Thursday, September 29, 2016

DIET BERAS MERAH, NGAPAIN?


Meanwhile ketika saya masih ngantor, seorang teman di kantor saya mendadak saja membawa sekotak besar bekal. Padahal sebelumnya dia bukan tipe orang yang suka bawa bekal ke kantor, lha dia sama kayak saya yang penghuni kos yang ciri-ciri utamanya cuma bener-bener memasak pada saat butuh pertolongan pertama pada kelaparan yaitu kira-kira pada saat tengah malam, ketika hari libur atau saat stuck nggak bisa kemana-mana saat diluar sedang dilanda banjir. Dipikir-pikir sedih juga ya alesan terakhirnya haha.

Untuk pekerja korporat yang sekaligus juga anak kos, memasak sendiri justru kurang efisien bagi saya dan mungkin teman-teman lain yang senasib karena pasti lebih banyak menghabiskan waktu dalam sehari di kantor ketimbang di kos. Yang berarti nggak sempet masak karena nggak punya waktu dan kecapekan plus kalau masak pun mungkin nggak bakal habis. Beda banget dengan masa kuliah yang bisa hemat banget dengan memasak karena banyak waktu luang di luar jam kuliah.

Tapi ternyata si teman saya ini cuma bawa nasi merah doang di kotak bekalnya, nggak bawa lauk. Jadi dia tetep beli lauk di luar kantor. Saya tanya numben bawa bekal, nasi merah pula. Dia bilang sih dia lagi diet meskipun saya nggak ngerti kenapa versi dietnya dia nasi merah yang tetep aja banyak banget segabrek. Porsi nasi merahnya dia aja dua kali lipat porsi nasi putih saya.

Pas makan siang bareng dia jelasin bahwa yang dia maksud diet itu bukan buat nurunin berat badan aja, tapi juga semata biar lebih sehat. Seorang teman baik saya yang lain bilang bahwa nasi merah itu memiliki kandungan gula yang jauh lebih rendah daripada nasi putih jadi nggak semanis nasi putih, tapi seratnya tinggi jadi kenyangnya lebih lama. Kok saya jadi mendadak merasa kurang info ya?

Padahal beras sehat pengganti beras putih ini memang populer sekali. Terutama sih dikalangan orang yang sadar pentingnya hidup sehat. Bukan berarti beras putih itu nggak sehat lho. Namun kadang nih, kandungannya nasi putih justru nggak baik untuk orang-orang dalam kondisi tertentu. Dan nasi merah yang memiliki kandungan yang lebih baik bagi orang-orang tersebut, dapat menggantikan nasi putih sebagai menu harian.

Mungkin banyak yang ngerasa bahwa beras merah rasanya aneh. Ada yang bilang bahwa rasa beras ini hambar, percayalah saya juga berbikir hal yang sama kok karena memang pernah makan beras merah sih dulu dan rasanya selain hambar dan kering juga... gimana ya... seret banget. Tapi berhubung medical check up terakhir kemarin banyak kolega yang kaget karena tingkat kolesterol, gula darah cukup tinggi dan sebagainya maka nggak ada salahnya juga saya mengantisipasi dengan melakukan hal yang sama seperti si teman.

Jadi sudah diputuskan demi hidup sehat, saya dan seorang teman kantor lain sampek patungan buat beli beras merah untuk makan sehari-hari di kantor. Kurang total? Kami juga beli magicom bareng buat ditaruh kantor biar bisa minta tolong mas ob bikinin nasinya dan kami bisa makan pas jam istirahat dalam kondisi nasi tetep hangat biar makannya semangat, mengingat rasa beras merah yang ya gitu deh.

Beras yang kami beli itu beras merah organik dari e-commerce, sebagai percobaan kami cuma beli 2 kilo doang dengan harga 25,000 per kilo. Memang mayan mahal sih, tapi ternyata perkilonya baru habis semingguan kok, ternyata masak sedikit aja jatuhnya jadi banyak gitu dan kenyangnya juga lebih cepet. Soal rasa, dari pertama kali nyoba ternyata beras merah organik beda banget dengan yang saya duga. Ternyata enak-enak aja kok dan tetep pulen, memang rasanya nggak semanis beras merah tapi kok tetep enak ya. Dimakan sama lauk tempe sambel doang juga tetep enak, serius. Jadi buat yang mempertimbangkan untuk hidup lebih sehat dengan mengganti nasi putih jadi nasi merah, beras merah organik layak dicoba.

Berikut ini saya lampirkan juga beberapa manfaat nasi merah secara lebih lengkap untuk pertimbangan ya:

Manfaat Nasi Merah Bagi Tubuh


Mengontrol gula darah (mencegah diabetes)
Banyak orang yang umumnya sudah tahu, bahwa kadar gula yang dimiliki oleh beras putih sangatlah tinggi. Nggak heran para pasien pengidap diabetes tak diperbolehkan mengkonsumsi nasi putih lagi. Mereka dianjurkan untuk memakan makanan yang rendah kadar gulanya.

Merupakan sumber antioksidan
Nasi merah merupakan salah satu bahan alami yang kaya akan antioksidan. Kandungan penting seperti vitamin, mineral, dan lainnya sangat banyak ditemukan di dalamnya. Ini membantu untuk membuang radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita.

Menurunkan kadar kolesterol jahat
Beberapa rekan kerja bermasalah dengan kolesterol, salah satu sebabnya karena menu dan pola makan yang tidak dijaga. Padahal kolesterol yang tinggi besar pengaruhnya pada kesehatan tubuh kita dan memicu timbulnya penyakit. Kandungan dalam nasi merah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat yang ada di tubuh kita.

Menurunkan berat badan
Impian banyak wanita adalah untuk bisa tetap makan tapi nggak jadi gendut, ya nggak sih? Nasi merah juga sangat baik untuk diet dan akan membantu kita memiliki berat yang lebih ideal. Ini karena nasi merah memiliki serat yang tinggi sehingga dengan jumlah porsi yang sama dengan nasi putih bikin kita kenyang lebih lama dari nasi putih, kira-kira sampai dua kali lipat. Kalau perut merasa kenyang, maka kita jadi terhindar dari ngemil-ngemil berlebih dan lapar mata pengin makan. Ya kan?

Manteman suka nasi merah juga? Kenapa nih kalau boleh tahu? :)

Monday, September 26, 2016

A PLAN TO MOVE

pic taken random by Google
Saya percaya rumah bukan sekadar tempat tinggal, tempat tidur dan melakukan aktivitas harian lainnya. Rumah bukan juga hanya tempat berteduh dari panas maupun hujan. Tapi rumah seharusnya adalah pusat dunia kita, dimana didalamnya tinggal keluarga yang selalu kita rindukan ketika harus terpisah jarak. Rumah adalah tempat pulang terbaik dari hati, semestinya. Yang kenyamanan berada di dalamnya tidak tertandingi bahkan oleh hotel berbintang sekalipun. Tempat dimana kita merasa nyaman dan aman dari segala apa yang ada di luar sana.

Setelah sekian lama, rumah bagi saya adalah tempat tinggal temporer yang menjadi pusat kenyamanan karena kepentingan pekerjaan. Sekalipun tempat tinggal temporer tapi paling tidak dalam sepetak kamar yang saya sewa, saya selalu berhasil menemukan kenyamanan dan privasi saya sendiri. Bagi saya, yang paling utama dari kenyamanan sebuah rumah dan tempat tinggal adalah seperti itu. Dimana kenyamanan menjadi faktor penting yang tidak pernah tidak kita rasakan saat berada di dalamnya.

Well ketika menikah, sebagai pasangan muda, saya dan suami tentu juga pernah terlibat perbincangan mengenai rumah. Beberapa diantaranya juga melibatkan pembicaraan dengan orang tua. Si bokap pernah menganjurkan kami untuk membeli rumah di Perumnas karena program perumahan murah yang mereka jalankan sementara mertua menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kami. Saat ini Perumnas juga menggawangi program sejuta rumah yang menyediakan rumah dengan tipe kecil untuk keluarga masyarakat berpenghasilan rendah dan non masyarakat berpenghasilan rendah sebagai langkah untuk mensejahterakan masyarakat. Lebih dari layak untuk memiliki rumah sendiri sekecil apapun selama rumah kita sendiri yang dibeli dengan hasil kerja keras ya kan?

Namun ada beberapa kebimbangan yang saya dan suami masih pikirkan, salah satu diantaranya adalah tempat kerja. Suami yang bekerja di tengah kota sementara kesediaan lahan pembangunan rumah yang biasanya terdapat di luar kota. Tentu saja dia bisa pulang pergi setiap hari, tapi dengan begitu ada resiko kelelahan dan waktu berkualitas yang jauh berkurang dibanding sebelumnya.

Kami banyak mengumpulkan brosur rumah setiap kali hadir di pameran-pameran properti, kami juga pernah mempertimbangkan apartemen sebagai tempat tinggal sebelumnya. Apartemen yang tidak terlalu besar akan lebih cocok untuk saya dan suami karena maintenance-nya mudah dan untuk keluarga kecil kami juga masih muat jika Allah mengizinkan kami memiliki 1-2 keturunan dalam waktu dekat. Apartemen yang minim interaksi dengan tetangga juga memiliki kelebihan, kami tidak perlu kerepotan untuk kegiatan pertetanggaan dan semacamnya, hanya fokus mengurus keluarga.

