Monday, September 7, 2020

AMUNISI PERTAHANAN IMUN TUBUH DI TENGAH PANDEMI

Berbulan-bulan sudah berlalu, dan kita masih belum bisa mendeklarasi selamat tinggal pada pandemi.

Jumlah penderita semakin meningkat dan banyak tenaga medis berguguran, yang masih bertahan pun kelelahan menghadapi jumlah pasien dan keterbatasan rumah sakit. 

Sedihnya dari wajah yang gugur dalam perjuangan melawan virus ini, ada beberapa yang saya kenal karena dekat dengan circle suami.

Dari posting saya yang sebelumnya, saya cerita tentang sudut pandang saya dari sisi keluarga tenaga medis. Beberapa teman ada yang meninggalkan komentar terkait itu, bahwa baru tahu kalau suami saya ternyata nakes. Sebenarnya saya memang nggak pernah banyak membahas itu karena pekerjaan suami adalah pekerjaan suami, bagian dari identitas dan aktualisasi dirinya secara pribadi. 

Yang pasti bukan merupakan bagian dari aktualisasi diri saya. Jadi apapun yang saya share terkait kesehatan berkenaan dengan sudut pandang saya sebagai orang awam yang mendapatkan data dari referensi kredibel, bukan sebagai orang yang mengerti benar-benar secara mendalam.

Belakangan ini saya melihat fenomena ketidakpedulian masyarakat saat ini untuk tetap menahan diri dari beraktivitas rekreasi di luar rumah. Suami cerita bahwa pasien Covid semakin membludak. Banyaknya pasien Covid menyebabkan kesulitan pelayanan kesehatan pada pasien penyakit lain karena keterbatasan tempat dan bahwa pasien Covid19 harus dipisah dengan pasien yang lain.

Sering suami merawat pasien yang ternyata menderita Covid19, berkali-kali rapid test sudah dia jalani bahkan kami sampai membuat rencana untuk tinggal terpisah sementara selama pandemi. Suami khawatir menjadi carrier dan membuat kesehatan saya terdampak. Kami juga membicarakan rencana apa yang akan kami lakukan kalau suatu saat ternyata suami tertular dan positif Covid19.

Hari demi hari terasa berlalu dengan pelan dan penuh kekhawatiran, saya tidak mengerti mengapa masyarakat nampaknya terlalu menyepelekan virus ini. Sementara besarnya jumlah kematian di negara ini karena Covid jelas-jelas tidak bisa dianggap remeh.

Sebagai keluarga sekaligus circle terdekat dari tenaga medis yang setiap harinya menghadapi resiko tertular dari penderita, suami selalu mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan minum multivitamin setiap saya merasa kelelahan atau tidak enak badan.

Meskipun sehari-hari saya hanya berkegiatan di sekitar rumah, namun adakalanya saya harus berada di keramaian seperti saat harus berbelanja bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional dekat rumah.

Jadi ini langkah-langkah yang selalu saya lakukan setiap harinya untuk menjaga kondisi tubuh

Makan makanan bergizi

Sebelum pandemi, seringkali saya memilih untuk beli frozen food, roti dan kue-kue karena saya sering merasa kesibukan membuat saya memiliki waktu yang sedikit untuk memasak setiap hari. Ada kalanya saya bergantung pada frozen food. Sementara membuat kue adalah sesuatu yang sudah lama sekali tidak saya lakukan karena keterbatasan waktu, saya lebih banyak memilih untuk membeli ketimbang membuat kue dan roti sendiri selama ini. Lebih praktis, nggak capek cuci peralatan baking.

Namun pandemi membuat saya jadi lebih banyak memasak dan membuat kue sendiri demi mengontrol proses pembuatan kue sebaik mungkin. Tentu saja kue buatan sendiri akan lebih bersih, sehat dan jauh lebih murah meskipun menggunakan bahan baku premium.

Minum air putih

Minum cukup air putih membantu kinerja ginjal mengeluarkan racun-racun dalam tubuh, membantu proses regenerasi sel, menghidrasi kulit dan memiliki segudang manfaat lainnya. Jangan lupa untuk selalu mengkonsumsi air putih yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita agar tetap sehat ya...

