Thursday, November 26, 2009

SEMUANYA BERAWAL DARI SINI

Saya lagi nganggur (kapan emangnya saya ngga nganggur?) buku-buku sudah habis dibaca. TV, boosternya juga lagi rusak jadi ngga bisa nonton. Beres-beres rumah juga udah selesai, meskipun yah ngerjain yang saya bisa aja, sisanya dibantuin orang rumah lah.


Udah, saya mesti ngapain lagi ya? Setelah kemarin sempet ngamuk-ngamuk gara-gara modem saya kayaknya ngga bersahabat sama blogger.com gantian, mouse saya rusak.. lecek.. hari ini makin parah aja 'sakit'nya tikus berkabel saya itu. Hmm, apa kabarnya ya mouse di kamar kos saya? Lappie saya yang sempet saya titipkan sebelum mudik Idul Fitri kemarin? Mendadak kepikiran, semoga mereka ngga rewel pas dipake temen saya deh :)


Kedengeran pintu diketuk, kakak sepupu saya dateng beliin mouse baru yang mantep dan bisa nyala-nyala *hahaha berasa ditulis anak TK. Asik!! Asik!! Dan yang pertama saya buka saat mulai connect adalah blogger.com. Dapet pesan kasih dari mbak gek, dan menjemput award ini
Makasih ya mbak.. saya bener-bener terpancing sama kata 'makanan'.. (hahaha dasar gembul) awardnya bagus, tapi sayang ngga bisa dimakan.. hiks :'( hehehehe.


Blog menurut saya adalah tempat yang paling nyaman, untuk ngamuk, untuk sedih-sedih ngga jelas, untuk cerewet, untuk posting tulisan-tulisan ngga penting. Dan satu hal yang sangat saya sukai, kita bisa 'nyaman' dengan teman yang beberapa kali kita intip isi pikirannya di postingan yang dia tulis. Beda banget sama jejaring sosial semacam Facebook. Yang kebanyakan isinya orang sok kenal, yang ngomong aneh-aneh, misuh-misuh di status, seenaknya bilang orang sombong karena ngga nanggepin ajakan chat ngga jelasnya, nge-wall makasih udah add..padahal dianya yang ngeadd, nge-wall genit sok imut macem : cpa dicanaah? (aduh mak bahasanya aja udah menjijaikan gini uhuhuhu miris) dsb yang biasanya sih buru-buru saya remove *ketawa jahat.


Sementara di blog, mungkin karena keseringan baca isi pikiran seseorang.. jadi merasa umm.. dekat? Padahal boro-boro hangout kesana kemari kayak umumnya kita temenan sama siapa aja, ketemu muka juga ngga pernah.


Percaya ngga kalo seumur idup saya punya banyak blog, ada yang di blogbugs (yang keblokir karena ternyata di situs itu banyak adult content), friendster (yang ngga begitu enak dipake ngeblog entah kenapa), sampe multiply (banyak batesan, non member ngga bisa komentar dan agak ribet sih). Blog saya yang pertama di Blogger juga bukan ini, alamatnya waitingintorain.blogspot.com tapi terus saya hapus karena merasa ngga bisa maintenance dua blog sekaligus, yang mesti sama-sama diupdate. Serasa membagi hati jadi dua, otak jadi dua*halah halah.


Saya inget awal banget ngeblog, saya nemu nchi yang kayaknya nyasar ketempat saya (kesannya kayak uang ya nemu? hehe maap :p) linknya dari blog temen saya yang sama-sama ilustrator di SMA, si opank .Saya nemu mbak fani juga dari nchi, begitu juga si itik manis, dan yang lainnya lagi dan yang lainnya lagi (maaf teman blogger, ngga bisa sebut semua capek juga ngetik link :p). Yang jelas, saya seneng bisa ketemu dan kenalan sama kalian semua disini. Luv u all ;) Jangan bosan ngeliat muka saya yang charming ini di blog kalian ya*PeDe sejuta padahal fotonya mirip orang lagi tewur (tarjemahan : ruwet, bolak-balik kata kayak gini biasa dipake di malang).








