Wednesday, April 7, 2010

SAYA MERASA DITEGUR...

taken from random

Waktu itu saya kuliah jam 7 pagi, entah kenapa saya sering tidak menyukai kuliah pagi. Merasa takjub bahwa bagaimana kebiasaan sangat mudah dapat mempengaruhi antusiasme kita akan sesuatu. Saya mengingatkan diri sendiri bagaimana sewaktu SMA saya sering mendapatkan jadwal pelajaran yang dimajukan atau jam tambahan yang sering disebut dengan jam ke-0? Bahkan jika pulang sorepun ketika itu, saya merasa capek adalah sesuatu yang wajar. Tidak seperti ketika saya sudah menjadi mahasiswa, kuliah jam 7 saja sepertinya sering mengeluh kelelahan karena banyaknya tugas yang dikerjakan sembari begadang sementara kuliah sudah dimulai pada jam yang sepagi itu.
Dosen saya di jam pertama hari itu adalah salah satu diantara dosen unik yang pernah saya temui. Jam pertama perkuliahan baru dimulai jam 07.00 tepat dan biasanya juga ada toleransi keterlambatan hingga seperempat jam. Dosen saya ini, sudah mulai duduk manis sebelum jam 07.00 dan mulai mengabsen kehadiran saat jam 06.55an menit. Langsung dua kali pengabsenan. Nah kalau semisal kamu terlambat setelah namamu disebut dalam absen yang dilakukan dua kali, maka bisa jadi kamu dianggap tidak hadir untuk kuliah hari itu. Seram ya?

Bangku dalam kuliah pagi itu yang letaknya tepat disebelah saya kosong ketika kuliah dimulai, kemudian beberapa saat kemudian masuk seorang mahasiswi yang terlambat masuk. Dia lantas menempati tempat duduk disebelah saya. Bertanya basa-basi apakah kuliah sudah lama dimulai? Dan sebagainya-dan sebagainya. Wanita yang sebenarnya senior saya karena angkatannya beberapa tahun diatas saya itu sebut saja Mbak T (T bukan awalan namanya, jujur saja saya lupa tepatnya siapa namaya).

Mbak T bertanya kepada saya dengan suara berbisik apa dalam kuliah di minggu kemarin jadi diadakan kuis? Dia menjelaskan kepada saya bahwa dia tidak bisa masuk selama dua kali pertemuan karena sakit. Karena sewaktu itu saya sedang sering mendapat kabar teman saya terkena DBD, maka saya bertanya spontan : Oh sakit apa mbak? DBD?
Mbak T : Bukan sakit itu, aku sudah lama kok sakitnya…
saya : Umm… tipes?
Mbak T : Bukan juga hehe… sudah lama sih aku sakitnya cuma ya baru ketahuan tiga tahun kemarin... aku kena kanker otak. (tertawa kecil)
saya : Oh…. (terdiam dengan shock)

Yang membuat saya takjub sekaligus terbengong saat itu adalah karena Mbak T menyampaikan penyakitnya kepada saya dengan nada riang seolah-olah sedang bertutur bahwa dia menderita sakit flu dan saat itu sedang ingusan.
Pulang dari kuliah pagi itu, saya merasa kebelet nangis.
Ya Allah, begitu kuatnya dia... sementara saya... sering tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh dengan cobaanNya yang saya pikir tentu saja lebih ringan dari Mbak T ini. Saya membatin dalam hati.

Saya masih punya kedua kaki untuk berjalan, meskipun yang satunya sempat sakit. Saya masih punya anggota tubuh lengkap yang sehat dan pikiran yang berakal… saya masih punya berbagai macam hal yang belum saya maksimalkan rasa syukurnya. Hati saya mendadak tersentil .
Kalau kita bisa membahagiakan orang lain dalam cobaan seberat apapun, bukankah itu lebih baik? Karena kita akan diingat sebagai orang kuat yang menebar kebaikan, bukannya orang 'lempeng' yang nampak kesepian dan 'mati' meskipun raganya masih hidup dan berfungsi.

Saya merasa diingatkan, saya merasa ditegur dengan perkenalan pagi itu... semoga dengan kejadian ini saya akan selalu siap menjadi sandaran siapapun yang tengah terluka karena cobaan. Dan semoga jika menghadapi situasi semacam ini lagi, hati saya cukup halus untuk menangkap isyarat teguranNya yang juga ditujukan bagi saya itu.

Yah, hidup bukan tentang menghafal teks, bukan tentang apakah ingatanmu cukup kuat akan buku-buku kuliah. hidup adalah tentang terus belajar mengambil hikmah dari setiap keadaan dalam hidupmu, dan lingkunganmu.


