Tuesday, January 26, 2010

CATATAN PATAH HATI KEPADA VENUS #2


Aku selalu skeptis selama ini mendapati kata-kata para pria kepada pasangannya : apa sih yang ngga untuk kamu? Apakah itu akan benar-benar berlaku? Apakah itu akan selalu berlaku? Aku tahu aku bahkan tidak pernah berkata semacam itu pada venusku, dan dialog yang pernah terjalin antara aku dan dia hanyalah dialog tidak penting dalam dunianya tapi begitu berseri di duniaku. Ya, dialog semacam : dosennya datang ngga ya? Atau eh sekarang jam berapa ya?
Bella, aku tidak tahu ternyata begini nyeri rasanya.. satu hal yang kutahu dari putus cinta adalah kenangan, kenangan dan kenangan yang menusuk-nusuk perih bukan atas patah hatinya. Karena jika dirunut, patah hatipun aku sudah terlalu sering.. hanya tak pernah sesakit ini. Mungkin karena aku pernah memilikinya maka semuanya jadi lebih tak tertahankan.
Kamu pasti ingin tahu bagaimana bisa aku sempat memiliki waktu sebulan bersama venusku? Baik, akan ku urut :

Layaknya hari biasa aku membeku di gazebo dengan buku dan tugas, bertanya-tanya kemana dia hari ini, tak kulihat dimanapun. Di kelas, di pelataran parkir, di kantin, tak ada dia dimana-mana. Baru saja aku sejenak berpikir tentang dia, suara isak membuatku terpaksa melepas tanya.
Aku tidak pernah, seumur hidup melihat bagaimana bisa seorang wanita menangis dengan cara yang begitu indah. Aku tidak pernah tahu bagaimana tangis dan kesedihan membuatnya berkali lipat lebih indah dari yang selama ini kulihat, dan aku bertanya.
Kemudian.. ya kemudian tidak begitu menarik untuk kututurkan. Posisiku sebagai tempat sampahnya ketika dia hendak membuang duka, dan aku membuatnya kembali bahagia kemudian dengan berbagai cara. Jadi begitulah, kemudian akhirnya aku bisa bersamanya.. akhirnya setelah tiga tahun. Sebulan, seperti yang tadi aku sebut. Sebulan, dan aku berakhir dalam kenangan yang sakit.
Ya Tuhan… sekarang apa? Aku menengok ke jam dinding, sudah terlambat.. terlalu terlambat untuk berangkat kuliah sekarang. Dan tubuh ini juga malas bangkit berdiri dari rebah yang tidak produktif. Sepi, kosan sedang sepi. Padahal aku sedang membenci sepi, karena dalam sepi ini kepalaku berisik mempertanyakan kenapa. Dan aku bosan menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan baru : kenapa? Iya ya, kenapa? Kenapa?
"MATI AJA LO!!" sebuah teriakan dan sepi itu terkuak, mendadak aku gelisah. Itu suara kaki dan teman kosku, entah teman kos atau adik kos tidak begitu jelas, aku tidak dekat dengan mereka semua. Kamar dinginku terlalu nyaman meski untuk sekedar ditinggalkan sebentar. Buat apa sih.. toh mereka juga sepertinya tak dilanda keinginan sama sekali untuk masuk dalam kamarku ataupun masuk dalam kehidupanku.
Mati, kata itu berputar seperti baling-baling di pikiranku. Hah, apaan sih itu! Rutukku dalam hati ketika otakku telah berhasil menelaah satu kata yang berhasil mendesing di isi kepalaku selama beberapa menit tadi. Aku mengabaikkan kata itu, dan memutuskan untuk membolos hari ini.
“Haaahh!” keluhku, membenamkan wajah ke bantal. Bantalku tidak basah, tentu saja. Aku memang begitu memujanya, tapi aku masih lelaki yang sesakit apapun tidak boleh menangis.
Wajahku terasa kaku, lengket bercampur dengan pengapnya udara. Aku bangkit, melangkah seadanya ke kamar mandi. Aku menemukan sosok dikaca membalas pandangku, lurus, datar. Aku bertumpu pada kuning gading wastafel.
SREK! Tanpa sengaja tanganku menyenggol sesuatu. Dan arah pandangku jatuh pada cutter, sewarna dengan wastafel. Kuning gading juga. Aku meraihnya dengan pandang nanar. Sungguh aku bisa merasai ketika mengeluarkan benda tajam dari kungkungannya. Aku bisa merasai dingin yang dihaturkan benda itu dari lelapnya bersenyawa dengan dingin keramik dan hawa kamar mandi. Sungguh, tak terkecuali apapun, aku bisa merasakannya. Sampai ke serabut ruas tubuhku yang paling kecil, yang paling peka. Dan di detik seperti inipun.. aku masih mengingatmu… Venusku.


