Akhirnya saya bisa juga buka socmed dan blog ini.
Baik, dilubuk hati terdalam saya bingung pada akun-akun socmed yang ngetop sampai jadi buku beberapa biji mengenai kegalauan skripsi. Galau skripsi berkepanjangan terus akhirnya kuliah nggak lulus-lulus.
Saya nggak simpati.
Tidak juga merasa lucu.
Kalau toh kendalanya kesibukan dosen, bla bla yang berhubungan dengan dosen.. ya bisa saja dimaklumi.
Kesulitan cari data?
Ya ayo ganti judul lagi yang lebih mudah cari datanya.
Buat saya skripsi spesial itu antara perlu dan nggak.
Tapi terutama buat tingkatan strata satu pembahasan memang tidak bisa terlalu dalam. Kecuali kita berniat lulus dan langsung lanjut strata dua kemudian melanjutkan skripsi itu dengan thesis.
Saya sendiri sudah susah payah sebulan sebelum kemudian ganti judul yang pencarian datanya lebih mudah.
Kenapa? Takut kalau sudah lulus bingung mau kemana?
Wajar. Mayoritas mahasiswa pasca-yudisium memiliki kebingungan yang sama kok. Jalani saja... yang penting usaha. Toh Tuhan nggak mungkin terus-terusan memandang sebelah mata cucuran keringat dan air mata kita dalam berusaha. Pasti ada jalan meskipun jauh dan terjal.
Saya sendiri mengalami masa pengangguran delapan bulan sejak start mencari kerja.
Kalau rasanya putus asa, telisik ulang usaha kita benarkah sudah demikian maksimal? Atau masih kurang?
Usaha yang lebih keras lagi setelah berpuas-puas putus asa ya.
Putus asa itu wajar, terus entah bagaimana setelah perjuangan panjang dan putus asa berkali-kali... Tuhan malah memberikan 'sesuatu' itu pada titik keputusasaan.
Cepatlah lulus para mahasiswa strata satu yang galau terus di socmed... usaha... usaha... usaha!
Kasian juga toh pada orang tua atau siapapun yang mengharapkan kita tidak cuma jadi mahasiswa paling tua di kampus.
Sudah kerja terus merasa nggak apa-apa molor lulusnya?
Cepatlah lulus, pasti beban pikiran juga berkurang banyak. Yang biasanya 100 jadi 60 misalkan. Lumayan kan. Sayang juga uang hasil kerja dibayarkan ke SPP padahal kita bayar tanpa hasil karena nggak ada progress. Mending juga uangnya disimpan buat kuliah lanjutan misalnya....
Jadi berhentilah banyak alasan dan galau tanpa usaha mencari solusi. Malu sama umur.
Let's move forward!