P.S. Barusan nyoba tutorial berusaha bikin emoticon di atas kotak komentar ala mbak brencia yang kelihatannya sih gampang.. tapi entah kayaknya kapasitas o'on-nya saya ngga membuat usaha ini berhasil*nangis india. Siapa mau bantu?

Wednesday, November 25, 2009

Sherina - Simfoni Hitam

pic taken from random

Malam sunyi kuimpikanmu
Kulukiskan kita bersama
Namun s’lalu aku bertanya
Adakah aku di mimpimu
Di hatiku terukir namamu
Cinta rindu beradu satu
Namun s’lalu aku bertanya
Adakah aku di hatimu

Reff:
T’lah kunyanyikan alunan-alunan senduku
T’lah kubisikkan cerita-cerita gelapku
T’lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu
Bila saja kau di sisiku
‘Kan ku beri kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya
Adakah aku di rindumu
Back to Reff
Tak bisakah kau sedikit saja dengar aku
Dengar simfoniku
Simfoni hanya untukmu….
Back to Reff
T’lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu


Pendapat saya : Lagu ini gelap (bukan berarti dengerinnya mesti make lilin), dan pekatnya bisa dirasakan bahkan ketika pertama kalinya kita mendengarkan. Musiknya, liriknya. Feelnya terasa, sampai emosi saya ikut teraduk-aduk ngga karuan (atau mungkin saya aja ya yang merasa sama dengan beberapa kalimat di liriknya? :p), Sherina berhasil membawakannya dengan penghayatan yang pas (menurut saya sih) berhubung saya ngga banyak tahu soal musik, jadi hanya bisa berbicara atas dasar lirik dan feel saat mendengarkan ini saja. Teman blogger yang penasaran kepingin dengar lagunya, MP3-nya bisa download disini.

Monday, November 23, 2009

Uli, Bunga Mawar dan Kupu-kupu

pic taken from random
Uli si Ulat merenung dari dahan pohon sepatu, termangu-mangu hampir memejamkan mata dengan semilir angin yang mengayun tempatnya berada perlahan. Uli selesai makan, salah satu daun berlubang-lubang di dekatnya menjadi saksi.

Mata Uli menangkap-sosok-sosok indah bagai peri manis yang berterbangan, Kupu-Kupu. Mereka begitu manis, layaknya kue muffin warna-warni yang sempat dilihat Uli ketika lewat jendela dapur manusia.

Mereka terbang menghinggapi bunga dan mengisap madunya. Begitu indah dan menakjubkan, Uli terkagum-kagum. Uli tahu nantinya ia akan menjadi seperti mereka kendati sekarang ia buruk rupa dan tak diinginkan, tentu dia akan cantik sekali nanti. Uli menggulung diri sendiri pelan-pelan, meregangkan tubuh. Walau tahu Uli nanti akan menjadi Kupu-Kupu, dia tidak tahu kapan tepatnya saat-saat itu. Angin semakin merayu, Uli terbujuk dan hanyut dalam tidur.
===
Uli jatuh cinta. Hari ini ia jatuh cinta, saat sedang nekat berjalan-jalan dari satu dahan ke dahan lain. Bukan, Uli tidak jatuh cinta pada seekor Ulat sepertinya atau mahluk manis yang dia kagumi: Kupu-Kupu.

Uli jatuh cinta pada bunga Mawar, yang merekah megah dengan cantiknya di situ. Uli menemukan dan kemudian jatuh cinta, pada wangi uniknya, pada mahkota berlapisnya, pada semua yang ada pada rumpun Mawar itu. Uli sungguh ingin mengatakan pada mawar, dia jatuh cinta setengah mati pada bunga itu, berulang kali dia berteriak-teriak dari tempatnya saat berpijak, di dahan bunga Bougenvile meneriakkan perasaannya pada Mawar. Tapi luapan perasaan itu dengan kejam ikut terhanyut angin, tak juga sampai pada Mawar.