Saat ini keputusan kami adalah untuk pindah ke sebuah rumah yang tidak jauh letaknya dari rumah tinggal ayah ibu mertua, sekitar tahun depan. Meskipun keputusan ini belum sepenuhnya final yang berarti masih terbuka luas kesempatan bahwa kami mungkin akan pindah lagi ke rumah lain setelah menemukan lokasi dan rumah yang sesuai dengan budget namun harus saya akui tinggal dekat dengan orang tua akan lebih menyenangkan. Kami mungkin sudah bisa dibilang mandiri dan berkemampuan untuk mengurusi keluarga sendiri, namun tetap memiliki waktu untuk berkunjung dan menyenangkan orang tua. Dengan mengunjungi mereka atau memasakkan kue dan makanan kecil yang mereka suka, kalau ala saya.

Sounds perfect, isn't it?

Sunday, September 25, 2016

TENTANG SAYA DAN KESEHATAN GIGI

Mungkin teman-teman yang sejak dulu sering mampir ke blog saya ini tahu kalau dulunya saya adalah pemakai kawat gigi. Saya mulai memakai kawat gigi pada tahun ketiga kuliah hingga menjelang training awal kerja. Total pemakaian kawat gigi saya adalah selama 2 tahun. Karena posisi saya saat itu sedang tinggal di Malang, maka pemakaian dan perawatan kawat gigi tersebut saya lakukan di kota Malang. Saya ditangani oleh seorang dokter gigi spesialis orthodonti yang prakteknya tidak jauh dari gereja besar di bilangan jalan ijen.

Teman-teman mungkin bertanya-tanya apa alasannya saya mendadak pasang kawat gigi saat itu, padahal sebenarnya keputusan untuk memakai kawat gigi adalah hasil dari pertimbangan bertahun-tahun, tidak cuma keinginan insidental semata karena kawat gigi sedang beken pada masa itu. Well, nggak juga sih masih lebih beken sekarang mungkin ya.

Keinginan pakai kawat gigi pertama tercetus ketika saya masih SMA, waktu itu masih sekadar pengin merapikan gigi saya yang bertumpuk pada bagian taring setelah untuk kesekian kalinya kontrol gigi di tempat praktek kakak sepupu saya untuk cek gigi saya yang pernah berlubang dan pembersihan karang gigi. Orang jawa bilang bentuk gigi seperti yang saya miliki namanya gingsul.

Bentuk gigi yang bertumpuk atau pun tidak beraturan, perlu diketahui bahwa akan berdampak terhadap kesehatan gigi. Gigi yang tidak rapi harus rajin dibersihkan sebersih mungkin, tapi tetap saja tindakan yang kita lakukan sering tidak bisa optimal karena ada area yang tidak terjangkau alat kebersihan gigi yang kita pakai sehari-hari seperti misalnya sikat gigi atau benang gigi.

Mungkin sebagian orang menganggapnya sepele tapi saya sering mengalami sakit gigi hingga gigi berlubang pada periode waktu SMP hingga SMA karena efek dari gigi bertumpuk saya. Dan sesakit-sakitnya hati, kalau capek menangis masih bisa tidur dan kalau laper masih bisa makan. Tapi nggak demikian halnya dengan sakit gigi, ngantuk tapi nggak bisa tidur, laper tapi nggak bisa makan. Bawaannya galau melulu karena masukin makanan buat dikunyah juga sakit, ngomong banyak juga jatuhnya sakit, syukur-syukur kalau pipi nggak bengkak sebelah. Tapi karena saat itu belum di setujui orang tua maka saya melupakan keinginan tersebut.

Nah ketika kuliahlah mulai berasa perawatan gigi saya ini cukup lumayan untuk ukuran saya yang masih mahasiswa dan baru bisa mengumpulkan penghasilan sendiri melalui tulisan fiksi di beberapa majalah. Ada fasilitas pembersihan karang gigi di kampus dengan harga yang terjangkau, tapi masalahnya gigi saya nggak cukup hanya dibersihkan 6 bulan sekali. Kurang dari itu karang giginya sudah banyak, lagi-lagi pengaruh gigi bertumpuk dan ada satu gigi yang dulunya berlubang cukup parah sehingga mengunyah makanan juga sudah beda lagi.

Ketika sudah beneran capek, maka saya minta izin kepada tante saya yang merupakan tempat saya bertanya terhadap pertimbangan apapun karena tidak adanya si mami. Tante saya setuju, beliau juga mengemukakan ada titipan uang dari mami saya rahimahullah kepada tante untuk itu.

Masuk tahap ini, saya sudah beneran mantap dan sudah mencari tahu pandangan Islam mengenai kawat gigi ini. Jadi kalau ada yang bilang ini tandanya merubah ciptaan, sebenarnya nggak. Tergantung keperluannya itu sendiri. Kalau memang tujuannya untuk gegayaan, giginya sudah rapi tapi kurang puas di rapiin lagi untuk gaya atau apa maka sebaiknya jangan. Kecuali memang ada alasan-alasan kesehatan juga beserta itu. Sama seperti kalau gigi kita diganti gigi palsu emas atau perak, jika memang harus begitu ya tentu saja dibolehkan jika dengan pemasangan gigi palsu maka dapat membuat kita makan dan berbicara dengan lebih baik, tapi kalau gigi sengaja dicopot untuk pamer kalau gigi kita terbuat dari logam mulia atau berlian nah itu yang jangan.

Awalnya saya datang ke sebuah klinik gigi tidak jauh dari kos yang juga menyediakan fasilitas untuk pemasangan dan perawatan kawat gigi, saya disarankan untuk langsung ke spesialis orthodonti karena gigi saya memiliki beberapa masalah. Salah satunya ada letak gigi yang terbalik antara gigi taring dan gigi sebelahnya selain letak gigi yang bertumpuk. Gigi yang tidak rapi mempengaruhi kemampuan mengunyah, berbicara dengan jelas dan seperti masalah yang saya miliki pembersihan gigi yang sukar dilakukan menyebabkan karang cepat menumpuk atau gigi berlubang. Padahal saya rajin sikat gigi dan berkumur dengan mouthwash setelahnya.

Jadi itulah alasan saya untuk memasang kawat gigi waktu itu, berikut dengan alasan mengapa saya melakukan semua perawatan di dokter gigi spesialis orthodonti ini, bukan karena gegayaan atau apa tapi memang karena keperluan.

Mungkin sebagian dari kita berpikir untuk memasang kawat gigi juga tapi tidak siap dengan konsekuensi lamanya perawatan, komitmen kontrol dan juga tidak siap untuk memiliki gigi yang tidak utuh pada awal perawatan karena pencabutan gigi. Veneer gigi dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini, waktunya relatif lebih singkat dibanding kawat gigi dan tidak harus bolak-balik kontrol dalam jangka waktu lama.

Seorang teman baik saya - beda kepercayaan dengan saya - meminta saran untuk memperbaiki giginya karena tahu saya pernah menjadi 'behelita' dulunya karena dia orang yang malas kontrol sementara harus macet-macetan dulu sepulang kerja di ibukota. Saya bertanya kepada teman baik saya tersebut apa dalam agamanya ada larangan untuk mengikir gigi atau hal-hal yang berhubungan dengan kecantikan gigi? Dia menjawab tidak, maka saya bilang kalau mungkin dia bisa mempertimbangkan veneer gigi, untuk cek harga veneer dan klinik gigi yang nggak jauh dari tempat tinggalnya maka dia bisa browsing di Konsula.com. Situs yang di dalamnya memuat informasi klinik dan pelayanan kesehatan lengkap dengan dokternya, salah satunya dokter gigi. Kita bisa melihat harga untuk jenis pelayanan seperti pembersihan karang gigi, kawat gigi dan sebagainya . Untuk veneer gigi ini, biayanya mulai dari 500,000.

Veneer tidak saya rekomendasikan untuk teman-teman yang muslim, karena mungkin dalam prosesnya juga ada pengikiran gigi. Sementara kita tidak diperkenankan mengikir gigi. Untuk lebih lengkapnya mengenai veneer gigi ini bisa ditanya-tanya ke klinik gigi terdekat atau via Konsula.com. Karena bagaimanapun saya bukan pakar di bidang ini :)

Teman-teman punya pengalaman atau saran dalam perawatan kesehatan gigi? Sharing yuk :D

Thursday, September 22, 2016

BERJILBAB JUGA PENGIN CANTIK, KOK!


"Mbak kok perawatan rambut segala? Mbaknya kan berjilbab?" sering deh saya dapat pertanyaan seperti itu dari mbak-mbak yang menangani saya di salon ketika saya sedang pengin perawatan rambut sekalian dipijet kepala biar nggak terlalu pusing menghadapi realita hidup rutinitas gitu di sebuah salon khusus wanita. Mbak-mbaknya nggak berjilbab dengan rambut panjang yang dicat semi blonde. Mungkin teman-teman yang berjilbab juga sering dapat pertanyaan serupa kalau lagi ke salon ya? Dulunya sih memang saya belum pernah ketemu salon muslimah, jadi asal salon khusus wanita yang tertutup untuk cowok mah hayuk aja.

