Thursday, September 29, 2011

A CUP OF MILK THEN EVERYTHING GONNA BE OKAY

from elcamiinooreal's mim

Kemarin itu semacam launching saya sebagai jobseeker di jobfair. Setelah kelulusan dan yah saya sempat mengambil jeda sampai seusai lebaran untuk liburan. Diam-diam semester akhir kemarin menggerogoti badan saya dan yah juga ketenangan.

Saya masuk pada fase dimana saya malu banget kalau harus minta uang pada 'yang berwenang', pasalnya saya tidak lagi kuliah. Misalnya saya mau tenang-tenang nunggu tahun depan buat sekolah lagi... ya mau ngapain lagi  saya setahun ini. Kayaknya wasting time aja, menghabiskan waktu buat mengurangi persediaan beras dan ngga punya kesibukan. Dalam masa ini saya merasakan kalau sibuk banget itu ngga enak dan capek luar biasa, namun nganggur tanpa melakukan sesuatu yang berarti itu jauuuuh lebih ngga menyenangkan lagi.

Saya harap akan berkurang pengangguran di Indonesia yang bernama Anindya Rahadi. Kemarin saya ketawa sewaktu teman saya nyeplos kalau dia sempat disindir dosen, "Ah kamu lulusan kampus ini kok jadi jobseeker, jobmaker dooong."
si teman komentar dengan kalem setengah mendung, "Yah bapak jadi jobmaker sih butuh modal. Kalau orang tua saya kaya sih langsung deh saya jadi jobmaker. Lha modal ngga ada, jadi mesti mulai dari bawah buat dape modalnya dong pak.. jadi jobseeker dulu, baru jobmaker,"
"Jadi jobseeker aja susah, banyak yang mau pengalaman bertahun-tahun gitu. Nah kayak kita siapa yang mau nerima, fresh graduatessss gini," omelnya menambahkan (tapi yang ini ngga dia omongkan ke bapak dosen).

Yah, jalan yang susah ini semoga jadi lebih mudah. Ngga hanya nyari kerja yang susah jaman sekarang, yang mesti korban dana dan kesehatan badan sendiri... capek lo kesana-kesini setiap waktu kan. Nyari sekolah juga sudah susah, lihat saja lulusan SMA sebanyak itu yang sepertinya adalah korban empuk semua universitas terkemuka melalui ujian mandiri. Kok sepertinya kampus negeri jadi matre ya. Coba saja hitung-hitung perbandingan mahasiswa yang diterima lewat jalur reguler atau prestasi dengan jalur tersendiri yang uang kuliahnya lebih mahal dan mungkin anda akan takjub dengan hasilnya. Yah hidup... hidup... 

Ada yang bilang kalau jobseeker seperti kami ini jual diri karena naruh data diri, nomer hape, alamat, foto buat dihubungi. Saya ketawa, ya jual diri tapi kan yang dijual potensi, karena potensi itu pula nanti kita dibayar. Namun analogi si teman ini boleh juga :P

Jadi besok saya berangkat ke luar kota lagi demi jobfair. Kamu jobseeker juga?
Sampai ketemu besok di jobfair Gramedia Expo Surabaya ya :)

Tuesday, September 27, 2011

DEAR BLOGGERS,

Gosipnya mbah gugel sedang maintenance atau sesuatu semacam itu, awalnya saya pikir kesalahan ada di akun saya karena setiap saya main ke blog Blogger lain selalu saja ngga bisa komentar padahal loadingnya sudah maksimal. ID saya selalu ngga muncul, jadi seringnya saya jadi silent reader saja atau meninggalkan jejak di shoutout atau chatbox yang tertempel di halaman blog masing-masing teman yang saya kunjungi.

Ternyata hal yang seperti ini bukan cuma masalah dari saya saja, tetapi juga beberapa orang Blogger lain... tidak bisa komentar jika sebuah blog mensetting kotak komentarnya embedded below post yang artinya kotak komentar tepat berada di bawah tulisan posting tersebut. Sementara blog-blog dengan settingan pop-up window yaitu jendela komentar munculan atau yang full page komentar dapat di kirimkan kepada empunya blog dengan lancar dan tanpa masalah.

