Wednesday, August 31, 2011

COKELAT

from elcamiinooreal's mim

Tiba kantuk matahari itu,matamu memantulkan bauran antara jingga dan lampu jalanan yang mulai dinyalakan. 
Cokelat tua, dan kuning menampakkan warna turunan di bola matamu menjadi cokelat muda. 
................................................aku suka. 
Kalau tidak bisa dibilang jatuh cinta yang terulang, pasti itulah cuma kau saja yang memang menawan.

Friday, August 26, 2011

TERBUNGKUS

from elcamiinooreal's mim
pernah sekali kau bilang kalau: aku ini bodoh dalam bersikap, kadangkala. yang memang begitulah sejatinya. sudahlah tak apa, tak kulihat itu sebagai pisau tajammu. lagipula kau benar berkata, bagiku. karena seperti halnya kupu-kupu yang bermetamorfosis, aku ingin menjadi ulat yang sesak dalam kepompong itu. tak apa aku harus menunggu selama beberapa waktu,
asalkan ketika aku keluar darinya, aku... makhluk ini menjadi apapun yang lebih baik. kamu bilang pula aku bodoh karena sering berpikir aneh, menerawang kegelapan seolah menemukan cahaya... padahal saat itu tidak ada sama sekali, tanpa cahaya. sekali lagi kau benar. lantas kubilang, kujawab lagi :
tak apa,biarkan aku saja.
ini cuma saat aku sedang buruk rupa.

(dari sebuah catatan lama, 2007)

Thursday, August 25, 2011

BAHWA....


from elcamiinooreal's mim

Kalau orang itu bukan kamu, 
saya tidak yakin akan sama bahagianya dengan saat ini.

Tuesday, August 23, 2011

AROUND THE WORLD

from travel's site

Kemarin saya ngobrol sama salah seorang teman baik yang ngajakin nonton film "Dibawah Lindungan Ka'bah" mungkin sekitar setelah saya pulang dari mudik lebaran. Ngomong-ngomong soal Dibawah Lindungan Ka'bah, saya jadi ingat buku kumal bersampul bening di perpustakaan jaman saya SMP, ngga terlalu tebal kok... cenderung tipis malah. Buku itu karya Hamka, salah seorang sastrawan yang terkenal di jamannya (saya ngga jelas juga termasuk angkatan mana beliau ini tapi well, saya bisa ingat detail juga ya... coba kalau ditanyain buku Fisika saat itu yang saya pakai karangan siapa dan gimana bentuknya*hahahha LOL). Kalau ngga salah juga pernah saya pinjem tapi entah batal dibaca atau saya yang lupa ceritanya, tapi saya baru kepikiran aja sih kalau karya-karya jaman dulu itu jarang yang tipis-tipis, biasanya roman dan tebel yah gimana ngga tebel kalau isi roman itu sendiri menganut satu standar yang sama : menceritakan kehidupan tokoh utama sejak kanak-kanak hingga meninggal.

Saya ingat roman "Salah Asuhan" yang saya baca ketika saya SD. Bukunya bersampul kuning dan menurut saya agak aneh, ada halaman-halaman tertentu yang kosong, ada alur-alur yang terlihat hilang atau kepotong. Ini penerbitnya pusing kali ya, batin saya. Saya penasaran dengan buku itu hingga berhasil saya temukan ketika saya SMP di rak perpustakaan, bisa bebas minjem kapanpun karena kayaknya cuma orang-orang cupu macam saya yang tertarik dengan jenis buku jadul seperti itu. Setelah menemukan buku "Salah Asuhan" di rak perpustakaan SMP saya baru paham kalau buku aslinya tebal, buku tipis sampul kuning yang saya baca waktu SD adalah versi tidak lengkapnya, atau ringkasan meskipun agak maksa penempatan alurnya. Jadi mungkin "Dibawah Lindungan Ka'bah" juga sama seperti itu, versi yang asli tebal... ada yang mau menambahkan info?

