Tuesday, October 22, 2013

Patahnya Hati

"Begini ternyata ya, rasanya patah hati...." sahabat saya mengeluh.
Saya menunduk, bingung harus berkomentar yang bagaimana.
Padahal rasanya juga baru kemarin dia ngomong, "Jadi begini ya rasanya jatuh cinta,"
Curhatan kadangkala punya kekuatan hebat untuk bikin pendengarnya speechless, nggak tahu harus menanggapi dengan cara apa. Kalau ngomong, "Kan sudah saya bilang...," juga nggak empati.
Kalau comforting juga mesti mikir pilah-pilih kata.

Sore ini gerimis jatuh giris dibalik jendela kaca.
Membawa serta perasaan-perasaan yang tidak sampai. Jatuh cinta yang tidak kesampaian. Patah hati yang juga tidak kesampaian. Patah hati yang mesti dilewati dalam perasaan sendirian. Bahkan yang jadi beban pikiran itu juga belum tentu paham bahwa ada yang jatuh cinta dan patah hati padanya.
Tuhan memang maha membolak-balik hati, membolak-balik perasaan.
Kita tidak pernah tahu, seperti apa tanda-tanda awal jatuh cinta yang sepertinya sejati.

Dan memang benar bahwa perasaan-perasaan semacam itu memang perlu diluruskan,kemudian dikembalikan ke pemilik hati. Sambil bersabar.

2 comments:

  1. terkadang, patah hati justru berbalik membuat hati jauh lebih kuat dan realistis *apeuuu :p

    sore tadi di Makassar pun sempat hujan kecil

    ReplyDelete
  2. Sakit karena hati obatnya hati juga
    Sakit karena patah obatnya disambungin
    Kalo sakit karena gigi, dah cabutin aja semua. Ompong ompong dah :D

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home