Jadi saya mohon maaf atas waktu yang singkat untuk balik berkunjung karena saat ini posisi saya adalah pengangguran labil yang baru mulai melamar-lamar kerja serta adanya masalah tidak bisa komen jadi interaksi saya dengan teman-teman terkesan sepi dan jauh.

Untuk teman-teman yang sudah terlanjur menganggap beberapa orang Blogger yang mungkin mempunyai problem yang sama dengan saya, ngga bisa komentar... coba ubah setting komentarmu ke apapun selain embedded below dan lihat bagaimana tanggapan pengunjung halamanmu kemudian, ya...

Saya pikir ini proses yang tidak memakan waktu lama, namun sejak lebaran sampai hari ini saya masih juga tidak bisa komentar seperti biasa pada blog-blog dengan setting embedded below.


salam Peace, Love and Makan Kue Cucur,
Jobseeker labil yang setengah depresi.


Sunday, September 25, 2011

QUOTES

`Sebesar cintamu kepada Allah, sebesar itu pula cinta orang lain kepadamu. Sebesar ketakutanmu akan murka Allah, sebesar itu pula keseganan orang lain terhadapmu. Sebesar kesibukanmu karena Allah, sebesar itu pula orang lain akan sibuk untukmu`. [Al-Mughirah ibn Syu'bah]


Dan terima kasih atas seorang teman baik yang mengirimi saya susunan kalimat indah ini.
.
.

Saturday, September 24, 2011

PESAN DALAM BOTOL 1




I beg You.

Saturday, September 17, 2011

BAGAIMANA

from elcamiinooreal's mim

Pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan itu apakah hanya sekedar pertanyaan ataukah sebuah pengadaan alasan atas keberadaanmu?
Bagaimana bisa aku berhenti memikirkan bola mata yang memantulkan senja, membias lampu-lampu kota di segala penjuru malam, atau rintikan kecil air yang bersamanya kupandangi bulirnya dari balik kaca? Bagaimana aku bisa berhenti mengingat pemilik tawa yang selalu mampu mempersuasi bibirku untuk menarik lengkungan di dua sudutnya ke arah atas?
Bagaimana tentang segala macam tipuan kecil yang berhasil mewarnai hari monokromku serta dingin yang kamu tahan karena kubiarkan kamu berada disana begitu lama tanpa selimut.
Maka maafkan kekejaman itu.
Dan aku tidak menyangkal bahwa kamu,
....berharga.

MACARONI SOUP

Sup Macaroni sangat gampang dibuat dan mengenyangkan. Saya mungkin suka macaroni, tapi makanan ini adalah jenis makanan yang tidak ingin saya makan terlalu banyak. Efek kenyangnya cukup kuat, maka jika kita memakannya dalam jumlah banyak sekaligus rasanya akan eneg, hehe maklum lidah orang Indonesia.

Bahan:
Macaroni kantongan, merk apa saja (yang saya beli kemarin sekantong 3 ribu rupiah sekian *lupa lebihnya). Untuk porsi satu orang cukup ambil satu genggaman tangan atau sekitar seperempat isi kantong kemasan atau berapapun sesuai selera. Jangan terlalu banyak karena macaroni akan mengembang ketika direbus.
Seledri atau sayur-sayuran tambahan sesuai selera.
Baso sapi iris atau sosis (Baso sapi kemasan seharga 10 ribu bisa untuk campuran masakan 4-5 hari. 3 hari disimpan dalam suhu ruang, hari keempat dan hari kelima sering dipanaskan saja agar tidak rusak ya).
Air untuk merebus.
Margarin untuk menumis.
Bawang merah, bawang putih, cabe, lada, garam, sedikit pecahan kaldu blok untuk rasa kaldu (kalau tidak mau repot cukup pakai kaldu blok atau penyedap rasa kaldu yang sedikit lebih banyak tapi jangan lupa, bawang merah tetap ada untuk digunakan menumis).