"Masa berjilbab nggak boleh terawat mbak? Namanya juga cewek semua pengin cakep, ya nggak?" saya senyum-senyum, membenarkan posisi handuk panas di kepala. Mbaknya membalas senyum saya, mungkin juga dia bingung mau jawab apa.

Benar kan? Nggak ada cewek yang nggak pengin cantik kok, dasarnya wanita itu seneng yang cantik-cantik, yang indah-indah, yang imut-imut atau yang mereka sering gantikan menjadi 'iiihhhh lucuuuu bangeeettt' untuk menggambarkan betapa cantik, indah atau imut suatu hal. Saya juga sih haha, watercolor warna pastel aja saya bilang 'lucu'. Kebiasaan ini bikin para pria heran dan nanya, "Bagian mananya yang lucu? Eh kok kamu nggak ngakak?"

Apalagi ketika sudah menikah, dari yang awalnya kegiatan merawat diri lebih ke acara suka-suka kita, menjadi sesuatu yang harus kita usahakan. Wanita muslimah meskipun dilarang dandan berlebihan memancing pandangan mata khalayak kalau keluar rumah, justru harus dandan dan terawat kalau ada di rumah. Cantik di depan suami untuk menyenangkan pandangannya justru adalah anjuran, berpahala jika dilakukan. Mungkin ada yang ngerasa nggak perlu usaha-usaha amat karena sudah ngerasa cakep memang, sementara saya... yah saya mah apah kak masih perlu usaha :D Saya sih sebenernya masih perlu inget-ingetin diri sendiri juga tentang jadwal merawat diri ini. Karena kan di rumah pake baju tidur doang, muka kucel dan rambut awut-awutan sambil maraton drama itu nyamannya nggak tertandingi, ya nggak sih? Padahal mesti dikurang-kurangin yang begini ini.

Kadang kalau capek banget-banget saya juga suka body treatment sekalian massage. Seger deh badan pas abisan massage, memang nggak sering-sering sih cuma pas kalau lagi capek banget aja... itu juga saya sudah nggak lagi-lagi body treatment, paling cuma massage ala kadarnya sekadar capek ilang aja. Kenapa? Soalnya saya mayan kesel kalau di tempat body treatment dan di hadapan mbak yang bertugas suka disuruh lepas-lepas pakaian gitu. Padahal ada batasan aurat antar perempuan juga yaitu sebatas lutut dan baju lengan pendek. Sering merasa keganggu dan sebel karena mbak-mbak manapun di tempat manapun yang saya datangi kok suka ngomporin dengan kalimat bernada maksa dengan alasan: "Kan susah mbak di treatment-ya kalau masih pake baju lengkap gini, setengah-setengah jadi nanggung," atau "Kemarin saya dapat customer orang arab lho mbak tapi dia langsung buka baju semuanya aja cuek tuh,"

Hadeuh. Help!

Mbaknya mungkin belum ngerti kalau batasan aurat itu bukan soal orang arab atau non arab, dan gimana ya jelasinnya ke mereka itu suka susah gitu huhuhu. Apalagi kalau dianya ngeyel padahal udah dijelasin. Lha bukannya dia mesti nurut aja kata saya ya nggak? Kan saya customernya. Kalau saya sudah bilang 'enggak' sama anjuran dia, apa ya bayarnya jadi beda? Toh saya bayarnya juga sama. Suka gitu deh ah.

Karena itu makanya saya sudah malas body treatment di luar kalau nggak butuh-butuh banget, lebih suka perawatan sendiri di rumah. Lagipula sekarang ini, butuh beli skincare apapun lebih gampang via e-commerce cuma modal ongkir doang. Masih lebih mahal biaya bensin, parkir dan makan minum kalau kehabisan tenaga ngiderin mall kalau niat cari dan beli langsung. Saya suka browsing di Lazada untuk beberapa produk biar langsung sekali kirim jadi hemat di ongkir.


Selama ini saya sudah sering belanja di Lazada untuk aneka produk diskon seperti setrikaan, seprei, produk skincare dan overall memuaskan. Biar totalan belanjaan semakin murah, sebelum mampir ke Lazada saya mampir dulu ke Paylesser Indonesia untuk cek voucher promo. Paylesser Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bervisi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan melalui belanja online dengan harga yang lebih murah dari biasa. Dengan jargon 'Why Pay More', Paylesser cucok banget untuk kita para wanita yang doyan belanja online tapi nggak cuma sekadar mau mudah tapi juga murah. Lha belanja online kan nggak bisa ditawar-tawar kayak di pasar malam, jadi manfaatkan voucher diskon yang ada semaksimal mungkin.


Untuk pilihan belanja, salah satu brand body and hair care favorit saya adalah TBS atau The Body Shop. Well sebenarnya nggak cuma The Body Shop, tapi saat ini lagi seneng banget dengan shampoo-nya yang wangi natural dan bikin rambut saya bagus. Jadi habis keramas, keringnya cakep gitu kalau dikibas jatuhnya bagus, nggak lengket terlalu lembab tapi juga nggak kering. Pas banget. Sabun mandinya TBS juga super wangi. Kalau untuk body scrub saya suka produknya Wardah soft scrub variant Strawberry karena wanginya enak dan lembutnya tahan lama. Enak deh kalau udah capek seharian, sebelum mandi pakai body scrub ini wanginya ngikutin terus bikin tidur pules. Harga di Lazadanya sih sudah bagus ya, sering promo juga kok tapi bakalan lebih murah kalau kita cek dulu voucher Lazada untuk produk kecantikan melalui Paylesser.

Belanja banyak produk berkualitas dengan harga yang lebih murah daripada aslinya itu kepuasan tersendiri lho bagi perempuan, setidaknya bagi saya. Manteman juga sama? Atau prinsipnya justru lebih mahal lebih keren, kualitasnya belakangan? Hehe yuk ah ngobrol di kotak komentar :D


Monday, September 19, 2016

KETIKA PERNAH 'DEMEN' NYATOK RAMBUT


Saya pernah baca sebuah novel teenlit judulnya Mamimoma, jadi tuh Mamimoma itu ceritanya soal 4 cewek yang nama depannya mirip-mirip Maggie, Milly, Molly dan May. Si Maggie ini dari keluarga kaya, masalah utamanya adalah rambutnya yang megar seperti rambut singa dan kulitnya yang gelap. Maggie minder dengan kedua hal tersebut dan setiap pagi-pagi banget dia ngoles-ngolesin rambutnya pakai crem, gel atau apalah terus dicatok sampek lumayan lurus dan megarnya berkurang. Aktivitas itu dia lakukan setiap pagi.

Saya baca novel itu ketika sekitar umur 14 tahunan, nggak nyangka kalau bakalan gitu juga ketika umur saya lebih tua dan mulai ada bakat demen dandan ala cewek telat puber. Jadi pagi-pagi gitu saya sudah bangun, manasin catokan dan sibuk didepan kaca sendiri buat rambut saya lebih rebah dan kelihatan rapi. Gara-garanya pada masa itu ngetren banget yah rambut lurus kayak papan potong sayur, nggak tahunya kebanyakan yang punya rambut kayak gitu tuh hasil sentuhan salon. Catokan yang saya pakai tuh yang warna-warni terus bagian papannya kayak ada marmer putihnya gitu. Kata teman saya bagusan yang model ini karena nggak terlalu panas buat rambut, yahsud berhubung dianya lebih paham dandan ketimbang saya.

Udah terbiasa pagi-pagi nyatok, eh catokannya rusak aja. Sebel kan? Padahal saya nggak tahu beli catokan itu dimana, lah awal punya nitip teman. Berbekal nanyain si teman, sampailah saya di deretan toko dekat pasar yang jualan catokan. Ternyata yang jualan catokan nggak cuma satu toko, baris dari ujung ke ujung semua orang jualan alat styling rambut dari yang catokan, semi curly dan heavy curly lengkap dengan foamnya biar hasil styling rambutnya awet.

Saya memutuskan pilih toko yang ada beberapa mbak-mbak pengunjung datang untuk pilih-pilih alat styling, dalam bayangan saya kalau ada pengunjungnya kan kemungkinan toko itu recommended ya. Saya lihat-lihat dan nanya-nanya sebentar, mbak yang nunggu ramah gitu dan harganya juga lebih murah dari harga titip teman kapan itu padahal harganya nggak di mark-up sama si temen lha nota-nya jadi satu kok.

