalau menikah mesti menunggu siap... ya sampai kapanpun juga bakalan nggak siap.

I checked her blog dan menemukan bahwa dia menikah muda ketika masih menempuh kuliah, belum lama ketika dia komentarin posting saya. Pernah follow-follow an di twitter kemudian saya nggak bisa menemukan akunnya. Biasanya dia cukup rajin ngetwit soalnya... tiba-tiba aja nggak ada. Ah ya mungkin saya di block :)) Yaudahlah ya... Saya juga nggak paham kenapa saya di block... pun entah mungkin dia menghapus akun twitternya karena suatu hal. Well, everyone growing up. Everyone. Pas saya menengok posting-posting saya jaman jadul, rasanya malu aja baca tulisan sendiri. Banyak yang nggak tenang dalam menghadapi sesuatu, gampang banget marah untuk masalah sepele.

Dasar saya ini :D
Iya sayapun juga pernah labil. Pernah  banget alay. Tapi ya itu normal. Semua orang pernah berada dalam masa-masa labil nan galau itu. Semuanya. Meskipun ya tetep aja malu kalau mengenangnya balik. Dalam hidup, practice makes perfect. Begitupun dengan ujian berupa masalah dan kegundahan, banyaknya masalah adalah yang mendewasakan kita. Banyaknya kegundahan adalah pengantar kita pada hal-hal yang bijaksana. Dan pada seorang pembaca blog itu, yang mungkin pada twitnya dia malu sendiri karena sering labil, mungkin menutup akunnya. Bukannya memblock saya. Saya belajar mikir kemungkinan yang lebih bikin adem hati saya aja sih. Eh ya kalau diblock sih yaudah ya :))

Anyway, saya tidak tahu sepuluh tahun lagi... apakah saya akan melihat tulisan ini sebagai tulisan yang labil dan bikin banyak koreksi diri lagi atau tidak? Tapi yang jelas, saya tumbuh... saya tahu kedewasaan saya juga bertambah seiring pertumbuhan saya ( atau iya tambah tua ;p ). Dan semuanya cuma soal waktu.


~

7 comments:

  1. Sama mbak... saya juga malu sendiri kalau baca tulisan2 terdahulu :D
    Tapi mungkin itu artinya kita 'berkembang' yaa, hihi

    ReplyDelete
  2. puk puk Ninda ^^
    semua orang tidak bisa berpikir yang sama tentang hal yang sama ia Nin...

    ReplyDelete
  3. status zaman dulu, memang kalau dibaca lagi terkadang bikin malu, tapi tentunya ke depan harus berubah ke arah yang lebih baik :)

    ReplyDelete
  4. Semua ada prosesnya ya nin, saya juga pernah melewati masa nan galau itu ^^, alaylah apalagi selfian. Banyak faktor yang membuat kita berubah menjadi baik jika kita bisa mengambil pelajaran ditiap keadaan.

    ReplyDelete
  5. Hahaha.. Tapi nggak papa mbak
    10 tahun lagi baca tulisan dan blog ini bisa jadi kenangan.

    Apalagi ada komrntar gue
    Haks
    :v

    ReplyDelete
  6. Dewasa itu perlu proses, dan kadang, ada masa dimana kita labil, anggap aja itu masa transisi antara anak-anak yang tidak tau apa-apa menjadi orang dewasa yang bisa menyelesaikan segalanya. Dan masa transisi itu sering kita sebut masa remaja, masa yang menentukan, mau jadi apa kita kelak, apakah akan meraih masa depan gemilang atau terpuruk di lubang kegalauan selamanya :)

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home