Saturday, December 31, 2011

Fried Macaroni Schotel

Sudah nyaris habis baru ingat
perlu difoto

Bahan-bahan:
- Macaroni tergantung porsi yang diinginkan
- Sosis, iris-iris
- Keju (diparut)
- Telur
- Susu cair (Real Good rasa sereal)
- Mentega dan Minyak Goreng
- Garam
- Merica bubuk


Cara Membuat:
Rebus Macaroni sampai matang, tiriskan dan siram dengan air dingin agar nggak terlalu lembek. Campur dengan semua bahan, panaskan minyak goreng di wajan anti lengket dan mentega yang agak banyak... Goreng sesendok-sesendok seperti membuat dadar jagung. Secara periodik tambahkan mentega. Tiriskan. Makan dengan saus sambal.

Rasanya gurih karena kejunya banyak dan ada sertaan manis dari susu cair. Enak sih tapi efek kenyangnya sangat kuat, jadi saya tidak bisa menghabiskannya sendiri, sampai bagi-bagi kemana-mana waktu bikin ini. Sudah agak lama dibuat tapi baru diposting sekarang. Saat itu saya sedang pengin banget makan Macaroni Schotel tapi malas beli karena harganya mahal, digoreng seperti ini atas alternatif kosan saya nggak ada oven :p

Selamat mencoba.
~

Friday, December 30, 2011

Saya BUKAN Manusia Galau

Galau itu seperti Balon ini.
Tertahan ditengah jarak bumi dan langit.

(image taken from random googling - old file)
Pertama, galau itu apa sih?
Iya yang sejenis menye-menye abu-abu nggak jelas. Sedih terus menerus seolah tanpa tujuan hidup.
Entah siapa yang membuat kata galau populer, sampai-sampai segala tulisan saya yang indah-indah disejajarkan dengan kata galau.
Sudah jelas tulisan semanis itu dibilang 'galau' seperti tulisan saya yang ini (klik). Ah nggak cocok deh :p

Apakah kamu tahu apa arti kata galau sebenarnya? Galau adalah (pada konteks kata yang sesungguhnya) sama artinya dengan gundah. Orang yang sedang galau sama artinya dengan orang yang sedang kebingungan, orang yang 'mengambang' tidak menjejak bumi tapi juga tidak bisa terbang. Galau berbeda dengan melankolis ya... melankolis bisa menghasilkan sesuatu dari kemelankolisannya dia sementara galauers cuma bisa menye-menye cari perhatian di jejaring sosial :p

Saya bukan orang yang tanpa tujuan hidup, saya bukan orang yang tanpa cita-cita. Saya bukan manusia yang tengah galau jika sedang memposting tulisan indah. Saya cuma berusaha menulis cerita, atau rasa yang bisa disampaikan dalam wujud tulisan pendek.

Saya cuma suka menulis, bagi saya menulis adalah bagian dari terapi kejiwaan. Dan ya menulis sudah mendatangkan pasokan dana yang sangat lumayan untuk hidup saya. Menulis adalah ladang penghasilan bagi saya sejak saya masih duduk di bangku SMA. Sampai saat ini.
Jadi... apakah penulis puisi bisa dinamai manusia galau? Tentu tidak.
Dia punya tujuan hidupnya kan, menerbitkan tulisan melankolinya itu.

Saya? Saya sih bukan penulis, saya doyannya ngetik di laptop. Saya bukan penulis. Saya cuma suka mengetik-ngetik nggak penting menghadapi jendela saya. Saya nggak bisa juga menghindar dari menulis keluhan, ya biar saja.
Mengeluh adalah sifat dasar alami para wanita                  - Devania Annesya
Dan saya melakukan di jendela saya sendiri. Yang saya nggak maksa siapapun untuk lirik-lirik kesini. Aman kan, jadi kalian tidak perlu 'kepaksa' melihat keluhan saya.
Sekian, STOP menyebut tulisan saya galau. Karena saya tidak sedang bersedih apalagi kebingungan. Oke, kalau dibilang melankolis sih masih boleh ya ;)

Kenapa saya bukan penulis? Karena kotak pensil saya kemarin hilang seisinya, jadi saya nggak bisa menulis-nulis lagi. Kasihan kan saya T^T





Ttd,
Ninda
Manusia yang tidak galau.
Cuma memang 'sedikit' hiperbol.

Thursday, December 29, 2011

Permohonan Pada Tangan

Meskipun tanpa genggaman langsung.
(image taken from Bluberrypie's mim)



Semisal inipun cuma salah suatu kelabilan lain,
bahwa aku... entah kenapa sedang tidak ingin kamu longgarkan.
Jadi genggam aku selayak sesuatu yang kamu tidak mau biarkan pergi.
Tapi jangan terlalu kencang, aku bisa susah bernafas, aku bisa sesak ketika mencoba melintasi cakrawalaku sendiri.
Namun saat ini, pegang erat aku... jangan longgarkan. 
Agar aku bisa merasakan rindu, yang kamu kerahan dari kisi arah yang berbeda dengan adaku. 
Agar aku bisa menghayati do'a yang kamu panjatkan dalam diammu,
.......... menjagaku.


agustus, 13. 2010.

Wednesday, December 28, 2011

Tolong... Biarkan Saya Menikmati Lagu Saya Sendiri

Bahkan kadang, mendengar bunyi telepon
atau ponsel orang lain
yang takkunjung dia angkat pun
juga bisa membuat kita kesal

(image taken from Bluberrypie's mim)

Kawan, ketika saya sedang main-main ke blog kalian...
ketika itu saya biasanya juga sedang mendengarkan musik di playlist laptop saya. Kadangkala ketika masuk sebuah blog, jreeeeeeeeeeeeennngg....
Suara bingar masuk ke pendengaran saya, bikin sakit telinga karena juga bercampur dengan musik yang saya putar.
Bikin pusing. Terutama musik-musik 'keras'. Ah gak enak banget... lembut bervokal saja saya masih merasa keganggu. Apalagi yang ramai berisik begini.

Ini bukannya saya melarang kalian memasang musik yang kalian suka di blog kalian sendiri. Itu blog kalian, tentu saja sudah menjadi hak kalian untuk ngapain aja blog itu. Tapi sekali waktu tolong juga pikirkan kami-kami yang bertalian di dunia blog dengan kalian. Nggak apa-apa sih kalau blog kalian personal dan cuma bisa ditemukan via link tertentu atau googling. Namun kalau kita sudah berinteraksi sering-sering di dunia blog tentulah ada saling berbalas kunjungan.

Tidak semua musik yang kalian putar kami sukai. Tidak semua musik yang kalian suka tidak membuat kami kehilangan kenyamanan. Jadi seringnya saya suka kaget dan buru-buru mematikan musik saya sendiri saat saya lagi baca blog kalian. Bukan cuma saya pastinya ya, semua pembacanya juga.

Aduh kadang saya kepingin ngeluh, saya juga pengin dengarkan musik saya sendiri. Musik dari playlist saya, malas banget 'dipaksa' kudu dengar lama-lama musik yang nggak bisa distop dari seorang kawan.

Jadi untuk ambil jalan tengahnya, saya sarankan pada kawan yang memasang lagu favorit di blognya agar cuma memasang lagu yang bisa di stop oleh pengunjung dan letakkan panel untuk stop itu di dekat daerah header blog, jadinya gampang ditemukan oleh pembaca yang malas mendengarkan musik yang kalian putar.

Nah itulah mengapa nggak memasang lagu-lagu di blog saya. Kalau saya kepingin dengar ya taruh di playlist atau taruh deh di posting. Bukannya 'memaksakan' orang lain untuk dengarin ;)
Saran sih ya, nggak didengar juga nothing to lose lah :D
~

Dini hari, ketika lagu-lagu lama Kla Project masuk ke pendengaran saya.