Karena mbaknya baik dan ngasih harga murah ke abg demen irit ini, sok akrab saya ngajak ngobrol si mbak mengenai cara jual catokan rambut. Secara ya menjual catokan rambut tentu saja nggak semudah yang dibayangkan karena harus memakai cara-cara tertentu. Ditengah jajaran toko dan mbaknya bisa menjual murah dengan kualitas yang sama, pelanggan tetapnya juga kayaknya sudah ada lha cewek-cewek yang tadi datang bisa sambil ngobrol curcol gitu sambil milih-milih alat curly. Katanya si mbak ada beberapa poin yang harus kita ngertiin kalau mau jualan catokan rambut, sapa tau saya mau daftar jadi resellernya, gitu katanya. Ya mau sih mbak tapi sayanya anak ingusan kan, nggak punya modal T_T *tapi cuma dalam hati*. Berhubung jaman makin kekinian, musimnya belanja online semoga aja si mbak melek dunia ecommerce biar makin luas pangsa pasarnya biar kata tanpa reseller.

Cara Oke untuk Sukses Jual Catok Rambut



Menjaga kualitas
Pastikan untuk info ke pembeli mengenai jenis alat catok ini dan kualitasnya. Nggak ada salahnya memberikan pengetahuan mengenai jenis alat yang berkualitas rendah hingga tinggi. Dengan demikian nantinya pembeli akan mampu untuk memilih jenis alat yang sesuai dengan kebutuhan dia. Semuanya tergantung dengan budget-nya pembeli kan. Jadi kalau pembeli memiliki dana yang cukup tentu saja dia akan membeli dengan kualitas terbaik yang diberikan penjual kok.

Penjelasan
Usahakan untuk menjadi penjual yang pintar dalam menjelaskan kepada pembeli. Sehingga pembeli akan mendapatkan berbagai informasi produk dengan lebih jelas. Tentunya dengan cara ini harapannya sih pembeli jadi lebih puas dengan penjelasan yang diberikan. Biasanya penjual yang pandai dalam menjelaskan spesifikasi produknya ke pembeli akan memiliki omset yang lebih besar. Hasilnya akan bisa kamu rasakan sendiri dan jadi lebih maksimal dengan hasil yang sesuai keinginan kamu.

Pelayanan yang ramah
Ada baiknya nih kalau kita jual catokan rambut mulai deh dengan memilih jenis pelayanan yang diberikan. Dengan memberi pelayanan yang ramah dan welcome maka dengan sendirinya hasil penjualan akan bagus karena orang juga kerasan jual beli sama kamu. Jangan lupa untuk memberikan trik pamungkas pelayanan yang baik dengan beberapa cara antara lain yaitu senyum, salam dan sapa. Kamu bisa nanya mengenai kebutuhan konsumen bahkan ketika mereka baru melihat-lihat kok, dengan ramah dan nada wajar tentu bukan galak atau berubah judes mengancam ketika dia lihat-lihat doang nggak jadi beli. Cara ini sangat efektif dalam menjual produk lho.

Perhatikan penampilan
Nggak ada salahnya kalau kamu jualan, kamu juga rapih-rapih dan dandan dikit sebagai langkah memperhatikan penampilan. Biasanya pembeli akan melihat dan mempertimbangkan penampilan dari penjualnya. Secara yang dijual produk kecantikan ya. Semakin keren dan rapi penampilannya apalagi kalau penjual juga menjadi pemakai dari alat-alat yang dia jual sehingga bisa memberi review dan saran yang bisa diandalkan sesuai kebutuhan calo pembeli. Hal ini sangat efektif dalam promosi penjualan kepada pembeli apabila dilakukan secara kontinyu.

Ngasih harga 'khusus'
Usahakan untuk memberi beberapa jenis catokan dengan harga khusus alias promo. Diskon dan promo biasanya selalu mampu menarik minat pembeli lho. Apalagi pembelinya para cewek. Komunikasikan juga kepada konsumen tentang promo dan diskon yang sedang ada di tokomu agar menarik minat mereka kemudian penjualanmu juga akan meningkat.

Edukasi terkait produk
Sebagai penjual yang baik, akan mendapatkan nilai plus di mata pembeli ketika kamu tidak cuma memberikan penjelasan mengenai spesifikasi produk yang kamu jual, tapi juga tentang perawatannya agar tidak cepat rusak atau cara membersihkan catokan dari foam. Edukasi sederhana seperti ini bisa banget juga mengambil hati pembeli.

Kalau dipikir-pikir cara simpel ini juga bisa dipakai buat jualan yang lain juga ya nggak cuma catok rambut. Teman-teman ada yang suka pakai catok juga? Kalau saya sih sampai sekarang masih suka, cuma memang kadang-kadang aja :)

Sunday, September 18, 2016

ARTI LEBIH SELEMBAR UANG

'uang bukan segalanya, tapi banyak hal perlu uang', kata orang gitu
Beberapa hari lalu, tanpa sengaja saya membaca di timeline media sosial mengenai seorang blogger yang 'ngamuk' karena ditawari harga yang sangat rendah untuk jasa mereview situs atau produk. Dia juga sampai memaki-maki agency yang mengontak dia itu. Entah situs apa dan entah produk apa, saya pun kurang jelas karena memang di blur.

Saya tercenung membaca tulisannya, seperlu itukah marah-marah ke orang yang mengontak dia tersebut? Saya kemudian teringat cerita beberapa teman yang sedang merasa sensitif ketika rekan sesama blogger mulai beropini bahwa mereka ini ngasih harga terlalu rendah dan kok mau-mau saja sih menulis sponsored dengan harga yang berada di kisaran 50-100,000 rupiah? Seringkali kalimatnya itu nggak enak gitu dibacanya. Dari yang frontal sampai selintas komen 'oh memang sih blognya emang layak dihargain segini doang'. Yang bagi saya nih yang baca, sama aja jehongnya, sama aja peluang mancing keributannya :))

Uang yang kayaknya cuma buat jajan sebentar ke minimarket bawa pulang snack atau dua gelas kopi di cafe ternama bagi sebagian orang itu bukan berarti kecil bagi orang lain. 100,000 yang kerasa bukan apa-apa kalau dibawa ke mall itu bisa bawa belanjaan yang bikin kulkas penuh kalau dibawa ke pasar. 100,000 juga sangat memiliki arti dan pengharapan jika disedekahkan kepada anak-anak yang kesulitan biaya sekolah atau dibelikan beras untuk orang yang tidak mampu.

Kalau memang tidak setuju dengan nominal yang dimau blogger lain untuk mereview ya tidak apa-apa, itu hak kita. Penentuan rate masing-masing kan suka-suka kita wong 'rumah' punya kita sendiri ya jelas otoritas kita juga. Tapi kalau jadinya pasang status yang terkesan mencibir mereka ya apa untungnya sih buat kita? Kenapa kok kita campur tangan dengan rezeki halal orang lain? Mereview produk atau website itu kan sah saja, bukan mencuri, nggak ngemis pula dan lebih penting lagi mereka kan juga nggak minta makan sama kita. Selama rezeki itu halal, ya sudah... sama saja kita meremehkan petani yang bercocok tanam sepanjang musim padahal hasil panennya dibeli murah sama tengkulak. Sama halalnya. Menyayangkan? Iya sih tapi apa kita bisa kasih solusinya? Kita nggak tahu lho biaya kebutuhan orang lain itu apa aja. Dan apa kendala serta alasan mereka untuk setuju gitu aja hasil panennya dijual harga murah.

Entah, mungkin yang demen ngatain begini belum melewati fase ketika bayaran Blogger hanya melalui paypal dengan mata uang USD. Dulu kira-kira 5-10 dollar perposting dengan link 3 buah dan review ditulis dalam bahasa inggris yang readable, bukan bahasa semau gue ala kita saat ini, itu masih baik agencynya. Ada juga lho yang harus pasang banner dan 'hasemeleh-hasemeleh' lain dalam satu posting, padahal fee-nya cuma 5 dollar. Ngerjain task ini sama aja uji nyali nantangin 'mbah' banget, habis review langsung PR-nya jeblok atau masuk sandbox kayak blog saya ini dulu. Pagerank bisa not available berbulan-bulan nggak peduli si mbah update berapa kali.

Google PageRank dulu diupdate-nya suka-suka si mbah, nggak teratur. Jadi kalau blog kamu baru mletek, untuk punya PR 1 aja cukup memakan waktu lama. Itu masih belum ditambah dengan resiko di banned Adsense, masa itu adsense cuma diapprove untuk blog berbahasa inggris, nggak terima yang bahasa indonesia. Saya diapprove Adsense ini dua kali dan dua kali pula di banned untuk sebab yang setahu saya salah satunya adalah job repiu. Ini luka patah hati nggak sembuh sampek sekarang nih :))))

Ada juga agen lokal yang sudah fee-nya hanya 25,000-35,000 terus harus 500-an kata dan lama nunggak pula. Harus ngamuk-ngamuk dulu baru deh ditransfer. Sumpah ya emosi dan gemes yang kita derita dibandingkan dengan harganya berasa nggak worth it banget.

Semua itu berubah sekitar tahun 2010 atau 2011 kalau saya nggak salah ingat, saat itu rate Blogger antara 800,000-1,500,000 mentok paling rendah 500,000. Nilai sejumlah uang tersebut sangat besar pada masa itu. Buat saya, mahasiswa yang kembang kempis isi dompetnya waktu itu, lumayan banget bisa untuk biaya hidup 2-3 bulan. Mungkin karena jumlah blogger semakin banyak saja makin kesini sehingga rate fee sudah nggak setinggi dulu yang minim blogger konsisten. Ya sudah lah ya... kita nikmati saja prosesnya berdasarkan prinsip masing-masing dalam negosiasi.