Cara Membuat :
Cuci bersih Macaroni dan tiriskan. Tumis bawang dan cabe menggunakan margarin dalam magicom mode "cook". Setelah wangi tambahkan air dan sayuran, tambahkan sedikit lada dan garam (atau kaldu blok) aduk-aduk biarkan hingga mendidih, setelah beberapa saat kuah mendidih masukkan macaroni yang telah ditiriskan tadi, irisan baso sapi dan masak hingga macaroni matang. Angkat.
Bisa dimakan dengan kuah atau tanpa kuah dengan taburan keju yang diiris tipis-tipis diatasnya (derita ngga punya parutan keju hehe) dan saus jika suka.
Mudah dibuat, ngga makan waktu lama dan ngga perlu mahal-mahal beli pasta di resto pizza terkenal yang rasanya menurut saya kurang lebih sama.



Postingan ini dibuat karena palakan dari Annesya Devania yang katanya sedang berhemat.

Wednesday, September 14, 2011

A LETTER TO GOD

Kepada Yth. Tuhan,
Aku tidak meragukan sedikitpun kuasaMu.
Sering mendengar bahwa Engkau biasanya memudahkan kehidupan orang yang berbuat jahat dan dzolim di dunia dan membuat mereka membayar apapun kejahatan yang pernah mereka lakukan ketika mereka berada di akhirat. Tidak selalu Engkau begitu, tapi orang bilang yang sering terjadi di dunia memang seperti itu. 

Namun, aku yang tidak sopan punya pertanyaan yang menggigil di sudut jiwa setiap waktu aku menemukan orang yang sejenis itu hidup dengan merdeka dan lancar melakukan segala bentuk kejahatan serta kedzoliman kepada orang lain. Engkau melihatnya kan? Dan secara tidak sopan aku bertanya-tanya sendiri bagaimana dan kapan mereka akan mendapatkan teguran dengan banyaknya orang yang mereka injak dan siksa dibawah kata kuasa. Jika terus terjadi yang demikian, bagaimana mungkin akan ada sesuatu yang bernama keadilan dalam dunia tempatku hidup?

Sepertinya tempat bagi keadilan bukannya di dunia seratus persen. Jadi bagaimana dengan kebaikan akan selalu menang? Apakah keadilan sudah berpulang ke akhirat? Sehingga seratus persen adanya cuma disana saja?


yang berada ditengah badai kejiwaan,
saya - hambaMu.

AGAR SANTAN TIDAK TERASA ENEG

Pertama kalinya lagi saya membuat kare ayam kampung dan jamur dengan mengurusi sendiri prosesnya dari awal sampai akhir. Keterlibatan saya biasanya hanya dalam urusan bumbu atau mengaduk-aduk saja mencampur semua bahan. Dan saya menyadari satu hal bahwa setelah saya mengurus ayam mentah dengan mencuci dan membersihkan berhasil membuat saya mual. Ngga tega gitu makannya, tapi sudah terlanjur dibeli begini kan sayang juga. Biasanya adik saya yang membersihkan ayam sehingga menjadi ayam yang siap dimasukkan dalam rebusan bumbu. Saya ngga mau masak ayam mentah lagi dengan mengurusi sendiri proses dari awal, uh... *ngeri mode nyala. Di rumah biasanya kami membuat masakan bersantan dengan perasan kelapa manual yang menghasilkan santan yang sedikit encer, tidak terlalu kental. Jadi ini pertama kalinya saya memakai santan instan untuk masakan dan saya kaget karena kadar kekentalannya sepertinya diluar perkiraan saya. Lebih tepatnya saya ngga pernah ketemu santan yang sekental itu. 

Lebih lagi saya ngga nemu jahe, daun jeruk (yang katanya bisa mengurangi rasa eneg dalam masakan bersantan) dan batang serai di warung... habis semua atau sudah kering saking layunya, pemilik warung ngga memiliki kulkas untuk menyimpan itu. Saya eneg banget ketika mencicipi kuah saat kare sudah matang. Kenapa rasanya jadi begitu kental dan eneg begini ya?
Rasa bumbu yang asin dan pedas entah kenapa ngga bisa menyatu dengan rasa gurih santan kental tersebut. Iseng saja saya perasin jeruk nipis untuk dicampurkan, saya aduk dan cicipi... rasa eneg santan itu sedikit memudar. Saya campurkan lagi jeruk nipis sedikit lebih banyak dan rasa kare yang padat santan kental sehingga membuat eneg itu lebih menipis lagi sehingga rasanya lebih ringan, tidak eneg dan ada percampuran yang padu antara bumbu dan santan. Akhirnya ini bisa dimakan dan saya tahu bagaimana cara mengatasi problem ini, hehe... *norak padahal mungkin cuma saya aja yang belum tahu hal begini ya? Memang masih perlu banyak belajar deh saya.