Monday, December 26, 2011

Triple Lima

and all I need when I am down
 is chocolate 
and writing on my blog
image taken from old file (googling)

Perjalanan sudah nyaris empat tahun, hari ini tepat 555 follower kertas maya saya. Angka cantik ya, tapi percayalah ini tidak didahului oleh kegiatan mencari wangsit di bawah pohon besar :D
Namun saya merasa harus berterima kasih pada tempat ini, yang dengan menulis di dalamnya membuat saya tetap waras menghadapi berbagai kondisi rasa dan goncangan. Buat saya ini satu-satunya pelarian terbaik saya selain do'a ketika saya dalam kondisi suram. Meskipun kata salah seorang sahabat saya kertas maya yang ini tidak sehidup dulu. Rupanya banyaknya orang yang datang juga ikut mempengaruhi. Dia bilang rasanya saya jadi malah menjaga perasaan pembaca saya.

Dan itu saya rasa benar adanya. Banyaknya pengkomentar pedas yang nggak berani mencantumkan nama, dulu bikin saya kesal.
Ih apaan sih ini orang ya biarin deh saya mau nulis apa di blog-blog saya sendiri (padahal hosting juga gak bayar :p). Sudahlah, saya cuma butuh menulis untuk mendapatkan fase 'kosong' dari segala tinta gelap dalam perasaan saya, dalam hidup saya.

Saya kadangkala juga nggak butuh dikomentari. Jadi itu sebabnya kenapa kadang saya suka mengunci komentar. Saya cuma mau ngomong sama kertas virtual saya. Saya cuma mau merasa lega. Cuma mau menjadikan itu sebagai terapi kejiwaan paling murah bagi orang seperti saya yang minim ekspresi dan susah curhat. Saya nggak butuh orang-orang yang mampir dan komentar pedas yang nggak enak. Yang cuma mau membuang cibiran.
Sudahlah.

Lepas daripada itu saya senang. Karena dengan kertas maya saya, saya juga bisa bersentuhan dengan individu-individu baru yang ikut mampir kedalam hidup saya dan mengintervensi. Mereka, pribadi yang terkadang berhasil saya wakili rasanya dalam setiap ringkasan tulisan... saya mendengar kamu, saya melihat cerita kamu, saya bisa merasa apapun dengan lebih peka sekarang untuk saya olah dalam pikir dan kalbu untuk saya tuliskan. 

Terima kasih ya, dan selamat datang dalam dunia saya yang sedang kamu intip disini :)

Saturday, December 24, 2011

In Silence.

Beda. Tapi saling melengkapi
dan sama-sama pentingnya bagi saya.

image taken from Blueberrypie's mim

Kawan, saya akhirnya sadar kalau saya juga butuh menulis pendek-pendek nggak penting.
Kalau saya tulis di blog rasanya berlebihan, tapi kalau saya tulis di jejaring sosial juga agak nggak enak, si Situs Kicauan sebenarnya saya nggak terlalu suka... saya cuma buka twit kalau ada pemberitahuan ada mention atau direct message dari email... atau ketika ada yang follow saya, lihat-lihat dulu kenal nggak buat follback.

Selama ini Kicauan dalam mata saya sepertinya jejaring sosial yang paling JAHAT. Kenapa?
Karena begitu mudah orang bisa terpaut konflik di dalam situ. Sudah berapa kali saya jumpai perang kicauan dari orang-orang terkenal atau obrolan antara dua orang yang diulang-ulang sampai nyampah timeline saking nggak pentingnya.
Si Kicauan ini ribet karena terbatas. Itu bikin kreatif. Nah tapi kalau buat saya rasanya nggak puas.

Nggak puas kalau cuma nulis kedongkolan 140 karakter. Wong nulis sms saja bisa sampai ribuan karakter sekarang :P
Ya nggak?

Saya senang sama muka buku. Masih tetap lebih memilih kesitu karena segala fasilitas yang dia tawarkan nggak bikin saya bosan, terutama game online :D Tapi intinya jejaring sosial entah si kicauan atau muka buku atau fs jaman jadul dulu saya pikir suatu waktu bisa tergerus jaman ya... Nggak kayak blog.

Saya tergoda pakai wordpress karena ada smiley otomatisnya yang lucu-lucu itu, namun selebihnya nggak terlalu enak juga main di wordpress... kayaknya apa-apa bayar apa-apa bayar.... ah nggak asik deh :(
Saya kan suka gratisan...

Jadi saya memutuskan saya memilih tumblr untuk seluruh ocehan pendek paling penting sedunia (super hoax) yang saya pengin bisa simpan dan lihat-lihat terus. Sesuatu yang bisa mennyimpan kata lebih banyak dari kicauan tapi lebih 'limited' ketimbang blog saya ini. Atau juga banyak hal lain yang kayaknya nggak 'sepenting itu' untuk dimasukkan ke dalam sini. Di bawah header saya ada tulisan In Silence. (atau klik saja link ini) naaah itu alamat tumblr saya :)

Kamu ada tumblr juga? Boleh deh kita follow-follow an ;)

Saya Nggak Pakai Hijab, Saya Pakainya Kerudung.

Nama saya pita.
Saya bagian dari fashion, lho...

image taken from Bluberrypie's mim

Dahulunya saya nggak merasa seperti ini ya... Tapi serius, ini membuat saya terganggu ketika mulai banyak orang menyebarluaskan kata 'hijab' dengan penggunaan yang nggak semestinya.
Terlihat orang membahasakan 'hijab', saat ini sudah lebih seperti fashion item.
Bukan seperti fungsi aslinya sebagai penutup.
Jadi saya SANGAT BOSAN dengan kata itu, sekarang. Sampai saya malas menggunakan kata itu lewat ucapan apalagi tulisan. Bagus sih ya betapa sekarang cewek-cewek tidak lagi memandang menutup aurat adalah suatu hal yang unfashionable jadi mereka mulai memutuskan memakai pakaian yang menutup keseluruhan aurat juga.
Lamanya seseorang telah menutup aurat, bukan berarti dia mengerti 'inti sari'-nya. Seperti halnya lamanya seseorang berkutat dalam kegiatan keagamaan bukan jaminan dia tidak akan melakukan hal-hal yang mengesalkan. Mengikuti suatu komunitas bukanlah ijazah yang berlakunya everlasting, toh?

Hijab sekarang identik dengan wanita-wanita yang memakai kerudung melilit-lilit kesana kemari. Cenderung ribet, meskipun cantik. Saya penasaran susah nggak ya dilepas dan dipakai lagi kalau butuh sholat di luar rumah?

Definisi hijab adalah seseorang dengan kerudung berliku-liku yang stylish, terlihat cantik meskipun rumit dan berumbai-rumbai. Apakah cuma saya yang merasa begitu atau benar bahwa itu jenis cantik yang membuat mata saya sakit? Cantik yang tidak ramah. Karena mungkin dengan sedikit sentuhan atau rangkulan sepertinya dandanan mereka akan rusak.

Aaaah sekarang saya nggak suka banget kata 'hijab' terlepas dari intisari maknanya. Saya lebih suka bilang kalau saya pakai kerudung, kalau saya berkerudung. Rasanya capek dengan 'image' yang ditimbulkan kata hijab belakangan ini. Saya lihat di FB ada yang ngiklan, sekarang hijab trendy.... sekarang hijab nggak jadul lagee.... (rrr apaan yah saya sekaligus juga geli sama kata lagi yang ditulis jadi lagee... hadeh terserah deh mbak). Isinya ya sejenis itu kelipet sana-sini, diputer-puter sana-sini dikepala. Setipe. Klewer-klewer semuanya. Mirip anak SD yang mau acara sekolah terus ditentukan dress codenya. Yang cewek kudu pakai bandana pink, apa saja modelnya yang penting pink. Nah kalau yang saya lihat warna-warni... modelnya macem-macem tapi teteuuup kelihatan setipe, rumbai-rumbai kleweran kalau orang Jawa bilang.

