![]() |
pic taken random by Google |
Setelah sekian lama, rumah bagi saya adalah tempat tinggal temporer yang menjadi pusat kenyamanan karena kepentingan pekerjaan. Sekalipun tempat tinggal temporer tapi paling tidak dalam sepetak kamar yang saya sewa, saya selalu berhasil menemukan kenyamanan dan privasi saya sendiri. Bagi saya, yang paling utama dari kenyamanan sebuah rumah dan tempat tinggal adalah seperti itu. Dimana kenyamanan menjadi faktor penting yang tidak pernah tidak kita rasakan saat berada di dalamnya.
Well ketika menikah, sebagai pasangan muda, saya dan suami tentu juga pernah terlibat perbincangan mengenai rumah. Beberapa diantaranya juga melibatkan pembicaraan dengan orang tua. Si bokap pernah menganjurkan kami untuk membeli rumah di Perumnas karena program perumahan murah yang mereka jalankan sementara mertua menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kami. Saat ini Perumnas juga menggawangi program sejuta rumah yang menyediakan rumah dengan tipe kecil untuk keluarga masyarakat berpenghasilan rendah dan non masyarakat berpenghasilan rendah sebagai langkah untuk mensejahterakan masyarakat. Lebih dari layak untuk memiliki rumah sendiri sekecil apapun selama rumah kita sendiri yang dibeli dengan hasil kerja keras ya kan?
Namun ada beberapa kebimbangan yang saya dan suami masih pikirkan, salah satu diantaranya adalah tempat kerja. Suami yang bekerja di tengah kota sementara kesediaan lahan pembangunan rumah yang biasanya terdapat di luar kota. Tentu saja dia bisa pulang pergi setiap hari, tapi dengan begitu ada resiko kelelahan dan waktu berkualitas yang jauh berkurang dibanding sebelumnya.
Kami banyak mengumpulkan brosur rumah setiap kali hadir di pameran-pameran properti, kami juga pernah mempertimbangkan apartemen sebagai tempat tinggal sebelumnya. Apartemen yang tidak terlalu besar akan lebih cocok untuk saya dan suami karena maintenance-nya mudah dan untuk keluarga kecil kami juga masih muat jika Allah mengizinkan kami memiliki 1-2 keturunan dalam waktu dekat. Apartemen yang minim interaksi dengan tetangga juga memiliki kelebihan, kami tidak perlu kerepotan untuk kegiatan pertetanggaan dan semacamnya, hanya fokus mengurus keluarga.
Saat ini keputusan kami adalah untuk pindah ke sebuah rumah yang tidak jauh letaknya dari rumah tinggal ayah ibu mertua, sekitar tahun depan. Meskipun keputusan ini belum sepenuhnya final yang berarti masih terbuka luas kesempatan bahwa kami mungkin akan pindah lagi ke rumah lain setelah menemukan lokasi dan rumah yang sesuai dengan budget namun harus saya akui tinggal dekat dengan orang tua akan lebih menyenangkan. Kami mungkin sudah bisa dibilang mandiri dan berkemampuan untuk mengurusi keluarga sendiri, namun tetap memiliki waktu untuk berkunjung dan menyenangkan orang tua. Dengan mengunjungi mereka atau memasakkan kue dan makanan kecil yang mereka suka, kalau ala saya.
Sounds perfect, isn't it?
17 comments:
Mantu idaman :)
Moga lancar acara pindahannya mbak.. :D
semoga kita segera diberi kemudahan untuk bisa punya rumah sendiri ya mbak. aamiin
asiknya deket rumah orangtua, masih bisa nengok-nengokin ya. ortu saya dan suami jauh di luar kota, ada yg deket kakak tapi samaa2 sibuk
Dan ortu kalian pasti lebih senang tak jauh dari anak2nya...
aamiin ocha, semua bertahap kok semangat :)
Ini aku udah ada rumah tapi lokasinya belum cucok untuk ditinggali dan banyak faktor lain. ya gitulah galauers :D
maacih meerr
insyaAllah rulnay :)
Semoga dilancarkan ya kak Pindahan nya.. :)
Salam kak Ninda...
Harga tanah di situ udah berapa nyin? Ndk sini ae wes selangit.. kapan iso duwe dewe :(
moga semakin bertambah keberkahannya ya Mbak.
thanks
Rumahku yg sekarang deket ke emak aku nin, dulu sewaktu mutusin mau tinggal di tangerang atau bekasi, aku ngasih alasan haha, supaya udah tau selanya, misal sekolah yg bagus, klo di bekasi kan aku blm tau..
Moga adek bayi scptnya yaaa.. Ibu bpk mertua pasti seneng klo dibawain makanan mantu ^^
Semoga rencananya berjalan lancar ya Nin
Lahhh komenku ga dibales. *baperrr :D
hahahha aamiin mbakkk :D
Apartemen cucok buat yg introvert say
Klo di komplek mau ga mau emang kudu siap aneka perempongan kegiatan sosial pertetanggaan hihi
Post a Comment