P.S. quote by me :)

63 comments:

dwi wahyu arif nugroho said...

siiip
semua pasti ad hikmahnya :)

non inge said...

buat dia *mba' T* jadi penyemangat tak langsungmu dek...

have a nice day cantik ^^

secangkir teh dan sekerat roti said...

ketigakss..!

uhm, kok udah ganti wakah nih :)

faiza said...

belajar,belajar dan belajar..
semangaaat....anyiiin..

Widya Putri said...

ehm ganti template juga
sehati :))

andi bacil said...

Tetep smangat nyin...
Ambil hikmahnya dri obrolanmu bersama mbak T

U-marr said...

amien mbak.
dan ambil hikmahnya y mbak.? :)

Aryadevi said...

teguran yang manis mba

Aulawi Ahmad said...

begitulah hidup :)

Unknown said...

tabah sekali ya mbak T itu. saya juga suka cengeng, An.

nuansa pena said...

Jaga kesehatan!

M said...

terguran buat saya juga, jangan banyak mengeluh.
;)

Blogger said...

ahah mampir mbak
wee mbak kul dimanakah gerangan pagi bener masuknya haduh kejam juga tu dosenya, sadis!
sxan konfirmasi mbak link nya udah nangkring hehe..
Sukses Mbak!

wigati said...

ternyata...yang namanya 'reminder' buat bersyukur, bertebaran dimana2, jadi ikutan semangat setelah baca ini Nin..salam semangat&semoga kesembuhan untuk 'mbak T' :)

PuM2 said...

salut utk mbak T...
ada backsound.nya tuh hrusnya....
lagunya d'masiv...
jangan menyerah... jangan menyerah... jangan meraaaaaa..aaa ...aaa...aaaahhh
syukuri apa yang ada... hidup adalah anugerah.... tetap jalani hdup ini.... mlakukan yg terbaik....

aduh maaf jadi kelepasan nyanyi...
yah hikmahnya kita bisa belajar dari org yg tak seberntung kita namun masih bisa mlakukan yg trbaik....

darahbiroe said...

heheh makasih
bener banget hidup adalah tahap pembelajaran tahap menuju kedewasaan
:D

antok said...

apapun yang terjadi tetep smngat pokoknya
menjali dan mengarungi kehidupan
:D

@minumino said...

i love your quote :D

buwel said...

subhanalloh... thanks NINDA...

achen said...

Yups selalu dan selalu berbuat baik.... thanks pencerahannya Nyin...

Admin Cakep said...

1. tipes apa tipus?
2. tuh dosen galak amat yah?
3. aq salut sm mbak T,dia mengesampingkan segala beban deritanyah....

admin said...

subhanallah
bisa jadi renungan kita bersama
hebat mbk t

Arjuna said...

teguran yang indah,,,
yups hidup adalah untuk belajar dan mengerti tentang hidup itu sendiri...

nice,,

jack said...

hikmah itu ternyata begitu dekat... aku suka quotenya...
salam kenal ya

Nyach said...

semoga tabah mbak, ikuti aliran dan dicari positifnya saja untuk mengurangi beban (nih gak nasehati tapi pengalaman waktu dulu)

Saiful said...

setelah baca ini
Malu jadinya jd orang yg sehat byk mengeluh..!

keep spirit...

Clara Canceriana said...

teguran kecil dari seseorang yg mungkin bukan siapa-siapa kita ya ^^

munir ardi said...

mari kita mengambil hikmah dari hal-hal sekitar kita

simple world said...

komentar saya nggak muncuul dari tadi

kira said...

manteb...
i like it....

Unknown said...

hmm..,, aku kira penyakit itu cuman ada di novel dan sinetron, ternyata....,,
well, aku suka quotation yg terakhir itu...,, nice words....,, ;D

Sou Stalker said...

met pagi mbaak !! haduh,telat komen. .
wah,templatenya ganti item. .ada apa nih ?

rika riyanti said...

thnks dah berbagi mba... ini teguran untuk kita semua.. (^_^)

Kumpulan Tutorial Ngeblog said...

semangat! gunakan hidup untuk belajar dari pengalaman..

yudex said...

Dia pasti sudah bosan menangis, makanya kliatan kuat nerima cobaan itu. Hho~
salam kenal mbak.. ditunggu kunjungan baliknya. :-)

Sudinotakim said...

Tetap semangat ya mbak..ambil hikmahnya aja

Dino said...

Semoga ada hikmah yg baik dari itu semua..

Tyas said...

Saya jg merasa ditegur... :(
Sungguh orang yg tabah mbak T itu.. Saluut :)

nietha said...

harue berkurang mengeluhnya skrng,karena memang diluar sana ada banyak orang yang nsibnya mungkin lebih buruk lagi.

attayaya said...

syukuri apa yang kita miliki
tabah dan sabar dalam menjalani kehidupan ini
semoga selalu dalam lindungan-Nya

attayaya said...