Ada ajakan untuk menstandarkan fee Blogger pada posting-posting yang tersebar di linimasa, tapi kalau menurut saya kok nggak bisa ya? Rasanya nggak apple to apple. Gimana kita bisa menstandarkan fee blog yang domain authority dan page authoritynya saja beda-beda? Alexa beda-beda, traffic juga beda-beda, tahun eksisnya blog dan engagement sama pengunjungnya juga enggak sama. Susah ya kan?

Mungkin nilai uang 100,000 ini receh banget buat kita yang pekerjaan utamanya bukan di ranah blog, nambah-nambahin uang jajan atau alokasi budget buat nongkrong aja. Tapi buat mereka yang mengandalkan hidupnya dari situ doang?

Yah yah semoga kita tidak termasuk orang-orang yang meremehkan rezeki halal. Aamiin, insyaAllah. Uang satu juta nggak bisa jadi satu juta kalau 100,000-nya keselip entah kemana :)) Fee 300,000 nggak bisa jadi 300,000 kalau 100,000-nya ketinggalan belum ditransfer :P Dicariin juga kan? Ditagih juga ye kan? ;))

Ini kok numben banget saya nulis gini pagi buta ya... biasanya saya malas nanggepin beginian sik :)

Thursday, September 15, 2016

PAK SUPERTEGA DAN RENTANNYA HUBUNGAN ANTAR ORANG TUA - ANAK

Biasanya saya malas bahas yang berkaitan dengan isu kekinian gini, tapi karena menurut saya ini penting maka saya putuskan untuk menulis topik terkait. Salah satu alasan saya adalah sebenarnya masalah seperti ini sangat banyak terjadi di masyarakat, orang tua-orang tua tanpa hati yang begitu saja meninggalkan anak mereka tak perduli anak sah dalam pernikahan dan banyak diantara yang mengalami hal ini adalah teman-teman saya dan orang-orang dalam lingkungan pergaulan saya.

Iya belakangan ini yang heboh di berita seleb maupun sosial media adalah soal Pak Supertega ini, seorang motivator yang kabarnya menelantarkan anaknya sekian lama. Beberapa hari lalu saya sempat nonton tayangan acara talkshow yang memuat keterangan Ario - anak yang dikabarkan tidak diakui dari pernikahan pertamanya Pak Supertega itu.

Harus saya akui ketika pertama kali berita itu naik ke permukaan, saya kaget banget meskipun Pak Supertega bukan tipe saya banget untuk jadi sosok panutan apalagi sosok idola. Karena saya bukan orang yang demen motivator-motivatoran, motivator terbaik ya diri sendiri dan atau orang yang kita sayangi - ini kalau menurut saya. Sedangkan boosternya ya iman, ibadah kepada Allah. Tapi sejak awal muncul dari dulu waktu masih jaman kuliah, si bapak ini punya banyak fans. Timeline sosial media saya dibanjiri oleh twit atau share posting dari si bapak yang dibagikan teman-teman yang saya kenal.

Awalnya saya juga sempat mengira dia non-muslim (ternyata muslim), bahkan banyak dari quote-nya yang menurut saya sih diambil dari Al Qur'an hanya dibahasakan sesuai bahasa dia. Si bapak punya istri yang cantiknya adem bersahaja ala Bu Ainun-nya Pak Habibie tapi kok ternyata ibu-ibu bersasak tinggi yang nggak kelihatan aura ngademin bersahajanya sama sekali. Ehem, sori yang ngefans tapi itu beneran yang muncul di pikiran saya sih.

Nah biarkan saya ceritain gimana awalnya permasalahan ini, istri pak supertega foto sama seorang artis dangdut yang banyak haters dengan caption puja-puji setinggi langit. Hatersnya yang banyak ini kesal dengan si ibu itu dan kemudian mengulik-ngulik tabir masa lalu atau kesalahan yang tidak terpublikasi. Ketemulah kalau Bapak Supertega ini dulu sebelum sama si Bu Lince pernah menikah dengan seorang wanita yaitu Bu AS dan punya seorang anak bernama Ario. Si Ario ini nggak pernah disebut-sebut sedari dulu dalam penampilan publik pak Supertega. Netizen sampai nyari akun media sosialnya dan gimana nasib Ario ini sekarang.

Pak Supertega membeberkan ke ranah publik sebagai klarifikasi bahwa dia nggak punya anak selain Odri dan Mark, disisi lain dia juga sering menjelek-jelekkan eks-nya secara terselubung dengan tuduhan memiliki anak dari laki-laki lain dalam pernikahan mereka, suka mabuk-mabukan dan sebagainya yang sebagian sudah dikonfirm di tayangan wawancara KomposTV (setelah talkshow si anak) oleh si bapak sendiri bahwa itu adalah kata-katanya bukan isi tanya jawab dengan orang lain.

Klarifikasi publik ala-ala yang dilontarkan si bapak ini diikuti dengan kemunculan Ario - yang diributkan oleh netizen. Dia mengkonfirmasi bahwa semua bukti hukum yang dia punya ada dan lengkap, permasalahan perceraian dan hubungan yang lama terputus. Tapi malangnya banyak tim bala-bala Pak Supertega yang menuduhnya ingin eksis dan cari ketenaran.

Padahal menurut saya itu benar-benar sangat wajar. Dia berhasil dan hidup dengan caranya sendiri kok, dia juga pernah muncul di talkshow-talkshow tv di tahun-tahun sebelumnya yang membahas soal usaha yang sedang dia geluti jadi motifnya bukan cari tenar saya rasa. Tapi come on, mau nggak kita dianggap anak hasil perselingkuhan? Mau nggak ibu kita dituduh mabuk-mabukan dan tukang selingkuh, dikata-katai laksana ibu kita pelacur?

Nggak ada anak yang mau seperti itu dan kalau dia marah itu sangat wajar. Menurut saya sih. Kalau saya jadi dia juga bakalan marah banget lah, gila aja kalau enggak.

Nggak dianggep dan dikontak sebagai keluarga mah ya bodo amat, bisa hidup dengan usaha sendiri kok tapi masa dikatain anak hasil hubungan gelap dan emak kita wanita murahan? :/

Setelah nonton talkshow si anak saya juga nonton konfirmasi di KomposTVnya dan saya yang nggak pernah jadi fans si bapak saja ilfil berat sama semua yang dia sampaikan. Dari mulai sekedar kata-kata bekas keluarga, bekas anak sampai pelecehan pekerjaan Ario, ngomong kakaknya bukan kandung tapi dari pernikahan sebelumnya (lha kan satu bapak means satu 'bin' 'binti' dong, ya saudara kandung namanya atuh pak), dan lain-lain ngejelekin sodaranya sendiri. Padahal banyak tuduhannya yang cuma isapan jempol belaka dan penggiringan opini. Beda dengan komentar dari keluarga besarnya sendiri maupun Pak RT setempat. Ulasan lengkap berikut bukti ala detektifnya bisa kita baca di forum detik all about MT *ketik nama populer lengkapnya*.

Dari sini sih saya mengambil kesimpulan bahwa kalau dalam kacamata saya, saya lebih percaya anaknya.

Omongan si anak dan keluarga sama kok, nggak ruwet, nggak blunder juga. Beda dengan keterangan Pak ST (Supertega) dan istrinya yang sering nggak sinkron, salah satunya tahun pernikahan yang terkesan typo dimana-mana, masa nulis tahun pernikahan salah melulu selama bertahun-tahun. Masa si Ario 'dituduh' sama sekali nggak mirip sama Pak ST padahal belionya ngaku mirip Odri dan Mark (padahal justru nggak ada mirip-miripnya). Jauh lebih mirip si Ario ini dengan Pak ST dan keluarganya dibanding dua anak dari pernikahan terakhir. Si bapak mah becanda mulu. Mungkin angka plus di kacamatanya nambah.

Memangnya ada orang tua yang meninggalkan keluarganya seperti Pak ST ini jika ceritanya benar?
Ada. Banyak.
Saat usia SD saya pernah punya teman sebut saya Lia. Ayahnya adalah teman dekat si bokap sebut saya Pak Al, dulu saya sering bareng bokap bertandang ke rumahnya. Sementara bokap ngobrol dengan teman dekatnya ini sampek lupa waktu, saya masih ingat sama dia, termasuk pertama kali bertemu Lia saat dia melintas dekat akuarium ikan hias di ruang tamu. Terjadi suatu hal dalam keluarga itu, Pak Al kepincut wanita lain dan begitu saja meninggalkan keluarganya. Iya begitu saja. Berkeluarga dan punya anak tanpa peduli keluarganya. Padahal keluarga sah secara hukum tapi bisa ditinggal dan diingkari segitu gampangnya. Untuk menempuh jalan hukum ya gimana? Proses peradilan juga perlu biaya bukannya ya? Sementara Lia punya beberapa orang adik dan ibunya tidak bekerja.

