Saturday, October 1, 2016

MEMULAI TAAT TANPA TAPI

“Mbak, gimana sih awalnya memutuskan berpakaian syar’i?”

“Mbak, aku pengin pakai gamis dan kerudung panjang tapi takut dipandang aneh sama lingkungan,”

“Mbak keluargaku sih nggak ngelarang aku pakai hijab panjang-panjang gede-gede, cuma mereka tuh suka nyinyirin aku. Jadi sedih,”

“Mbak, beli baju syari emangnya mahal ya?”

Sedari jaman formspring, sebuah sosmed ala-ala ask fm dimana kita bisa menerima pertanyaan dari orang-orang dan menjawabnya langsung disitu hingga saat ini ketika pertanyaan ke saya lebih banyak dilayangkan via email.

Kepada kamu yang sedang berpikir untuk memperbaiki cara berpakaian secara lebih syar’i dengan bertahap, saya kagum lho. Meskipun mungkin sekarang belum bisa sepenuhnya paling tidak ada usaha atau bahkan meskipun baru sekadar keinginan. Ketika kamu tahu resiko dan hambatan untuk mengenakannya paling tidak kamu juga bisa menghargai saudara-saudara kita para muslimah yang telah mengenakannya sejak lama.



Karena masih sering saya temui para muslim atau muslimah tapi suka nyinyirin dan menghina yang pakai baju syar’i. Padahal sesama muslim, tapi nggak toleransi. Jika kita memang belum bisa atau belum mau memakai pakaian sebagaimana seharusnya yang dianjurkan maka ya sudah, tidak perlu nyinyirin. Tidak perlu yang gimanaaa gitu :) Eh gimana ya, susah untuk dijelaskan sih.

Awal saya memutuskan berpakaian syar’i adalah pada tahun ke 3 masa kuliah. Alasannya saat itu nggak spesifik, saya mendadak bosan dengan celana jeans dan tunik sampai lutut. Saya juga malu karena merasa bentuk badan saya masih terekspos. Saya mulai melebarkan pemakaian kerudung, tapi ada sesuatu yang terasa nggak pas dengan kerudung yang panjang tapi pakai celana jeans.

Jadi debut saya dimulai ketika saya baru saja menerima honor dari menulis dan memutuskan untuk membeli gamis denim dan kerudung yang lebih tebal dan lebar, saya juga memakai ulang rok panjang warna hitam bahan yang pernah dijahitkan mami saya dulu banget dari sisa kain. Iya hanya itu saja modal saya untuk mengawali penampilan, selebihnya masih sama kok pakai tunik-tunik dan kerudung yang dirangkap kalau bahannya tipis seperti paris kemudian dilebarkan.

Saya pakai ‘modal awal’ itu lebih dari sebulan sampai kemudian ketemu toko perlengkapan berjilbab yang murah banget dengan kerudung lebar seharga 20ribuan dengan bahan tebal, rok 50 ribu rupiah dan gamis kurang dari 100ribu sampek diatasnya dikit. Ya begitulah, setiap bulan saya mencicil satu rok atau dua bulan sekali membeli gamis. Baju layak pakai yang sudah digantikan rok atau gamis kemudian saya oper ke teman yang mau atau disumbangkan.

“Itu dulu kan mbak, sekarang kok baju muslim mahal ya?”

Sebenarnya nggak juga, dress dibawah 200,000 banyak yang jual kok bahkan juga ada yag sudah satu set dengan kerudungnya dengan harga semurah itu. Tinggal kita aja maunya yang seperti apa. Intinya kalau beneran niat mau ‘move on’, jangan maksain yang diluar kemampuan kita. Pokoknya kita penuhi dulu aspek-aspek tuntunannya. Nggak susah kok: pakai baju longgar panjang, kerudung menutup dada dan punggung, terus pakai kaus kaki.

Kalau kita memang khawatir dengan pandangan orang lain, dianggap berpakaian tak sesuai usia dengan memakai gamis maka kita bisa kok pakai rok yang panjang. Rok panjang juga masuk kategori penampilan syar’i, tentu selama bahannya nggak nyeplak dan longgar ya.

Tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan fashion syar’i muslimah. Dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan atribut pakaian muslimah syar’i dimana-mana bahkan di toko online, nggak seperti dulu ketika saya baru ‘move on’ pada tahun 2010-an. Fashion jilbab juga begitu populer akhir-akhir ini, tidak bisa dipungkiri ini dipengaruhi oleh adanya internet. Upload ootd muslimah atau outfit of the day diikuti oleh makin banyaknya brand-brand fashion muslimah yang berasal dari industri rumahan yang dipasarkan melalui e-commerce.



Jika kamu sedang hendak ‘move on’ dari celana panjang untuk penampilan yang lebih syar’i dan anggun tapi tetap terlihat muda sehingga bebas dari nyinyiran penampilan terlihat seperti ibu-ibu, maka solusinya adalah memakai rok panjang. Tapi jika kamu malas survey tempat belanja diluaran, muslimarket bisa menjadi pilihan tempat belanja buat kamu. Di muslimarket kamu bisa mengakses berbagai busana muslim sesuai kebutuhan mulai dari baju anak-anak, baju muslim pria dan tentu saja baju muslim wanita. Di muslimarket, hanya dengan memakai gadget atau memanfaatkan akses wifi gratisan kita bisa melihat dan memilih berbagai koleksi rok panjang dengan model yang “up to date” sesuai dengan karakter kamu. Asyik kan?

Yuk mulai move on, mulai mengusahakan taat tanpa tapi ☺

19 comments:

  1. jauh di dalam lubuk hatiku, saya juga ingin berpakaian syar'i
    semoga saya bisa mewujudkannya dalam waktu dekat, amin..

    ReplyDelete
  2. bener mba. sering bgt malah yg sama2 muslimah sendiri yg nyinyirin. sedih ya :')

    ReplyDelete
  3. Whih aa ecommerce baru lagi...alaamkk...bole lah nih

    ReplyDelete
  4. Bener banget, Nin. Sekarang jilbab syari lagi booming buanget. Temen2 sesama online seller banyak tuh yang suka pajang-pajang jualan jilbab syari. Ish, cantik banget itu yg motif-motif shabby chic.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya sekarang motifnya gemes2 sik fel

      Delete
  5. Aku suka baju muslim yang potongannya pas, ga mencang mencong line nya nyin
    Trus aku sekarang lebih suka pke bergo soale mumet pake keciput huhuuuuu, nek yg kruding segiempat

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku pun penggemar bergo nyitt
      tapi tetep pake ciput sik

      Delete
  6. aku dari dulu bilang pengen nyicil jilbab yg lebar dan gak nerawang, tapi lambat banget jalannya mbak. masih banyak tapi :(

    ReplyDelete
  7. istriku masih belum bisa pakai jilbab yang itu.
    masih sering pakai jins juga.
    tak bebasin sih, asalkan sopan dan tidak ada yang menonjol dan terbuka.
    kalau untuk yang syari, aku sangat menghormati wanita seperti ini, dengan catatan tidak pakai cadar. hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh kenapa dengan wanita bercadar? Justru lebih keren kan :)

      Delete
  8. Masya Allah. Memang benar sih mbak. Pertanyaan2 di atas sering muncul. Tapi good reason juga mbak ninda. barakallah

    ReplyDelete
  9. alhamdulillah mbak ninda sudah berhijab #eh,,,,#darikemarenkayaknyaudah,,
    hehe

    ReplyDelete
  10. Mba ir udah mulai niat ke sana ninda... setdknya ga ngetat2 meski msh jauh dr syar'i

    ReplyDelete
    Replies
    1. semangat mbak, selama masih ada niat semoga lapang jalannya :)

      Delete
  11. Semoga semakin istiqomah.

    Moveon ke lingkungan yang lebih baik.

    Dan belajar dengan teman-teman yang sudah duluan hijrah juga bisa bikin semakin istiqomah. :-)

    ReplyDelete
  12. Dari yang ga berjilbab, aku coba jilbab, pelan-pelan ninggalin yang ketat, sedikit-sedikit pakai gamis. Tapi masih belum mantap. masih pelan-pelan. Semoga dikasih umur panjang biar mantap sambil proses

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home