Ads by AdBrite
di samping masih agak ngeganjel mata neh

kristiyana shinta said...

kamu bener,hidup bukan hanya berusaha membuat hidup qta bahagia, tapi juga berusaha membuat orang lain bahagia karena qta ^_^

-loovveecuupps

richo said...

hidup adalah pembelajaran yang tanpa henti....

♥ria♥ said...

Allah SWT memberikan cobaan pada kita tidak akan melebihi batas kemampuan umatnya
dengan adanya masalah kita diajarkan untuk menjadi manusia yang lebih jadi harus selalu semangat menghadapinya

Hendriawanz said...

ah..satu lagi nilai dalam hidup...

Anonymous said...

hidup adalah tentang bagaimana kita membaca sesuatu yang tidak selamanay berwujud tulisan, semakin pintar kita membaca, semakin besar rasa syukur kita pada Yang Maha Kuasa

aisyah muna said...

pengalaman adalah guru terbaik...kita bisa belajar banyak darinya..^___^

Seiri Hanako said...

setuju denan aisyah..
penglaman adalah guru yang terbaik..

NaiCaNa said...

setuju k'
"beruntunglah orang-orang yang bisa mengetahui hikmah dari sebuah kejadian apapun :)

blogdunia said...

hidup memang tidak hanya untuk belajar matematika dan fisika serta pelajaran lainya,,
cobalah belajar untuk hidup di kehidupan..
maksudnya belajar dari pengalaman.,,
bukan begitu sobat

Lely Prawesti said...

lebih enak mke background item ni... ;) mm... semoga mb t tetep tegar n ceria sampai Alloh mengambilnya nti..biar bisa menyemangati semua orang.. :) (salah satu dokterku juga gtu an..tapi dia baeeeek banget wlo ad kanker di otaknya yg bikin dia makin kurus n gundul...)

triunt said...

yup ambil hikmahnya aja yah :)

FaiS said...

d jaDikan peLajaran aja...

Dimas said...

yah, terkadang kita memang lupa untuk bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan...
hanya leuhan demi keluhan yang tersu terucap tanpa adanya rasa syukur atas segala sesuatu yang telah didapat..

Internet dan Bisnis Online said...

kunjungan perdana,...
blognya sudah saya follow, klo berkenan follow balik ya...

Ratusya said...

baguslah kalau dikau bisa mengambil pelajaran dari hal2 yang tidak terduga oleh kita sebelumnya :)

BlogCamp said...

Sesungguhnya cobaan atau ujian Tuhan baik berupa kesedihan atau kegembiraan itu baik semuanya bagi orang yang beriman.
Jika dia diuji dengan kesedihan dia bersabar dan jika diuji dengan kesenangan dia bersyukur.
Ibu saya juga dipasang platina dikakinya lho.
Maju terus nduk sing sabar dan terus berkarya dengan niat yang lurus untuk ibadah agar barokah dan mendapat ridho Allah Swt.
Salam hangat dari Surabaya

Plesiran said...

Cobaan berupa sakit akan mengikis dosa2 kita, harus diterima dengan kesabaran dan keikhlasan dengan tetap berusaha agar sehat kembali.
Semoga semuanya baik2 saja. Insya Allah

Bening said...

Tuhan kan selalu bersama-sama orang yang sabar tho nduk, jadi bersabarlah yaa.
Salam hangat dari Bening

Bhirawa said...

Ketika kita sedang dalam keadaan mengeluh maka palingkan muka kita kepada orang2 yang lebih menderita daripada kita. Masih banyak kok nduk.
sabarlah

Ajeng said...

Bersyukur atas semua yg kita miliki dan bersabar dengan kekurangan kita. InsyaAllah,menjadikan kita pribadi yg semakin bijak. Semangat ya Dek..

Gentoloy Mosoy said...

pasti itu pak Su*en* P*na**d* ya nin???

itu bapak bukannya galak ato sadis...
tapi dy tu disiplin...

dulu aku marketing dapet dy. dan alhamdulillah aku bisa dateng lebih cepet dari dy...

jgan kebanyakan ngobrol di kelas yah...

biasanya bapaknya ngasih contoh, trus klo ujian kamu tulis contoh yg dia kasih, nilaimu bisa ++++++

tentu tugas juga kudu garap tepat waktu..


BTW, tentang kamu dan mbak itu, menurutku kamu gak jauh beda tu...
kamu juga kuat. ketika sama2 berbaring d RS yang berbeda, kamu tetep berbagi ke mello-an mu di blog...

ayo nin... sama2 mengajak kebaikan dan sama2 mengingatkan yag buruk..
keep istiqomah...
hehehehehe...

Elsa said...

subhanallah
ayooo kita harus lebih banyak lagi mensyukuri nikmat...

Previous Page Next Page Home