Roman dan berbagai macam tulisan jaman dulu juga punya satu kesamaan, bahwa kebanyakan ditulis dengan sad ending yang kental... bikin depresi bagi pembaca seperti saya karena sepanjang perjalanan hidup tokoh banyak sekali cobaan dan penderitaan dalam hidupnya eh udah gitu sad ending pula entah gila kemudian sakit dan mati atau bunuh diri atau apalah. Mengenaskan.... kalau dipikir-pikir juga ni orang kapan senengnya ya? Sepertinya "Dibawah Lindungan Ka'bah" juga menawarkan ending yang serupa. We'll see at cinemas... Bagaimanapun ditengah krisis script yang berkualitas, pengambilan karya Hamka ini menjadi sebuah film juga merupakan langkah yang bagus.

Ngomong-ngomong soal Ka'bah akhir-akhir ini saya sering lihat status kawan-kawan di kandang socmed menyajikan status soal kerinduan mereka tentang tanah suci. Kapan ya saya menyaksikan sendiri Ka'bah, kapan saya bisa ada disana kira-kira dengan uang hasil keringat saya? Suatu hari tentu saja, yang semoga saya masih sempat berada disana sebelum nafas saya berhenti. Sekali saja dalam hidup saya sudah cukup untuk berhaji dan semoga kesepakatan hati saya ini tidak berubah dimasa-masa mendatang ketika uang saya sudah lebih dari cukup. Ngga ada yang bisa mencegah kita menggunakan uang kita sendiri. Tapi berhaji bukan satu-satunya pilihan untuk diulangi ketika kita sudah pernah menunaikannya. Sejenis wisata batin mungkin bagi sebagian orang, wisata batin yang menyenangkan diri sendiri. Sementara ada banyak alternatif memanfaatkan uang itu untuk banyak kebahagiaan orang lain selain kita.

Saya baru saja ketemu web penyedia travel untuk umroh dan haji yang menarik bagi saya dan mungkin juga bagi sebagian besar orang karena kelebihannya menyediakan fasilitas stay yang bagus, DP umroh dan haji yang relatif ringan, well-known ustadz pembimbing jamaah, testimonial yang memuat opini-opini konsumen penyedia jasa ini sebagai referensi.

Ngga cuma sampai disitu, yang paling menarik minat saya adalah paket wisata muslim yang disediakan (sepertinya) untuk orang-orang seperti saya yang kepingin traveling ke berbagai belahan dunia lain (terutama di tempat-tempat cantik yang mayoritas penduduknya bukan muslim) tapi parnoan dengan camilan, makanan (halal ngga ya, halal ngga ya?) atau berbagai prosedur dan aturan tertulis atau tidak tertulis (hukum adat) yang mesti ditaati pendatang ke negara tersebut. Sementara itu berita-berita yang beredar dan sampai ke telinga kita mengenai negara-negara tersebut juga kayaknya ngga ramah-ramah amat bagi seorang muslimah yang begitu jelas identitasnya, yaitu kerudung.

Traveling ke belahan dunia lain selalu menjadi salah satu diantara deretan impian saya, meskipun sampai sekarang belum kesampaian karena kekatroan saya sendiri dan tentu saja, biaya *nyengir*. Nabung Nin, nabung! *menyemangati diri sendiri*.

Sunday, August 14, 2011

ALUR

from elcamiinooreal's mim

Dan tentang apa yang katanya ikatan takdir dan ikatan hati itu,
dapatkah kamu paling tidak menerangkannya untukku?
Apakah sebenarnya ini tentang apakah kamu yang terlalu digdaya menjaring hati
ataukah aku....


yang memang terlalu lemah berdiri?

REFLEKSI

from elcamiinooreal's mim

Ada beberapa hal yang dengan cepat dapat pergi... tidak bisa ditahan.. tidak bisa dikendali... sampai lagi pada satu keyakinan bahwa saya adalah tipe orang yang harus menghadapi apapun sendiri.