Uli menuruni Bougenvile dan menghampiri rumpun bunga Mawar, berpijak pada tanah. Dekat sekali ia sekarang dengan Mawar, kembali ia meneriakkan rasanya pada mawar dengan lantang, dengan sepenuh hati. Tapi mawar tetap kokoh, entah memang tidak mendengar atau tidak mau dengar.

Uli terengah, menenangkan dirinya yang baru saja menggerakkan tenaga untuk berteriak sepenuh hati. Dan Uli memutuskan dia harus bisa mendekati kelopak Mawar, Uli baru saja hendak meniti batangnya ketika mendapati duri-duri itu sungguh besar, tajam dan berbahaya untuk seekor Ulat mungil seperti dirinya. Pasti duri itu akan sangat mudah merobeknya menjadi serpih kecil.

“Mawar, kenapa pula ada duri di tangkaimu?” suara Uli rendah dan sedih.

Tiba-tiba Mawar menyahut: “Tentu saja untuk melindungi diri dari yang tidak diinginkan.”

Uli tersentak dan mendongak: “Ya, tentu saja maksudnya salah satu di antara yang tidak diinginkan itu kau, nanti kau bisa merusak daunku, mengurangi keindahanku,” Mawar berkata dengan suaranya yang mendalam, anggun dan tertata.

“Aku tentu saja tidak memakan daunmu atau merusakmu, sungguh aku hanya ingin melihatmu dari dekat.... aku hanya kan berbicara sebentar padamu dan setelah itu sudah,” Uli tercekat memohon.

“Aku tidak peduli, jika engkau ingin dekat-dekat denganku kau harus keluar dari kepompongmu dulu dengan wujud bersayap indah seperti coretan maestro di atas kanvas, “ tegas Mawar.

Perlahan Uli kembali ketempatnya bernaung, dahan pohon bunga sepatu. Menatap jauh pada mawar yang tegap di tangkainya. Bertanya-tanya dalam hati tentang kapan berubah menjadi Kupu-Kupu.
===

Entah sudah hari keberapa, rasanya Uli tidak sabar dan jadi begitu lelah menunggu. Menunggu jadi kepompong dan keluar dari sana dengan wujud indah. Uli tidak pandai menghitung, dia bahkan tidak tahu ini sudah hari keberapa sejak ia mengerti dunia, tapi Tia dan Abu yang berbarengan lahir dengannya, kini sudah jadi kepompong, hari ini disinyalir mereka akan keluar dari dalamnya dengan sayap yang telah berhari-hari dinginkan Uli.

Sepasang Kupu-Kupu menyapa Uli yang tengah termangu.

“Ahay!” Uli kebingunan, Mereka Tia dan Abu, wussshhh...

Angin berbisik selintas, membuat kelu hati Uli. Oh... ternyata mereka sudah berubah jadi Kupu-Kupu, bisik hati Uli iri.

Sudah lama sekali, Uli merasa lemas sekali. Ia lelah menunggu dan mulai berhenti mencoba berhitung akan seberapa banyak waktu yang telah terlewat demi sayap impian untuk Mawar. Ia juga bosan bertanya pada burung Gagak, atau Prenjak, atau Pipit yang kebetulan mampir dekat tempatnya tinggal. Tapi Uli tahu, dia akan menjadi kepompong dan menjadi Kupu-Kupu. Uli tahu karena mendengar lagi-lagi dari angin, kalau Tia dan Abu telah meninggal.

Uli merasa begitu rapuh fisik dan hatinya, berhari-hari ia mencuri lihat Mawar bermandikan matahari atau kemilau disiram cahaya bintang, atau bagai bertaburan permata ketika embun menyelimutinya di pagi hari. Mawar tetap indah dan tetap membuatnya jatuh cinta, cinta yang bukannya susut tetapi malah semakin membengkak dari hari ke hari. Pernah beberapa kali mereka bersitatap, tapi Mawar mengelak dalam hitungan detik dengan wajah enggan, membuat hati Uli serasa ditikam durinya.