Mungkin itu alasannya tante saya nyuruh saya ngga lagi beli makan dan masak sendiri di kos, mencoba hal-hal yang belum pernah saya alami sebelum-sebelumnya, saya sudah terlalu besar untuk tergantung pada makanan warung. Dan tentu saja untuk bisa membuat sesuatu butuh proses panjang trial and error... kalau error error-nya sudah dirasakan pastilah nanti-nantinya ngga akan jadi masalah besar lagi kan.

Saya barusan benar-benar menyadari bahwa sangat benar, guru bagus paling mahal adalah guru bernama pengalaman.


Tuesday, September 13, 2011

WHITE BUTTERFLY

from nrgs's mim

aku ingin menjadi kupu-kupu, tanpa terlebih dahulu mesti melewati fase menjadi ulat dan kepompong
setiap malam sering sekali kusebut permohonan besar ini,
aku ingin jadi kupu-kupu,
karena kamu mungkin adalah satu dari bermacam jenis kupu-kupu yang hinggap di tamanku.
aku selalu ingin menunggu emailmu setiap waktu, atau telepon atau apapun
tapi diluar dunia tidak dimungkinkan, tidak ada kata bernama kabar.
kamu juga tidak pernah ditayangkan layar sebagai bunga tidur.
setiap orang yang pergi akan berubah jadi kupu-kupu atau bintang,
katanya
aku lebih percaya mereka akan menjadi kupu-kupu dalam satu hari kemudian mati dan terpatri di langit
lantas tentang menjadi kupu-kupu,
aku memandangnya sebagai satu-satunya jalan untuk mencapaimu
bukan karena bahwa kupu-kupu itu indah
dan bukan juga karena kupu-kupu itu cantik dan bertemankan bunga
bukan soal itu yang menjadi tujuanku
aku ingin menjadi kupu-kupu untuk bisa terbang bersamamu.
dan bahwa karena rinduku sudah terlalu meranggas dimakan waktu.

Sunday, September 11, 2011

POTATO DAY

Hari ke dua saya menggunakan magicom untuk memasak, saya membuat dua makanan sederhana yang lagi-lagi juga gampang dibuat dan bahannya gampang didapat. Oh ya setelah sebelumnya saya kepingin banget cobek batu, ternyata berat-bangetnya ngga cocok buat diletakkan di dalam kamar saya, jadi saya memilih cobek kayu yang imut-imut ini :

Hari pertama nongkrong di kamar saya, si cobek kayu sudah berpartisipasi dalam membuat dua hidangan  ini :

1. Mashed Potato for Breakfast
- Kentang kupas dan cuci bersih, rebus hingga lunak, angkat dan tiriskan. Perhatikan bahwa kentang benar-benar matang, jadi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, lihat jam ketika kentang mulai di masak dan cek 45 menit kemudian sampai yakin matang.
- Selagi masih panas, haluskan kentang menggunakan cobek
- Setelah halus masukkan kentang tumbuk ke panci magicom yang dalam keadaan "warm", masukkan susu cair sebungkus saja (saya pakai susu kantong Real Good rasa sereal yang rasanya enak dan pas untuk percobaan memasak - bilang aja karena murah, Nin!), masukkan garam secukupnya baru set mode "cook" dan aduk-aduk hingga campuran meresap.
- Angkat dan taburi merica hitam di atasnya (merica putih juga boleh)
Makanan ini bisa juga disebut bubur kentang, karena benar-benar lembut dan anak kecil yang belum punya gigipun bisa dengan mudah mengkonsumsinya. Cocok untuk sarapan karena meskipun dimakan sedikit, efek kenyangnya cukup banyak.
Kentang tumbuknya saya sisakan untuk membuat makanan yang berikutnya. Agar ada variasi dan ngga eneg di lidah :)

