Sunday, April 5, 2015

REVIEW + QUOTE GELOMBANG - DEE LESTARI



Sinopsis :
Sebuah upacara gondang mengubah segalanya bagi Alfa. Makhluk misterius yang disebut Si Jaga Portibi tiba-tiba muncul menghantuinya. Orang-orang sakti berebut menginginkan Alfa menjadi murid mereka. Dan, yang paling mengerikan dari itu semua adalah setiap tidurnya menjadi pertaruhan nyawa. Sesuatu menunggu Alfa di alam mimpi.

Perantauan Alfa jauh membawanya hingga ke Amerika Serikat. Ia berjuang sebagai imigran gelap yang ingin mengubah nasib dan status. Pada suatu malam, kehadiran seseorang memicu Alfa untuk menghadapi ketakutan terbesarnya. Alam mimpinya ternyata menyimpan rahasia besar yang tidak pernah ia bayangkan. Di Lembah Yarlung, Tibet, jawaban mulai terkuak.

Sementara itu, pencarian Gio di Rio Tambopata menemui jalan buntu. Pada saat yang tak terduga, pria yang pernah menemuinya di Vallegrande kembali muncul. Pria itu mengarahkan Gio ke pencarian baru. Petunjuknya adalah empat batu bersimbol, merepresentasikan empat orang, dan Gio ternyata adalah salah seorang dari mereka

(taken from Goodreads)

Seperti biasa, saya tidak bisa bilang kalau saya pembuat review yang baik. Semua review saya terasa ala kadarnya hehe.. Karena saya menulisnya hanya untuk menuangkan pendapat saya. Jadi ditulis dengan sesukanya, dan sinopsis yang malas ngetik sendiri. Yah anggaplah review adalah komentar pribadi saya secara keseluruhan, kadang nggak menyoroti bagian detail secara keseluruhan jadi jangan berharap banyak :p

Agak kaget karena banyak yang nggak suka Supernova episode Gelombang ini. Menurut saya bagus dan seru kok. Banyak yang tidak suka karena ketidakmasukakalannya yang berlebihan seperti Alfa yang lolos saringan Universitas terkenal padahal tidak punya izin tinggal sah.Yah kalau saya mikirnya yasudah, ini novel anggaplah sebagaimana novel yang semestinya fiksi. Dan anggaplah barangkali, disitulah letak unsur magisnya.

Novel tidak harus demikian masuk akal jika plot utamanya tidak terletak disini, maksud saya untuk novel detektif misalnya barangkali itu mesti terlihat sangat masuk akal. Tapi bahkan saya bisa menikmati serial animasi Conan dengan segala ketidakmasukalannya heheh :)
Yah fiksi nikmatilah sebagaimana fiksi.

Cara penulisan Dee yang selalu menarik membuat kita terus penasaran dan susah berhenti membaca sebelum menyelesaikan buku ini. Jadi bisa dibilang saya menikmati proses membaca sampai akhir meskipun saya harus mengakui gambaran sampai sejauh ini dari serial supernova adalah, saya belum paham apakah semuanya termasuk novel magis atau science fiction atau keduanya. Bagian Gelombang ini lebih terasa science fiction di akhir, meskipun awalnya terasa magis. Tapi dibilang science fiction pun juga terasa tanggung. Kalau magis juga masih terlalu dini menilainya. Dan entah bagaimana saya rasa Dee agak kesusahan dan bingung melanjutkan nasib semua tokohnya yang kesemuanya misterius. Apa cuma saya saja yang mikir demikian?
Entahlah, mari kita lihat buku yang bagaimana yang kemudian terbit dari Supernova.

pembuka manis dari episode Gelombang


bagian ini bikin saya ngakak




2 comments:

  1. Saya setuju dengan quote ini: "Cara penulisan Dee yang selalu menarik membuat kita terus penasaran dan susah berhenti membaca sebelum menyelesaikan..." Saya suka dengan beberapa buku Dee. Di antara buku Dee yang pernah saya baca adalah Perahu Kertas, Filosofi Kopi, Madre, Recto Verso, dan Supernova. Namun, cerita yang saya sukai adalah Perahu Kertas, Filosofi Kopi, Mencari Herman (dalam buku Filosofi Kopi), Rico de Coro (dalam buku Filosofi Kopi), dan kumpulan cerita Recto Verso.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home