- oOo-



 Kata Saya :
Cerpen ini dimuat di Majalah Prestasi, pembacanya pelajar SMP dan SMA pertengahan bulan Januari kemarin, saya edit sedikit diposting ini. Semoga bisa diserap hikmah sesungguhnya dari cerita ini oleh adik/teman kita yang membaca majalahnya. 
Sisi cowok sensitif dengan masalah kuat-lemah perasaan dan identik logika? maksudnya, mengantisipasi complainnya sebagian kaum cowok yang menolak merasakan perasaan mellow, sedih dan cenderung bodoh. Mungkin pendapat umum demikian, tapi toh sebagian tetap ada pengecualian. Seperti cerita ini, saya menulisnya karena mendengar cerita adik sepupu saya, tentang salah satu penghuni kosnya yang bunuh diri dan terlambat ditemukan berada di dalam kamarnya dan dia seorang cowok.
See?
kepada siapapun yang tengah patah hati : Jangan bunuh diri! POKOKNYA JANGAN! Nasi anget masih enak, kawan :D



50 comments:

genial said...

wow wow wowww... teriakannya serem... mati aja lo... ck ck ck...

Clara Canceriana said...

ampla goreng juga masih enak Nyin
hehehehe...aku belom kepikiran sih untuk mati, tapi membuat karakter yg kepikiran untuk mati itu enak, mungkin karena itu aku jadi emoh bunuh diri...hiahahahaha~

Elsa said...

yup, setuju Nyin... nasi anget masih enak.

seburuk apapun kejadian yang menimpa kita, pasti ada orang lain yang keadaannya lebih buruk

Aulawi Ahmad said...

ternyata tidak happy ending....btw bicara soal efek cinta memang co ma ce sebenernya gak jauh beda, dan intinya bunuh diri bisa terjadi pada siapapun :)

secangkir teh dan sekerat roti said...

ini yang bikin kamu sendiri ya...? uhm!

abeng beng /arjopedal said...

hanya orang orang bodoh yang maubunuh diri bila putus cinta dan mabuk cinta memang bikin orang tak lagi dapat berfikir he he...

Aulia said...

semoga tidak ada kata bunuh diri...
dosa berat

edi said...

wao...tragis..lemah iman!

* Masih adakah nasi anget itu untukku?

Etha said...

wiiiiiiiiiiiiii....kok bunuh diri

mending juga makan aj yg banyak biar ga sedih :p
hehehehehe

buwel said...

Masya Alloh...

a-chen said...

Duh, kenapa begini jadinya...hiks..

Baem said...

hihihi....
kirain pengalaman pribadi..
ternyata cerpen ya...
hahahha, soalnya g ngikutin cerita yg sebelumnya #-o
oiya, minta diajarin apa nyin??
gmn cara ngajarinnya nih??? :#

sibaho way said...

hidup ini terlalu indah untuk kita hentikan sendiri, cuma karena satu, dua atau tiga alasan...

ice blended vanilla said...

waw.. bagus nyin cerpennya...
iya bener bgt jangan ampe bunuh diri... setuju dah!!

SeNjA said...

waw,....
teryata anyin jago banget buat cerpen ^^
ajarin dongggg nyinnn *_*

keren,bgt pemilihan kata-katanya nyin.

maaf baru mampir nyin,...kemarin fisik tdiak memungkinkan untuk begadang sedangkan kalo siang inet lemot mot bgt ^^

Arum Suryaningtyas said...

Setujuuuuuuuuuuu...punya nyawa cuma satu kok mau disia-siain cuma gara-gara patah hati... No way..
heheheh...
cerpen yang bagusss...!! :D

Annur Shah said...

Yupz... Benr Bgtd,,, YG pasti sering kt lihat dalam kehidupan sehari-hari pemuda - pemudi skrang gampang patah hati karena seswtu yg tak mestinya jadi ukuran duniawi.....
padahal Surga dan Neraka jelas ada bagaimna Klw tidak ada sama sekali sprti laguna Crisye Jika Surga dan Neraka tak pernah ada........ emmm byak xyg melakukan itu.. . Naudzubillah....
Majalahnya bisa di beli dimna nih?? ada web nya gak??

NaiCaNa said...

Terjawab sudah ternyata bukan secret admirer ya. hehehe...
Ternyata cwo bisa lebih lemah dari cwe :D

mocca_chi said...

nasi anget campur kuah kari ayam, sedapnyaaaa


hahaha... menurutku agak berat ut anak SMP nyin, karena aku snediir juga ga gitu nangkep.

btw, email ga sampe buuuu. ke gmail aja

Sari said...

Hari gini kok yaa masih mau bunuh diri, mbok cari cewek yang lain aja :P

liudin said...

