Monday, November 9, 2015

{ Review } The Little Prince Movie 2015



Oke nonton ini dalam rangka jalan bareng teman-teman dan salah seorang teman kurang suka serialnya James Bond yang sekarang lagi in banget di bioskop. Jadi kami nonton The Little Prince ini. Tanpa ekspektasi tinggi. Nggak nyangka kalau film ini bakalan mengambil hati saya dan teman-teman. Touching dan bikin mewek kami bertiga.

Familiar dengan buku The Little Prince, buku lama yang tetep laris?
Nah ini versi filmnya dengan tambahan script mengenai kondisi anak-anak saat ini yang direpresentasikan oleh tokoh utama, dan tambahan imajinasi.


Menceritakan mengenai seorang gadis kecil yang ibunya (seorang single parents) sangat ingin dia masuk sekolah prestisius bernama Werth Academy, waktunya diisi dengan belajar dan belajar bahkan materi yang terlalu berat untuk dipelajari anak seusianya. Karena wawancara penerimaan tidak berjalan lancar maka mereka pindah tidak jauh dari Werth, bertetangga dengan seorang Kakek tua nyentrik yang tinggal sendiri dirumahnya. Kakek tua mantan pilot itu suatu hari tanpa sengaja menjebol tembok rumah mereka ketika sedang mencoba memperbaiki pesawatnya.

Ketika sedang belajar di kamarnya, si gadis kecil mendapatkan kertas origami bentuk pesawat dan membuka lipatan kertasnya. Lipatan kertas itu berisi cerita mengenai pangeran kecil yang hidup di sebuah planet kecil. Dia terkejut dan si kakek melambaikan tangan dari atap rumahnya dan berkata kalau dia akan mendapatkan cerita itu, sepertinya dia butuh teman.

Gadis kecil marah dan menutup jendelanya. Suatu hari karena ingin tahu dia menyelinap ke rumah si kakek dan mendapati orang tua itu memang sedang memperbaiki pesawatnya di halaman belakang, mereka berteman sejak itu dan si kakek melanjutkan lembar demi lembar ceritanya mengenai sang pangeran kecil yang polos dan sederhana yang benar-benar pernah dia temui di masa mudanya. Gadis kecil mulai membohongi jadwal belajarnya dan lebih banyak bermain dengan si kakek.

Tidak banyak tokoh di film ini, tapi saya bisa bilang kalau karakter dari masing-masing tokohnya begitu kuat, cerita yang begitu sederhana tapi bagus dan menyentuh. Didukung animasi yang sangat indah dan soundtrack yang masuk ke dalam konflik emosinya, ini adalah film animasi kedua tahun ini setelah Inside Out yang berhasil membuat saya menangis, juga teman-teman saya yang nangisnya lebih heboh hehehe.

Sekalipun alur ceritanya nampak sederhana, tapi film ini demikian filosofis dengan dialognya yang sangat indah dan penuturannya yang polos menyentuh. Membuat kita, orang-orang dewasa merenung dan berpikir ulang tentang banyak hal.

Film ini sangat sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Siap-siap terhanyut dalam ceritanya.



 *) all picture taken from random googling




6 comments:

  1. nahh..dari kemarin mau ke bioskop tapi ngga tahu mau ntn apa. pingin yang bikin nagis atau ketawa sekalian..

    ReplyDelete
  2. Ah, Mbak Ninda bikin P E N A S A R A N :D
    apalagi aku sudah lama nggak nonton film gara-gara tugas segunung :D

    ReplyDelete
  3. Sinamatografinya juga terasa, jadi penasaran sama filmnya kalau liat capture mbak.
    Haduh

    Eh mbak nih ada tips belanja online murah dan gampang

    ReplyDelete
  4. Penasaran....Saya harus lihat, soalnya dari SD saya sudah suka banget bukunya...

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home