Dulunya, sama seperti umumnya masyarakat yang ada di Indonesia
 yang mayoritas muslim tapi cuma di data penduduk, saya juga tidak paham
 arti berjilbab sesungguhnya.
Buat saya sholat ya pakai mukena.
 Kalau mau sholat ya pakai mukena dulu, baru sholat. Mukena adalah 
pakaian untuk beribadah. Sementara itu busana muslim bentuk kurung dan 
kerudung adalah pakaian untuk mengaji dan event-event serupa. Orang memakai jilbab karena kultur lingkungan, sekolah, atau orang-orang yang sudah baik sekali agamanya setingkat ustadzah. Dangkal banget kan... Iya dangkal :D
Saya nggak paham kalau ternyata 
berjilbab adalah kewajiban bagi wanita, sama seperti sholat. Untuk 
melindunginya dari pandangan orang-orang yang tidak berhak atas dirinya.
 Dan bahwa berjilbab yang seharusnya adalah yang menutupi 
perhiasan-perhiasan kita sama seperti mukena yang sederhana, kita 
gunakan itu pada segala kegiatan yang menyebabkan kita dilihat banyak 
orang nonmahram, bukan hanya pada saat sholat.
Saya seringkali malas pakai kerudung sewaktu remaja, 
copot-copot aja. Paman saya bilang jangan dicopot-copot, cewek terlihat 
anggun kalau pakai kerudung. Saya cuma mengeluh. Habisnya merasa tua aja
 dengan baju kurung, celana dan bergo pendek waktu itu. Kelihatan jauh 
lebih tua dan nggak enak dilihat. Iya, saya susah banget dibilangin soal
 itu. Apalagi orang tua saya bukan tipikal agamis. Bahkan pertama kali 
mau berjilbab di SMA malah dilarang. Yah itu masa lalu :))
Orang-orang seperti saya waktu itu selalu mencari 
pembenaran bahwa apa yang saya lakukan tidak mengapa. Yang penting 
ibadah saya bagus, yang penting hati saya baik... emang si X... 
berjilbab tapi kena masalah di sekolah?? Ya gitu namanya juga manusia...
 betapapun benar suatu nasehat, kalau hatinya tidak mau terbuka dan 
memberikan jalan, bantahanlah yang keluar... pembenaran... 
penyangkalan... kemarahan... :) Duh betapa sudah jauh terlewati 
masa-masa itu, yang setiap kali ingat setiap kali itu pula saya merasa 
malu. Oh Allah... saya menyesal mengapa tidak berjilbab jauh lebih dini 
saja :')
Jadinya saya paham pada para wanita yang masih
 juga tidak mau memakai jilbabnya bahkan meskipun paham kalau umur ada 
di tangan Allah :) Karena ya saya juga pernah berada dalam masa-masa 
itu. Merasa jelek, tidak pantas, kelihatan tua kalau memakai jilbab. 
Tapi ya... itu tantangannya. Lucunya ketika kita mantap dengan keputusan
 dan memakai jilbab selama beberapa hari semakin lama memakai semakin 
pantas pula kita memakainya. Semakin cantik juga semakin lama kita 
memakainya. Iya, berjilbab mampu memberikan keindahan yang tidak bisa 
diberikan aurat.
Lagipula masa pencarian saya sudah berakhir ketika saya 
memakai baju-baju dress panjang dan abaya. Aah ya, ternyata pakaian 
terbaik yang paling anggun dan anti terlihat membosankan adalah dress 
panjang terutama yang cutting umbrella kalau buat saya sih ;D
Berjilbab bisa diawali dengan niat apapun, mau terlihat 
berbeda, mau terlihat cantik, mau menyatu dengan culture... tapi semoga 
niat-niat keduniaan itu berakhir dengan kesadaran melakukan sesuatu 
karena Allah, karena menginginkan cintaNya :)
Wanita cantik itu, auranya yang kemana-mana... bukan auratnya ;D
 ~



 



"Wanita cantik itu, auranya yang kemana-mana... bukan auratnya"
ReplyDeleteSETUJU