Thursday, November 17, 2016

RANDOM THOUGHT, HARI KE 17 BULAN INI


Kapan kira-kira kamu jadi terbayang dan kepikiran apa saja yang sudah kamu lakukan dalam hidup? Berapa tahun yang sudah menjadi bilangan angka usiamu?
Berapa banyak waktu yang sudah kamu sia-siakan, impian yang kamu tinggalkan dan penyesalan apa yang mengendap dalam hatimu karena sesuatu?

Baiklah, saya memikirkan banyak hal saat ini dalam kondisi ini. Berada di kota tetangga, terlalu banyak dan sering hujan membasahi kota yang saat ini saya singgahi, nyaris mustahil untuk keluar rumah tanpa kehujanan. Keseringan berada dibawah hujan membuat kondisi badan saya tidak nyaman dan kepala pusing entah memang karena pengaruh dari daya tahan tubuh yang sedang tidak baik ataukah pengaruh usia juga menjadi sebab dari tubuh yang semakin lama semakin rapuh.

Saya sedang menulis di kamar kos ketika saya merasa sekeliling seperti bergerak dengan keras, cepat saya memegang kepala karena menduga penyebabnya berasal dari kepala saya yang pusing karena terlalu sering kehujanan. Mendadak saya dengar langkah orang keluar kamar bareng, berisik.




Kaget karena barusan nyadar, saya menyambar ponsel yang geletakan disamping dan langsung ikutan keluar rumah. Yang tadi itu gempa, berasa banget getarannya. Setelah diluar beberapa lama, kami kemudian masuk kembali ke dalam rumah, tapi jadi nggak bisa istirahat seperti seharusnya. Mata ngantuk tapi pikiran nggak berhenti memproduksi pengandaian yang segitu banyaknya sampek bikin pengap dan terjaga karena khawatir.

Si adek memberitahu saya bahwa gempa barusan itu 6,2 skala richter yang pusatnya bisa dibilang dekat dari sini. Gede angka segitu, bagi saya. Karena merasakan guncangan sebesar tadi bukan sesuatu yang terjadi saban hari. Dan saya jadi mikirin banyak hal.

Subhanallah, kayak begini masih sering belagu jadi manusia, coba kalau udah disentil kayak gini. Baru digoyangin dikit bumi yang diinjak udah nggak bisa ngapa-ngapain. Teknologi yang segininya maju jadi balik lagi ke 0 ketika alam sedang mengeluarkan energinya. Kita, saya... nggak ada apa-apanya jika sudah berhadapan dengan kekuatan alam, energi alam. Apalagi yang punya alam tempat saya hidup? Sudah kayak butir debu diatas telapak tangan yang cuma bisa pasrah kapan dikibaskan atau ditiup sewaktu-waktu.

Lewat obrolan dalam sebuah grup, seorang teman yang tinggal di Bali memberitahu bahwa gempa juga bisa dirasakan di Denpasar Bali bahkan Tabanan tempatnya tinggal. Yah apalagi kami yang berada di daerah dengan tanda x sebagai pusat gempa.

Begadang malam ini, dipersembahkan oleh hati saya yang ciut sebagai manusia dan tidak punya kuasa atas apapun yang terjadi nantinya pada diri saya sendiri. Dikarenakan bahwa siapapun kita diatas bumi, seberapa besarpun pencapaian yang kita raih tetap saja itu bukan apa-apa. Kita bukanlah milik diri kita. Dan apa yang akan menjadi penentu diri kita ketika yang maha pemilik memanggil untuk kembali adalah hal apa saja yang Dia sukai yang telah kita kerjakan semasa masih dibiarkan berjalan menginjak bumi dengan limpahan kesempatan dan pembagian rezeki. Bukan pencapaian kita, bukan limpahan harta kita, tapi apakah kita sudah hidup dengan cara yang Dia sukai?