Bisa jadi seseorang nyaman dengan dandanan begitu. Nyaman berdandan rumit setiap hari. Nyaman menjadi boneka sempurna yang tidak boleh diacak-acak karena nanti bajunya kusut. Atau kerudung yang sudah dijalin jadi terlepas.

Rupanya manusia cupu seperti saya nggak habis mengerti yang begituan. Sekarang hijab adalah label dengan penampilan yang seperti itu. Sudah menjadi trend.
Nah, kenapa mesti mengikuti segala tren yang sedang happening sih? Ngikut-ngikutin gayanya si ini apa si itu. Jadi... itu ya standar fashionable, itu ya tolok ukur seseorang untuk bisa dikatakan stylish?

Kalau saya mikirnya sederhana saja, ketika seseorang mengikuti gaya orang lain itu macam copycat itu bukannya malah stylish sih... orang yang stylish punya self-style sendiri, nggak keikut sana sini. Nggak jadi korban trend.

Jadi Nin, apakah intinya tulisan ini? Intinya adalah bahwa meskipun saya cupu kelas berat tapi paling tidak saya punya gaya sendiri. Nggak hasil copy-an dari gaya orang lain.




Salam,
Ninda
yang memakai kerudung, bukannya 'hijab'.

Friday, December 23, 2011

Selamat Hari Ibu Bagi Yang Merayakan!


Kasih saya padamu semestinya
lebih manis dan kuat lagi, Bu...

pic taken from my old file (random googling)

Tadi malam ada seorang teman yang mengingatkan saya: "Besok hari Ibu, lho..."
"So what?" saya menjawab dalam hati.
Tidak pernah seumur-umur saya tahu ada perayaan dengan dalih Hari Ibu, Mother's Day.
Bagi saya, everyday is a mother day!
22 Desember cuma bilangan tanggal, tidak ada sesuatu yang khusus. Bagi saya sama saja dengan tanggal-tanggal lainnya, dengan hari-hari lainnya. Dalam pandangan saya daripada hanya mengucapkan dan membeberkan Selamat Hari Ibu, lebih baik kita menekankan pada seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk membalas air susu yang ibu kita berikan.
Nah, memangnya siapa sih yang dilahirkan pada tanggal 22 Desember sehingga hari itu yang ditentukan sebagai hari Ibu?
Mengapa tidak tanggal lain saja, 24 Juni misalnya...?

Jadi saya mengucapkan "Selamat Hari Ibu" bagi siapapun yang merayakan.
Saya sengaja untuk tidak menulis status di jejaring sosial dengan ucapan semacam ini: "Selamat hari ibu, emak, enyak, nyokep, memes dan seterusnya..."
Mengapa?
Ini alasan saya:

1. Ibu saya tidak akan membuka jejaring sosial itu dan membaca apa yang saya tulis.
2. Ibu saya tidak membutuhkan ucapan selamat hari ibu dari saya via status jejaring sosial.
3. Ibu saya tidak membutuhkan ucapan semacam itu (ini yg sesungguhnya).
4. Ibu saya berhak mendapatkan lebih dari sekedar basa basi yang tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh beliau.
5. Saya tahu apa yang lebih diinginkan Ibu saya, daripada sekadar usaha penulisan status dengan tujuan eksistensi diri di jejaring sosial.

Jujur, lagi-lagi saya muak. Nyaris saja saya melakukan sesuatu yang sebenarnya sia-sia, tanpa ada tujuan. Mau mengucapkan Selamat Hari Ibu, tapi kemudian saya pikir lagi, siapa yang akan saya beri ucapan sebenarnya? Ibu saya atau teman-teman jejaring sosial yang ada di list profile saya itu?
AH! Saya tidak ingin nama agung seorang ibu, ibu saya menjadi sarana eksistensi diri jejaring sosial bagi diri saya.

Saya sempat berpikir, yah setidaknya dengan status jejaring sosial saya yang intinya mengucapkan Selamat Hari Ibu, siapa tahu kemudian teman-teman di list saya yang lupa kemudian jadi ingat ibunya, semakin perhatian lagi kepada ibu mereka. Hehehehe... entahlah lagi-lagi itu bukan sesuatu yang menjadi tujuan saya.

Cukup saja saya renungkan untuk diri saya sendiri, sudah seberapa besar perhatian saya untuk Ibu?
Saya ingat, saya bahkan nyaris egois. Berpikir empiris dan betapa bahwa saya ini seoonggok daging keji yang sudah terlalu lama bermain dengan air mata beliau.
Begitu ada masalah, "IBU" yang selalu dijadikan tempat bercurah.
Begitu ada kesulitan, "IBU" yang selalu dijadikan sasaran untuk berbagi kesedihan.
Dan sudah terlalu lama masa ini berlaku, bahkan sejak saya mulai bisa berdiri, berjalan, berlari. Jadi sekarang waktunya bagi saya untuk bisa menopang beliau. Dengan tangan saya sendiri, dan bukan dengan sekedar ucapan via dunia maya "Selamat Hari Ibu" atau bahkan helaian tulisan panjang, "I Lup U Pull, Mom".
Aaah... klasik.
Kita tidak akan bisa membalas jasa-jasa ibu kita seutuhnya.
"Kalau kamu ingin membalas jasa-jasa ibumu, ya kembalikan saja air susunya... kalau bisa!"
Hahaha, ini ucapan salah seorang ihwan kenalan ketika kami sedang membahas perkara nikah muda.
Ya seberapapun besar usaha kita dalam membalas segala jasa beliau, tentunya bukan kita yang dapat menilai usaha-usaha itu. Coba tanyakan lagi kepada Ibu kita, sudah cukup berbaktikah kita pada beliau?
Sudah cukupkah perhatian kita kepada beliau?
Mendadak saya jadi teringat lagu Bung H.Rhoma Irama:
"Jika kau takut, pada rajamu... lebih takutlah pada Ibumu.
Bila kau sayang... pada kekasiih... lebih sayanglaaah pada ibumu..."

Semoga saja saya bisa!

Sekali lagi,
SAYA UCAPKAN SELAMAT HARI IBU BAGI KALIAN YANG MERAYAKAN!"


Catatan:
Tulisan ini bukan milik saya. Tapi saya suka sekali karena 'efek kejut' yang dihasilkan setelah membaca keseluruhan tulisan. Ini dibuat sekitar dua tahun lalu, pada saat dekat dengan momen hari ibu seperti sekarang oleh salah seorang senior saya di SMA. Link asli tulisannya disini (klik saja). Jadi untuk segala komentar, agar segala apresiasi tidak melayang pada arah yang salah yaitu saya (yang sebenarnya hanya meng-copy dan mengedit tulisan serta tanda baca disini), bisa dilayangkan via message kepada yang bersangkutan.

Thursday, December 22, 2011

Transformer 3 - Dark of The Moon

Saya baru saja menonton Transformer 3. Ini pertama kalinya saya nonton Trasformer. Transformer satu terlewatkan karena saya ketiduran dan baru terbangun ketika credit title memenuhi layar. Sebenarnya ceritanya bagus. Tapi saya nggak suka banget dengan plot adegan khas cewek diculik dan harus diselamatkan dari penjahat. Ih saya sebal. Action ya action aja lah... jangan merusak feel dengan percintaan gak nyambung. Kalau cinta-cintaan mending drama romantis saja. Lebih kena dan realistis (jangan salah, saya juga suka komedi romantis). Cewek si tokoh utama yaitu Sam yang bernama Carly ini memukau deh penampilannya. Cuma sayangnya dia cuma bisa ngerepotin doang. Habis marah-marah karena si Sam membantu penelitian pemerintah kemudian dia diculik manusia jahat mata-mata alien. Ngook banget. Yang berhasil membuat saya ngakak adalah orang-orang yang rencananya mau membantu Sam mencari Carly: "Rrrr... aku gak mau mati cuma dengan alasan menyelamatkan pacarmu!"
Ah sangat rasional sekali. Saya suka tipe cewek seperti yang diperankan oleh Angelina Jolie di The Tourist. Tangguh. Atau lagi-lagi ya Kim Na Na di drama City Hunter.