2. Potato Omelette
- Sisa kentang tumbuk dicampurkan dengan dua butir telur ayam kampung aduk hingga merata
- Haluskan garam, cabe dan bawang merah secukupnya dan campurkan dengan adonan kentang
- Iris daging sapi rebus, atau daging ayam rebus, atau sosis sesuai selera secukupnya sesuai dengan proporsi banyaknya telur kemudian campurkan.
-Masukkan adonan ke dalam magicom yang si set mode "cook" dan tentunya sebelumnya harus ditambahkan minyak atau margarin untuk menggoreng omelette tadi.
- Tunggu sampai matang dan balik untuk mendapatkan kematangan yang pas pada dua sisi
Hasilnya seperti ini :

Tapi entah karena kentang sebagai bahan dasar agak kebanyakan atau karena magicom pada dasarnya sempit dan berbentuk tabung sehingga susah sekali membalik dadar ini, saya coba membalikkannya di piring dan hasilnya potongan yang setengah masih ketinggalan di dalam, akhirnya saya ambil dengan centong bawaan magicom dan hasilnya setengah orak-arik *murung. Kalau punya wajan dan kompor di rumah, saya sarankan gorengnya pakai wajan aja biar ngga kacau hasilnya. Hhh bentuknya bener-bener kacau, untung dimakan sendiri jadi ngga perlu bentuk yang bagus juga. Dan untungnya pula ini enak dimakan dengan nasi putih hangat, jadi saya ngga jadi kesal :D 
Dadar ini bisa dipakai untuk dua kali makan ya, kira-kira semua makanan ini bisa dihargai dengan biaya kurang dari Rp. 15.000 untuk tiga kali makan.

Makanan sudah diuji coba rasa oleh pembuat dan dinyatakan bisa dimakan oleh manusia. Sudah dibuktikan tidak membuat kejang, apalagi keracunan. Penguji coba masih segar bugar sampai saat ini. Sekian dan Terima Kasih.

*Posting made for Devania and Nadia (kawan baik sejak saya cupu remaja hingga menjadi cupu dewasa seperti saat ini. Keduanya sekaligus juga Blogger, klik link untuk berkenalan dengan mereka). Monggo dicobi :)

Friday, September 9, 2011

SEJENIS NASI CAMPUR

Masih belum ada warung yang buka setelah saya balik jadi anak kos pasca-mudik, saya pikir kalau menggantungkan yang terdekat, McD yang sekitar seratus meter jauhnya dari kos saya ya ngga mungkin juga kan (sayang uangnya haha :P)... kepingin masak juga terbatas dengan tidak adanya kompor dan peralatannya. Saya cuma punya magicom, kemarin... saya mencoba nekat belanja bumbu-bumbu dapur seperlunya untuk memasak pakai magicom setelah sebelumnya mencari referensi dari gugel dan menemukan bahwa magicom bisa digunakan untuk menggoreng, steam dan berbagai keperluan memasak yang lain.
Saya ngga ngerti nama makanan yang saya masak ini apa namanya, tapi ini bisa dimakan, ngga bikin keracunan dan rasanya lumayan. Mungkin namanya nasi campur atau nasi bakso ya? 

Jadi cara bikinnya begini : sebelum memasak bahan inti saya tumis bawang putih pakai magarin terlebih dahulu sampai sedikit cokelat, ditambahkan bawang merah sampai wangi. Kemudian saya masukkan beras yang sudah dicuci bersih berikut air untuk menanak nasinya, irisan cabe rawit hijau, bakso sapi, sedikit merica hitam, garam, kaldu blok dan kecap (mestinya pakai seledri juga biar ada warna hijaunya, tapi saya lupa beli... hhh) dimasak dengan diaduk sesekali agar bagian bawahnya ngga jadi gosong dan menghitam.

