Tuesday, April 30, 2019

BIKIN MERCHANDISE KEKINIAN DENGAN GAMBAR BER-COPYRIGHT, GIMANA CARANYA?

Beberapa waktu lalu saya sempat sharing bahasan seorang illustrator yang saya ikuti di media sosial mengenai sebuah sosial media yang berisi banyak foto-foto serta ilustrasi cantik dan menginspirasi.
Pernah nggak sih seumur-umur menjadi penggiat media sosial kita temui banyak banget ilustrasi dan gambar-gambar yang bertebaran di media sosial begitu saja di copy paste dan diperjualbelikan?
Kebanyakan pembeli bahkan tidak menyadari siapa sebenarnya pemilik asli atau creator dari ilustrasi dan foto-foto tersebut?

Bahwa media sosial tersebut adalah alat sharing pengguna internet dari berbagai belahan dunia untuk saling menginspirasi bukan saling copy-paste sebuah karya untuk digunakan tanpa ijin untuk keperluan komersial. Ini nggak baik dan tentu saja melanggar hak cipta. Kreator bisa menegur bahkan membawa ke jalur hukum jika hasil karyanya dipergunakan tanpa izin. Nggak lucu kan kalau kita kesandung masalah seperti itu?

Jadi bagaimana ijin menggunakan gambar dari situs stock foto untuk merchandise? Terlepas dari apakah merchandise itu digunakan untuk kepentingan komersial atau bukan?

Sementara saat ini kita tahu bahwa kebanyakan foto yang dinilai memiliki estetika yang kekinian akan berakhir dengan dikolase dan dilayout atau langsung dicetak di kertas maupun produk-produk yang digunakan sehari-hari, contohnya t-shirt, totebag atau bahkan sticker dan semacam mood board yang sudah di print. Dan semuanya dilakukan tanpa izin dari creatornya sendiri.

Padahal media sosial bukan website stock foto yang bisa kita gunakan sembarangan, paling tidak kita harus bertanya dulu ke kreatornya dan minta izin terkait menggunakan hasil karyanya untuk keperluan kita. Kalau diizinkan ya lanjut, kalau tidak ya apa boleh buat.

Website stock foto ini apa sih?

Website stock foto berisi banyak foto-foto dari berbagai belahan dunia. Foto-foto tersebut diunggah oleh kontributor dari fotografer professional maupun amatir dengan berbagai style foto yang berbeda. Tidak heran, banyak sekali pilihan karya dari para creator yang bisa kita akses hanya dengan mengetikkan keyword sesuai dengan gambar apa yang kita butuhkan.

Memang ada beberapa website stock foto yang free licence, kita dapat menggunakan foto-fotonya untuk keperluan pribadi dan komersial tanpa harus izin terlebih dahulu maupun mencantumkan credit foto. Namun website seperti ini pilihan fotonya terbatas, kontributornya biasanya hanya ingin membagikan portofolio hasil karya mereka yang gratis untuk mendapatkan atensi yang sesuai dengan gaya fotografi mereka. Sehingga tentu saja, jumlah foto yang diunggah tidak banyak dan terkesan terbatas. Tidak heran kalau ketika sedang browsing ke salah satu website tersebut kita tidak menemukan foto-foto yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Sebaliknya di website stock foto yang besar dan berbayar seperti Shutterstock, pilihan foto, vector dan ilustrasi dalam bentuk gambar sangat banyak dan hampir semuanya sangat aesthetic. Ngiler lah kalau masuk Shutterstock ya... saking kece-kece semua foto-foto dan ilustrasinya. Pas banget buat yang pengin cari foto atau keperluan gambar dan ilustrasi untuk desain web dan blog. Dulu waktu masih senang banget rombak desain blog bolak-balik, saya pakai desain-desain dan gambar dari Shutterstock yang saya gunakan utuh atau potong-potong.