Dan setelah saya pikir-pikir lagi saya suka banget film action tapi nggak bisa menghindar dari rasa 'sakit hati' ketika tokoh-tokoh entah figuran atau apa yang saya suka kemudian tewas. Nah disini kayak si robot yang mukanya mirip topeng yang dipakai di tari topeng itu dihancurkan. Aaa kasihan. Saya suka dia. Mau dihancurkan pun masih sempat merajuk 'lucu'. Makanya saya suka film animasi action seperti CARS 2 yang banyak action tanpa percintaan letoy dan gak banyak adegan miris. Karena memang lucu dan segmentasi penontonnya anak-anak yang agak besar gitu kali ya :)




Pertempuran Optimus dengan Great Sentinel Prime,
pemimpin autobots sebelum
Optimus. Yang juga disebut Einsteins versi dunia autobots.

Optimus Prime. Kepemimpinannya dia bagus loh..

sebelum Sentinel dihancurkan.

amati perubahan Bumblebee dari mobil kuning ini

Kemudian...

Kemudian...

Nah. Saya paling suka sama si Bee ini dan dua teman kecilnya
si Brain dan siapa itu yang satunya? Cuma memang disini saya cuma mengambil
snapshoot menjelang ending film saja sih.

Adegan yang paling saya sebelin. Sensooorrr!

Wednesday, December 21, 2011

Toples

Jauh.
Dan tertutup.

(image taken from random googling - lagi-lagi file lama)

Kenapa kamu harus meletakkan senyum dalam sebuah toples kaca?
Kenapa mesti toples yang bening itu yang kamu gunakan?
Aku jadi tergoda untuk menjangkau isinya.
Namun, kenapa pula benda kaca itu kamu letakkan dalam rak paling tinggi di ruanganmu?
Kamu tahu tanganku taksampai.


15 agustus 2010, dari catatan pendek di sebuah situs jejaring sosial.

Selamat Hari Lahir, Adik...

Bulan Desember ini banyak yang ultah, saya, partner, Renny dan adik saya.
Nah ini tanggal 21. Hari ulang tahunnya adik saya. Saya baru saja menelepon dia. Adik saya sekarang kelas tiga SMA. Sudah mau kuliah. Mulai fase labil kebingungan menentukan arah masa depan. Saya sudah berusaha memberi dia masukan, tapi selanjutnya tentu saja biar dia sendiri yang menentukan.

Adik saya sudah besar, sudah tidak bandel lagi seperti dulu. Sering bikin saya nangis karena stress. Adik saya sudah bukan lagi adik kecil yang bisa saya gendong, dia lebih besar daripada saya sekarang. Adik saya nggak suka nulis, nggak bisa gambar... setiap pelajaran kesenian dulu pasti suka ngerecokin saya. Tapi dia lebih pintar di bidang pelajaran nggak kayak saya yang sewaktu SMA tukang bolos dan dapat kelas yang semacam di blacklist saking sekelas nggak ada yang 'anak manis'.

Adik saya waktu dulu belum pakai kerudung suka marah kalau saya suruh pelan-pelan belajar makai. Dia bilang saya membatasi dia bebas berekspresi. Adik saya sekarang merasa tambah cantik dengan kerudungnya, suka sebal kalau ada temannya yang suka lepas pakai kerudung. Saya cuma ketawa dalam hati. Ah syukurlah dia tumbuh dengan baik :)

Adik saya dulu anak manja yang sukanya egois. Sekarang juga masih manja, apalagi kalau saya pulang. Tapi dia sudah nggak lagi egois.

Selamat ulang tahun adik. Semoga ditambah segala hal yang baik-baik dan tercapai apapun yang kamu inginkan. Semoga terus bahagia.

adik saya seperti umumnya abg
yang suka banget foto-foto
dan kakaknya yang diajak foto
lah malah ngupil :D

Tuesday, December 20, 2011

QUOTE

"Jika kamu tidak ingin kehilangan seseorang,jadilah temannya.Jika kamu tidak ingin kehilangan seseorang sekaligus kehilangan waktu untuk mencintai dia,maka jadilah teman hidupnya."
saya, ketika Malang terasa muram.

Monday, December 19, 2011

QUOTE

"saya tahu kalau manusia wajar untuk gagal.
bahwa gagal bisa jadi merupakan pelajaran untuk kita meraih sesuatu yang lebih tinggi di suatu hari nanti.
namun saya tetap manusia biasa yang tidak ingin terus menerus gagal."

~ saya. dini hari, bersiap meringkuk dalam selimut. Malang dingin sekali.

Sunday, December 18, 2011

Daily Diary

Jangan sedih, masih banyak ikan di laut.
Maka memancinglah ;D

image taken from random googling (file lama)

Minggu siang ini sedang panas.. Cukup bikin cepat lengket kepala untuk ukuran kota dingin saya.
Saya merasa gerah dan bahkan manusia tanpa aktivitas yang sedang dalam keadaan tidak menemukan alasan untuk jadi rapi dan wangi dan segar seperti saya jadi rajin mandi. Meskipun malas kramas tapi juga terpaksa karena nggak tahan lengketnya, jadi tidak nyaman.
Setelah mandi apa?
Mengantuk. Saya cuma kepingin minum sesuatu yang hangat terus nonton apapun file video yang mendekam dalam memori notebook saya.
Saya sedang dengar lagu Irreplaceable-nya Beyonce yang versi karaoke. Saya suka. Ini cerita orang baru saja putus tapi tetep pede dan optimis. Ini kayak saya deh, saya yang dulu-dulu... bukan berarti sekarangnya saya barusan putus gitu ihik hik hik (kalau kamu sih bukan pede, justru malah kepedean, Nin...). Saya suka saja dengan semangat yang diluapkan dari dari semua lirik lagu ini sih. Jadi jadi, jangan terlalu lama tenggelam dengan rasa patah hati karena cowok. Nah kalau ditulis sedih buat komersil sih boleh (matre).
And keep talking that mess, that's fine
But could you walk and talk at the same time?
And it's my mine name that is on that tag
So remove your bags let me call you a cab
Standing in the front yard telling me
How I'm such a fool, talking about
How I'll never ever find a man like you
You got me twisted
You must not know 'bout me
You must not know 'bout me
I could have another you in a minute
Matter fact he'll be here in a minute, baby
Lagi-lagi orang berkulit gelap dengan suara seksi. Terus saya ikutan nyanyi-nyanyi sesuai lirik sebelum kemudian menyadari satu hal, bahwa penghuni kosan bukan cuma saya. Yah semoga saja tidak ada yang sakit telinga mendadak.
You must not know 'bout me
You must not know 'bout me
I can have another you by tomorrow
So don't you ever for a second get to thinking you're irreplaceable

Saturday, December 17, 2011

Assalamualaikum, apa?

Tolong hargai kami.
pic taken from random googling (file lama)

Kapan kemarin itu saya menemani teman saya nyari sepatu formal berhak tinggi, nampaknya dia kepingin sewaktu saya pakai itu untuk foto kerja bersama dia. Iya saya foto kerja lagi. Foto terakhir saya sudah lama sekali, dan ketembaman pipi saya sudah berkurang cukup banyak sejak saat itu. Err... mungkin karena kebanyakan makan tempe.
Nah teman saya ini foto kerja lagi karena dia beberapa bulan lalu telah memakai kerudung (semoga awet terus. amin. :)).

Saya bantuin dia nyari di salah satu department store yang menyatu dengan pasar besar di Malang. Siapa tahu kan nemu barang bagus dan diskonan. Saat mau naik ke eskalator ada abang-abang yang bilang Assalamualaikum. Saya diam. Saya pikir dia menyapa temannya atau apa.

