Monday, December 5, 2011

Banyak Terima Kasih...

Sejujurnya saya tidak merencanakan ini, saya tidak pernah memimpikan terjebak dalam dunia orang lain yang tidak bisa saya pahami. Kita memang tidak punya dunia yang saling beriringan bahkan juga saling melengkapi.
Dunia kita adalah dua bagian yang berbeda serta tidak menyatu.
Jadi saya tidak bisa membayangkan terjadinya ini, bahwa saya akan mengalami perihal ini. Bahwa saya mencintai kamu, hal pertama.
Dan yang kedua adalah bahwa saya tetap seperti itu selama bertahun-tahun.
Bagaimana saya bisa mencintai kamu sementara dunia kamu adalah sesuatu yang asing bagi saya, sesuatu yang sanggup membuat saya merasa tidak nyaman bahkan jika saya hanya sekilas melihat dan mencium baunya .
Tapi itu bukan sebuah alasan ya, kadang saya kepingin ketawa saja. Saya yang begini asing bukan sebuah alasan yang cukup kuat yang akan membuat keinginan saya berhenti untuk terus memiliki kejatuhan cinta kamu,
atas saya.

Rezeki saya saat ini salah satunya
adalah kamu yang selalu semanis dan semenyenangkan ini
menghadapi segala kepahitan yang saya sajikan.

(image taken from nossotetodevidro's mim)
Di titik ini saya merasa semestinya bersedih karena telah banyak mengecewakan kamu, mengeroposi dunia yang kamu persiapkan buat saya.
Saya memang begini bodohnya kadang-kadang.
Kadang-kadang melakukan hal-hal aneh dan membuat kamu menahan sabar, mengabaikan bahwa kamu ini juga manusia yang sewaktu-waktu bisa saja balik memarahi saya seperti ketika saya sedang dalam badai kejiwaan.

Lagi-lagi selalu kamu, yang akhirnya menjadi sasaran kemarahan itu tanpa kamu tahu jelas apa sebabnya.
Maafkan saya untuk semua itu.
Maafkan saya untuk segala hal yang saya lakukan atau ucapkan dan pada akhirnya melukai kamu.
Ini karena kamu orang terdekat saya. Dan kepada kamu, kamu boleh tahu bahwa wajah asli saya adalah...
seperti ini.


Previous Page Next Page Home