Ini hasil masakan pertama saya yang 'maksa' memanfaatkan yang ada saja, iya... ini masakan pertama saya yang dimasak menggunakan magicom selain nasi putih biasa, air hangat dan mie instan. Setelah nasi masak, saya taburi lagi dengan irisan telur rebus yang dibekali tante saya sewaktu saya mau balik ke perantauan. Agak mirip nasi goreng dengan tekstur yang lebih lembut, karena airnya lebih banyak bedanya lagi nasi goreng menggunakan nasi yang sudah matang sementara nasi yang ini menggunakan beras yang dicampur semua bahan kemudian dimasak berbarengan. Semalam sudah saya makan dan saya sehat-sehat saja sampai sekarang :D saya kira-kira semua bahan untuk membuat makanan ini bisa dihargai sekitar Rp. 7.000 dan bisa untuk dua kali makan, bikinnya juga gampang. Nanti-nanti mungkin akan masak-masak 'maksa' lagi pakai magicom kecil milik saya :)

Wednesday, September 7, 2011

YANG TIDAK BISA DIKOMENTARI

big thank's to dearest friend Hartik, yang situsnya selalu penuh dengan reblog gambar-gambar bagus. jendela ini selalu mencomot dari sana sejak beberapa bulan lalu :)

Posting yang tidak bisa dikomentari bukan karena sebuah kesalahan pengaturan, tapi karena memang saya setting demikian. Saya cuma kepingin cerita tanpa perlu merasa dicampuri dengan pemikiran setiap kepala yang mampir.

Saya pikir setiap orang punya masa-masa kepingin ada spasi dari manusia-manusia lain. Spasi yang dia butuhkan selama beberapa waktu untuk tenggelam dan mendengarkan diri sendiri. Bagi saya menulis adalah media paling mudah untuk mendengar sesuatu yang sebelumnya mungkin tidak saya dengar dan saya lupakan dalam renungan.

Kadang-kadang menulis menyerupai kaca yang memantulkan banyak hal, termasuk keinginan dan kebutuhan. Jadi saya terus-menerus butuh itu ketika tidak dalam keadaan emosi yang bagus. Anda bisa mencoba hal yang sama ketika kepingin cerita dan kuatir opini anda dipojokkan oleh sebagian orang yang mampir, atau mungkin disalahkan, atau mungkin dikasihani dengan tanggapan prihatin, atau mungkin membuat anda terganggu dengan pertanyaan ada apa? mempertandakan perhatian tapi juga  bisa menambah depresi dengan cara yang entah bagaimana. Kita butuh bercerita karena ingin, karena merasa perlu, bukan karena merasa terpaksa... apalagi dipaksa.

Saya muncul lagi di ranah keceriaan hari ini, selamat malam :)

Sunday, September 4, 2011

Untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun saya merasa ngga kerasan di kota saya sendiri.
Saya rasa keberadaan disini malah memperumit masalah dan melibatkan lebih banyak pihak yang seharusnya ngga usah turut susah.
Kecintaan saya pada kota saya dikalahkan oleh rasa bersalah dan kebencian, beberapa lama ini.
Saya sudah lama ngga pulang, setahun penuh.
Saya pulang kepingin damai, namun jika yang terjadi malah sebaliknya saya jadi pengin pulang lebih cepat dari rencana sebelumnya.
Merasa harus minta maaf sama kota yang sekarang tengah saya injak ini. Jika kehadiran saya berakibat tidak baik untuk dunia orang-orang lain yang berpijak padamu. Sehari setelah lebaranpun saya sudah merelakan diri meninggalkan kamu tanpa mesti kembali.
Tapi kewajiban-kewajiban saya tinggal disini.....
dilema.
Saya merasa bahwa penyesalan selalu berbuntut panjang setelah saya menyadari bahwa diri saya telah menceritakan sesuatu kepada seseorang yang kemudian saya rasa dia bukan orang yang tepat untuk mendengarkan cerita itu. Rasanya jengkel ketika dia memandang sebuah cerita bukan dalam persepsi yang pas dan tidak bisa juga dianggap komentar yang paling bisa didengarkan. Rasa kesal dan jengkel itu begitu mahal harganya, saya katakan begitu mahal karena kemampuannya yang begitu akurat daam hal menyedot emosi yang berpotensi menghadirkan ledakan. Semestinya menahan mulut dari pancingan lebih gampang ketimbang menahan jengkel kan ya? Hhh.