Di SMP saya bertemu lagi Lia versi remaja, dia teman satu sekolah dan satu kelas saya. Jika sudah waktunya bayar uang sekolah atau buku dia sering bingung karena tidak punya uang. Lia ini cukup pintar tapi sayang sekolahnya hanya sampai SMA saja.

Bahkan seorang ibu juga punya peluang yang sama lho untuk meninggalkan keluarganya begitu saja, nggak cuma ayah yang bisa meninggalkan anak-anaknya dan membiarkan mereka mengurusi serta menghidupi diri sendiri. Seperti ibu salah seorang sahabat saya.

Banyak permasalahan seperti itu, saya juga pernah tidak dianggap anak dan diusir dari rumah oleh orang tua karena masalah yang sangat sepele. Entah memang dari kemauan orang tua sendiri atau benar seperti yang diinformasikan seseorang bahwa orang tua saya kena sejenis guna-guna yang dipasang oleh salah seorang kerabat sendiri agar jauh dengan anak-anaknya. I don't know exactly. Susah untuk mengambil kesimpulan dari masalah yang seperti ini tapi ya, hubungan orang tua dan anak bisa seburuk itu kok. Yang membedakan mengapa masalah ini mencuat adalah karena Pak Supertega dan keluarganya ini publik figur dan masyarakat terutama kalangan netizen paling tidak suka dengan kejadian perusakan rumah tangga orang lain, apalagi sampek lupa anak dan keluarga besar. Sangsi sosialnya kenceng.

Hubungan orang tua dan anak itu sesungguhnya bisa sangat rentan, sekalipun katanya blood ticker than water dan kasih orang tua sepanjang jalan tapi disisi lain karena jatuh cinta pada orang lain, dikompori orang luar dan perbedaan pendapat bisa mengakibatkan hubungan keduanya retak atau hancur secara serius.

Gampang saja orang berpendapat kalau mungkin si anak ini cari tenar atau apa karena kok baru sekarang saat si Ario berumur 30 tahun? Nggak dari dulu?

Balik lagi ke penjelasan bahwa menurut saya dia sudah nggak masalah untuk gak urusan sama si Pak ST, karena tuduhan-tuduhan yang diklarifikasi Pak ST secara negatif itulah dia menampakkan diri untuk klarifikasi juga. Sangat manusiawi. Tuduhan yang diumumkan di publik juga harus ditangkal dengan klarifikasi via publik juga buka? Mengingat Pak ST mainnya di publik. Kuatirnya dengan Pak ST yang mendapat banyak dukungan, kedepannya makin banyak saja kasus seperti ini. Kasihan anak-anak itu.

Yah itu komentar saya tentang isu yang sedang populer banget ini.
Menurut teman-teman gimana?

Wednesday, September 14, 2016

TODAY THOUGHTS


Funny, if we got distracted from what we supposed to do with something small. Mine, I was so much distracted when my things relocated without being asked. Especially if it something I need for my work like paint, paper or anything in my work space. I distracted and my mood was ruins.
It was very horrible for me because when I work, I need plans and very good mood. Messy work space didn't works for some people but I love it, somehow. There's some artsy on messy. Messy-but- clean is kinda my style. I kept anything clean on my working space, even it's kinda messy.

If not, well I better work with numbers.

~

Tuesday, September 13, 2016

GIVEAWAY WINNER

Halloooo....
Apa kabar setelah liburan mayan panjang kemarin? Apa kabar Idul Adha-nya? :)
Sebenarnya pengin bikin pengumuman kemarin tapi khawatir nggak ada yang baca, jadi ya saya tulis sekarang aja.


Penentuan pemenang yaitu saya daftar berdasarkan urutan komentar teratas hingga terbawah, tentu hanya yang sudah memenuhi semua ketentuan giveawaynya. Daftar itu diberi nomor kemudian saya acak via random.org. Hasilnya yang berhak untuk hadiah giveaway kali ini adalah:

Suciati Christina dengan alamat blog www.cigrey.com

Pemenang akan saya hubungi via email atau blognya, namun jika sedang membaca postingan ini boleh langsung kirim ke anindyarahadi@gmail.com

Saya tahu blog ini terus berjalan, eksis dan menghasilkan juga karena peran dari teman-teman yang sudah meluangkan waktu untuk mampir dan membaca. Ah thank you so much, guys :))
Karena itu yang belum menang, InsyaAllah saya akan menggelar giveaway selanjutnya kok dan dengan style 'no ribet' juga agar tidak bikin bingung yang mau ikutan :)
Mohon do'anya agar bisa cepat menggelar giveaway selanjutnya ya :))


warm regards,
Ninda

Sunday, September 11, 2016

MIDNIGHT TALK


Bagaimana cara merutinkan diri untuk menulisi blog? Biar nggak malas, rajin update meskipun memiliki beberapa blog sekaligus?

Saya sering banget ditanya begitu oleh teman-teman dekat, teman-teman blog saat ini atau yang sudah lama saya kenal dari dunia blog. Percayalah, itu juga selalu menjadi pertanyaan di benak saya karena sebenarnya saya tetaplah nggak serajin 'itu' kok. Tapi kalau benar-benar ingin jawaban dari saya, masih sama: planner.

Biasanya saya mem-planning update-an apa yang mau saya tulis dan blog mana yang mau diupdate. Seringnya seminggu sekali, bisa lebih dari itu jika mendadak ada to do list baru atau koreksi untuk yang sudah saya rencanakan. Acara memiliki beberapa blog sekaligus ini memang diniatkan untuk membuat saya lebih produktif saat urusan rumah dapat diselesaikan dalam waktu singkat meskipun belakangan justru maintenance-nya lumayan 'fiuh' juga :D Yah yang penting selama kesibukan itu positif kita akan lebih banyak terhindar dari pikiran negatif dan mempergunakan waktu secara lebih bertanggung jawab, nggak males-malesan, lebih produktif.

Seorang teman dekat bahkan menjadikan saya pemicu semangat ngeblognya, dia selalu berbagi pengumuman lomba via chatting dan bercerita mengenai rencana dan proyek pribadinya dalam menulis. Katanya dengan ngobrol bareng saya bikin dia merasa semangat untuk update blog dan menulis.

Saya memang berusaha meluangkan waktu untuk menulis di blog kapanpun selama saya merasa ada yang ingin saya ceritakan, apapun entah tentang khayalan, pemikiran atau kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika pulang dari acara 'closing' bulanan atau laporan bulanan yang cukup memakan waktu dan membuat saya harus pulang malam, saya menulisi blog. Sering sesampai rumah, mandi dan melewatkan olahraga kemudian memegang ponsel dan mulai mengetik meskipun kadang hasilnya tidak banyak bahkan sering hanya beberapa kalimat saja. Yang penting ada yang lepas dari kepala setiap harinya dan itu membuat saya nyaman, sama nyamannya dengan pijatan di kepala.

Teman dekat saya tidak pulang kerja semalam saya yang dulu dan dia merasa tidak bisa sering menulisi blognya.

"Berarti passion kamu memang disini ya, Nin..." katanya suatu waktu di tengah perbincangan kami.
"I don't even know, apa memang passion itu yang seperti ini?"

Saya memiliki passion dalam blogging itu benar, menulis adalah teman baik saya sekian lama bahkan sejak saya baru bisa menyusun kalimat berantakan di buku sekolah dasar. Prosesnya bikin saya rileks entah kenapa dan setelahnya juga menyenangkan, seperti ada sesuatu yang berhasil keluar dari pikiran dan membuat saya merasa lega. Mungkin blog bagi saya sama artinya dengan pensieve Dumbledore versi muggle.

Tapi, saya tidak hanya memiliki passion dalam bidang ini saja, saya masih suka bekerja dengan angka, masih suka doodling dan mengisengi planner saya dengan coretan dan tempelan sticker serta washitapes. Saya juga masih suka berkutat di dapur, membuat makanan enak dan memakannya itu membahagiakan sih. Saya tahu hal-hal tersebut passionate buat saya karena mengerjakannya sering terasa seru dan membuat lupa waktu, lapar juga nggak berasa. Banyak hal-hal yang saya merasa senang melakukannya hingga lupa waktu, terutama yang berhubungan dengan bekerja. Bekerja selalu menyenangkan sih, karena apa pun kerja keras yang sedang kita lakukan akan mendapatkan kompensasi. Itu buat saya.

Menjadi freelancer berarti menyediakan diri untuk pontang-panting mengatur jadwal keseharian kita dan tiap jamnya harus berjuang mengatasi rasa malas. Saya pernah gagal mengatur waktu dan itu bukan hal yang saya sukai, saya memakai planner untuk menepati dateline dengan baik berhubung saya sering melupakan hal-hal penting jika terlalu sibuk. Jatuh-jatuhnya sering begadang karena ada yang belum terselesaikan pada hari itu. Kebiasaan yang disarankan suami untuk ditinggalkan meskipun saat dia kerja di malam hari, tapi sulit untuk begitu saja hilang. Saya menjelaskan pada dia kalau saja saya hanya duduk depan laptop saja dan mengurus diri sendiri, saya bisa menyelesaikan apa yang saya harus kerjakan sejak pagi hingga sore sebelum pukul 5. Tapi karena segala hal yang harus saya lakukan untuk mengurus rumah membuat jam kerja saya mau tidak mau harus dipecah pada pagi dan malam hari.

