Wednesday, December 7, 2011

Tidak Usah Pura-Pura Perhatian Kepada Saya

Selama saya hidup saya sudah susah percaya dengan jalinan pertemanan. Sejujurnya tidak banyak orang yang bisa sangat saya akui kontribusinya dalam hidup saya. Sekalipun pernah jadi teman yang kesana kemarin berentetan bersama. Seperti kadang terasa semu. Dan yah sudahlah, we're good without each other.
Saya malas kalau ditimbrungin teman-teman kos yang pernah begitu membuat hidup saya di kos lama penuh dengan kemarahan. Satu-dua perhatian sampai susah saya nilai sebenarnya apa maksud orang-orang ini satu saat bisa baik dan saat lainnya bisa sangat membuat saya kesal.
Jadi ketika kemudian hidup merekapun tidak lancar, ada yang tanpa ada apapun seperti mencoba berinteraksi dengan saya. Entah bilang kangen, entah nyapa-nyapa nimbrung.
Terus saya kumat jahat dan malah menjawab: tapi saya nggak kangen sama kamu.
Dalam hati saya, saya sudah nggak bisa percaya kebaikan yang muncul dari mereka itu tulus karena selanjutnya saya tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan omongan tentang saya di belakang.
Jadi itu makanya saya memutuskan untuk 'nakal' dan mengunci wall jejaring sosial sebelum saya berulang tahun, jadi tidak ada yang mengutak-utik saya cuma dihari ketika saya berulang tahun saja. Bukan cuma kepada teman-teman kos dulunya, tapi juga teman-teman musiman lain yang menghubungi saya dengan sms nggak penting. Dihari ulang tahun sayapun ada teman SMA yang mengirimkan sms paling nggak penting sedunia. Saya sangat kesal karena seolah dia cuma menghubungi saya cuma jika dia sedang butuh, entah menanyakan sesuatu entah apa. Tapi jelas cuma erat kaitannya dengan kepentingan dia. Kalau dia paling tidak menganggap saya teman, at least dia akan memberi kabar saya ketika dia menikah tahu-tahu sudah hamil besar saja. Saya pernah membalas kasar smsnya yang seperti biasa patokannya hanya pada kebutuhan dia saja, dia menanyakan sesuatu yang dia tidak mengerti tentang tugas kuliahnya.
Saya menjawab dengan 'kumat' : pintar ya kamu, beneran... waktunya butuh saja baru deh sms saya.
Ya ampun... bahkan dia juga gak mau repot-repot berbasa-basi menanyakan kabar saya dulu.
Jadi sudahlah rasanya saya lelah menerima ucapan selamat ulang tahun hanya karena muka saya muncul di halaman depan situs jejaring sosial dengan pemberitahuan ultah dibawahnya.
Berhentilah pura-pura dekat dengan saya.
Saya malas dengan perhatian-perhatian palsu dan cuma dilakukan hanya untuk 'syarat' atau formalitas, atau dengan harapan saya akan melakukan hal yang sama dengan mereka.
Dan langkah itu sepertinya lumayan berhasil, wall saya yang tahun-tahun lalu selalu penuh dengan perhatian orang-orang dengan pertemanan palsu kemudian jadi lumayan tersaring. Hanya orang yang lumayan sering berkomunikasi dengan saya yang ngeyel mengucapkan selamat dengan banyak cara.
Kadang-kadang saya merasa bahwa saya sangat mengerikan.
-____-


Previous Page Next Page Home