Kemudian dia pegang pangkal tangan saya terus ngomong: "Heh, Assalamualaikum..."
Saya kaget, spontan saya kibaskan cepat kemudian saya tegur: "Apa sih... orang gak kenal juga! Eh, jangan bikin main-mainan ucapan salam ya!"
Teman saya ketika sampai di lantai atas ketawa dan bilang: "Sabar... sabar..."
"Lah dianya sudah pegang-pegang..."
Sejujurnya saya paling kesal dengan orang-orang yang berniat menggoda cewek lewat, namun karena dia berkerudung jadi yang dibilang bukan suit suit cewek... tapi diganti dengan: Assalamualaikum.
Nah terus kalau kitanya nggak jawab suka kayak terus diulang-ulang, nah kemudian dianya nyinyir... ih kok dia gitu sih, masa orang salam nggak dijawab...

Kalau saya, bukannya saya nggak mau jawab salam. Cuma saya sebal banget dengan kemuliaan salam itu yang dibuat mainan seenak hati dan sebagai kalimat ganti dari: SUIT SUIT CEWEK...! Ya pastinya kalimat itu diucapkan dengan niatan yang sudah tidak baik pula.

Assalamualaikum itu do'a lho, jadi jangan sembarangan melontarkannya untuk menggoda cewek lewat didekat kalian dong... kaum lelaki!

Friday, December 16, 2011

Would You Be There Always... For Me?

I'm not that romantic.
Even worse I'm sarcastic sometimes...
- Be My Wife by Tangga -

(pic taken from random googling)
Akhir-akhir ini saya suka dengar lagu-lagunya Tangga.
Aaah terdengar adem ditelinga. Dan suara vokalisnya yang cowok dan berkulit gelap itu, siapa namanya? Seksi dan adem disaat yang bersamaan. Tuh kan biasanya orang berkulit gelap suaranya biasanya seksi.
Mereka ini bisa dikategorikan sejenis boyband atau girlband tapi anggotanya campuran nggak sih?
Konsepnya Tangga bagi saya unik, mereka ada sejak sewaktu boyband dan girlband tidak sedang musim. Suaranya bagus, ada satu rapper. Lagu-lagunya juga bagus.
Memang beberapa saat ini saya paling senang dengar Be My Wife (saya tulis liriknya disini). Musiknya enak di dengar, lembut melankolis dan juga secara ajaib LUCU. Mampu membuat saya ketawa aneh.
Meskipun saya agak pengin protes kenapa judulnya Be My Wife ya?
Kenapa bukan Be Part of My Life atau apa ya gitu yang bisa mewakili kedua sisi gender dalam hubungan.
Karena dalam beberapa hal saya merasa liriknya sangat saya.
Saya yang cuma bisa romantis saat sedang bercerita atau mengetik sesuatu untuk mengumpulkannya jadi tulisan yang indah dibaca.
Yah, siapa bilang orang yang terlihat romantis ketika dibaca tulisannya juga sama halnya dengan dia di dunia nyata. Romantis bukan sesuatu yang saya banget, sebenarnya.
Saya lebih ke orang yang sering tertawa dan humoris. Tetapi juga pemarah, kadang sinis dan benar-benar bereaksi keras ketika sengaja dilukai.
Bagi saya, hidup adalah tentang membela diri tidak peduli bagaimana caranya. Juga soal menjaga diri sendiri.
Karena kalau bukan kita yang melakukannya sendiri, lantas siapa lagi hayo... :)
Jadi saya rasa pasti langka sekali jika ada orang yang mau bersama saya menjalani hidup. Pasti langka sekali ada orang yang mau ada untuk saya saat saya sedang kumat jahat, atau kumat cengeng atau tidak kedua-duanya dan kaya waktu bengong.
Pastinya sedikit sekali, bahkan bisa saja cuma satu-satunya yang bisa tahan dengan saya.
Jadi, saya rasa mungkin saya yang mesti menanyai dia, apa dia masih mau menapaki hidup bersama orang seperti saya?

Thursday, December 15, 2011

Syukur

Saya tidak bisa memilih sebaik Engkau,
jadi saya sangat percaya bahwa pasti ada yang terbaik
yang Kau simpankan buat saya.

(image taken from Bahar's mim)

Kemarin malam teman seangkatan message saya, memberi kabar karena saya nggak bisa buka pengumuman penerimaan MT Jasa Marga. Dan hasilnya yep, saya nggak lolos ke interview HRD di Jakarta.
Tapi saya merasa senang.
Karena saya nggak harus bingung bagaimana cara mencapai Jakarta, bagaimana saya kudu kesana dan berapa budget yang kudu saya habiskan untuk itu. Belum lagi diatas interview HRD masih ada tahapan-tahapan lagi. Berjauhan tanggal dan tetap dihelat di Jakarta.
Saya tetap senang karena percaya bahwa Tuhan senantiasa tahu apa yang terbaik buat saya.
Nanti atau besok-besoknya pasti akan ada rejeki sendiri buat saya, dari Dia. Jadi nggak perlu juga saya merasa down seperti dulu sewaktu pertama kali saya gugur interview direksi untuk satu posisi bagus di sebuah Bank dengan laba terbesar di Indonesia. Pertama kali dan semoga itu kali yang terakhir.
Nggak apa-apa.... jalani saja.
Kemudian, besok siangnya surprisingly ada rezeki yang datang buat saya. Alhamdulillah. Tanpa harus khawatir kebingungan mencari arah. Senang.
Allah memang maha baik, saya cuma kudu terus percaya itu... :)

Kabar Hari Ini

Oke saya ganti layout lagi.
Mengutak-atik lama.
Kepingin lebih ringan lagi. Kepingin tetap abu-abu tapi juga merah. Karena saya pikir kita tidak harus selamanya menjadi warna suram. Kita juga perlu jadi warna lain yang mencolok sekaligus indah. Seperti merah. Saya suka merah, merah yang menyala dan merah hati. Suka dua-duanya. Saya juga suka kuning. Dan abu-abu. Dan juga cokelat.
Entah apa artinya, biasanya salah seorang sahabat saya suka mengemukakan karakter dibelakang kenapa ini dan kenapa itu. Tapi saya tidak tahu, yang penting suka saja.
Saya juga suka quote yang saya peroleh dari main ke deviantart itu.
Seringkali saya kelewat gampang menilai orang lain cemen cuma karena dia terlihat lemah dan berlebihan hanya dengan masalah-masalah kecil. Sudah sedih-sedih nggak jelas. Sudah terlihat kepingin mati.
Segitu saja daya tahan kamu?
Segitu saja usaha yang kamu lakukan kemudian menyerah?
Hidup tidak berhenti hanya pada titik itu saja. Jalan masih panjang, seperti demikian juga harusnya cara pandang kita merangkaki hidup.
Merangkak karena kadang kita tetap harus berpindah meskipun nyaris sekarat.
Mungkin saya salah karena tidak semua orang mengalami hidup yang sama.
Namun lebih dari semua itu, kita memang tetap harus belajar menari dibawah hujan meskipun takut sambaran kilat. Meskipun basah kedinginan. Meskipun badan sudah begitu lelah dan rindu hangatnya selimut tapi seolah masih saja jauh. Belajar untuk tetap senang meskipun seluruh hal yang sedang ada tidak cukup untuk sesenang itu, sebenarnya.
Ya, kan?


Selamat menjalani hari ini ya :)
(taken from random googling, sebuah file lama)

Wednesday, December 14, 2011

Saya Sedang Dengar Ini:

Tangga - Be My Wife


Damn why it's so hard to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt so much
For you

I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
And now it's time I tell you this
What's always been my only wish

Reff :
Eventhough I'm no spiderman or superman
I'll be the one who guards you
Night and day and trust me
I don't need no spiderweb or laser eyes
Cause you're giving me
The strength to say
Share you life and be my wife

Damn why so hard for me to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt this much
For you
I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes

And now it's time I tell you this
What's always been my one
and only wish

Bridge :
Can't believe what I heard
It's so beautiful filled in my soul
Please tell me that I'm not dreamin
Will you be my wife, baby...?


