Thursday, January 16, 2014

Tempat Jatuhnya Hati


Wanita ibarat tulang rusuk yang bengkok
Kalau diluruskan dengan paksa, bisa patah
Kalau tidak diluruskan, dia akan terus bengkok


Quote diatas untuk refleksi diri saya sendiri. Ceritanya kemarin itu rekan saya di kantor ngomong, kalau keluarga pacarnya mau ke rumah tapi itu masih rencana yang bahkan pacarnya sendiri pun tidak mengetahui rencana tersebut.
Dia ngeluh kepalanya langsung pusing, dan bahwa mamanya komentar kalau mestinya dia rajin sholat dan meminta petunjuk kepada Allah, karena menikah bukan seperti mau beli baju dan bisa dicoba dulu. Mamanya ngomelin karena dia susah disuruh sholat.
Saya senyum-senyum menanggapi ceritanya.
Pada hari lainnya dia bingung karena alisnya terasa gatal, dia enggan menggaruknya khawatir luntur. Saya komen, garuk aja, nanti dipakai lagi pensil alisnya. Tapi kayaknya dia nggak memakai ulang pensil alisnya.
Teringat keluhannya itu saya tercenung, mungkin keenggananya akan sholat disebabkan oleh malasnya dia mereaplikasi make-up nya.

Pada lain kesempatan dia bilang keluarga pacarnya ini luar biasa alim, mamanya si pacar pun kalau anaknya nakal dia nyuruh si anak umroh agar tercerahkan. Saya senyum-senyum doang karena bingung bagaimana menyusun kata-kata. Saya mencoba diam hingga dia nanya komentar saya. Saya ngomong pelan-pelan, "Emm... kalau menurutku mbak, kalau memang jodoh pasti setara kualitas imannya. Ya maha tahu Allah atas apa yang berada dalam hati manusia dan pikirannya. Meskipun nampaknya begitu alim tapi dapatnya dari pandangan manusia si jodohnya ini terlihat 'kurang'. Sebenarnya Allah lah yang paling tahu apa yang di dalam hati keduanya. Dan pastilah kualitas hatinya serupa,"
"Oh gitu ya?" dia nanya. Saya cuma senyum-senyum aja khawatir menyinggung.

Saya sendiri meyakini bahwa tempat jatuhnya hati selalu seimbang dengan kualitas hati kita sendiri. Misalkan seorang lelaki yang terlihat sholeh, berjodoh dengan wanita yang terlihat kurang, kita tidak tahu bahwa mungkin dalam hati si wanita itu begitu besar keinginan untuk menjadi lebih baik tergantung dari arahan si lelaki. Demikian juga bahwa kita sungguh tidak tahu bagaimana sebenarnya kualitas hati si lelaki. Mungkin yaa... tidak sebaik yang kita sangka selama ini.

Buat saya sangat penting untuk mengetahui ibadah seseorang sebelum kita memutuskan menikah dengannya, sangat penting untuk mengetahui prinsipnya... apalagi sholatnya, ini yang paling penting.

Nah apalagi wanita, karena setiap dosa yang dia lakukan akan membebani ayahnya, saudara lelakinya dan suaminya. Jika dia meninggalkan sholat dan mengabaikan perintah Allah, kemudian Allah tidak berkenan padanya... dia akan menyeret ayah, suami dan saudara lelakinya ikut serta. Sementara wanita, sebaliknya tidak turut bertanggung jawab pada dosa ayah, suami dan sudara lelakinya.

Saya cuma mikir aja... kalau seseorang benar-benar mencintaimu seperti apa yang dia ungkapkan selama ini, dia tidak akan membiarkan kamu ikut terseret oleh kesalahannya nanti. Tidak mungkin sama sekali. Jadi kalau sekarang saja dia sudah meninggalkan hal-hal yang diperintahkan agama padahal juga demi suami dan keluarganya saat ini. Masihkah anda yakin untuk menjadikannya bagian dari hidup anda berpuluh-puluh tahun yang akan datang?

Jadi sangat penting untuk memastikan ibadahnya saat ini atau memintanya untuk kembali pada hal-hal yang penting tersebut mulai saat ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dimasa depan. Misalnya, caranya mendidik anak... padahal anak yang sholeh adalah harta yang sangat berharga jika kita meninggal sementara semua amalan terputus. Bagaimana menghasilkan anak yang sholeh dan sholeha jika orang tua jauh dari Allah. Meskipun saya tidak memungkiri bahwa iman bukanlah warisan.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

6 comments:

  1. Waaah ^^ iniii diaaa.. Membaca postingan mbak yang ini seperti mendapat hujan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering aku pikirkan selama ini. Setuju banget banget banget lho mbak, kalau jodoh itu kualitas imannya pasti sama, namun kualitas itu ga bisa dinilai dari ukuran manusia, karena hanya Allah yang Maha Tahu isi hati manusia. Siiiippp ^^ hihihi *senang*

    ReplyDelete
  2. hm... pongki galau... galaunya pongki bukan karena ga ada yg dipikirkan, tapi karena terlalu banyak yg dipikirkan. pongki pengen punya otak cadangan. biar otak yg skrg bisa istirahat bentar

    ReplyDelete
  3. wah anyin pose nya udah pas buat ngedidik anak tuh kayanya pake pegang rotan segala :)))
    kaya anak sekolahan di singapur kalo nakal di rotan.. eh di indo juga masih banyak parents/teachers yg oldschool mukul anaknya kalo nakal sih ya :?

    ReplyDelete
  4. Setuju Nin... Wanita yang baik adalah untuk Lelaki yang baik dan begitu sebaliknya.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home