from elcamiinooreal's mim
Kemarin itu semacam launching saya sebagai jobseeker di jobfair. Setelah kelulusan dan yah saya sempat mengambil jeda sampai seusai lebaran untuk liburan. Diam-diam semester akhir kemarin menggerogoti badan saya dan yah juga ketenangan.
Saya masuk pada fase dimana saya malu banget kalau harus minta uang pada 'yang berwenang', pasalnya saya tidak lagi kuliah. Misalnya saya mau tenang-tenang nunggu tahun depan buat sekolah lagi... ya mau ngapain lagi saya setahun ini. Kayaknya wasting time aja, menghabiskan waktu buat mengurangi persediaan beras dan ngga punya kesibukan. Dalam masa ini saya merasakan kalau sibuk banget itu ngga enak dan capek luar biasa, namun nganggur tanpa melakukan sesuatu yang berarti itu jauuuuh lebih ngga menyenangkan lagi.
Saya harap akan berkurang pengangguran di Indonesia yang bernama Anindya Rahadi. Kemarin saya ketawa sewaktu teman saya nyeplos kalau dia sempat disindir dosen, "Ah kamu lulusan kampus ini kok jadi jobseeker, jobmaker dooong."
si teman komentar dengan kalem setengah mendung, "Yah bapak jadi jobmaker sih butuh modal. Kalau orang tua saya kaya sih langsung deh saya jadi jobmaker. Lha modal ngga ada, jadi mesti mulai dari bawah buat dape modalnya dong pak.. jadi jobseeker dulu, baru jobmaker,"
"Jadi jobseeker aja susah, banyak yang mau pengalaman bertahun-tahun gitu. Nah kayak kita siapa yang mau nerima, fresh graduatessss gini," omelnya menambahkan (tapi yang ini ngga dia omongkan ke bapak dosen).
Yah, jalan yang susah ini semoga jadi lebih mudah. Ngga hanya nyari kerja yang susah jaman sekarang, yang mesti korban dana dan kesehatan badan sendiri... capek lo kesana-kesini setiap waktu kan. Nyari sekolah juga sudah susah, lihat saja lulusan SMA sebanyak itu yang sepertinya adalah korban empuk semua universitas terkemuka melalui ujian mandiri. Kok sepertinya kampus negeri jadi matre ya. Coba saja hitung-hitung perbandingan mahasiswa yang diterima lewat jalur reguler atau prestasi dengan jalur tersendiri yang uang kuliahnya lebih mahal dan mungkin anda akan takjub dengan hasilnya. Yah hidup... hidup...
Ada yang bilang kalau jobseeker seperti kami ini jual diri karena naruh data diri, nomer hape, alamat, foto buat dihubungi. Saya ketawa, ya jual diri tapi kan yang dijual potensi, karena potensi itu pula nanti kita dibayar. Namun analogi si teman ini boleh juga :P
Jadi besok saya berangkat ke luar kota lagi demi jobfair. Kamu jobseeker juga?
Sampai ketemu besok di jobfair Gramedia Expo Surabaya ya :)