Jika sudah buntu dan merasa penat, yang saya lakukan pada malam bahkan dini hari adalah meregangkan punggung sejenak kemudian ke dapur membuat cokelat panas, teh hangat atau air lemon hangat kadang saya juga mencampurkan keduanya untuk menikmati lemon tea. Tidak perlu cara tertentu yang khusus untuk membuat minuman ini, cara membuat minuman segar tidak harus rumit. Kantong teh Sariwangi saya masukkan dalam mug air panas tanpa gula kemudian saya memeras lemon diatasnya, diaduk-aduk. Teh hangat bikin rileks dan lemon alhamdulillah hingga saat ini menjaga kondisi tubuh saya tetap segar meskipun mengantuk bahkan saat sedang hectic-hecticnya. Sering ditemani dengan cemilan yang saya buat dengan memakai oven tangkring di rumah. Iya ngemil di malam hari, tapi kan butuh energi buat mikir ya ;p

Yah itu yang saat ini sedang saya lakukan, minum minuman hangat sambil curhat random begini.
*sambil menghidu aroma minuman di mug*

Wednesday, September 7, 2016

NGOMONGIN LAGU MELLOW DAN 'MUSE'


Teman yang sudah mengenal saya sejak blog ini ada atau bahkan lebih lama dari itu pasti tahu tentang novel saya yang pernah terbit dan cerpen-cerpen yang sempat dimuat di majalah, beberapa ada salinannya di blog ini.

Prosa-prosa dan kata-kata indah yang pernah bertebaran mengisi jendela ini, pesan-pesan media sosial dari orang-orang yang pernah membaca tulisan saya, beberapa diantaranya juga pernah membaca buku saya. Banyak teman bertanya kenapa saya tidak mencoba menulis novel lagi, percayalah saya mencoba tapi selalu berhenti di tengah-tengah. Entah kenapa menyusun cerita tidak semudah dulu, bahkan menulis cerpen tidak lagi menghadirkan banyak ide yang mudah tertuang di dalam file laptop saya.

Saya pernah berusaha menulis kisah panjang lagi, tapi lagi-lagi belum terselesaikan hingga saat ini. 9 tahun menderita writer's block, 5 tahun diantaranya saya gagal menulis cerpen. 5 tahun tanpa patah hati dalam bentuk apapun yang parah dan kenyamanan finansial yang saya dapatkan menyebabkan saya gagal menulis.

Ketika orang berbicara mengenai muse, bahwa muse adalah sesuatu yang menginspirasi dan mendorong orang untuk produktif berkarya. Bahwa Muse seorang seniman, bahkan seniman kata-kata bisa terdiri dari seseorang atau apa saja maka belum lama ini saya menyadari apa muse saya dalam menulis: rasa sedih, kehilangan dan patah hati. Tidak ada cerita yang selesai diceritakan tanpa itu, tidak ada prosa atau puisi atau tulisan fiksi apapun.

Suatu hari saya menonton drama sedih dan bisa menulis selama beberapa hari, meskipun hanya sekian kalimat. Sepulang dari bioskop dan menonton film AADC yang legendaris itu mendadak saya jadi punya kemampuan untuk menyusun lanjutan kisah dalam kalimat. Dan suatu hari, sepulang kerja yang sibuk kemudian tanpa sengaja saya mendengarkan lagu salah satu Boyband favorit saya dalam aplikasi ponsel, saya tau saya tertular lirik dan lagunya kemudian mampu menulis. Lirik dan lagu berhasil me-recharge jari-jari saya selama beberapa waktu.

Ternyata saya mampu menghadirkan apa yang orang bilang muse itu dalam lagu-lagu yang cocok, lebih banyak melankolis atau yang berlirik mellow tapi manis. Saya juga bisa menghadirkannya setelah menonton film atau tayangan yang tepat, meskipun tidak lama.

Musik memang sudah menjadi bagian erat dalam kehidupan kita, bahkan menjadi latar dari saat-saat terbaik dalam hidup kita. Saat lamaran, pernikahan atau sekadar berpapasan di jalan dengan orang yang kita kagumi diam-diam. Saya memang mengurangi aktivitas mendengarkan musik, padahal duluya tidak ada hari tanpa musik. Saat ini jarang sekali saya sengaja mendengar musik dari peranti milik saya sendiri baik dari ponsel maupun laptop. 

Tapi demi proyek pribadi satu jam menulis fiksi yang saya planning selalu ada sekali dalam setiap minggu, saya membutuhkan lagu melankolis. Bukan untuk bergalau-galau ria tapi untuk membaur dan merasa hal-hal yang diceritakan dalam liriknya. Tentang perasaan, penantian, penyesalan dan patah hati. Hal-hal seperti itu, yang sengaja saya hadirkan agar tertular nuansanya dan me-recharge jari-jari saya yang kaku dalam menulis fiksi tentang perasaan.

Kata teman, manfaat lagu mellow itu banyak sekali. Lagu mellow atau melankolis dapat membangkitkan sisi empati pada diri kita, meminimalkan risiko stres yang membahayakan kesehatan, meningkatkan daya imajinasi dan membantu proses refleksi diri. Karena itulah dia doyan memasukkan lagu mellow ke dalam playlist ponsel untuk dia nikmati kapanpun dia merasa bosan atau saat dalam perjalanan. Menjadikan lagu-lagu itu soundtrack dari hari-hari dan apa yang ada dalam kepalanya.

Saya menganggapnya lucu karena obsesinya pada lagu mellow, hingga saya menyadari bahwa saya juga butuh lagu-lagu itu dalam waktu tertentu terutama saat menulis fiksi.



Ada banyak sekali pilihan lagu mellow karya anak negeri yang bisa menemani hari-hari kita. Salah satu yang paling istimewa adalah lagu berjudul A Copy of You dari Chilla Kiana. Penyanyi muda berbakat ini meluncurkan single mengenai wanita yang belum bisa mengalihkan hati dari mantan kekasih. Mendengarkan lagu ini akan membuat pendengarnya masuk dalam lirik dan kisah tetag mengenang kegagalan cinta yang pernah mereka alami. Sudah pernah dengar lagunya? Kalau belum dan penasaran, mantemans bisa kok segera akses halaman Youtube-nya di https://youtu.be/GE64qLi1lqk

Suka lagunya dan penasaran dengan penyanyinya? Kita juga bisa mendapatkan informasi lain mengenai Chilla Kiana berikut dengan karya-karyanya di http://chillakiana.com/ dan https://www.facebook.com/ChillaKianaOfficial. 

Sudah dengar lagu terbaru Chilla Kiana ini? 
Yuk share pendapat teman-teman di kotak komentar ya :)

Tuesday, September 6, 2016

RUMAH PILIHAN


Setiap ada seorang teman yang keukeuh menentang KPR dan orang-orang yang mengambil KPR, saya lebih sering diam saja. Saya sih bukan termasuk orang yang mengambil KPR juga, tapi ada satu sisi yang bisa saya mengerti dari sudut pandang mereka tentang mengapa mereka memutuskan demikian.

Penghasilan orang berbeda-beda, mungkin kita masih menjumpai rumah-rumah dengan harga wajar di kota kecil, tapi nggak sama halnya jika kita tinggal di kota besar. Kemarin dulu, ibu kos saya di Jakarta yang mau menjual rumahnya untuk pindah ke rumah anaknya di luar kota juga mematok dengan harga diatas 1 milyar. Padahal rumahnya cukup untuk ditinggali keluarga kecil ayah, ibu, dua orang anak dan satu kamar cadangan untuk tamu. Harga tanah dan rumah melonjak nggak menunggu tahun, beda bulan bahkan tanggal saja sudah bisa jadi beda dan itu hampir tidak mungkin untuk tidak dihentikan. Satu-satunya yang bisa dilakukan untuk stop harga yang terus melonjak adalah dengan beli segera.

Itu juga alasan mengapa si bokap memilih untuk mengisi hari tuanya dengan investasi berupa rumah yang dikontrakkan. Ya karena rumah dan tanah adalah investasi yang pergerakannya terus naik, bahkan lebih bagus dari investasi logam mulia. Bagi yang memiliki penghasilan jauh diatas angka berkecukupan, beli rumah mungkin sama aja rasanya dengan beli tas Kate Spade, tapi kan nggak semua orang memiliki penghasilan yang relatif longgar begitu.

Seorang kenalan memilih untuk meminta bantuan membeli rumah kepada orang tuanya, untuk kemudian dicicil per bulan kepada orang tua sebagai ganti. Ini bagus untuk menghindari KPR dan bunga. Tapi lagi-lagi, nggak semua orang tua mampu untuk membelikan rumah untuk anaknya dan bersedia untuk membantu membelikan tunai seperti itu.

