"Panasan air yang disini atau di dispenser sana ya mas?" saya bertanya.
"Yang sini mbak... pakai yang sini aja," Mas OB menyahut.
Jadi saya mengambil gelas, menuang sachet cokelat dan menampung air dari dispenser. Saat sedang mencari sendok kecil, rekan kerja saya datang dengan niat yang nyaris sama: membuat teh hangat. Udara terlalu dingin, sedari tadi sudah bergantian orang-orang ke pantry demi air panas.
Agak aneh kedinginan di Surabaya yang biasanya panas tanpa toleransi.
Saat mas rekan kerja saya bertanya sesuatu, mas OB menjawab, "Tanyakan ke si X deh mas (sebutlah Mas OB 2, dan yang pertama saya sebut tadi selanjutnya adalah Mas OB 1) kayaknya dia tadi yang bawa... bangunin aja biar gak tidur mulu..."
Saya ketawa dan menimpali, "Emang kenapa mas kok Mas OB2 tidur melulu?"
"Ya kali karena mau nikah itu..."
Saya terbahak, "Ah apa coba hubungannya? Emang kapan si Mas OB 2 menikah?"
"Tahun depan deh kayaknya," sahut si Mas OB 1.
"Engggg februari, maret? Atau malah Januari?" saya menebak bulan-bulan yang mungkin karena si mas OB 2 bilangnya sudah kapan waktu lamaran.
"Ya kali November kali mbak..." kata Mas OB 1
"Widiihhh lama amat ya.. kirain sebentar lagi.." gumam saya, mengingat fakta si Mas OB 2 sudah berumur kepala 3.
"Soalnya dia nungguin kamu..." Mas rekan kerja saya mengomentari, bercanda.
Saya ketawa, "Kayak pas itu aku masih disini aja, Mas..."
"Lho lah kamunya sendiri gimana? Kerasan nggak disini?"
Saya mengangkat bahu, "Kerasan kerasan aja sih... cuma kayaknya nggak mungkin tahun depan masih di bisnis unit yang sama. Tergantung pusat."
"Tapi kan tergantung kamunya juga kan?"
"Nggak tahu ya, Mas..." saya meringis dan berlalu untuk berada di meja saya kembali.
Saya kepikiran.
Kerasan?
Bisa dibilang sampai detik ini saya merasa semua orang sangat welcome, sampai detik ini saya masih merasa culturenya cocok dengan saya yang punya dasar pribadi jawa timur banget ini.
Kerasan?
Saya entah bagaimana jadi memperhatikan ruangan kantor beserta sudut-sudutnya. Barangkali saya tidak boleh terlalu kerasan berada disini, jalan saya masih panjang. Masih harus berpindah untuk belajar. Bagaimanapun pasti akan berat bagi saya kalau saya terlalu mengikatkan hati saya dengan segalanya yang ada disini.
Sepertinya kita tidak akan terlalu kehilangan jika pergi dari sesuatu yang terikat dengan longgar ketimbang yang erat.
Sepertinya...
gambar diambil random dari google |
haha, semua pekerjaan itu emang ada plus minusnya,, tp kalau disangkutin sama passion kita.. disitulah pilihan berbicara *halah*
ReplyDeletesukses selalu mbak.. semoga yg km inginkan tercapai.. btw happy b'day *telat* :D
hatiku tak kan pernah kuberdusta cinta ini hanya untuk dirimu dan untuk dirinya... dan bila antara kita berpisah, tak kembali untuk slama lamanya, tak mungkin kusendiri. kan kucari lagi,,, tak kan kubuang waktu... tanpa cinta aku merana... huoo #sebuahLaguDariPingkanMambo
ReplyDeletewah tahun depan udah lulus (insyaallah).. baca ini jadi mikir banyak... iya juga sih ya mbak, mana boleh kerasan kalau mau belajar.. hmm..
ReplyDeletesukak kata2 terakhirnya "..akan terlalu kehilangan jika pergi dari sesuatu yang terikat dengan longgar ketimbang yang erat"
ReplyDeletedan saya "sedikit" merasakan hal itu kemarin :D
oh soal apakah itu? *kepo
DeleteCarilah apa yang kau suka sayang... menyeduh coklat hangat kesukaan + suasana udara yang mendingin, sebuah kesederhanaan yang membuat hati "kerasan" untuk tinggal...
ReplyDeletesama. saya juga kadang mikir, saya kerasan ga sih? 2 minggu lalu 3 orang nanyain apa saya masih akan tetap di sini (tempat kerja) tahun depan.
ReplyDeletesayangnya, kadang, ada seseorang atau sesuatu yang mengikat kita. bukan kitanya yg mengikat diri... :D
ReplyDelete@annesya : lebay :D
ReplyDeleteKalau emang kerasan, yah udah Nin, di situ aja.... ADaptasi itu sulit lho... :)
ReplyDeletewell iya siiihhh
DeleteDuh kenapa liat imagenya saya berasa pingin minum Kopi Indonesia ya? :D
ReplyDelete