Thursday, March 1, 2018

MARCH 2018 PLAN: PINDAHAN TANPA MAKSA PUNYA KITCHEN SET BAGUS

Memang ya pada akhirnya pola pikir dan keinginan akan menyesuaikan dengan sendirinya dengan keadaan. Setidaknya menurut saya.

Contohnya macam-macam sih dan biasanya dilatar belakangi karena kita sudah keseringan disuguhi fiksi berupa sinetron sejak masih kecil terutama yang udah familiar dengan tv dan tontonan lain yang nggak beda jauh visualisasinya.

Kebanyakan seputar cerita orang yang hidup di rumah yang gede banget tapi kayaknya pembantunya cuma 1-2 aja dan bikin kita mikir, itu ngepelnya apa nggak pada encok ya? :p Baru juga ngepelnya lah gimana nyapu halaman segede apaan tau itu?

Saya juga inget salah satu tayangan yang sering saya tonton sepulang sekolah di salah satu televisi swasta, namanya rumah idaman. Dan rumahnya bagus-bagus banget nggak ada yang jelek, dari mulai ruang tamu, kamar tidur, even desain unik kitchen set bisa segitunya manjain mata sampai ikutan pengen punya juga. Rumah-rumah yang kalau sekarang ya instagramable dan yang punya bisa jadi bakalan punya followers ratusan ribu karena dianggap inspiratif dengan penataan interiornya.

Zaman saya masih kecil ternyata orang udah segitu niatnya menata dan mendesign bagian dalam dan luar rumahnya. Ada ruang-ruang yang beda tema, ruang-ruang yang dikerjakan oleh arsitek dan designer interior. Tapi karena saking seringnya ngelihat jadi saya menerima itu di benak saya sebagai suatu bagian dari kewajaran dan itu juga bakalan terjadi ke saya kalau saya dewasa dan punya rumah sendiri.

Eh begitu sayanya sudah bener-bener dewasa dan sudah mandiri secara ekonomi kok ya malah bertanya-tanya berapa ya pendapatan orang-orang yang rumahnya ideal banget kalau dimasukin ke majalah dengan tema home decor ideas itu? Habisan gimana ya, penghasilan saya kayaknya cukup lumayan kok tapi kalau bebelian rumah kayak gitu rasanya masih luar biasa jauh dari jangkauan hahaha...

Teman-teman juga barangkali udah ngebayangin bakalan punya rumah yang luasnya bikin encok kalau waktunya beberes kayak rumah-rumah gede di sinetron itu. Padahal penghuninya nggak jelas kerjaannya apa, pokoknya kaya dan pimpinan perusahaan gitu. Ini juga belum ditambah dengan asumsi bocah bahwa nanti setelah kelar sekolah tinggi di masa depan kita juga bakalan begitu. Duduk di kursi dengan sandaran tinggi, kelihatan sibuk dan kerjaannya meeting mulu sama bikin janji. Padahal nggak jelas apa yang dikerjain, nggak jelas juga perusahaannya bergerak di bidang apa.

Hmm... ya memang susah kalau menghubungan dunia opera sabun lokal kita dengan logika sih, kudunya saya nggak usah bingung :D

Gitu juga saya selama proses pindahan ke rumah baru bareng suami. Karena selama melengkapi isi perabotan di dalamnya kami jadi sering berkunjung ke department store yang khusus menjual perabotan rumah terus dari yang udah tahu banget butuh nyari apa aja buat dilihat-lihat sebelum fix beli tapi ended up dengan masuknya segambreng wishlist. Entah karena baru sadar kalau ternyata kami juga butuh barang-barang itu atau karena penampakannya yang keren sampek bikin mata nggak rela ngedip. Kudu sering-sering ngingetin diri kalau budget terbatas deh.

Apalagi suami begitu inget belum beli dan butuh satu barang langsung masuk list dia, padahal saya sih nggak apa-apa kalau barangnya nggak ada dan belum dibeli dulu di rumah, toh nanti juga bisa nyusul kan. Yang penting pokoknya barang-barang kebutuhan primer kayak kasur, kulkas dan kompor udah ada dan siap dipakai. Ya masa mau hidup di dalem rumah tapi ala-ala kemping, gegoleran di tiker terus masak mie instan pake heather *LOL.

Kalau mampunya sementara segini ya gapapa sih, segini aja dulu, nggak usah maksa punya perabotan yang kece-kece kekinian tapi harganya bikin nangis kalau sekadar pengen biar betah di rumah. Kalau pengin lebih rajin masak ya cukup deh perlengkapan masak yang belum lengkap dilengkapin atau upgrade dikit-dikit gitulah, nggak usah maksa punya kithen set kece dulu. Lagian kalau kitchen setnya kece banget gitu apa tega ngotorin dengan dipake rajin masak? :D

Cita-cita saya sebelum rumah kelar dan siap ditinggali sebenarnya nggak muluk kok, punya oven listrik dan punya setrika uap sendiri. Biar bikin kuenya nggak bingung nengokin oven mulu dan biar setrikanya bisa santai dan nggak capek ngegosok. Sayangnya listrik terbatas hehe. Jadi belum bisa tercapai deh.

Nggak papa-lah, pada akhirnya saya turunkan level cita-cita luhur itu di tingkatan yang lebih nggak muluk lagi, pokoknya cepat kelar pindahan aja dan bisa kerasan tinggal di tempat baru :)

4 comments:

  1. Kalau kata orangmah "sedikit - dikit lama - lama jadi bukit" hahah, yang penting ada dulu lah, dan bisa digunakan....

    ReplyDelete
  2. Hahahahaha betulll. Btw, hr mgg ini aku pindahan

    ReplyDelete
  3. Ya begitulah sih sinetron di Indonesia rata2 keluarga tokoh utama rumahnya gede, perabotannya luar biasa mewah, pembantu ada satu atau dua dan tiap episode pasti gak akan kelewat dialog seperti "bi buatin ini" "bi tolong bersihin itu" dll. Jadinya semenjak kecil tiap individu udah ditanamin gambaran hal-hal yang berbau mewah dll, ujung2nya ya gak memungkiri pasti ada sekelumit di benak tiap insan berharap ke depannya juga ingin seperti kehidupan di sinetron hehe. Beda kalau lihat drama semisal jepang, anak sekolah berangkat jalan kaki semua, atau film amerika remaja, kalau belum 18th dan punya sim, tetep naik bus jemputan antar sekolah. Bukannya mereka kere sekolah jalan kaki dan naik bus, tapi emang peraturan disana begitu. Mapan dan kaya sih iya, tapi konsep mereka lebih realistis menerapkannya baik di film atau sinetron :D Kalau sinetron indonesia, SMA kelas 1 naiknya mobil jaguar, yaelah ingat negara utang mau nyentuh 4000 trilyun sinetronnya kuk macam negara adidaya aja anak sekolah udah kaya direktur, apalagi lum punya sim kelas satu, ngajarin apa coba kalau gini bagi pemirsa :P

    Selamat ya atas hunian barunya :) Senoga di lancarkan segalanya dalam proses pindahannya :) Untuk perabotannya, gue doakan seiring waktu bisa terpenuhi sesuai kebutuhan dan bermanfaat bagi keberlangsungan rumah tangga. Amin.

    ReplyDelete
  4. Kalau mau punya rumah, kayanya yg minimalis. Rumah besar mikir beresinnya kaya apa. Saya msh orang yg agak pemalas

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home