Mawar tak termiliki olehnya, oleh ulat bulu sepertinya. Mawar hanya bisa dimiliki oleh mahluk bersayap elok bernama Kupu-Kupu, dia selalu menerima mereka dengan senyum rekah dan paras terbaik, Uli sungguh iri. Dia tidak ada seujung kukupun jika dibandingkan dengan pesona mereka. Uli merasa kesakitan merambati hatinya seperti darah mengaliri nadi, dia memang tidak pantas memiliki mawar. Uli semakin lemah, kantuk menguasainya.

Angin meniup-niup lembut dan nyanyian burung Prenjak begitu menenangkan. Uli membiarkan dirinya sekali lagi terbujuk, terhanyut, kantuknya benar-benar sudah keterlaluan, kemudian mata Uli terpejam semakin rapat... dan lebih rapat lagi.

Bermimpi jadi Kupu-kupu, Uli berharap mimpinya tidak akan pernah usai.

(diedit lagi dibeberapa bagian, Untuk siapapun yang merasa dirinya ulat yang tak pernah berubah jadi kupu-kupu)

Saturday, November 21, 2009

9 KEKESALAN (+ konfirmasi cuti kuliah)

Kesal.. iya. Saya sedang kesal..
Bukannya saya ngga nrimo dengan keadaan saya yang sekarang, tapi sometime.. tetep aja ada perasaan kesal yang argghhhhhh!! apaan sih..
Saya tahu kunci dari semuanya adalah ikhlas, dan sabar.. saya tahu. Nah masalahnya saya tidak bisa melakukan keduanya dengan benar-benar 100persen. Saya bisa melakukan itu tapi kadang-kadang semakin dipikir semakin bikin perasaan sesak dan 'arrgghh!' itu menjelma dan bikin saya kesal.
Kadang-kadang saya malah mempertanyakan, protes pada kenyataan : kenapa? kenapa?
  1. Kenapa ini terjadi justru pada saat saya semangat-semangatnya kuliah dengan konsentrasi major keuangan?
  2. Kenapa ini terjadi saat seseorang yang sekarang minor tapi tetap ada, mewujud?
  3. Kenapa saya malah harus menambah satu semester lagi perkuliahan saya yang pengennya saya selesaikan 3,5 tahun.. oke maksimal 4tahun?

