REVIEW EMPTIES 3 SERUM COPPER PEPTIDE LOKAL, SEBERAPA OKE HASILNYA UNTUK SLOW AGING?

Mau cerita hasil eksplore skincare lagi nih. Tertarik cobain copper peptide karena nonton QnA dan video dermatologist luar negeri kalau copper peptide adalah salah satu alternatif retinol untuk orang-orang yang kulitnya sensitif dan nggak bisa pakai retinol. Dilihat dari penelitian yang sudah ada, bukti manfaat copper peptide memang masih sangat sedikit dibandingkan retinol. Namun berdasarkan pengalaman klinis sebagai dermatologist, copper peptide adalah salah satu ingredients yang direkomendasikan untuk anti aging. Menarik nih, sayangnya harga produk copper peptide pada mahal-mahal banget, beda dengan retinol yang di pasaran punya beragam range harga dari versi ekonomis sampai yang mahal juga ada.

Jadi yah… sekalian mau kasih review hasil pemakaian beberapa brand copper peptide deh, mungkin bisa bantu teman-teman yang pengin cobain tapi belum tahu mau mulai darimana? 3 produk ini dalam kondisi empties yang artinya sudah saya pakai sampai habis 1 botol full. Review ini ditulis setelah menggunakan 1 full size produk ya... meskipun memang serum FFY isinya paling sedikit, yaitu 20 ml.

L'OCCITANE ALMOND SHOWER OIL DAN BUTTERED ALMOND SHOWER OIL, REVIEW BATTLE ATAU DUPE?

Dulu pernah nggak sengaja nonton kreator yang umur 40-an dengan kulit tubuh yang mulus dan nampak glowing sehat bilang (sayangnya kok lupa siapa creatornya), kalau body care sehari-harinya tuh L'occitane almond oil body wash. Itulah kali pertama saya jadi tertarik sama produk ini.

Hah, almond oil buat mandi? 

Meskipun lupa kontennya siapa yang saya tonton waktu itu, konten itu berhasil bikin saya banyak nyari referensi review untuk produk ini. Kebanyakan yang bikin konten soal produk ini (waktu itu sih) orang luar. Mereka suka produk ini karena bisa multifungsi, dipakai mandi bisa sekalian membersihkan badan dan melembabkan kulit, bisa juga untuk pre-shaving treatment.

Jujur nih body care routine saya tuh beneran cuma sabun mandi dan deodorant. Saya ngga suka rasa lengket dari body lotion di badan. Waktu tangan saya pecah-pecah karena terlalu sering cuci tangan baru deh muncul kesadaran untuk pakai hand cream. Pas udah lembab ya malas pakai lagi… astaga… padahal kulit saya tipenya kering 😔

TINTED LIPBALM SUPREMACY! REVIEW & BATTLE 3 TINTED LIP BALM LOKAL DI KULIT LIGHT OLIVE

 

More light olive makeup post finally!

Ceritanya saya merasa harus coba-cobain lip care lain karena lip care favorite saya Studio Tropik X Kopiko terutama yang shade Americano discontinued. So sad :( soalnya jujur sih saya bukan orang yang suka coba-cobain lip care, kalau lippies lain seperti lip matte, lip tint sih iya suka aja coba-cobain yang baru. Tapi lip balm jujur nggak masuk produk yang pengin saya gonta-ganti. Kalau cocok yaudah pakai itu aja dalam waktu lama. Ah ya kudunya posting review Studio Tropik x Kopiko dulu ya? Tapi ya udahlah, next time mari kita bahas :D

Sebelum Studio Tropik, saya sempat lama pakai Burt Bees dan Laneige. Burt Bees lumayan lama karena cakep warnanya, tinted lip balm kan nggak banyak ya pilihannya dulu-dulu itu. Makanya seneng banget makin kesini makin banyak tinted lip bam dan yang bikinan lokal juga selain banyak pilihan pada bagus-bagus semua. Brand beauty lokal beneran ya sekarang patut banget diapresiasi karena udah jago banget bikin produk-produk murah tapi berkualitas. Hmm mana cakep-cakep pula warnanya, duh bangga! 

GONJANG-GANJING DALAM KEHIDUPAN SELF EMPLOYER

Serius nggak kerasa udah berbulan-bulan lamanya nggak nulis apapun di blog. Jujur saya lagi masuk masa malas kerja, malas segala rupa. Merasa pengin istirahat dulu dari dunia mencari sesuap nasi dan recehan saking pusingnya. Belakangan ini jadi banyak mikir, baca berita terutama soal perekonomian local dan Internasional yang belum berhenti gonjang-ganjing belum stabil. Daya beli lemah banget, pengusaha pada sambat semua, terutama UMKM. 

Kondisi ekonomi saat ini tuh bahkan berasa lebih parah dari masa pandemi, nggak cuma perasaan saya doang ini sih, banyak yang udah nyambat begitu. Iklan nggak gitu ngangkat, content creator nggak gitu ngaruh ke penjualan, beberapa bulan lalu saya masih mikir cara untuk bikin kondisi stabil ya dengan ambil market luar, soalnya lokal lagi lesu parah. Sayang sekali sekarang impact udah kemana-mana, termasuk ke pasar internasional, ada vendor saya yang saat ini perusahaannya sedang mengalami kesulitan keuangan juga. Ditambah dengan keadaan mental semua orang yang merasa sudah nggak cukup lagi dengan penghasilan mereka yang biasa, semua jadi pada ambil side hustle dengan privilege-nya masing-masing sampai dibela-belain perang harga.

SUATU HARI KETIKA HUJAN TURUN DI MUSIM KEMARAU

Beberapa waktu lalu, setelah menyaksikan di linimasa sebuah media sosial dokumentasi perjumpaan kembali dua sahabat di masa tua setelah lama tidak bertukar kabar terpisah jarak dan jalan hidup, saya jadi teringat masa lalu.

Pernah nggak sih punya teman yang nge-klik sama kita meski dengan berbagai macam perbedaan? Teman yang kita miliki di masa muda, di masa sekolah. Bisa jadi saya memiliki beberapa meskipun tidak semuanya saya tahu kabarnya saat ini.

Ada beberapa yang masih terhubung namun mungkin karena perbedaan jalan hidup dan lingkungan, maka masing-masing sudah berubah menjadi sosok berbeda. Mereka sudah menjadi orang yang berbeda, pun begitu juga saya di mata mereka. Mungkin obrolan kami tidak senyambung dulu, kebersamaan tidak lagi senyaman di masa lalu. Entah apa yang hilang, apakah memang chemistry memiliki batas waktu? Sehingga perbedaan tidak mengobrol selama beberapa tahun rasanya mampu membuat dua orang sahabat bisa menjadi dua orang yang berjarak karena 'beda'?