Monday, December 13, 2010

WANITA BUMIPUN BISA MELEBIHI PESONA BIDADARI

deviantart

Kemarin saya mendapat tag dari seorang teman kuliah. Ditulis berdasar cerita seorang teman, katanya.. notesnya indah, membuat saya merasa perlu menyalinnya di jendela.

* Ini adalah Kisah nyata dari seorang temanku yang kukenal luar biasa dalam menjalani hidup,
     " Berusaha menjadi sebaik2nya manusia :Bermanfaat bagi sesama itulah mimpinya "

Semoga isinya dapat memberi manfaat dan menginspirasinya qta semua,amin...

Wanita Bumipun Bisa Melebihi Bidadari


Menjadi wanita yang dicemburui Bidadari Surga? 
Sekalipun tak pernah terlintas dalam benakku. Untuk menjadi wanita yang sedikit lebih baik dari hari ke hari saja aku tak pernah bersungguh-sungguh mengupayakannya. Tapi ternyata Allah SWT masih sayang padaku, meski aku seringkali menghianati dengan sengaja melanggar ketetapan-ketetapanNya. 

Betapa angkuhnya diriku waktu itu, seakan-akan usia tidak ada batasnya. Hingga suatu ketika aku merasakan ada yang berbeda di hatiku, aku merasa gundah. Lubang kehampaan yang ada di hatiku terasa semakin melebar dan aku tak tahu harus menutupinya dengan apa. Kucoba melalui hari-hariku seperti biasa, aku yang sangat hobi bernyanyi, kala itu sedang disibukkan dengan latihan-latihan untuk persiapan mengikuti perlombaan paduan suara mahasiswa tingkat nasional.

Kegiatan bernyanyi yang seharusnya merupakan kegiatan yang paling aku sukai, tiba-tiba terasa tidak begitu menyenangkan. Puncaknya di suatu sore ketika aku akan berangkat berlatih, tak kusadari aku memilih jalan yang mengharuskanku melintasi para mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan kajian kampus. Saat melintasi mereka, dalam hati aku berkata pada diri sendiri “Coba lihat Ky!! Mereka sibuk mempersiapkan bekal akhirat mereka, sedangkan kamu malah sibuk bermain-main. Waktumu kau habiskan untuk kegiatan yang mungkin tidak akan bermanfaat untukmu bahkan sangat mungkin akan merugikanmu kelak saat harus kembali menghadapNya.” 

Aku tak tahu mengapa tiba-tiba muncul suara seperti itu dalam hatiku, mungkin itulah bagian dari rencana Allah SWT sebagai titik perubahan dalam hidupku.

Kuceritakan kegelisahanku pada seorang sahabat, mengenai dorongan hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tak kusangka ia memberiku sebuah hadiah kecil yang sangat berarti besar bagi diriku dan bagi proses transformasiku sebagai manusia baru. Ia memberiku sebuah buku berjudul “Agar Bidadari Cemburu Padamu,” yang ditulis oleh Salim A. Fillah. Di cover bukunya tepat di bawah judul ada sebuah tulisan setangkai cendera hati untuk wanita shalihah pendamba surga, pembuat iri bidadari dan para lelaki yang ingin menikah.

Dengan membaca covernya saja telah membuat air mataku berderai, bagiku kalimat yang diketik miring di bawah judul buku itu merupakan sindiran halus yang tepat mengenaiku. Wanita shaliha pendamba surga, sungguh aku masih sangat jauh dari karakter wanita yang didefinisikan untuk siapa buku ini ditulis. Namun tak ada kata terlambat untuk sebuah niatan baik, aku coba untuk menelusuri halaman demi halaman buku itu. Pada halaman pertama mataku terpaku pada sebuah bait syair..

Di lautan nikmatDua mahluq berpisahYang satu tenggelam yang lain menyelamKau tahu apa bedanya?

Yah tentu saja selama ini aku termasuk golongan yang pertama, tenggelam dalam nikmat, tak kubuka mata hati dan nuraniku atas segala nikmat yang telah kuperoleh selama ini, hingga perlahan tapi pasti aku tersedot ke dalam palung kekufuran. Itulah mengapa aku selalu merasa gelisah dan selalu merasa kurang, karena aku bukan manusia yang tidak pandai bersyukur.

Nikmat-nikmat yang telah kuperoleh selama ini telah gagal kumaknai sebagai bentuk rahmat Allah SWT, karena aku hanya berfokus pada apa yang tidak kupunyai bukan pada bagaimana memanfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang kumiliki. Subhanallah sudah kuambil banyak hikmah bahkan sejak di halaman pertama buku ini.

Pada halaman-halaman berikutnya kutemukan betapa indahnya Islam menempatkan kedudukan wanita. Wanita adalah rusuk kiri laki-laki, dekat ke tangan untuk dilindungi, dekat ke hati untuk dicintai. Bukan untuk dijajah dan juga bukan untuk menjajah. Seiring…serasi….sebagai rekan seperjalanan.