  4. Kenapa saya ngga juga bisa mengurus rumah sepenuhnya dengan baik?
  5. Kenapa harus ada peraturan mengesalkan dari pihak pengajaran yang membuat nilai kosong mahasiswa yang ngga masuk dengan alasan apapun sebanyak empat kali? membuat saya patah semangat untuk melanjutkan kuliah semester ini dan mengejar semua ketinggalannya dengan kaki yang belum sehat. memaksa saya untuk mengambil keputusan cuti. meskipun kata si Gandhi (lihat di postingan sebelumnya) mending dipake mikir sembuh dulu baru kuliah.
  6. Kenapa ya susah banget ngebilangin si adek yang masih kelas 1 SMA itu?
  7. Kenapa perasaan minor saya pada orang ini masih ada? kangen.. pasti ada, dan bukan sedikit sih. tapi bahkan buat bilang itupun saya ngga punya keberanian lagi. Mungkin memang sudah saatnya saya ngga egois dan ngga ngerepotin dia lagi.
  8. Kenapa ya saya kepikiran terus sama kuliah yang mesti nunda itu? yang bikin molor kelulusan saya itu? dan semester ganjil depan mesti nambah dengan resiko menjalani semua mata kuliah itu dengan adik tingkat.. (dobel arrggghhh!!)
  9. Kenapa kadang-kadang kampus demikian kejam bikin peraturan kayak gitu. FYI, ada kakak tingkat saya yang pernah sakit lebih parah dan sampai akhir semester dia cuma ikut perkuliahan sampai ujian tengah semester saja, ngga ngambil cuti. Dan apa yang terjadi, hampir semua mata kuliah yang dia ambil ngga lulus, cuma dua mata kuliah aja dia berhasil lulus itupun dengan nilai C. saya sih ngga habis pikir apa yang terjadi berikutnya dengan alur kuliahnya. terkadang ada beberapa mata kuliah yang mempunyai mata rantai, kalau ngga lulus ini, ngga bisa nempuh itu, itu, dan itu. Terus kalau bolak-balik ngga lulus mata kuliah prasyarat ini gimana nasibnya coba? belum lagi Indeks Prestasi (IP) yang juga merupakan tiket banyak hal, contoh : untuk ngambil banyaknya mata kuliah di semester berikutnya, syarat untuk ngajuin beasiswa. Dengan mata kuliah yang ngga lulus sebanyak itu berapa dong IP-nya? berapa dong banyak mata kuliah yang bisa dia ambil di semester berikutnya? Jadi saya memutuskan cuti satu semester (ngga banyak-banyak kok), dengan berusaha melapangkan hati.
saya harap postingan ini sekaligus bisa menjadi konfirmasi pada yang komentar di postingan sebelumnya : kenapa harus cuti? aku pikir sekolah itu asyik.. saya juga ngga mau kalau bisa milih, teman.. saya juga pengin secepatnya lulus kuliah. Tapi pertimbangan baik-buruk membuat saya memutuskan untuk memilih cuti. fyuhh.. tarik napaaaaass.. keluarkan...
astagfirullah! saya udah marah-marah di postingan ini ternyata.. Kalau mau mikir simpel, emang semua itu sudah dibuat kayak gini sih jalannya.. kita kan tidak tahu apa saja yang menanti kita di depan ya? Saya harap saya akan bisa lebih bersabar, mulai saat mengeposkan uneg-uneg ini sampai nanti-nanti. amin.


P.S. next posting.. cerpen saya yang dimuat bulan November ini :)

Monday, November 16, 2009

CATATAN CUTI KULIAH

Lagi ngga pengin apa-apa, termasuk juga mikir banyak hal.. haha.. cuma kepengin ketawa aja pas nulis ini (ntar di protes Nchi lagi.. haha). Kadang-kadang ngga apa-apa juga kalau temen-temen saya mendo'akan saya untuk cepet-cepet sembuh sekaligus 'waras' meskipun disaat yang sama mereka juga ngga yakin apa bisa saya jadi waras dan ngga cengengesan lagi mengingat ini sudah jadi syndrome paten sejak bisa ngomong A,B,C (-___-)"
mereka bilang pas jengukin saya ke rumah sakit: kamu tuh.. udah kaki di perban masih aja ketawa ngga jelas.. masih bisa fb-an lagi.. yang mesti di hibur sebenernya siapa sih?

Dan ternyata ngga cuma saya, Gandhi teman kuliah saya yang secara kebetulan banget juga kecelakaan sehari setelah saya (tepat sehari!! saya sabtu dia minggunya) dengan akibat tulang paha patah (kalau saya ligamen yang patah.. atau samting like that deh, yang jelas letaknya di persendian) juga ternyata ngga jauh beda sama saya, masih bisa ketawa-ketiwi biarpun kaki abis di dedel. Lucunya, temen-temen kuliah ngira kami kecelakaan sama-sama pas jalan bareng. hahaha gosip.. gosip.. gimana bisa? Lha wong saya jatuhnya di Tuban, si Gandhi di Malang pas arus balik. Ada juga temen yang nanya ke temen lainnya : HAH?? SEBENERNYA YANG KECELAKAAN SIAPA SIH? NINDA ATAU GANDHI??