Tidur cukup

Tidur cukup saya akui adalah bagian penting dari usaha untuk menjaga kesehatan. Pernah dalam suatu masa saya kurang tidur, hanya sekitar 4 jam saja sehari. Karena kurang tidur, saya jadi sering sekali sakit dan merasa tidak enak badan. Yang pasti cukup tidur juga mengurangi impulsive snacking dan rasa lapar terus menerus di luar jam makan, nah ini bagus banget untuk yang sedang diet.

Olahraga

Tahun ini bisa dibilang saya nyaris tidak pernah olahraga diluar aktivitas sehari-hari, sedentary banget. 3 bulan terakhir ini saya berusaha disiplin olahraga kembali untuk menjaga kesehatan. Saya menyusun jadwal olahraga minimal 15 menit setiap hari. Target yang tidak muluk saya rasa, karena sejauh ini ternyata saya mampu memenuhinya kok. Efek positif rutin berolahraga yang saya rasakan adalah tidak mudah lagi kelelahan, tidur lebih nyenyak dan perbaikan postur tubuh.

Pikiran positif

Sikap terbaik yang disarankan suami adalah tetap berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan, tidak meremehkan namun juga tidak paranoid saat situasi pandemi semakin memburuk seperti sekarang. Pikiran positif membantu daya tahan tubuh kita tetap kuat. 

Udara segar

Udara segar mungkin sesuatu yang tidak sulit kita dapatkan di pedesaan dan kota kecil. Namun di kota besar dan metropolitan, udara segar hanya bisa kita dapatkan dalam waktu terbatas. Banyak yang mulai hobi berkebun di tahun ini dan hobi ini semakin populer kala pandemi karena selain mampu memberikan udara yang lebih segar dan bersih di rumah, tanaman pangan juga mampu memberikan kontribusi penghematan kebutuhan dapur.

Minum multivitamin

Saya akui bahwa multivitamin memang dapat membantu mempertahankan kesehatan tubuh. Pada saat merasa kelelahan, saya sering merasa tidak enak badan, seperti akan demam dan sakit. Mengkonsumsi multivitamin saat merasa sedang tidak enak badan membantu untuk memulihkan kondisi dan menguatkan imun. Cara ini seringkali berhasil karena badan saya kemudian enakan dan tidak jadi sakit.

Amunizer adalah multivitamin dari bahan herbal alami yang berguna untuk menjaga imunitas tubuh agar tidak gampang sakit. Multivitamin ini mengandung vitamin C 1000 mg yang berfungsi sebagai amunisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Biasanya multivitamin sejenis memiliki rasa buah yang umum, Amunizer mengandung buah elderberry yang kaya oksidan dan bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Rasanya enak kok, mirip anggur tapi bukan anggur dan ada rasa nyes-nya di tenggorokan pas diminum khas effervescent.

Amunizer juga mengandung zinc yang meningkatkan kualitas sistem kekebalan tubuh, forsythia yang mencegah infeksi bakteri, phyllantus yang berfungsi sebagai anti bakteri sekaligus mampu mencegah virus dan lonicera yang membantu mengobati saluran pernafasan saat influenza.

Tidak seperti multivitamin lain yang berbentuk tablet dan kita perlu menunggu beberapa waktu sebelum larutan dapat kita minum, Amunizer lebih hemat waktu tunggu. Bentuknya yang serbuk membuat Amunizer cepet banget larut dan bisa kita minum dan kemasan sachetnya mudah dibawa dan dipack untuk dikonsumsi dimana saja. Tentu jangan lupa untuk menangani sampah kemasannya dengan bijak ya...

Kapan harus dikonsumsi?

Saat merasa kelelahan sehingga kita bisa merasa tubuh mengalami penurunan kesehatan, saat tidak enak badan dan saat sakit.

Cara pemakaian

- Ambil 1 sachet Amunizer 

- Larutkan ke dalam 200ml air suhu normal atau dingin

- Minum sampai habis

Atau untuk lebih jelasnya bisa dilihat di video berikut

Saya lebih suka minum Amunizer menggunakan botol meskipun sedang di rumah karena lebih praktis dan tidak takut tumpah. Lebih cocok dengan kebiasaan saya yang tidak bisa langsung menghabiskan larutan multivitamin setiap kali minum.

1 comment:

  1. Sekarang pada akhirnya siapa yang imunnya kuat akan bertahan ya... protokol udah ditetapkan tapi angka kasus masih terus bertambah

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)

Previous Page Next Page Home