Masalahnya meskipun stock foto dan gambar di dalamnya sangat banyak dan cakep-cakep, mendapatkan full size file-nya memang tidak bisa asal download Shutterstock image. Kita harus membelinya per gambar dengan harga yang lumayan. Saat ini, banyak orang yang rela membayar untuk copyright creator kok. Tapi ini dia yang membuat kebanyakan orang mundur dari beli Shutterstock. Karena harganya tidak murah dan harus dibayar menggunakan USD. Padahal hanya satu gambar saja yang dibutuhkan.

Harga akses berlanganannya selama satu bulan juga tidak murah, untuk personal saja mulai 29 USD per bulan  dengan limit 10 gambar (per gambar sekitar 40,000 IDR kira-kira). Masalahnya bagaimana kalau kita tidak memiliki mata uang USD dan hanya ingin membeli 1-2 gambar saja untuk desain web atau blog pribadi?

Dulu waktu saya membutuhkan gambar yang original dan legal untuk digunakan dan memilih untuk membelinya dari Shutterstock, saya menggunakan jasa jual Shutterstock dari AnekaPics.com.

AnekaPics.com adalah website lokal yang melayani jasa pembelian Shutterstock murah dan terpercaya..

Apa bedanya beli langsung dari Shutterstock atau melalui jasa jual Shutterstock dari AnekaPics.com? Kalau kita beli langsung dari websitenya, kita harus bayar 40,000 untuk satu foto saja, tapi kalau melalui AnekaPics.com, per satu gambar yang kita mau harganya hanya 5,000 IDR saja. Murah banget kan? Kita juga bisa hanya beli 1 gambar sesuai kebutuhan kita, nggak perlu langsung 10 sekaligus kalau butuhnya hanya satu, kan? Hemat is essentials ;)

Harga tersebut hanya berlaku untuk penggunaan personal non merchandise ya. Contohnya seperti yang saya sebutkan, desain website dan blog, dicetak untuk cover buku atau printing menjadi hiasan dinding.
Loh lantas nggak bisa dipakai untuk merchandise dong? Padahal pengin banget lho beli gambar dari jasa jual Shutterstock untuk bikin t-shirt dan totebag komunitas....
selai kacang dengan kemasan yang sustainable dan bisa di re-use dalam jangka panjang
cocok untuk desain merchandise komunitas zero waste
Tidak bisa karena harga yang berlaku untuk layanan diatas adalah legal dari Shutterstock dalam bentuk Standard License kepada AnekaPics.com. Standard License murni dimiliki AnekaPics.com untuk mengakses semua gambar dan mendownloadnya selama digunakan untuk keperluan non-merchandise sesuai kebijakan internal Shutterstock. Jadi jelas ya, gambar yang kita beli dari AnekaPics.com semuanya legal dan berizin, bukan diperoleh dari hack atau cara download tidak legal yang lain.

Gambar dan desain untuk merchandise bisa kita akses dengan menggunakan keanggotaan Shutterstock’s Enhanced License. Lisensi ini membebaskan akses penggunaan unlimited baik penggunaan digital maupun printing, untuk produk promosi yang diberikan secara gratis maupun dijual untuk keperluan komersial dalam bentuk produk jadi. Contohnya seperti: gelas kopi, kalender, kaos, tas dan seterusnya.

Tapi jangan khawatir jika ingin membeli gambar-gambar dari Shutterstock untuk keperluan pembuatan merchandise, AnekaPics.com siap membantu kamu untuk melakukan pembelian lisensinya kok. Cukup hubungi langsung kontak yang terdapat di situsnya untuk tanya-tanya ya :D

Nah kan... nggak perlu bingung-bingung lagi ketika kita harus menghandle pembuatan merchandise kantor maupun komunitas. Misalnya komunitas zero waste yang saat ini sedang pesat berkembang di Indonesia. Komunitas ini sering mengadakan acara untuk sharing terkait bagaimana mengurangi bahkan meninggalkan penggunaan plastik sekali pakai dan mengelola sampah yang dihasilkan rumah kita secara lebih bijak. Say no to single use plastic, berpindah ke produk yang terbuat dari bahan non plastic, mudah direcycle dan dapat digunakan dalam waktu lama.

