Thursday, November 3, 2016

HELLO, NOVEMBER

Selamat datang bulan November yang gloomy.
Mendung sering menggantung di langit, hujan semakin sering turun.
November adalah bulan-bulan dilematis bagi saya, seorang penikmat hujan yang selalu tidak suka kehujanan. Memang tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lain yang dihinggapi musim penghujan kecuali bahwa November punya soundtrack sendiri yang selalu didengungkan orang setiap kali tiba bulan November. Saya selalu merindukan suaranya menjatuhi atap rumah dan bau tanah yang basah karena serbuannya.

Rasa suka saya pada hujan masih sama, tidak berkurang. Hanya saja entah umur yang mulai banyak bilangannya membuat saya tidak tahan kelamaan kehujanan. Baju yang basah dan jemuran yang susah kering bukan masalah satu-satunya. Tapi saya juga jadi gampang flu atau diikuti dengan masuk angin dan sakit perut setiap kali usai kehujanan.

Lucu ya... betapa umur punya banyak kuasa menentukan apa yang bisa kita lakukan dan tidak.
Saya masih ingat saat belum sekolah selalu menyukai hujan deras, mendengarkan suaranya adalah kode untuk keluar rumah dan tertawa-tawa senang tanpa sebab jelas sambil kebasahan. Genangan air hujan bersih dan kotor, saya menyukai kesemuanya karena merupakan tempat bermain yang langka saya temui. Desa saya tidak dialiri sungai-sungai dan merupakan daerah perladangan, karena itu limpahan air bukan hal yang terjadi setiap hari. Itu makanya juga, teman-teman saya selalu antusias jika pelajaran olahraga mengharuskan kami untuk berlari atau jalan kaki hingga laut yang terpaut beberapa desa dari sekolah. Memang jauh dan melelahkan, tapi terbayar dengan kaki yang digelitiki ombak pantai. Kesenangan bisa menjadi hal yang sesederhana itu.

Meskipun antusiasme pada hujan yang sebesar itu hanya bisa dicegah ketika saya sedang sakit demam dan tidak mempan merayu ibu, tapi saya tidak pernah jadi sakit karena kelamaan hujan-hujan atau kehujanan. Dulunya.

Menarik jika kita mengingat-ingat ulang per kejadian yang mampu membuat kita merasa senang bahkan bahagia. Per kejadian itu bisa jadi terkoneksi dengan usia dalam jangka waktu tertentu. Kita merasa kita sangat bahagia saat diperbolehkan hujan-hujan oleh ibu, menonton TV hingga larut malam atau melewatkan tidur siang.

Growing up, menjadi dewasa perlahan membuat kita mendefinisikan hidup bahagia dalam bentuk yang lebih kompleks. Ya mungkin kita tetap senang karena sebab-sebab sederhana seperti mencium aroma Molto dari baju kita yang tahan lama seharian. Tapi kita akan lebih senang ketika pencapaian-pencapaian kita dalam hidup terwujud. Kita akan merasa bahagia kalau target kita dalam setiap stage of life sudah lengkap terlaksana. Punya pekerjaan yang mapan, keluarga yang mendukung karier, anak-anak yang sehat dan mendapat pendidikan yang baik, tinggal di rumah sendiri, sepenuhnya hidup mandiri tanpa bantuan orang tua contohnya telah menjadi poin-poin sebab kebahagiaan kita.
Rasanya jika semua itu belum tercapai, hidup kita masih belum lengkap, target belum tercapai dan kita jadi merasa kita belum benar-benar bahagia. Bahkan belum layak untuk bahagia.

Kita lupa menempatkan kebahagiaan adalah sesuatu yang seharusnya tidak memiliki target. Makanan yang sehat dan bergizi hari ini yang masih bisa kita nikmati mestinya bisa menjadi penyebab kita untuk bahagia. Tubuh yang sehat dan siap menjemput rezeki pun seharusnya sudah mampu menjadi sebab kita menilai bahwa kita punya hidup yang bahagia karena kesehatan adalah salah satu rezeki tidak ternilai yang kita punya.

Halo, November!
Dan semoga kita tidak lupa untuk menjalani hari-hari dengan bahagia :)

8 comments:

  1. Bahasamu memang mendayu pelan nan halus, gak pernah berubah, enak sekali bacanya... Ya.. jangan lupa bahagia ;)

    ReplyDelete
  2. Saya selalu suka november... dan suka catatan ninda yg seperti ini. Mengingatkan aku pd puisi2mu yg biru...dulu :)

    ReplyDelete
  3. Aku juga lagi pilek nih, gara2 sering lupa makan, haha. Musim hujan kali ini gak sering banget juga hujannya, cuma hawanya aja enak, adem2 gitu.

    ReplyDelete
  4. Waktu sakit sebulanan kemarin aku jadi ngeerttiiii banget, rasanya bahagia waktu sehat Mba Anyin. Kalau ndak diberi sakit jadi lupa kalau bahagia pun sebenarnya didapat dari hal-hal yang sepele yang sebenarnya sangat berarti. Sakit bukan hal sepele btw, haha. :D

    Semoga November ini jadi bulan yang bagus, bukan diskonan aja yang bagus. :D

    ReplyDelete
  5. iya nih mulai masuk bln November udara dingin berr berr, hujan terus hehe, semoga gak bikin melempem aktifitas.. :-)

    ReplyDelete
  6. Gimana bisa bahagia kalau aku lagi sakit gini gegara hujan-hujan melulu?
    wkwkwk

    get well soon meee

    ReplyDelete
  7. welcome november rain :D aku juga suka hujan nin, tapi gak sukanya klo lg pas nyuci baju jd lama keringnya hehe

    ReplyDelete
  8. November selalu sentimentil dan betah buat selimut bantal guling lalu journaling huhui

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home