Anti Klik Kanan

Mengapa saya nggak suka banget sama pemlagiat, khawatir tulisan saya dicuri tapi nggak pasang script-script anti klik kanan?
Ini karena saya merasa bahwa ketika saya memasang anti klik kanan, sayapun jadi merasa tidak nyaman dalam blog saya sendiri. Saya sendiri juga tidak bisa melakukan klik kanan.

Memang ada banyak cara salah satunya dengan tracking... tapi tentu itu butuh banyak waktu, cuma bisa dilakukan ketika waktu kosong dan tentu saja tidak malas. Jadi ada yang bisa memberi tahu saya bagaimana cara untuk memproteksi blog dengan anti copy-paste atau klik kanan namun tidak berfungsi di IP address yang pemilik blog itu sendiri gunakan?

Tuesday, December 13, 2011

Surat Terbuka Untuk Para Pencuri Tulisan

saya pernah memergoki pencuri tulisan saya
yang menyebalkan dan tidak tahu diri. sejak itu,
 saya memilih berhenti menulis banyak tulisan 
indah di dalam sini, apa sebab? Sakit hati. Itu saja.
(image taken from twentirain's mim)

Kamu tidak bisa mencuri hidup orang lain dengan begitu mudah,
seperti menyalin kalimat-kalimat yang dia tulis di blog kemudian menduplikatnya di halaman jurnal online-mu sendiri. Memang sepertinya terlihat sepele.
Tapi tanpa kamu benar-benar menyadari itu, kamu sudah mencuri cerita hidup orang lain dan mengakuinya milikmu.
Apa gunanya kamu punya halaman jurnal online kalau kamu malas menulisinya dengan huruf sekalipun bunyinya mirip karangan anak SD seusai liburan panjang itu masih jauh lebih baik. Karena itu milikmu, karena itu hidupmu.

Bisa saja kamu berpura-pura merasakan apa yang orang lain tulis, atau mungkin juga benar-benar merasakan hal yang sama.
Namun pasti hatimu juga bisa jujur bahwa ada yang berbeda, cerita itu tidak ditulis orang yang sama.
Dan terutama diberi makan oleh jiwa yang berbeda.
Kamu tahu, tulisan tidak akan menjadi tulisan jika dia kehilangan kemampuan untuk masuk dan mengelus hati pembacanya dengan cerita yang dia alirkan.

Itulah perasaan yang dituangkan. Jadi setiap tulisan sedih itu bisa saja penuh air mata dan luka dan kesedihan. Bukan hanya sekadar susunan kata-kata yang menyakitkan. Tulisan sedih ditulis dalam keadaan hati yang setara. Jadi karena itu mereka menulisinya di halaman jurnal dalam dunia maya, bukannya yang lain.

Pernahkah kamu dengar bahwa, menulislah sebagai terapi kejiwaanmu?
Mungkin belum. Tapi mungkin suatu saat nanti kamu akan tahu bahwa menulis adalah penuangan rasa sakit. Terapi yang dilakukan sendiri tanpa bantuan. Seperti halnya terapi fisik yang dilakukan sendiri, itu akan jauh lebih menyakitkan dan tidak nyaman. Penuh rasa ragu dan ketakutan. Dari situlah tulisan-tulisan indah itu muncul dan timbul dengan begitu menghanyutkan. Patah hati tentang segala sesuatu, bukan cuma cinta... kecewa tentang banyak hal... ada banyak sekali cerita.

Dan kamu yang disana cuma menontoninya, kagum... terdorong untuk menyimpang tulisan mereka sebagai kenangan. Simpanlah dalam format html agar kamu bisa ingat dari tangan siapa tulisan itu berasal. Bukan kamu simpan ke dalam jurnal online mu sendiri, tanpa mengatakan siapa majikan tulisan-tulisan itu. Bukan cuma kamu sudah begitu kejam, kamu juga tidak tahu diri dan keterlaluan. Terutama bila kamu mulai terang-terangan menikmati pujian yang datang untuk tulisan curianmu. Atau mungkin suatu kali kamu bisa bertindak lebih kejam daripada itu: tulisan itu kamu pilih sembarang salah satu, mengakuinya milikmu dan menyertakannya dalam lomba tulisan.
Betapa bukan manusianya kamu.
Sampai saat itu, apakah kamu tetap akan tidak punya malu?

Mungkin bagi kamu tulisan itu begitu sepele. Kamu tidak tahu apa arti dan maknanya bagi penciptanya bukan? Mungkin mencuri tulisan bagimu sesuatu yang enteng dan gampang dimaafkan.
Betapa miskinnya jiwamu, kalau jejeran kata saja kamu dengan sangat mudah mencurinya tanpa rasa bersalah... menurutmu bagaimana dengan lainnya lagi? Bisa-bisa suatu hari nanti kamu mencuri pasangan sah orang lain tanpa sedikitpun merasa punya salah.
Ya begitulah manusia, kesakitan kepribadiannya dimulai dari hal-hal yang kecil dan terus berkembang.
Masihkah kamu tidak malu dengan memandang cerminmu setiap pagi, melihat wajah yang nyengir bangga padahal sudah mencuri dan mungkin membuat orang lain marah dan terluka karena pencurianmu?

Tuhan Maha Tahu.
Tuhan Maha Adil.
Kamu, semestinya tahu apa maksudnya itu.

Catatan :
Dengan tulisan ini saya mencoba memberi peringatan kepada orang-orang yang rajin mengisi jurnal online-nya dengan kalimat-kalimat indah. Hati-hati. Hati-hati. Jangan terlalu banyak menuliskan kalimat indahmu disana.

Monday, December 12, 2011

Mbohlah...

Desember, tolonglah berbaik hati kepada saya.
Amin.
Oh ya, kapan waktu saya baca postingannya Asop dan sangat menyukai apa yang dia sampaikan. Jadi nampaknya saya berniat melanjutkan apa yang dia tulis karena nampaknya, opini kami sama.

Hari ini tentang desember, paling tidak saya mensyukuri sesuatu sih. Saya ingat kapan waktu salah seorang teman saya mengajak saya nontonin Breaking Dawn yang memuat vampir gak seksi tapi sok seksi. Gak keren tapi sok keren, namanya siapa gitu saya lupa... tomat apa mamat lah, pokoknya nggak penting. Saya bilang waktu itu saya nggak punya uang... yang memang benar. Bukannya benar-benar nggak ada sih, tapi juga masih banyak keperluan yang lebih penting ketimbang saya emosi di dalam bioskop nontonnya. Sudahlah. Ini selera saya yang aneh atau malah si teman yang aneh? Entahlah.

Cuma saya yang bingung sewaktu ada orang yang saya kenal juga yang mendambakan sosok pasangan seperti si Mamat... eh - yah malas pokoknya mengingat nama nggak penting. I still can't get the point! Sun Go Kong si monyet gua bahkan terlihat jauh lebih keren dan manly ketimbang si mamat.
Bagi saya.
Rrrr.... saya gak pengin punya pasangan hidup seperti dia. Seganteng apapun.

Saya memang bukan orang yang bisa menilai acting seseorang bagus atau tidak, serius saya awam soal itu. Tapi satu hal saya tahu sebuah film enak ditonton atau nggak. Serius, saya dulu pernah tertarik pada Twilight ketika bukunya populer dan disama-samakan dengan buku favorit saya sepanjang masa - Harry Potter. Katanya si penulis The Next J.K. Rowling gitu sih ya.