Kasus teman saya Gandhi ini juga ngenes-ngenes-lucu, pahanya patah karena dia duduk di deket pintu angkot dan kakinya menghantam tiang halte, jadi teman blogger kalau naik angkot HARAP DI DALAM YA! Begitu juga dengan KAKInya!! dan lebih ngenes-lucu-kasiannya lagi penumpang angkot itu bukannya nolong malah pada kabur semua. Kasian kau nak..


mungkin karena senasib maka saya di tag di foto rontgen teman saya ini melalui facebook, komentar dia di foto ini begini :

mantap....
angkot vs tiang halte....
masya allah...
hehehe
gak aku lupa ekspresi para dokter muda yang ngelihat ronsen ini...
mereka TERTAWA....
hahahaha...

Pertama kalinya ngelihat foto ini malah saya kira ini foto penampakan yang diambil pake kamera inframerah ahahaha maapin ya gan :P

Mungkin sudah sekitar dua bulan ya saya ngga masuk kuliah. rasanya kangen banyak hal, dengan banyak orang, termasuk temen-temen kos saya yang suaranya ngga bisa dibedakan sama petasan cina pas nelpon saya berbarengan sampe kuping saya terancam dihuni brontosaurus dan anak-anaknya.

Kangen pas mereka dengan teganya ngasih tau mangga di kos udah minta diambil dan dibuat rujakan *ouch! I miss rujak mangga!! dengan sambel petis dan irisan cabe yang buanyakk!! Kangen nasi goreng pedas manis yang rasanya mirip kebakaran di dalam mulut dan esoknya bikin terancam diare (hehe). Dan bahkan saya kangen pak satpam yang tiap malem patroli keliling kompleks negurin orang-orang yang masih asik pacaran (ah saya ngga pernah ditegur dong.. ahahaha, karena kalo malem-malem kerjaan saya nyari coklat bukannya pacaran :p)

Akhir-akhir ini, saya curiga pada timbangan yang bo'ong.. karena badan saya yang jelas nambah melebar karena jadi maniak minum susu. setelah sempat kena alergi obat yang merubah saya jadi kepiting rebus mateng banget, saya sama sekali ngga minum obat apapun kecuali sari kunyit untuk menghilangkan gatal.. dan nafsu makan saya melonjak bebas (padahal sebelumnya juga udah doyan makan loh) asupan kalsium saya diganti dengan susu cair putih dan bikin si Papa protes karena dua kardus besar habis dalam waktu 3 hari hahaha super *ngakak

Saya sih ngga pernah punya pikiran bakalan pernah masuk rumah sakit sampe dua kali karena sakit-sakit ini.. berhubung seumur-umur saya sehat-sehat saja.. ngga aneh-aneh dan sakitnya paling mentok cuma diare, hidung mbeler, berat badan naik dan labil kadang-kadang *ngakak. Pada akhirnya semua berakhir di kalimat.. ya sudahlah mau diapain lagi... *geleng-geleng kepala.

Saya juga ngga apdet berita apa aja di kampus atau di kos, siapa jadian sama siapa, siapa putus sama siapa.. atau siapa makan siapa (??) dan jadi ngidam baca Perahu Kertas sampe ngimpi-ngimpi karena di kota saya ngga ada. Banyak keterbatasan mobilitas yang ngga ada enak-enaknya semasa cuti ini. Sepintas kedengeran enak ya,CUTI kenyataannya saya melempem kayak krupuk kena air di rumah.

Friday, November 13, 2009

dan aku cuma mau kamu tahu...



Tidak sama seperti kata-kata terpisah yang kemudian menyatu membentuk kalimat aku sayang kamu...
Aku mau aku dan kamu tak berjarak, berempetan dan bahkan tidak juga terpisah kata sayang atau spasi mungil sepersekian senti sekalipun.
Aku mau kamu tahu, keinginanku untuk tidak pernah jauh sama kuat seperti putri malu menempel pada tanaman.
Sama seperti kata sayang yang tidak mau bergeser dari kata kamu.
Tapi untuk sesaat mari kita lupakan tentang kata sayang itu, mari kita eliminasi dia sejenak dan coba lihat aku yang terus berusaha mengecilkan jarak denganmu
yang sempat terentang