:*) saya kira itu beneran mbak....
soalnya klo dilihat-liat dari hampir seluruh positngan mbaknya bukan tipe cewek yang kayak gitu dech...he...he... buruk sangka tadi.
soalnya belum membaca yang part 1. go to doloe dech di part 1

Pohonku Sepi Sendiri said...

nasi anget plus jambal teri dan sambal terasi mentah, mantabh tuh nyin.. hihihi..

oh iya, di tempatku ada award buat anyin.. mohon sekiranya bersedia 'tuk menerima..

Kang Sugeng said...

cerpennya memang sarat dengan pesan2 yg mantab, sangat cocok untuk kalangan abg memang

Unknown said...

penuh makna dan inspirasi....

Hendriawanz said...

di venus1 aku comment untuk lelaki yang punya banyak Bella. sekarang untk yang ditinggalkan Bella: memang itu berat. dan bisa sangat berat sekali (sudah sangat, pakai sekali pula). dan berakhir seperti itu. tapi ditutup dengan besar2 warna merah: trims atas pesan itu.sangat jadi dan tidak hiperbola, ini akan menyelamatkan nyawa banyak orang.

attayaya said...

gw pesen nasi angetnya siji ae mba

:))

Yolizz said...

betuull!! setujuu!! aduuh pikirannya pendek banget yaahh,, padahal mungkin aja ntar dia bis aketemu cewe yang lebih cantik dan lebih baik lagi,, segala sesuatu kan butuh waktu...

ocheholic said...

cowok emang cenderung koleris,,tapi bnyak diantara mereka yg sebenernya menggunakan perasaan dalam menentukan keputusan,,

human being,,pada dasarnya cewek cowok sama aja,,
:)

agungaritanto said...

cerpennya mantep

Tiananda said...

suka banget ma quote-mu :D
nasi anget masih enak, hehehe

keep on writing, Nyin! :ok

@minumino said...

nice nyin...
i love ur job! waw...asiknya...

keep writing till end, darl :)

Desi Eria R. said...

Huaaa, quote-nya bodor nyin hehe.
Betuul, masih banyak yg bisa dilakuin di dunia ini daripada sekedar mikirin patah hati.

Rizkyzone said...

wah part 2 nih..... baca2 dulu ah

a-chen said...

Malam Nyin... :-)

Unknown said...

pa kabar nyin..

dinoe said...

keren cerpennya mbak...alur ceritanya pun mantap...salut

sauskecap said...

mungkin sekarang memang belum waktunya, tapi nanti pasti akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya... :B)

NURA said...

salam sobat
kasihan deh,,jadi tempat sampah ketika dia membuang dukanya.
setuju mba,,jangan bunuh diri,karena hanya patah hati saja.

PRof said...

Patah Hat adalah alat pengukur seberapa luas hati...

FaiS said...

tempLate'y km lebih besar dari aku ya...
iya ni aku kLo patah hati pikiran'y sLaLu ke yg biSa bwat sy happy2...
trmsuk *******

richo said...

mbok ya jangan mati, hidup lo gt wae ehheh :ok

dela said...

keren!
jangan post yang mati2 ya.. :p
yang idup2 aja.. haha..

Lina said...

Nyin, tapi emang cowok punya sisi sensi loh. hehe, temen deketku sendiri bukti hidupnya.
aku dah bilang ke mbak ninneta tentang komen itu Nyin...

munir ardi said...

sebegitu sedihnya ya sahabat sabarlah akan ada pengganti yang lebih yakinlah wanita yang baik akan mendapat wanita yang baik itu hadist nabi loh

Blogger Bumi Lasinrang said...

datang berkunjung kepada sahabat yang akan kembali ke malang sekaligus follow

Anonymous said...

kok matiii..

Pelakon Takdir said...

salam sejahtera
selamat ya
sudah buat cerpen yang bagus untuk dibaca

vany said...

akhir cerita yg tragis ya, nyin....
kalo saia siyh mending cari pacar baru drpd mati bunuh diri...hehehe

nAndaLiciOuz said...

hai adek anyiiin.. aku datang lagi hehehe * norak yo?*
wew... itu sepenggal cerpen ya dek, kirain kisah nyata. tapi bagus lho... eniwe.. bener loh Nasi anget masih enak dari pada bunuh diri!!!! tapi emang bener, patah hati itu menyakitkan dan butuh berbulan bulan untuk melupakan. aku aja pernah ngerasain sakitnya patah hati waktu masih kuliah.. dan membuat berat badanku turun lebih dr 5 kg dlm waktu 1 bulan hehehe... ( lumayan diet gratis ) walah ko malah cucol yak.. huhu maaf deh.. kebawaan perasaan

Meriskapw said...

just like my story mbk.. wew,,

bkin keinget lg, bkin merasa brslah lg.. :(

Previous Page Next Page Home