(image taken from random googling)
Saya yang waktu itu masih kuliah sampai bela-belain nabung buat beli serial Twilight yang nomer satu. Yang katanya teman saya buagus banget itu. Cobalah tebak, saya beli buku itu sewaktu saya semester empatan gitu yah dan sampai saya sudah berumur cukup matang begini buku itu belum juga saya habiskan. Ngantuk. Baca buku itu bosan banget. Cuma cinta dan segala sesuatunya yang errrhh membosankan! Sama sekali nggak seperti Harry Potter yang sekalipun tebalnya kebangetan tapi bisa saya habiskan dalam kurun waktu beberapa hari saja. Jadi saya hibahkan saya buku itu ke teman saya. Pengin menuntut uang kembali juga nggak bisa, sudah belinya mahal nyesal pula. Kasihan benar saya ini.
I LOVE PROF SNAPE :D
(taken from random googling)

(taken from random googling)

zoom gambar ini untuk membaca balon komiknya
(taken from random googling)

(taken from random googling)

(taken from random googling)

(taken from random googling)
Saya nonton filmnya pertama kali juga dari file-nya teman. Teman-teman kos saya histeris terhipnotis dengan pesonanya si Babat ini. Saya bingung. Pura-pura interest sebentar tapi pada akhirnya saya merasa tetap nggak paham alasannya kenapa cewek-cewek tergila-gila nontonin dia. Dia vampir terletoy yang pernah saya tonton. Aduh... masa ganasan Sweeny Todd yang kepingin balas dendam padahal dia manusia lho, ketimbang vampir itu sendiri? Terlepas dari semua itu, dia memang vampir letoy yang tahunya cuma cinta-cintaan.

Lagipula saya juga sangat tergoda untuk menganiaya Bella karena dia tampak sangat lemah dan mengesalkan. Tingkah lakunya yang slowmotion itu juga. Orang yang orang tuanya bercerai dan ibunya nampak bersenang-senang dengan atlet baseball atau apa saya lupa mestinya punya ekspresi dinamis dan punya banyak cadangan stok kemarahan ya.
(image taken from random googling)

Saya juga clumsy dipikir-pikir, tapi Bella ini clumsynya ampun. Kayak dia keluar rumah sedikit aja bisa mengalami hal-hal aneh macam keserempet truck atau bikin vampir pengen memakan dia (dalam hati saya teriak: yak bunuh saja Bella dan Edward bunuh diri lantas film selesai sampai disitu).
(taken from random googling)
Saya benar-benar dalam keinginan besar untuk menganiaya si vampir letoy yang tahunya cuma dunia cinta-cintaan dan wanita lemah yang sekilas diceritakan hidup dalam broken home tapi bahkan juga nggak bisa menjaga dirinya sendiri.

Enough babbling. I just wanna laugh out loud.

Saturday, December 10, 2011

Button Bracelet

merah muda dan kuning
seperti pemisahan warna langit senja

berdampingan...
dekatlah, jangan jauh-jauh!

tangan saya dan rentetan
kancing-kancing manis.
Terima Kasih Nyala :)

Saya dapat dua gelang ini dari giveawaynya NYALA toko online aksesori. Sudah agak lama sih, namun saya barusan ingat untuk mereview sekarang. NYALA menjual berbagai macam aksesori unik yang tidak pasaran, ada gelang dari kabel atau zipper juga... handmade dan semuanya cantik. Mampir saja di http://ih-nyala.blogspot.com/ untuk melihat koleksi lengkapnya.

Friday, December 9, 2011

Kehilangan Kata

Saking manisnya sampai saya spijles.
(image taken from random googling)

Baru pulang kemarin malam dari luar kota untuk menjajah kamar Deva dan merepotkan dia.
Saya sempat nyasar setelah menyelesaikan satu tes kerja dari salah satu perusahaan diantara dua yang menghubungi saya, kemudian karena Deva dan Renni masih sibuk di kampus saya menggembel di musholla mall dekat sana sambil bengong. Menyesal karena yang saya bawa tidak bisa membuat saya sibuk, cuma ada bundelan curriculum vitae dan ponsel, sekotak sepatu, mi instan dan uang yang saya bawa. Menyesal karena tidak membawa paling tidak satu buku yang belum saya tamatkan. Saya banyak menontoni laptop untuk mencari info available position yang ditawarkan dibanyak perusahaan sampai melalaikan buku-buku yang belum terbaca.

Saya sampai di gang kos lamanya Deva dalam keadaan setengah basah sehabis ada orang baik hati (lelaki) yang mau mengantar saya yang nyasar secara gratis. Hehe... ngomong-ngomong soal ini saya dikecam banyak pihak yang mendengarkan cerita soal saya yang langsung ikut saja, dengan komentar: Jangan-jangan, jangan-jangan... (serta perumpamaan segudang kejadian horror yang mungkin saja terjadi).
Kemudian pertanyaan: kamu apa nggak punya rasa takut?

Entahlah, saya juga bingung menjelaskan kenapa. Saya melihat wajah orang itu sebentar kemudian yakin bahwa memang dia ingin menolong saya kemudian saya mengiyakan tumpangan itu sambil terus-menerus mengucap do'a agar Allah terus melindungi saya. Tidak ada yang terjadi, alhamdulillah. Orang yang menolong saya itu mengira saya tersasar karena 'dikerjain' teman saya, tapi bukan... ini salah saya yang nggak tahu jalan dan salah supir angkot yang nggak mau memperhatikan apa yang dipesankan oleh calon penumpang kepada dia.

Saya berbuka di depan tv di ruang tengah kos barunya Deva karena kuncinya terbawa Renni jadi kami tidak bisa masuk kamar. Dia mengambilkan saya piring dan dia pula yang menyiapkan makanan untuk berbuka bersama di depan teve, bahkan juga tanpa saya sadari seusai saya mandi dia sudah mencuci piring yang tadinya saya gunakan untuk makan dan menaruh sisa bekal makanan saya ke dalam lemari pendingin. Malamnya seperti lazimnya seseorang yang suka ngaku-ngaku seksi dan seseorang lainnya yang suka ngaku-ngaku cantik bertemu kami ngobrol berlompat-lompat hal yang ada hubungannya atau yang tidak sampai dini hari padahal dengan mata mengantuk dan besoknya juga saya tes kerja lagi pagi-pagi.

Saya nggak sempat sarapan paginya karena terburu-buru, Renni sakit jadi nggak mungkin untuk mengantar-jemput saya seperti yang biasa dia lakukan ketika saya tes kerja di Surabaya. Maka saya berangkat tes naik taxi karena takut nyasar lagi di kota seruwet Surabaya ini, apalagi saya juga lumayan awam. Kemudian Deva membawakan saya coklat hangat untuk diminum dalam Taxi. Saya sungguh suka bau cokelat yang menguar ketika saya hirup ditengah udara ber-AC. Saya mungkin lama tinggal di kawasan dingin, tapi saya bukan orang yang kuat dengan AC. Coklat hangatnya membantu agar perut saya tidak kosong dan tidak melilit karena mag.

Saya usai tes satu jam kemudian dan balik pulang dengan kebingungan, akhirnya saya naik becak dan tawar menawar harga. Setelah agak ngotot lama, bapaknya menyepakati harga saya dan mengantar saya kembali. Sesampainya didaerah tujuan saya menyadari bahwa memang tempat tujuan itu jauh sekali dari tempat saya tes kerja, jalannya juga nggak begitu bagus. Bapaknya juga pasti capek mengayuh becak yang berat dan saya yang diatasnya. Jadi saya membayar dengan harga yang bapak itu minta semula, bukan dengan harga saya.

Saya merasa sangat merasa beruntung karena orang-orang yang mau-maunya berbaik hati kepada saya, Renni yang mau repot-repot mengantar saya kesana-kemari dan Deva yang sangat care pada perantauan yang menjajah kamarnya, yaitu saya.

Ah, terima kasih ya... saya senang :)

Nostalgia Beberapa Bulan Lalu

Catatan ini saya temukan
menganggur di draft dan kesepian,
jadi saya putuskan untuk menaruhnya disini.

