Monday, July 17, 2017

AGAR INSTAGRAM NGGAK MISKIN LIKES

"Kok banyak blogger yang instagramnya followers ribuan tapi likes-nya dikit ya?" tanya si adek, blogger kontes lama yang tiap ikut lomba blognya sering beda-beda karena lupa password dan akhirnya insaf jadi blogger betulan sejak tahun lalu. Setelah mulai rutin nulisin blognya dan konsisten di satu blog, dia mulai kenal beberapa blogger yang kebetulan kerja bareng project yang sama atau ketemu disebuah event.

"Ya nggak semuanya yang follow ngelike in kali, apalagi kan kalau yang follow olshop-olshop," komentar saya.

Nah si adek ini meskipun followers instagramnya dibawah saya tapi tiap dia ngepost, engagement-nya pasti deh tinggi. Banyak yang ngelike, banyak yang komen... ya gitu lah...

Karena kuatnya engagement akun media sosial dia, sampek saya sering nebeng jualan + minta bantuin sebar link ke temennya biar pada banyak yang ngelike postingan saya *LOL - fakir likes garis keras.

Kok bisa ya selalu rame interaksi dan likesnya di akun dia padahal followers-nya ya nggak banyak-banyak amat?

Ternyata si adek konsisten ngasih tanggapan ke postingan teman-teman yang dia follow juga. Setiap scroll instagram nggak pernah kelewat ngasih like, kalau temennya deket juga sering ngasih komentar juga.

Makanya tiap dia posting teman-temannya juga dengan senang hati ngasih feedback, akunnya jadi rame kan ya...

Dari situ saya jadi mikir sih, soalnya saya orangnya jarang masuk ke akun pribadi di instagram. Jarang banget, seringnya pas ada notifikasi aja, jarang juga scroll timeline. Lebih sering 'jaga lapak' di akun sebelah yang isinya campuran foto jurnal dan beberapa barang yang saya jual. Nggak heran kalau tiap saya posting foto di akun pribadi kok yang ngelike dikit amat. Apalagi saya jarang kasih hashtag ke postingan.

Ya makin sepi lah itu akun.

Ternyata dalam dunia media sosial kita juga mengenal aspek saling. Saling komentar, saling follow, saling ngelike... Kalau kita sudah masuk dalam sistem saling itu, bukan berarti kita sama alaynya dengan para remaja yang pengin terkenal dengan follow for follow (tapi via akun lain), namun karena kita tahu bagaimana menghargai seseorang.

Meskipun foll-back yang saya berlakukan juga pilih-pilih sih, contoh saya nggak follow akun cowok yang nggak saya kenal, akun yang digembok dan akun nggak jelas yang postingannya repost dan saya juga nggak kenal orangnya. Tapi kalau sesama blogger biasanya saya follow balik, apalagi kalau cewek.

Sepele sih, tapi dari si adek saya jadi lumayan berubah perlakuan di sosial media. Like dan komen, itu penting lho, apalagi bagi kita para blogger yang nggak cuma sekali dua kali aja posting promote di akun media sosial untuk artikel yang kita tulis di blog.

Salah banget deh kelakuan saya yang nggak terlalu maintain media sosial sendiri, habis posting langsung hengkang... nggak peduli sama berapa banyak engagement yang saya peroleh dalam posting itu.

Kalau mau dapat banyak likes dan comment ya simply lakukanlah hal yang sama, ya kan?
Jangan cuma minta tolong orang buat ngelike postingan kita, tapi kitanya sendiri ogah ngelike posting orang tanpa diminta... wah gimana tuh? :)))

Eh ini maksudnya diri saya sendiri lho, nggak merefer ke orang tertentu :)
Iya saya biasanya minta tolong orang ngelike-in posting kalau lagi butuh.
*tutup muka*


9 comments:

  1. berarti, ya harus saling ya.. wwkwkwk.. kayak sama istri aja dah *tsah*

    ReplyDelete
  2. Follower adeknya juga beda generasi mbak sm kita.. mereka emang punya habit like semua foto di timeline. Lha kita biar pun ngelike banyak foto, feedbacknya gak bisa seheboh akun generasi Z karena follower kita kebanyakan ibu2 yg upload terus tinggal, wkwk

    ReplyDelete
  3. Yang paling penting di media sosial memang saling berinteraksi satu sama lain ya kak Ninda, jadi bisa sambil menjaga hubungan dengan teman teman :)

    ReplyDelete
  4. Wah .. sama nih kayak aku. Seringnya posting tanpa peduli like and comment *etapi sering ngelirik postingan juga dan merana kalo nggak ada yang like and comment hahaha.

    ReplyDelete
  5. ohh... hubungan simbiosi mutualisme ya, kaya kerbou sama burung, jadi inget pelajaran SD, jadi inget masa tua wkwkwkw

    ReplyDelete
  6. Pakae auto like, auto comment, auto post aja nyin. heuheu..

    ReplyDelete
  7. iya, karena instagram itu komunitas sebnernya ide awalnya. like bisa dibeli atau diminta...tapi interaksi hangat terjalin karena hubungan

    ReplyDelete
  8. hihi, klo IG paling cedih di unfollow sesama blogger Nind. . jadi kucek2 mata lagi, apa konten IG aku masih nggak menarik ya... >.<

    ReplyDelete
  9. Hal yang dari dulu berlaku juga di dunia blog kan ya... kalo mau banyak komen dan view ya rajin-rajin bw dan tinggalin jejak. Memang kalau ada interaksi berasa lebih hidup sih ig nya hehehe...

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home