Ada yang pernah bilang iri pada banyaknya orang yang peduli pada saya dan hidup saya. Well, itu salah.. saya keseringan merasa sepi dan sendiri ditengah keramaian, ditinggal menghadapi segala hal sendirian. Kadang, hanya kadang saja akan banyak bantuan, banyak yang peduli.. tapi itu hanya terjadi pada saat-saat yang tidak sering, tidak lama..

Seringnya semua orang menatap orang lain hanya dari satu sisi saja.

Bagaimana diri saya yang sebenarnya? Yang sebenarnya adalah bahwa semua keceriaan hanya muncul dipermukaan, bahwa banyak yang harus saya pikirkan, yang saya pedulikan meskipun orang-orang itu tidak merasa hal yang sama.

Saya ingin membuang banyak bagian dari pikiran saya, yang menyebalkan.. yang selama ini kelewat sering membuat saya bersedih.. sementara saya tidak bisa menyampaikannya pada orang lain melalui lisan dan perilaku, saya hanya punya laptop malang saya yang menemani saya bertahun lamanya, saya hanya punya huruf untuk berkeluh, hanya punya layar dan keyboard untuk dipenceti.

Terlalu banyak kekecewaan yang saya alami yang memupuk keintrovertan saya yang merupakan sifat asli saya, meskipun kelihatan ekstrovert di permukaan.

Yah, cuma sedang pengin berkeluh saja. Sekedar untuk terapi agar saya tetap waras dalam menjalani hidup.

Thursday, August 11, 2011

ALREADY RED

Masih ingat giveaway yang pernah diadakan Mbak Inge, nyonya dari Cyberdreambox ?
Saya menang giveawaynya dan kiriman dari Mbak Inge sudah sampai ke alamat kos saya sekitar beberapa bulan lalu, tapi saya belum posting soal bentuk giveaway yang sampai ke tangan saya.
Semestinya giveaway sampai dalam bentuk buku yang ditulis Mbak Inge sendiri, tapi karena saya sudah punya bukunya Mbak ini, buku hadiah sampai berupa buku yang saya pengin... salah satu seri The Glam Girls seperti dalam foto :

The Glam Girls series 4 : Outrageous.

Outrageous, sekalipun The Glam Girls isinya berkesan 'ababil' banget tapi dengan cara yang aneh (iya, aneh yang 'itu'!) sebenarnya juga lucu dan menyenangkan dibaca kok. Mbak Inge sendiri setelah kenal serial ini malah kepingin mengkoleksi semua serinya.

ouch, spicy red :))

Gelangnya itu sebenarnya bukan bagian dari giveaway, tapi dari titipan saya ke Mbak Inge gara-gara melihat gelang yang serupa dengan warna hitam yang dipakai si Mbak sewaktu kopdar di TP Surabaya beberapa bulan lalu, jadi kepingin. Yang pertama kali saya tanyakan adalah : "Ada yang merah ngga, mbak?"
Iya, saya suka warna merah yang bold dan spicy dalam satu waktu itu. Lagipula lebarnya unik, berbeda dengan lebar gelang yang banyak dijual di counter-counter aksesoris, lebar gelang yang ini dua kali lipatnya lebar gelang-gelang itu. Jarang-jarang sih saya tergoda beli aksesoris, biasanya semua dari oleh-oleh, giveaway atau bonus majalah (haha). Gelang yang sampai ditaruh di kotak karton terpisah yang warnanya lebih tua dari warna gelangnya, mempermudah penyimpanan.


Tertarik? Hubungi Mbak Inge via FBnya disini, atau lihat foto-foto aksesoris for sale lain di album Mbak Inge yang ini. Sebelum cek, pastikan login akun FBnya dulu ya..

