DEAR TUHAN

Dear Tuhan,

Apa kabar? Ah bukankan Kau pasti baik-baik saja meskipun tentu saja mungkin tengah sibuk mengatur segala hal, atau mengabulkan do'a-do'a hambaMu yang lain. Tapi aku yakin Engkau akan selalu tahu apa yang aku tulis, bahkan yang masih memuai di pikiran.

Dear Tuhan,

Semoga Engkau menjaga mamaku tercinta disisiMu, semoga Engkau mau mengabulkan do'aku untuk tempat terindah baginya dan bagi orang-orang lain yang sangat kusayangi.

Semoga dia mau memaafkanku yang bukan seorang anak baik. Yang sangat merindukannya saat sebenarnya aku harus jadi karang besar. Yang menangis memanggilnya saat aku kesakitan, saat aku bersedih dan lelah jadi tiang sandaran.

Dear Tuhan,

Mungkin selama hidupku aku sudah terlalu banyak mengecewakan beliau. Aku sering menyakiti hatinya pada saat masa-masa labilku. Aku sering tidak mau mengerti bahwa beliau hanya tidak punya pikiran yang sejalan dengan aku.

Dear Tuhan,

Aku sudah habis kata untuk meminta maaf pada dia yang belum sempat kubahagiakan. Semoga dia mau memberi maaf sebagaimana Engkau yang aku harap mau mengampuniku.

Dear Tuhan,

Sudah banyak salah yang kubuat seumur hidup, yang semuanya benar-benar berdampak sakit padaku. Maafkan aku yang lagi-lagi mengeluh padaMu. Yang aku bisa hanya berusaha terus berada dibawah bayanganMu. Yang aku mampu hanya terus berusaha mengingatMu.

Karena aku sadar banyak tinggal didekat kilau fatamorgana. Entah berapa banyak kepalsuan yang kutemukan. Dan pada akhirnya aku sakit Tuhan, tidak ada yang tahu bagaimana dan seberapa besar rasa sakitnya.

Mungkin bahkan aku sebenarnya tidak punya sahabat. Orang-orang yang kuanggap sahabat bukannya ada saat aku jatuh, dan aku tidak mau lagi menunggu atau mengusahakan apapun. Dan hal-hal yang lainnya, akhirnya aku tahu sama palsunya.

Semoga aku sanggup tetap bersamaMu saat tahu rasaku mati. Semoga aku bukannya pergi... Hanya tengah berusaha bersabar menghadapi murkaMu yang berurutan..

Masalah, aku punya Tuhanku yang besar untuk menghadapimu.