Saya akui bahwa saya seringkali menekankan bahwa mereka ini tidak tahu apa-apa tentang dunia saya. Jadi menginginkan kelegaan ngga mesti ditempuh dengan jalan menceritakan sesuatu secara face-to-face. Saya seringkali malah lebih lega ketika ngga cerita apa-apa ke siapa-siapa. Jadi ngga perlu terbeban dikasihani ataupun tanggapan salah yang menjengkelkan. Bahwa apa kata orang selama saya ngga melakukan hal yang salah, saya ngga perlu mempedulikan hal itu. Tahu belum tentu bisa mengerti, sementara yang seharusnya bisa mengerti belum tentu mendapat kepercayaan untuk tahu. Dan Tuhan akan selalu menjadi keduanya, tahu dan mengerti.

Thursday, September 1, 2011

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN

Hai!
Lebaran di kota saya semarak pada tanggal 31 bulan Agustus tadi.
ramai sekali, kembang api dimana-mana 
(saya benar-benar suka mekarannya dilangit manapun dalam jarak pandang saya).
namun rasanya sudah tidak lagi sama, tidak lagi se-exciting beberapa tahun lalu. tapi ini tetap ...lebaran!
dan semuanya tetap merayakan seolah tanpa bahkan repot-repot sadar,
bahwa banyak sekali sesuatu yang telah berubah.
bahkan juga diri kita.
Happy Eid Mubarak! :)

ADIOS!

selamat tinggal. selamat tinggal dan terima kasih. selamat tinggal terlihat begitu kasar bukan?
Tapi aku kepalang pingin mengucapkannya semata untukmu.
aku memang sudah begitu tidak bisa merasa bagaimanakah rasa kehilangan itu jika harus meninggalkanmu. biasa, seperti seolah aku meninggalkan bantal yang kusayangi dalam tas plastik yang nantinya akan merambat ke tong sampah. bukannya tidak pernah mengasihimu, seumur hidup aku bertahun-tahun berpijak padamu... belasan tahun mungkin atau bahkan memang benar-benar seumur aku bernyawa. darimana ukurannya, aku tidak bisa menerka. kau tetap seperti menara eiffel di kota paris bagi hidupku, pusat segalanya berputar dan adalah inti yang penting bahwa semua terjadi di permukaan tanahmu. aku nyaris tak ingin pulang kalau saja tak kuingat sudah belasan bulan aku tak juga mengunjungimu. kunjungan itu, tahukah kamu bahwa akan sebegini jauh membuat aku merasa sedemikian merana. merana dan bersedih karena memutuskan untuk menengok perkembanganmu... si kecil yang menggeliat dan berangan akan jadi wanita glamor setara mereka yang tinggal di kota metropolitan. sepertinya segalanya ini akan berada pada tempat yang semestinya jika aku tidak datang memijak padamu dengan penuh kerinduan. aku rindu. dan sedih di kutub lainku.betapa aku tahu kamu paham dan betapa aku semakin tahu bahwa kamu mampu paham aku. aku semakin berkeinginan meninggalkan kamu dalam sepidalam gemerlap perkembanganmu. dalam orang-orang yang mampu mengubahmu dan rinduku yang terbekukan dalam kulkas bernama dunia kehidupan ini. aku menolak merindukanmu, kemudian aku akan berbalik, memilih berbalik untuk pergi darimu lama-lama. sampai aku siap benar-benar berdiri sendiri. kau tentu tahu alasannya bukan...ada beberapa hal yang aku selalu butuh alasan untuk melakukannya dan ada beberapa hal yang aku tidak butuh kosa kata alasan. salah satu contohnya adalah alasan berhenti merindukanmu, pergi dan tidak menapakimu untuk tidak lagi kembali entah sampai kapan. sudah cukup banyak hal-hal yang timbul tenggelam karena aku yang datang kepelukanmu. jangan persembahkan kerikilmu ketika aku memilih kembali suatu saat setelah masa yang lama nanti, aku mohon.

Previous Page Next Page Home