Tuesday, August 9, 2011

LIFE'S BUBBLE

DING!
Pesan pendek itu dari adik saya, pesan pendek yang mampu membuat saya merasa sedih... dia meminta maaf atas suatu hal yang sama sekali bukan salahnya. Dia merasa membebani saya.

Duh,
ketika saya mendapatkan hasil dari kerja keras... tentu saja itu untuk orang-orang yang punya arti dalam hidup saya, ketika saya mau merubah rencana-rencana saya yang telah tersusun sejak pikiran saya mampu memadankan, menyesuaikan antara cita-cita dan takdir... saya ngga mungkin akan melakukan itu dengan alasan yang ngga penting. Paling tidak, sesuatu itu sama atau bahkan lebih penting dari rencana awal yang saya susun. Sesuatu itu bisa saja manusia.

Karena ketika kita sudah dewasa atau dituntut untuk menjadi dewasa, banyak hal yang tadinya penting bisa jadi ngga penting. Banyak hal yang sebelumnya luput dan mendadak mesti jadi prioritas. Sebaliknya, hal-hal yang sebelumnya jadi prioritas bisa jadi mendadak jadi manik-manik hiasan yang bukan merupakan fokus utama lagi. Saya selalu merasa, egois adalah sifat yang wajar sebagai manusia sekaligus sebagai senjata pembelaan diri atas arus, atas diri kita yang begitu peduli dengan dasaran dalam 'apa kata orang' dan merelakannya untuk dikelupaskan serta dinilai melalui angka tahu-sama-tahu yang telah distandarkan sebagian orang.

Namun totally self centered hanyalah sifat orang-orang yang merasa hidup sendiri atau benar-benar hidup sendiri... atau kolokan, manja berlebihan. Orang-orang yang merintih-rintih merasa menderita padahal masalahnya cuma segitu doang.... Eh rumput-rumput.... kapan kamu mampu bersyukur atas segala yang kamu punya yang ngga saya punya? Hal-hal yang kamu punya dan begitu kaya sementara ngga semua orang lain bisa punya? Kapan kamu mau berhenti complain dan berhenti merasa Tuhan pelit hanya karena Dia tidak memberikan kamu gaun sutra yang dibungkus kertas mengkilat diatas kasurmu? Kapan kamu mau sekadar melihat kekayaanmu dan berhenti berisik soal betapa kamu miskin atas sedikit hal kecil? Betapa kamu kaya emas dan terus menerus meributkan betapa kamu miskin helai bulu angsa.. (Ah how can I always gone mad when found something childish like this and that, all time it's ending up with I'm closing some window...really..).

Saya juga ngga sebegitu egoisnya untuk tetap melanjutkan mimpi seperti yang saya inginkan sementara orang lain harus menjadi korban atas keinginan-keinginan itu. Dengan cara yang tidak langsung tentunya. Tapi bagi saya, kebahagiaan karena mencapai atau memperoleh sesuatu bukanlah jadi sebuah kebahagiaan lagi jika bersama itu kebahagiaan orang yang kita kasihi terpecundangi. Banyak hal bisa berjalan secara bersamaan, tapi banyak juga hal-hal yang tidak bisa berjalan bersamaan. Satu bisa jalan duluan, lainnya merenteng kebelakang. Ngga beriringan, tapi berkesinambungan. Sama baiknya, bagi saya.

Saya jadi ingat quote dari salah satu film Indonesia yang layak tonton, 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta : "ngapain juga kita bahagia kalau orang-orang disekitar kita sedih kan...," (saya ngga ingat persis susunan katanya, kalimat ini ada di bagian ending ketika sang tokoh utama wanita 1 membuat keputusan hubungan dengan tokoh utama pria).

Saya mungkin ngga bisa jadi orang tua yang melingkupi segala hal yang dibutuhkan bagi adik saya, tapi paling tidak saya bisa berusaha menjadi kakak yang terbaik buat dia. As she wish...
Previous Page Next Page Home