yang kadang kambuhan merambat seperti sakit flu pada anak kecil di musim penghujan,
pada kita...
Mungkin kamu tak perlu serta merta mendekat juga, untuk sesaat aku mau berusaha sendiri
Asal kamu jangan pergi, asal kamu jangan sembunyi..
Aku mau kamu tetap diam dan menunggu aku beringsut jadi dekat.
Sampai kemudian rentangan itu hilang.
Sama seperti akukamu tanpa spasi
.
(di depan komputer, sedang norak dan entah kenapa sedang ingin menulis ini)


P.S. tengs becce buat awardnya yaaa.. lucu banget kayak kamu :)

Thursday, November 12, 2009

REFRESH

pic taken from random googling

Kadang-kadang kita bisa begitu tidak peka dengan segala sesuatu, kadang-kadang kita perlu melihat lebih dekat terlebih dahulu untuk mengerti sesuatu. Seperti kakak tingkat saya yang meskipun penampilan sesangar preman tapi hobinya nonton drama korea, temen saya yang pengen banget jadi polisi tapi takut sama ayam (tampang horornya tiap ngeliat ayam bener-bener ngga bisa disembunyikan kalo kita mau ngelihat lama) jadi kita ngga perlu uji coba dulu dengan ngelempar dia pake ayam atau ngajakin dia lewat ke kerumunan ayam atau bahkan saya yang saat ini mirip sama kepiting rebus setengah mateng :p (ah nyambung ngga ya?).


Kadang-kadang kita melupakan detil-detil yang membuat kita memahami tentang sisi unik masing-masing orang terlepas dari image sehari-harinya atau stereotype yang sudah sedemikian melekat. Kadang-kadang kita juga lupa akan diri kita yang maunya dipahami tidak melulu pada satu sisi, sisi kuat saja ataupun sisi sensitif saja.



Cinta juga demikian, seringkali kita tahu detil-detil kebiasaannya ketika dia masih menjadi sesuatu yang nyaris tak terjangkau oleh kita.. ketika dia masih tak luput dari pengamatan 'memuja' semua pelosok lagak lagunya terekam jelas sejelas rekaman kaset pengantar tidur ketika kita masih diayunan dan memupus ketika kepemilikan kita menguat. Mungkin ini saatnya untuk merefresh pandangan kita pada orang-orang disekitar kita yang menyayangi kita.. semua orang yang kita miliki yang sebelumnya terlihat biasa..


Mungkin ada sesuatu yang terabaikan dari mereka, yang membuat adakalanya fase hubungan kita dengan mereka jadi memburuk dan kita tetap tidak habis mengerti.


Mungkin juga ada cinta yang terselip dan luput dari pemahaman kita, mengendap dan berkejap menderita dalam menunggu yang sepi. pasti rasanya sakit..


Ini saat menempatkan diri pada sudut pandang berbeda, mungkin kita salah mengerti, mungkin kita salah memahami... mungkin... mungkin... siapa tau?


NB : si adek belajar ngeblog hehehe luchu :p tulisannya bisa dilihat di http://sukamakancoklat.blogspot.com

Sunday, November 1, 2009

postingan curhat malam-malam


Sudah lebih dari sebulan pasca kecelakaan yang membuat saya ngga bisa kuliah dan ngga lagi punya Mama. sudah lebih dari sebulan dan saya masih ngga bisa menjalankan aktivitas seperti biasa. saya masih harus ditolong kruk untuk berjalan. kaki saya baru bisa ditekuk 100derajat dan kadang-kadang masih kambuh bengkaknya. selain berat juga nyeri.

kadang, ah ngga ding! sering juga saya kangen dengan saya yang dulu yang ngga mikir banyak hal kecuali kuliah. ketika saya sedang lelah, ngga munafik juga kalau sering bertanya-tanya... kenapa segala bencana batin dan fisik ini terjadi justru saat saya merasa segalanya mulai membaik, segalanya mulai berjalan indah... saya mulai menemukan oase harapan dan kebahagiaan dari dalam diri. malah terjadi pada saat semangat kuliah saya sedang tinggi-tingginya.