Berapa banyak kita mengecewakan? Berapa banyak hati yang kita sakiti?
Subhanallah saya ini banyak banget salahnya padahal hidup di bumi belum sampek 27 tahu :((

Pikiran saya juga susah berhenti untuk memikirkan hal-hal yang random seperti misalnya... apa kabar para dedek yang ngakunya don't care dengan posting media sosial mesum dan hobi mabuk-mabukan mereka yang penting mereka enjoy dan ngerasa nggak merugikan orang saat melakukannya? Apa kabar para penganut nakal nggak masalah yang penting nggak muna dan bisa berpenghasilan sendiri?

Bagaimana rupa mereka kira-kira kalau 'dicolek' dengan cara yang sama oleh empunya nafas?

Oh betapa piciknya kalau anak muda sekarang ini jadi berpikiran kalau jadi orang yang 'nggak nakal' dan baik hati itu munafik? Yang bandel-bandel nggak keruan itu justru lebih baik karena mereka nggak munafik dan pencitraan?

Masa orang macem saya yang nggak doyan bandel ini munafik pencitraan?
Maafkan kenglanturan ini manteman.

Stay safe ya all. 
Semoga saya masih punya umur untuk lebih banyak dan lama menulis disini, juga kesempatan yang lebih banyak untuk memperbaiki diri. Karena tentu saja, tidak ada keharusan kita harus tua dan sakit dulu untuk sampai ke penghujung umur. Hanya Allah yang tahu.

10 comments:

  1. Pentingnya evaluasi diri, agar kita senantiasa bisa mengisi hidup ini dengan banyak bersyukur, berbuat baik dan berbagi manfaat ya, Mbak.

    Postingan ini sekaligus muhasabah bagiku. Terimakasih sudah mau berbagi :)

    ReplyDelete
  2. harus disentil dulu ya baru sadar, aku jg gitu sih. Mudah2an gempanya berlalu ya nin gak ada gempa susulan, semua selamat Aamiin.

    ReplyDelete
  3. Goncangan kecil yang menyiutkan nyali manusia bahwa ia bukanlah siapa-siapa. Yang kebayang apakah ini ajalku...

    ReplyDelete
  4. I will. Don't Worry..
    I will safe. I will survive.

    Hmmm kedengerannya kayak lirik lagu wkwk

    Bagaimana dengan "Nggak papa jelek yang penting sombong" atau "Kalian semuah suchi aku penuh dossah"..?? Termasuk nggak kak nin?? wkwk

    P.S.
    Don't overthink everything, sister.
    Pikirin dan hadapin yang indah-indah ajaaaa

    ReplyDelete
  5. Amin....
    Jepara jg pernah gempa, jam 1 dini hari Mbak. Aku jg mendadak takut mati

    ReplyDelete
  6. ngeemng-ngemeng, akuh udah tidur dan nggak bangun lho waktu gempa itu. padahal kata sodara-sodara gempanya lumayan berasa. Gimana, dah ah

    ReplyDelete
  7. Nyiiiin makin hari makin cadas aja diksi diksi kamoh, aku suka
    Ninda yang obrolan random kek gini telah kembali
    Huh, tau ga sih kata kata kamu di blog suka menginspirasi aku dong hahhahah pengen bikin novel ala ala gitu
    Hmm, gempa? Kok aku nda ngrasa ya?
    Nah iya, memangnya untuk ga jadi munafik anak-anak harus bandel, harus ngeswag? Hahaha..
    Pola pikir anak jaman sekarang kok ya yang aneh2 yg dicontoh yes, #urut dada

    ReplyDelete
  8. Aku kalau baca postingan soal gempa, aku selalu bergidik ngeri karena masih akan selalu membekas bagaimana rasanya gempa besar di Padang dulu, Nyin...

    Haiii, apa kabar Anyin, teman blogku dulu yang sekarang masih nulis, aku iriiii XD

    ReplyDelete
  9. Pernah nonton pilm jepang yg judulnya quake ga? Itu mah film aja syerem bgt simulasi gempanya. Beneran deh.
    Bbrp kali gempa, aku ga ngerasa.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home