Wednesday, January 14, 2015

Cerita Hijrah - Rosa Al-Rosyid

Ngomong-ngomong soal hijrah, baruu aja saya mengalaminya. Hijrah dalam makna lugas: pindah tempat. Yup, per 1 November 2014 kemarin saya hijrah dari Jepara ke Semarang. Dari anak rumahan jadi anak kost-an. Kenapa? Bukannya udah enak kerja di Jepara, deket sama rumah, sama keluarga, bisa pulang tiap hari, gaji nggak kepotong biaya hidup?! Hampir semua orang komentar gitu.

Sebagian kaget, bahkan menyayangkan keputusan saya tersebut. Tapi saya telah memilih, Bismillah, saya yakin ini jalan dari Allah.
Lingkungan kerja saya di Jepara masih sangat asing dengan hijab syar'i. Terlalu aneh di mata mereka ketika ada anak muda seumuran saya, kerja di pabrik, pakainya rok dengan atasan longgar dan jilbab lebar. Mirip emak2 dan guru TPQ kata mereka. Teman2 saya sebagian juga pakai jilbab, tapi ya jilbab yang masih sangat sering kita jumpai di masyarakat kita. Hanya menutupi kepala, tapi nggak benar-benar menutupi aurat. Apa saya jadi goyah? Ya, saya goyah. Tidak hanya goyah, saya sudah sempat benar-benar 'pindah' jalur. Saya sempet pakai celana saat pergi kerja, meskipun bukan celana jeans. Jilbab saya mengecil, dan mengikuti model2 jilbab modis.

Tapi Alhamdulillah, hidayah Allah kembali menyentuh hati saya. Semakin hari saya merasa semakin sadar bahwa saya nggak nyaman dengan itu. Lalu perlahan, dengan menebalkan telinga atas macam-macam komentar teman2, saya kembali memakai rok dan mengulurkan jilbab saya. Soal sholat? Jam kerja membuat kami hampir nggak memungkinkan untuk sholat tepat waktu.

 Iman saya yang belum mapan merasa berat sekali menempuh jalan ini sendirian. Lalu saya berdoa pada Allah untuk ditempatkan di lingkungan yang jauh lebih baik. Lalu kesempatan itu datang. Saat pada suatu hari seorang teman mengirim link lowongan di sebuah Yayasan Badan Wakaf yang juga membawahi Universitas tempat saya kuliah dulu. Ketika membaca link tersebut, saya berdoa, "Ya Allah, jika bekerja di situ bisa menjadikan saya hamba yang lebih baik di mata-Mu, mudahkanlah...", lalu malamnya saya sholat hajat dan sholat istikharoh. Saat mulai menjalani proses seleksi, saya pesimis. Jumlah pendaftar 150 orang lebih, sedangkan yang dibutuhkan hanya 4 orang.

Belum lagi panjangnya proses seleksi membuat saya harus sering ijin nggak masuk kerja. Dan, Subhanallah walhamdulillah, Allah seperti memudahkan segala sesuatunya. Dari ijin Ibu yang kali ini cukup mudah saya dapat, padahal sebelumnya beliau nggak pengen saya kerja jauh dari rumah. Lalu atasan di tempat kerja lama yang seperti lapang dada sekali membiarkan saya berkali-kali nggak masuk kerja -- padahal kasus-kasus sebelumnya nggak kayak gitu. Berbagai kemudahan tsb saya artikan sebagai salah satu tanda bahwa Allah ridho dengan usaha saya ini. Saat interview terakhir saya ditanya alasan saya mau kerja di yayasan ini. Padahal bisa dibilang gajinya lebih kecil. Padahal lagi, kalo di sini masih harus kepotong biaya hidup juga, kan. Saya menjawab, 'Karna saya ingin bekerja di tempat di mana dunia dan akhirat saya bisa bersinergi dengan baik'. Ah, semoga jawaban tersebut bukan jawaban naif saya semata :')

Di sini tiap adzan dhuhur dan ashar berkumandang kami dipersilakan untuk segera menuju masjid. Bahkan jika ada yang tak kunjung berdiri, atasan akan segera mengingatkan, 'Ayo, sudah waktunya sholat, tinggalkan dunia...'. Lalu setiap pagi sebelum bekerja - selama satu jam-- kami difasilitasi untuk menambah ilmu agama. Senin kami mengkaji hadist, selasa kajian dengan tema bervariasi, Rabu kami belajar menerjemahkan Al-Qur'an dan kitab kuning dengan metode tamyiz, kamis tahsin sholat, dan Jum'at tahsin Qur'an. Soal pakaian? Jilbab syar'i sangat digalakkan di sini. Lalu, adakah alasan untuk saya nggak bersyukur sedangkan di luar sana banyak sekali saudara yang tertatih menjaga dirinya di jalan kebaikan di tengah ganasnya dunia kerja?!

Saya tau hijrah saya belum boleh berhenti sampai di sini. Tapi hijrah yang telah saya jalani satu bulan lebih satu minggu ini, semoga menjadi awal bagi hijrah-hijrah saya selanjutnya. Aamiin.

visit  http://rosa-alrosyid.blogspot.com/
~

1 comment:

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home