Makanya banyak sekali teman-teman saya, utamanya yang menetap di Jabodetabek dan kota besar lainnya yang memilih untuk mengambil KPR sesuai dengan penghasilan mereka. Karena ya itu, hampir nggak mungkin untuk membeli rumah secara tunai di kota besar dengan penghasilan mereka yang masa kerjanya baru 4-5 tahunan. Kosan tentu nggak nyaman untuk ditempati keluarga, apalagi yang sudah punya anak, sementara kontrakan selain susah dicari harganya pun juga sama gila-gilaanya. Harga sewa kontrakan seringkali hanya berbeda sekian juta atau mungkin sama dengan harga mencicil rumah.

Ya sapa suruh datang ke kota besar? Duh, rejeki yang ngatur mah ya bukan kita kali. Kalau bisa, saya yakin banget banyak teman yang milih untuk kerja dengan penghasilan yang sama dan karir yang bagus, tapi letak kantornya pas sebelah rumah di kota asal mereka. I mean, mereka juga pengin lho sering-sering ketemu orang tuanya. Kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan dan mau nggak mau pilihan yang terbaik justru punya konsekuensi yang nggak nyaman. Sementara terus-terusan nyaman juga nggak baik untuk diri kita, gitu kata teman saya yang memilih pekerjaan di tempat lain karena merasa kelewat nyaman dengan kantornya yang terdahulu. Walaupun manusiawi banget sih untuk kita kalau merasa senang dengan kenyamanan.

Sebagian teman memilih untuk tinggal dengan orang tua sementara waktu, untuk menabung sampai uangnya cukup untuk membangun rumah. Ya nggak salah juga. Saya masih ingat bahwa dulu ketika saya masih kecil, orang tua saya juga tinggal di rumah kakek-nenek saya hingga bertahun-tahun sambil mengurus rumah dan kakek-nenek saya. Saya juga masih ingat si bokap sering nggak pulang ke rumah karena merintis bisnis jual beli kendaraan bermotor hingga ke pelosok desa untuk memenuhi tabungan pembangunan rumah. Itu dulu, belum ada KPR apalagi program Kredit Perumahan Murah dari pemerintah melalui Perumnas.

That's why, semua orang punya landasan keputusannya masing-masing dan kadang kita cuma memandang dari satu sisi, yakni sisi kita. Belum lama ini saya melihat post media sosial seorang teman yang menggunting kartu ATM-nya dan berusaha meminimalisir relasi dengan bank. Ada ATM yang masih dan dibiarkan kosong untuk menerima pembayaran yang belum terselesaikan. Bagus sih berkomitmen seperti itu, satu sisi saya salut lho!

Tapi saat ini, ketika sudah nggak musim lagi untuk kita kirim uang via post wesel dan sejenisnya, apa nggak justru makin ruwet dan nggak praktis? Apalagi bagi kita yang punya usaha, utamanya usaha online, bisa dibayangkan bahwa perputaran uang kita tentu lebih banyak berada di bank. Paypal saja bisanya ditarik dari bank.

Yah semoga kita selalu bisa mengambil keputusan terbaik dalam apa yang ada di hidup kita saat ini, juga masa mendatang :)

Kalau menurut mantemans bagaimana?

Sunday, September 4, 2016

THE ARCHITECTURE OF LOVE NOVEL - LOVABLE QUOTE

Sama seperti buku-buku sebelumnya karya Ika, begitu banyak kutipan menarik untuk dikutip dan disimpan dalam memori. Saya adalah sebagian orang yang menyukai serakan kata-kata indah di berbagai buku yang saya baca dan merasa sayang untuk tidak mengumpulkannya.

Sebagian hanya kata-kata indah, sebagian meluaskan sudut pandang dan pengetahuan, sebagian lainnya kata-kata biasa yang menyimpan makna tersurat. Ya kita bisa belajar banyak dengan membaca sebuah buku, meskipun hanya novel fiksi dan saya senang karena novel ini adalah satu diantara buku yang membuat saya paling tidak, belajar banyak.

Berikut ini adalah kutipan yang sempat saya catat dan tulis meskipun kenyataannya lebih banyak dari ini. Saya tulis dalam potongan gambar seperti ini agar tidak masuk kategori copy paste di mesin pencari pun saya juga terlalu tidak tega untuk membebani ponsel dengan memori baru selain terlalu malas untuk memindah ke laptop dan mengeditnya satu demi satu agar kalimatnya bisa dibaca dengan jelas dan tetap ringan ketika loading.

Lebih dari segalanya, saya tetaplah penggemar kata-kata yang tidak tertolong.





.

Saturday, September 3, 2016

MAKAN BERSAMA MEMORI


Apa yang bisa dilakukan makanan padamu?
Bagi sebagian orang mungkin hanyalah sekadar penghilang lapar, kalau lapar ya makan, kita manusia kan makan untuk bertahan hidup. Sebagian lagi menilainya sebagai pelengkap aktivitas. Nonton film di bioskop kurang lengkap tanpa se-bucket popcorn, nonton drama korea di rumah bukan apa-apa jika tanpa adanya mi ramen kaya kuah. Dan martabak spesial untuk mengambil hati orang tua seseorang yang kita kagumi. Ada juga yang menganggapnya sebagai kesenangan mencoba, memuaskan lidah kita untuk merasa setiap jenis makanan. Wisata kuliner didapuk menjadi nama aktivitas tersebut, diambil dari sebuah program televisi tahunan lalu yang mereview secara lengkap tentang makanan dan sebuah tempat.

Bagi saya sendiri makanan sungguh memiliki banyak arti. Saya menikmati wisata kuliner sebagaimana mereka yang menggemari proses berburu makanan paling enak menurut berbagai referensi meskipun tempatnya cenderung susah akses dan ingin menikmatinya berarti rela antre berjam-jam. Makanan juga simbol dan pelengkap aktivitas, bagi saya. Setidaknya saya benar-benar merasa bahwa mie berkuah banyak yang dimakan panas-panas akan terasa lebih menggugah selera jika dimakan sembari menonton drama korea, dan popcorn selalu menggoda untuk dibeli ketika berkunjung ke bioskop meski menurut saya seringnya popcorn justru sudah habis duluan sebelum film dimulai. Saya juga makan karena lapar dan untuk bertahan hidup, sama seperti manusia-manusia lain.

Makanan, bagi saya memiliki semua arti itu dan juga satu lagi: kekuatan kenangan. Bicara soal kenangan yang meluncur tidak terkendali bisa jadi dihantarkan oleh satu menu makanan, mendadak kita teringat, mendadak kita merasa lagi seperti kenangan yang dihantarkan. Kita tidak perlu mesin waktu pun video masa lalu juga arsip foto. Makanan adalah kumpulan perasaan dan kenangan, menyapa melalui bentuknya kemudian ke lidah, merasa dan sampai ke perut seringkali... hangatnya.

Dalam film Ratatouille mengenai seekor tikus yang mencintai makanan dan mengolahnya menjadi masakan enak, ada adegan mengenai penilai makanan yang memakan hidangan yang dimasak oleh tikus melalui perantara seorang koki dapur baru dan dia kemudian merasa kembali ke masa lalu. Saat usianya masih belum remaja, dipanggil ibunya dari dapur dengan aroma masakan mengepul dari arah panggilan. Dia duduk dan memakan masakan ibunya tersebut. Ketika dia menyelesaikan satu suapan dia berkata masakan itu sangat enak dan ingin bertemu dengan koki yang memasak makanan itu.

Pada buku Rindu, karangan Tere Liye ada suatu pembicaraan antara seorang ulama dengan koki kapal. Ulama itu memuji betapa masakan sang koki sangat enak, seperti masakan ibunya. Pujian tertinggi bagi para koki adalah bagaimana seseorang bisa merasa masakan itu seenak masakan ibunya. Kita semua punya kenangan dan seringkali yang menjadi salah satu hal paling ngangenin dari semuanya adalah masakan ibu. Itulah mengapa orang-orang rela berjubelan di jalan untuk pulang sekalipun tersiksa macet berjam-jam. Tidak ada yang menandingi rasa masakan ibu dalam kenangan dan dalam kepala kita.

Ibu saya bukan koki masak handal, beliau tidak pandai memasak banyak makanan diluar resep resep makanan khas indonesia dengan bumbu olahan sendiri, jika memasak dalam jumlah banyak selalu ada satu-dua bungkus Royco yang ditambahkan. Ibu saya juga bukan orang yang gemar mencoba resep masakan baru. Putaran masakannya nggak gitu banyak, tapi hingga sampai saat ini belum pernah saya merasakan rasa yang sama dengan yang beliau buat. Entah kenapa, bahkan meskipun makananan sesederhanan sop daging. Secara skill memasak, saya dan adik lebih baik dari beliau karena kami memang sering mencoba resep makanan baru dan memasak macam-macam. Tapi kami juga tidak pernah bisa menghadirkan rasa yang sama seperti yang beliau pernah buat.

Mungkin tangan dan bulir keringat untuk mengolah makanan yang beda, ditambah bumbu cinta seorang ibu.

Previous Page Next Page Home