Wednesday, January 16, 2019

RESOLUTION DOESN'T MATTERS

Setelah pertengahan bulan januari baru ngomongin resolusi kayaknya jauh diatas telat ya...
But who cares?
Maksudnya saya nggak care-care banget juga kalau resolusi harus dibikin sebelum tahun baru, harus dibikin setiap awal tahun bahkan juga apakah harus dibikin atau engga :)
Do you make your new year resolution?

Tahun 2018 punya banyak arti penting bagi saya. Bahwa di tahun itu saya pindah rumah, belajar menyesuaikan diri dengan siklus rumah tangga yang lebih hemat dan lebih hemat lagi untuk persiapan menghadapi perencanaan dan prioritas yang telah kami - saya dan suami -buat.

We have many dreams. Yang satu persatu harus dicicil agar terealisasi.

Pertama kali mengurusi web-shop dan pertama kali order yang masuk malah dari overseas customer (true fact: orang Indonesia lebih suka berbelanja melalui marketplace dan masih suka via chat). Bisa dibayangkan gimana happy-nya saya saat pecah telor ada transaksi masuk via website. Terima kasih untuk teman yang sudah bersedia membidani kelahiran si website :D

Kalau kamu penasaran bisa mampir dan lihat-lihat di https://listenindastash.com ya...

Tahun kemarin juga tahun dimana saya ngerasa harus memperhatikan media sosial milik pribadi yang biasanya lebih sering terbengkalai daripada diurus. Awalnya nganggep kudu banget postingan sosial media pribadi itu soal foto lagi ngapain aja ala-ala public figure millenials, tapi ternyata engga juga. Instagram pribadi bisa aja kok diisi apapun yang bikin kita interest. Tetep pengin kasih preview tulisan yang saya udah tulis di blog melalui sosial media sih, tapi pengennya sekarang udah beda.

Pengennya social medianya tetep personal tapi tematik, ada garis besar yang menghubungkan setiap posting dan maunya engga bikin sakit mata juga. Membutuhkan waktu yang cukup lumayan hingga saya bener-bener bisa ngerasa mantep sama konsep social media yang mau saya rombak.

Lebih produktif dalam photoshoot selain foto produk, demi konten socmed personal yang nggak boleh lama-lama ditinggal itu. Ya boleh aja sih, kalau mau followersnya turun pelan-pelan. Belajar untuk merelakan job yang nggak sesuai sama konsep feeds saya, meyakinkan diri sendiri kalau toh rezeki sudah ada jatahnya. Saya memilih mempertahankan feeds yang konsisten ketimbang harus foto yang nggak sesuai kepribadian dan nggak sesuai sama apa yang hati saya mau lakukan.

Sepertinya memang hal yang aneh dan bodoh bagi sebagian orang meskipun sebagian yang lain berkata bahwa saya sudah cukup telat untuk mengambil keputusan ini. Namun apapun itu, we're growing and we're moving. Meskipun banyak dari diri kita yang konsisten dan tidak berubah pada beberapa hal. Tapi pasti ada sesuatu yang beda terjadi pada kita, mempengaruhi cara pandang, keputusan yang kita ambil dan hal-hal semacam itu. Mau tidak mau, ini merubah kita. Entah sedikit atau banyak. Dari dalam perasaan atau pikiran keluar diri kita, menjadi tingkah laku, menjadi kebiasaan. Kita berubah tanpa kita sadari, tanpa kita mau.
dan itu wajar.

Adakah seseorang yang merasa terlalu konsisten dan dalam proses bertambah usia, tidak mengalami perubahan demi perubahan dalam hidupnya? Saya hampir yakin kalau tidak ada.

Maka cukuplah setahun kedepan akan tanpa resolusi bagi diri saya sendiri.
Diri saya yang saya tahu dalam setahun kebelakang sudah banyak berusaha, sudah bekerja keras dan insyaAllah melakukan yang terbaik yang saya bisa.
Alhamdulillah untuk segala yang terjadi di tahun 2018, through thick and thin.

Memori dan kerangka tulisan masih banyak bertebaran di jurnal harian dan belum sempat saya pindahkan satu per satu dalam postingan yang lebih baik. But of course I will.

Dan semoga Allah masih berkenan memberikan kesempatan hidup dalam perbaikan diri saya ini, menjadi diri saya yang insyaAllah lebih baik dari hari ke hari. Jikapun harus menutup usia, semoga Allah izinkan dalam kondisi taat.

Bagaimana dengan teman-teman? Seberapa penting arti 2018 yang sudah lalu?

10 comments:

  1. Aku juga gak bikin resolusi karena terlalu banyak keinginan sampai bingung :D

    Instagramnya mbak Ninda sekarang udah kayak pinterest, kereeen

    ReplyDelete
  2. 2018 aku wisudaaa! Dan tandanya harus mulai serius menghadapi ((masa depan)) sih. Tuntutan mandiri ngga bergantung lg sama orang tua. Ngeri2 sedap gitu. Secara 22 tahun sama ortu terus :')

    ReplyDelete
  3. aku sukaaa banget sama feed-nya mba ninda sekarang. Pernah pengen punya feed dengan tema dan tone senada gitu juga, tapi udahlah aku nyerah karna gak punya effort sebesar itu :D
    Semoga makin sukses yaaa mbak online shopnya. Dan iya sih, jujur aku juga belum terbiasa belanja via web gitu mbak. Kayak ngerasa kurang aman gitu. Kecuali kalo kenal sama ownernya ya.

    ReplyDelete
  4. Pernah rutin bikin resolusi, dulu! Skrng mah dah gak pernah. Kebanyakan ampe pusing sendiri. Jdi skrng lebih realistis. Jalanin, kerjain, lets traveling more. Hahahahhaa

    ReplyDelete
  5. hi anyin p kbrnya, sukses selalu ye :D

    ReplyDelete
  6. Saya pribadi sih tahun ini bikin resolusi. Nggak banyak dan lebih realistis aja sih, disesuaikan sama kemampuan. Hehe. Btw website stationarynya keren.

    ReplyDelete
  7. Wah saya gak pu ya reaoluai.. ngikut aja, bagai air yg mengalir.


    ReplyDelete
  8. Sama

    Nggak bikin resolusi lagi.
    maunya tetep yang terbaik, tapi resolusi itu bisa datang kapan saja nggak harus di awal tahun mba ^^

    ReplyDelete
  9. Btw.. keren banget udah bikin website khusus usahanya. Semoga sukses sister ^^

    Been following this blog since(lupa kapan). Akhirnya konsisten sama satu hal ya.

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home