Thursday, April 23, 2015

Parameter Manusia

Pemikiran ini terjadi setelah satu dialog dengan salah seorang teman kos yang mengeluhkan soal teman kuliahnya : "Kok dia makin berubah aja ya.. semakin lama semakin berubah. Awal kuliah dulu dia berkerudung biasa... lama-lama makin panjang.. makin panjang.. sekarang tuh dia udah kayak pakai mukena kalau ngampus,"

Lantas saya melihat teman saya itu yang mampu memancing perhatian siapapun, dia cantik, rambutnya panjang terurai, langsing dan cukup tinggi dengan tingginya yang beberapa centimeter dibawah saya. Teman saya itu enteng saja memakai celana super pendek sepanjang paha ketika nge-date dengan pacarnya, dia yang menyambung / ekstensi rambutnya, hmm...

Entah bagaimana dalam hidup kita lebih condong pada pembentukan karakter dan paradigma atas lingkungan. Kita terdikte dengan standar cantik a la Mattel lewat Barbie-nya, bagaimana orang dikategorikan cantik ketika memenuhi kualifikasi tinggi, langsing, serba proposional, dan berambut indah. Yang kemudian mendorong pemakaian high heels kelewat sering untuk menunjang tinggi tubuh sekaligus agar kaki nampak lebih ramping. Tidak semuanya yang terlihat cantik itu baik kan..

Entah bagaimana kita yang lebih sering menjadikan majalah sebagai pedoman mentah-mentah dalam berfashion, atau juga public figure yang kita suka. Kita terlalu banyak mengikuti parameter manusia akan keindahan. Yang kita 'LUPAKAN' adalah hal yang paling baik bagi seorang wanita muslim adalah nampak cantik dalam pandangan Tuhannya.

Mungkin teman kuliahnya teman saya tadi di nilai tidak modis, jelek, dinilai ketinggalan jaman, ngga gaul, menutup diri dalam pergaulan dan tidak menarik.. tapi di mata Allah siapa yang tahu kalau dia justru paling cantik dibanding kita semua, dibanding teman saya, dibanding saya apalagi..

Sementara itu yang terlihat cantik semacam bintang sinetron di televisi, bintang film, model, atau mungkin tipe-tipe favorit kaum adam pada umumnya seperti penampilan teman saya itu.. apakah ada yang bisa menjamin mereka juga akan nampak seperti itu dimata Tuhannya?

Saya jadi ingat Shallow Hall deh, dimana dalam pandangan Hal yang berubah semua wanita terlihat cantik sesuai dengan hatinya..

Kita semua, sekaligus seorang saya yang dulu tentu pernah terkontaminasi dengan parameter manusia yang membawa pada kekaguman manusia, yang mungkin membawa kita pada jalan yang tidak disukaiNya. Jalan yang kita pikir akan membuat kita terlihat cantik namun yang nampak hanya cantik semu yang kurang isi, cantik yang fisik tapi tidak mampu membuat kita bersinar.

Cantik yang kita kejar adalah soal bagaimana tank top dan hot pants sudah jadi seragam yang kalau kita tidak menggunakannya maka bisa jadi kita kurang 'cantik', cantik yang kita kejar adalah soal bagaimana membubuhkan make up lengkap namun dengan komposisi yang pas agar tidak terlihat tante-tante setiap keluar rumah, cantik yang kita kejar adalah soal memakai softlens meskipun bahkan mata kita tidak minus.
Dan apa kita bahagia dengan itu?
Ketika menerima pujian cantik, siulan, mata yang tak lepas memandang suka atau iri.. apakah kita kemudian bangga, senang dan merasa cukup?
Tidak, maunya pengin dipuji terus. Sibuk memperhatikan segala detail agar terus jadi istimewa.
Perasaan yang berputar di tempatnya, tidak membawa kita kemana-mana.

Sebagai manusia kita seringkali lupa, mematok standar pada penilaian sesama kita. Patokan yang mengaburkan pandangan dan kemudian membuat kita lupa tujuan kita sebenarnya, berusaha menjadi yang dicintai Allah.

(tulisan tahun 2010, baru saja ditemukan di draft)

pic source desktopwallpapers4.me

4 comments:

  1. Kebanyakan dari kita menilai hanya sepintas dilihat dari penampilan luarnya saja. Kita tidak mengetahui, kadang penampilan luar berbanding terbalik dengan yang sebenarnya.

    Terima kasih dan Happy blogging..!

    ReplyDelete
  2. Bener Mbak, cantik di hadapan Allah itu lebih baik daripada di mata manusia :)
    Aku sering iri dengan mahasiswi lain yang bisa kuliah dengan kerudung yang panjang, menurutku mereka cantik dan anggun.. Bahkan aku sering iri, karena aku belum bisa seperti mereka.. Aku pernah mencoba ke kampus seperti itu sekali, respon teman-temanku mendukung, sayangnya aku belum bisa konsisten :(

    ReplyDelete
  3. however menurut aku entah kenapa yang cantik itu adalah wanita baik hati yang suka senyum dan tetap aktif dalam hijabnya. Suka risih kalau liat wanita yang pakaiannya serba mini atau yang rambutnya kemana-mana atau yang pakaiannya ketat atau yang suka duduk atau berdiri deket-deket banget..

    Oke, laki-laki memang doyang yang begituan
    tapi (maaf) kalau sama yang belum halal itu gimana ya.. ngerasa ada yang salah aja wkwk

    ReplyDelete
  4. Kebanyakan manusia hanya meninggal cantik dari luarnya, dari tanggapan orang lain. Padahal, cantik di mata manusia, belum tentu cantik di mata Allah. Mengumbar aurat kemana-mana, membuat adam yang melihatnya melakukan zina mata, apakah itu malah membuat kita menjadi lumbung dosa, dan itukah yang menjadi kriteria cantik menurut Allah? Think again!

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home