Berikutnya kutemukan bagaimana cara Islam melindungi kesucian wanita dengan mensyariatkan adab berpakaian bukan untuk mengekang namun semata-mata untuk menjaga kehormatan. Kuperhatikan diriku di cermin, benar aku telah berjilbab, namun betapa compang-campingnya cara berpakaianku, jilbab kumasukkan ke dalam baju, tak pernah kuperhatikan apakah bajuku cukup longgar untuk kukenakan atau tidak, dan juga celana yang membuatku tampak seperti wanita setengah laki-laki. Sebuah niat menyusup, memasuki hati berawal hanya sebuah bisikan dan semakin kuat berubah menjadi teriakan tekad. 

Sejak saat itu secara perlahan tapi pasti kucoba memperbaiki caraku berpakaian, kupanjangkan jilbabku hingga menutup dada, kupakai baju yang cukup panjang dan longgar, dan aku mulai membiasakan diri untuk memakai rok. Alhamdulillah…mengikuti syariat ternyata tidak berat, justru terasa nikmat, tidak tampak kumuh tapi tampak semakin anggun, memberi rasa aman sekaligus rasa nyaman. Seperti yang ditulis oleh Salim A. Fillah dalam buku tersebut yang ia tuangkan dalam bab “Dan Kaupun Semakin Mempesona.” Pesona yang tidak akan hilang ditelan waktu, jika senantiasa diasah dari hari ke hari.

Tiba juga saatnya aku belajar mengenai cinta, cinta semusim yang mulia dalam pengelolaan, juga cinta sejati yang membuat beruntung saat ini dan nanti yaitu cinta pada Allah SWT dan RasulNya. Pada akhirnya sampailah aku dikenalkan pada profesi mulia seorang wanita, anugrah dari Allah SWT yang tak bisa digantikan oleh kaum lelaki manapun. Dan yang membuat cemburu para bidadari. Cemburu! Di puncak kecemburuan yang tertinggi. 

Subhanallah sungguh indah ajaran Islam, bagaimana Allah menempatkan, mensucikan dan memuliakan wanita. Menelusuri lembar demi lembar buku itu seakan melakukan sebuah proses transformasi yang dimulai sejak lembar pertamanya kubuka. Hari ini meskipun aku masih belum juga mampu membuat para bidadari cemburu padaku, namun telah kutemukan makna hidup sesungguhnya. Tujuan yang ingin kucari, bukan urusan akhirat untuk mendukung urusan dunia, melainkan dunia adalah sarana untuk menggapai tujuan akhirat. Subhanallah sungguh indah hidayahMu ya Allah, dan untuk sahabatku dimanapun engkau berada semoga Allah SWT membalas kebaikanmu dengan kebaikan yang lebih besar. 

Apa yang engkau lakukan padaku membuatku mengerti terkadang hal kecil yang dilakukan seseorang dapat berarti besar untuk orang lain. Cukuplah Allah SWT yang membalas kebaikanmu, aku akan membalas kebaikanmu pada orang lain agar rantai kebaikan ini tak pernah terputus. Alhamdulillah…

~
Bercermin Ninda, apakah kamu sudah menjadi wanita yang kiranya mampu dicemburui bidadari karena cantikmu di mataNya?
Belum sepenuhnya...
Maka teruslah berusaha.

14 comments:

  1. renungan tengah malam.. may the other inspired by you..

    ReplyDelete
  2. Islm sangat mulia memandang perempuan. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, semua yang beriman akan mendapatkan pahala berlipat.

    "Selamat atas metamorfosis dirinya"

    ReplyDelete
  3. sungguh menginspirasi dan terus melongok pada diri sendiri... bercermin tentang apa yang sudah dilakukan...

    makasi ya dek... ^^

    terus dan terus berusaha, agar dapat menjadi salah satu bidadari karena kecantikan kita dimataNya... ^^

    ReplyDelete
  4. wah sangat menginspirasi. Jadi pengen baca buku itu. :p
    Tulisan itu juga membuatku sadar bahwa selama ini aku tidak pernah bersukur, selalu merasa kekurangan.

    ReplyDelete
  5. Yuk mari ukhti, Kita buat para bidadari cemburu pada kita, karena kita punya lebih banyak peluang..

    ReplyDelete
  6. hiks...nangis bacanya, ninda..bangus banget.
    itu juga yg dulu menjadi perdebatan dalam hatiku. hampa dan kekosongan. namun alhamdulillah, sekarang aku sudah selangkah lebih baik. aku sudah memakai jilbab. alhamdulillah Allah menunjukiku jalan.. :)

    ReplyDelete
  7. menyentuh banget anyin.. >,<
    semoga suatu saat kita mampu menjadi seperti itu..

    ReplyDelete
  8. Halo novelis cantik, adeku si ninda.....apa kabar blog mu?
    mas adit kemaren sampe mrinding liat nama km terpampang di rak buku, sekarang mas adit juga berusaha ngirimin naskah ke penerbit, nuat buku tutorial kecil-kecilan deh biar terkenal kayak kamu nin....hehe

    oh ya mas comot nama kamu di postingan terakhir, selamat malam ya

    ReplyDelete
  9. saatnya kita introspeksi diri lagi iaa sist :)

    ReplyDelete
  10. jika nih buku, buku yg sama yg pernah kubaca bertahun2 yang lalu, klo g salah dibuku ni tertulis juga yg paling bikin cemburu bidadari adalah wanita manusia bisa mengandung dan melahirkan sedangkan bidadari tidak :)
    menyenangkan menjadi wanita ^^

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. note teman kamu sangat menyentuh...^_^

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home