ngga muna juga, belakangan ini pikiran saya tentang kuliah jadi sesuatu yang semakin membebat erat otak saya... yang semestinya sudah keberatan dibebani sebegitu rupa. melihat status-status facebook teman-teman yang sedang stres ujian ataupun kewalahan ngerjain tugas, saya kangen semua itu. berada di rumah dengan kondisi seperti ini benar-benar nyaris mematikan tawa. niat awal, saya akan masuk kuliah lagi pertengahan bulan november ini. namun dengan berbagai pertimbangan dan saran teman-teman yang mengemukakan kalau saya sebaiknya cuti saja ketimbang semuanya malah jadi makin berantakan dan diluar kemampuan saya.

hari ini saya memutuskan cuti satu semester yang berarti juga memolorkan kelulusan saya selama satu semester. fyuh.. semoga segala kesulitan ini berdampak baik di hari belakang.

segala duka yang menyelimuti rumah masih belum lenyap, pekatnya masih tetap melekat. saya tahu, lebih dari siapapun bahwa saya harus kuat dengan masa transisi ini untuk tetap bertahan dan mensupport semuanya sebisa saya. Papa saya kadang-kadang jika terlalu sedihnya karena kepikiran Mama, terbangun di waktu malam dan menemukan saya yang masih ngetik-ngetik di depan komputer kemudian sering bertanya hal-hal aneh pada saya yang akhirnya membuat saya kepikiran.. dan lumayan merana, misal : "kalau nanti Papa meninggal kira-kira bisa sama-sama lagi sama mamamu ngga ya?"

dengan semua ini, saya jadi sensitif dan lumayan gampang kesal pada orang-orang yang tidak menyadari kondisi saya dan sering menjengkelkan. saya bisa mengerti dan ngga bisa menyalahkan mereka ini yang ngga tau. yang saya masalahkan disini orang-orang yang ngga tau tapi sok tau. tapi saya mohon siapapun yang tidak tau agar bertanya dengan hati-hati jika sudah tau. seperti kapan hari ketika saya disapa YM dengan seorang teman, setelah ngobrol kesana kemari soal kuliah, ngga masuk, kenapa bisa ngga masuk dan sebabnya, tiba pada topik itu kecelakaan. si teman dengan ngga sensitifnya bertanya dgn maksud bercanda : mobilnya yang nabrak ngga apa-apa kan? astagfirullah... tega-teganya dia berkomentar begitu sebelum bertanya lebih lanjut tentang kejadian yang benar-benar mengubah hidup saya itu.

sometimes saya heran dengan banyaknya orang yang sok tau dan kadang itu menyakitkan karena bercandanya lumayan keterlaluan... kekalutan bisa membuat orang gampang marah... bahkan pada yang komen status fb saya yang memberitahu teman-teman kalau saya memutuskan untuk cuti, bukannya ditanya kenapa sebabnya ada aja orang sok tau yang kenal aja ngga kemudian ngasih komen slenge'an : cuti hamil ya?

ada juga orang yang komennya malah sama sekali ngga sopan dengan bilang : sedih ya? nangis aja dipangkuanku (padahal kenal aja ngga, yah kayaknya blogger juga tau lah bates2 kesopanan bercanda orang yang udah kenal banget dan ngga kan?). pokoknya langsung remove untuk orang-orang semacam ini.

Jadi, mohon maaf pada para blogger jika saya sensitif belakangan ini...mohon dimaklumi ya :)

Runtut

aku lelah.......

kalimat itu tiba-tiba saja bergaung

sedikit pahit,

terlempar begitu saja dari kekosongan
dari ketiadaan
dari hampa yang bersautan


merambat pelan-pelan...


masuk ke hati.



(dini hari, awal november 2009)
Previous Page Next Page Home