Thursday, May 21, 2015

Membaca Hati

"Apakah aku tidak layak untuk lelaki super baik ya..?" sahabat saya nanya ditengah obrolan ringan kami. Entah bagaimana pembicaraan itu jadi melompat ke peristiwa patah hatinya yang kemarin. Betapa lelaki penyebab patah hati itu membuat sahabat saya terluka dengan kelakuannya yang King of Drama.

Aduh..

"Jadi sekarang sudah niat pengin menikah atau belum?" saya bertanya
"Yang jelas aku capek kemana-mana sendirian nggak ada yang melindungi, capek diganggu-ganggu sembarang cowok,"
"Jadi kenapa pesimis sendiri? Apa yang tidak layak dari kamu... bukanlah kamu sendiri yang menilai. Allah lah penilai kepantasan kita dengan seseorang. Allah yang tentukan jodoh kita seperti apa. Allah-lah yang Maha Tahu kita cocoknya dengan yang seperti apa." saya ngomong hati-hati.
"Penginnya ta'arufan gitu sih tapi memangnya ada lelaki sholeh yang menjaga dirinya mau sama aku?" pertanyaan pesimis meluncur lagi.

"Kenapa tidak? Bukankah yang paling penting apa yang saat ini kamu niatkan, apa yang kamu ingin lakukan. Bukannya kamu yang zaman jahil. Sekarang, tidak penting lagi aurat yang dulu terbuka-buka sedemikian rupa. Yang penting sekarang kamu malu jika membiarkannya terbuka meskipun sedikit, yang penting bagaimana memohon ampun atas semua ketidaktahuan dan ketidakpatuhan dimasa lalu. Ya kan?"
Dia menanggapi, "Aku bukannya ingin yang ketinggian atau bagaimana, asal dia sholeh... mau bekerja keras untuk keluarga. Itu saja sudah cukup. Apakah itu muluk-muluk? Apakah jadinya aku terlalu banyak mau?"

Saya menggeleng. Tentu saja itu tidak muluk. Tentu saja memungkinkan selama Allah menghendaki, apalah yang berat bagi Allah? Asal kita sendiri meluruskan niat kita tentunya. Menikah adalah juga ibadah, maka kitapun sebaiknya memilih yang dapat menjadi partner dalam beribadah.

"Yang paling penting kalau maumu demikian, ya berdo'a ya berusaha. Usahanya bisa macam-macam termasuk lingkungan yang tepat. Mencari tempat kajian yang pas misalnya, bisa saja ketemu ibunya lelaki sholeh yang ada di area pria menemani ibunya. Bisa saja ibunya kepincut sama kamu. Ya kan? hehe.."
"Apaan deh..."
"Eh serius loh," saya tertawa.
Sahabat saya diam. Saya mengerti kalau obrolan ini tidak banyak meyakinkan hatinya atas kemungkinan mendapatkan jodoh yang mengerti pada langkah-langkahnya lebih dekat dengan Allah dan terlebih mampu membimbingnya untuk lebih baik, mampu menjadi partner ibadah yang saling mencintai karena Allah. Dia juga perlu mencari tahu secara serius kemauan dan tujuannya hatinya sendiri saat ini.

Sahabat saya belum lama berjilbab, tapi sekarang langkahnya kencang sekali. Dia berkerudung belum lama, langsung berhijrah ke jilbab yang lebih panjang dan sesuai syariat, berusaha meninggalkan celana dan rajin memakai kaus kaki. Lebih rajin mengaji, mendengarkan kajian televisi dan sebagainya. Sementara siapa lelaki yang menyukai jilbab panjang jika kurang mengerti Islam? Sahabat saya butuh pembimbing sekaligus partner dalam langkahnya lebih dekat dengan Allah.

Namun saya percaya dia bisa saja mendapatkan apa yang dia rindukan. Saya adalah orang yang mempercayai bahwa apa yang kita niatkan dapat mempengaruhi jalan hidup kedepannya, juga usaha yang kita lakukan. InsyaAllah.

Hati kita adalah milik Allah, bagaimana mungkin ada yang luput dariNya. Dialah yang Maha mengerti apa yang kita miliki jauh didasar hati kita, karena itu tak pernah salah tak pernah meleset jodoh yang diperuntukkan bagi kita. Entah jodoh pendidikan, pekerjaan maupun jodoh partner hidup. Semuanya bertujuan untuk membangun kita untuk menjadi manusia yang lebih baik.

~

pic source


3 comments:

  1. Aduh fotonya...(salah fokus)

    ReplyDelete
  2. Semoga Allah memudahkan sahabat mba ninda untuk segera bertemu jodoh yang sholeh. Aamiin :)

    Saya masih sering penasaran mbak. Gimana caranya mengetahui bahwa niat untuk ingin menikah itu lurus? Dan gimana cara meluruskan niat ketika ternyata niat kita belum lurus?

    ReplyDelete
  3. Keren. Bener banget, semuaya sudah ada jodohnya, sudah ada takdirnya. Manusia wajib berusaha untuk mendapatkan jodoh-jodoh itu. Ini yg punya blog mau nikah ya? :D

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home