Karena membuang sampah pada tempatnya saja tidak cukup untuk memperbaiki kondisi lingkungan kita. Saya merasakan banget lho manfaat dari komunitas sejenis. Dengan komunitas kita jadi punya teman sharing dan tidak sendiri dalam upaya meminimalkan penggunaan sampah. Meskipun jumlah individunya tidak banyak, tapi kita jadi berasa ada suntikan semangat karena nggak merasa sendiri.

Bersama dengan hari bumi kemarin, gambar-gambar tentang zero waste action dan bertema gerakan penyelamatan lingkungan menjadi pencarian terbanyak di Shutterstock. Nggak heran sih, pasti kece banget untuk mencetak gambar-gambar itu di merchandise dan memakainya saat gathering komunitas. Demikian juga untuk korporasi, gambar-gambar terkait peduli lingkungan akan cocok dengan kegiatan CSR mereka terkait lingkungan.

Bagaimana dengan komunitas penggemar kopi, hujan dan senja?
Komunitas ini juga lagi in lho di kalangan anak muda, kebanyakan menyukai kata-kata indah dan suasana bernuansa melankolis.
Mungkin gambar ini bisa menjadi inspirasi desain merchandise yang cocok untuk mereka.
Ngomong-ngomong, saya juga salah satu kontributor Shutterstock lho... meskipun belum banyak yang diupload dan masih dalam tahap belajar bagaimana menghasilkan foto-foto yang eye-pleasing. Hehe. Contoh hasil foto saya bisa dilihat di postingan ini. Favorit anak kekinian sih bikin foto objek dengan quote pendek sejenis untuk di-printing ke totebag atau kaos. Yang jelas kalau kamu suka dengan style foto saya, bisa banget ya didownload dari Shutterstock untuk berbagai keperluan baik personal maupun pembuatan merchandise melalui AnekaPics.com

Kalau nggak gitu suka sama style foto saya, nggak masalah juga hehe. Orangnya cukup sadar diri kalau banyak yang lebih kece hasil fotonya dari foto-foto saya kok. Yah yang penting tahu kan harus kontak kemana kalau mau download foto dengan copyright legal untuk berbagai keperluan, tapi tetap terjangkau? ;)

7 comments:

  1. udah lama sih mengenal shutterstock dan sempet beberapa kali dapat job dengan bayaran foto,
    cuman masalahnya saya kok g ngerti masalah foto jadinya hadiahnya gak keambil
    hehe
    pertama kali salah baca jadi shuttlekok hehe

    ReplyDelete
  2. Jangan merendaah

    Hasil karya kakak bagus BANGET
    Aku aja mupeng ini liat gambar header baru dan widget-widget barunyaaaaa

    Ini tone dan presetnya pake photoshop atau afterligh, Kak nin?

    Btw aku punya pengalaman jelek deh soal shutterstock
    Jadi dulu aku masih panitia acara
    Nemu gambar vekor bagus banget di situ tapi kan penuh dengan watermark.

    Lalu aku......


    NGEDIT BIAR WATERMARK NYA HILANG!!!!

    :'(

    Jahat ya, hahaha
    Tapi buat keperluan publikasi mading mingguan sih, kalo gak salah waktu itu aku bikin poster ucapan selamat. Kalo buat komersil mah aku nggak berani ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan keduanya, kapankapan aku bahas soal applikasi editing yang aku pakai ya ;)
      ah ngga merendah, hanya sadar diri banyak yang bagus dan keren. Aku pun butuh inspirasi dari mereka untuk ide foto :D

      Delete
  3. Menarik nih dan ulasannya,juga melahirkan ide untuk kembali memoto setelah sekian lama absen :)

    ReplyDelete
  4. Saya malahan nggak berani buka-buka shutterstock karena takut ngiler. Foto-foto di blog saya, sejelek apapun, pasti hasil foto sendiri atau minta dari teman/saudara yang jalan bareng saya. Ternyata bisa jadi kontributor untuk Shutterstock ya. Baru tahu.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home