Wednesday, July 15, 2015

Bincang Toilet

Dini hari di toilet bandara, sebentar lagi sudah waktunya boarding dan saya masih menyempatkan diri belok toilet setelah selesai sholat subuh. Saya yang setiap harinya mengkonsumi cukup banyak air minum penginnya mengantisipasi ingin ke toilet karena berencana tidur nyenyak di pesawat. Antri luar biasa karena banyaknya toilet tidak sebanding dengan banyaknya penumpang.

Saya nungguin di depan wastafel karena semua bilik terisi. Sambil membasahi ulang wajah karena ngantuk yang keterlaluan. Cukup lama antri dan belum juga ada tanda orang di dalam bilik toilet keluar. Seorang ibu-ibu mulai ngomel, "duh lama banget sihhh...."
Mbak-mbak sebelahnya yang baru kali itu bertemu si ibu turut menimpali dan merekapun bertukar obrolan tentang betapa lama antrian dan betapa lamanya orang yang beraktivitas di bilik toilet belum juga selesai. Keduanya sambil mengeluh. Saya nengokin jam, masih agak lama dari boarding.

Si mbak mulai komen sambil ketawa semi nyinyir, "kayaknya lagi pada diare deh bu yang didalam,"
"Iya nih pada lama buanget," timpal si ibu dengan nada nggak enak.
Duh pegel juga nunggunya, saya membatin. Meskipun begitu saya kok jadi nggak enak denger keluhan dua orang yang saling mengeluh ini. Apalagi komentarnya mengenai diare.

Loh orang yang lagi diare itu kan ya lagi sakit ya... masa dia pengin sakit diare? Kayaknya tidak. Lagipula memangnya ada orang yang berdo'a biar sakit? Sehat itu kan luar biasa menyenangkan. Dan bagaimana kalau posisi kita sedang ada di dalam bilik toilet dan memang sedang sakit diare. Sudah sakit, tentu nggak nyaman, telinga merah dan emosi pula dengar celetukkan nyinyir dari luar bilik. Padahal kan mau menunggu disitu atau tidak kan pilihan kita sendiri. Kalau nggak mau ya cari toilet selain yang ini. Atau nunggu boarding sekalian aja di toilet pesawat.

Hal yang sesimpel ini ternyata jadi mengganggu saya.

Saya yang nyerah nunggu antrian kemudian keluar dari toilet, boarding sudah nggak terlalu lama lagi. Ya sudah nanti saja di toilet pesawat meskipun jadinya jam tidur nggak maksimal selama perjalanan. Semoga yang sakit perut segera cepat sembuh. Dan semoga saya sehat-sehat aja dan tidak mengalami hal yang serupa.

~

 pic source
pic source

3 comments:

  1. Keputusan bijak

    lebih lama antri disana mungkin lebih banyak lagi hal-hal nggak baik yang terdengar kak.
    malah akan lebih mengganggu.

    P.S.
    Long time no here!!
    Mabok skripsi jadi jarang walking hiks..

    ini naik pesawat mau mudik ya kak?

    ReplyDelete
  2. Pernah juga sih waktu nungguin antrian KM di masjid an'nur waktu shalat jum'at, bihhh para bapak-bapak aja hebohnya kebangetan, padahal ya nunggunya ndak begitu lama :D
    tapi sebelnya tuh ada juga yang mandi, padahal yang lain juga nungguin -_-

    eh mb anyin, sekilas info nih, postblog listeninda di https://www.blogger.com/home punyaku waktu klik judul "Bincang Toilet" ini kok masuk feedproxy ya? ndak langsung masuk blog ini mbak -_-

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home