(image taken from Blueberrypie's mim)


Saya sedang mengantuk tapi malah nggak bisa tidur, tapi ngantuk... hanya saja tetap sulit untuk bisa tidur. Hhhh... euforia tugas terselesaikan lebih cepat dari perkiraan dan kaget mendengar suara deheman berat berulang-ulang, kucing bisa berdehem? *pening*
Sudah terlambat, adzan sudah berkumandang... ini sudah pagi, sudah terlalu pagi untuk dibilang dini hari. Sementara mata saya berat tapi sedari tadi hanya membuka dan menutup menjalankan aksi berkedipnya seperti biasa. Terlanjur beramarah pada sehelai notes yang tidak bisa ditulisi, serta koneksi yang bukan main buruknya. Sudah lama saya rindu main game online, saya kangen warna-warni yang ada di dalamnya... atau saya cuma kangen melihat macam-macam karakter mondar-mandir di depan mata menyeberangi ruangan ya? Entah. Memang nggak penting sih. Tapi suka saja.
Saya lelah menekan tombol enter karena tidak membawa apapun, tidak membawa saya kemana-mana.

Sedang buka arsip posting saya disini, ada beberapa tulisan yang unpublished, sampah pikiran yang mandeg capek jalan terus. Dan saya nemu tulisan ini yang tertanggal sekitar bulan Juni minggu kedua. A pretty long journey. Perjalanan penyelesaian apa yang telah saya mulai itu berakhir pada tanggal sepuluh bulan ini. Akhirnya saya lulus juga, 3,5tahun + terminal. Nilai skripsi saya ngga sesuai harapan, ngga nambahin IPK akhirnya... padahal saya harap perjuangan penuh cucuran keringat dan air mata itu membawa ending yang spektakuler. Ngga sampai spektakuler ternyata, tapi tetep lumayan super dan saya kudu mensyukuri itu. Mesti mengucapkan selamat tinggal pada status mahasiswa strata satu saya dan halo-halo sama status baru : pengangguran sementara. Benar bahwa kelulusan itu bukanlah sebuah akhir, kelulusan justru awal tekanan hidup yang berikutnya. Yang lebih berat lagi, sebagai pencari kerja.

Sampai ketemu lagi bapak rektor, saya nggak akan ngucapin gudbay gudbay disini toh kita masih bisa ketemu sewaktu wisuda kan? Dan saya belum kepingin buru-buru wisuda... nanti saja lah ketimbang tekanan batin karena saya wisuda dengan status masih pengangguran. Ngga keren gitu kayaknya :P 
Nanti saja kalau saya udah dapat kerja yang semoga saja gajinya bagus (mata duitan kambuh). Saya ingat semboyan teman saya: Pantang Pulang Sebelum Bergelar, bagi saya mungkin sama macamnya dengan Pantang Wisuda Sebelum Terekrut.
Yah, simpan bagian yang terbaik di akhir.
Aamiin :)

Thursday, December 8, 2011

Model-Memodel-Bermodel

(image taken from Blueberrypie's mim)

Sedang terbengong-bengong karena sebentar-sebentar ada saja yang upload foto ikut kontes model-modelan ini itu. Begitu banyaknya lomba-lomba peragaan atau iming-iming menyandang sebutan model sehingga kontes-kontes seperti itu begitu diminati kebanyakan wanita. Errr.... glamour banget yah?

Kalau saya, nggak suka ikut ajang-ajang lomba model begitu... bagi saya menjadi model bukan soal bakat sih, itu tergantung dari faktor keturunan. Entahlah bagaimanapun saya tetap nggak tertarik mengikuti kontes-kontes seperti itu meskipun sudah diajak-ajak teman saya yang suka ikut kontes seperti itu berkali-kali. Nggak pernah mempan.

Buat saya sih ya nggak perlu segitu ngototnya ikut-ikutan trend baju yang sedang in cuma untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang yang aware dengan mode, malah sepertinya kok jadi terlihat nggak punya gaya dan ciri khas sendiri.
Saya merasa nggak perlu juga mesti ikut perlombaan untuk mengukuhkan anggapan kalau saya ini sebenarnya cantik loh. Sudahlah, saya memang sudah cantik sejak lahir meskipun melalui masa cupu yang tidak pernah ada habisnya... saya tetap cantik sekali. Juga menarik dan mempesona.
*cegukan ala Goofy*


Cukup sekian curhatan yang diikuti dengan siaran berita super HOAX hari ini. Berita ini turun tanpa bermaksud untuk tidak menyebarkan berita bohong.

Wednesday, December 7, 2011

Tidak Usah Pura-Pura Perhatian Kepada Saya

Selama saya hidup saya sudah susah percaya dengan jalinan pertemanan. Sejujurnya tidak banyak orang yang bisa sangat saya akui kontribusinya dalam hidup saya. Sekalipun pernah jadi teman yang kesana kemarin berentetan bersama. Seperti kadang terasa semu. Dan yah sudahlah, we're good without each other.
Saya malas kalau ditimbrungin teman-teman kos yang pernah begitu membuat hidup saya di kos lama penuh dengan kemarahan. Satu-dua perhatian sampai susah saya nilai sebenarnya apa maksud orang-orang ini satu saat bisa baik dan saat lainnya bisa sangat membuat saya kesal.
Jadi ketika kemudian hidup merekapun tidak lancar, ada yang tanpa ada apapun seperti mencoba berinteraksi dengan saya. Entah bilang kangen, entah nyapa-nyapa nimbrung.
Terus saya kumat jahat dan malah menjawab: tapi saya nggak kangen sama kamu.
Dalam hati saya, saya sudah nggak bisa percaya kebaikan yang muncul dari mereka itu tulus karena selanjutnya saya tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan omongan tentang saya di belakang.
Jadi itu makanya saya memutuskan untuk 'nakal' dan mengunci wall jejaring sosial sebelum saya berulang tahun, jadi tidak ada yang mengutak-utik saya cuma dihari ketika saya berulang tahun saja. Bukan cuma kepada teman-teman kos dulunya, tapi juga teman-teman musiman lain yang menghubungi saya dengan sms nggak penting. Dihari ulang tahun sayapun ada teman SMA yang mengirimkan sms paling nggak penting sedunia. Saya sangat kesal karena seolah dia cuma menghubungi saya cuma jika dia sedang butuh, entah menanyakan sesuatu entah apa. Tapi jelas cuma erat kaitannya dengan kepentingan dia. Kalau dia paling tidak menganggap saya teman, at least dia akan memberi kabar saya ketika dia menikah tahu-tahu sudah hamil besar saja. Saya pernah membalas kasar smsnya yang seperti biasa patokannya hanya pada kebutuhan dia saja, dia menanyakan sesuatu yang dia tidak mengerti tentang tugas kuliahnya.
Saya menjawab dengan 'kumat' : pintar ya kamu, beneran... waktunya butuh saja baru deh sms saya.
Ya ampun... bahkan dia juga gak mau repot-repot berbasa-basi menanyakan kabar saya dulu.
Jadi sudahlah rasanya saya lelah menerima ucapan selamat ulang tahun hanya karena muka saya muncul di halaman depan situs jejaring sosial dengan pemberitahuan ultah dibawahnya.
Berhentilah pura-pura dekat dengan saya.
Saya malas dengan perhatian-perhatian palsu dan cuma dilakukan hanya untuk 'syarat' atau formalitas, atau dengan harapan saya akan melakukan hal yang sama dengan mereka.
Dan langkah itu sepertinya lumayan berhasil, wall saya yang tahun-tahun lalu selalu penuh dengan perhatian orang-orang dengan pertemanan palsu kemudian jadi lumayan tersaring. Hanya orang yang lumayan sering berkomunikasi dengan saya yang ngeyel mengucapkan selamat dengan banyak cara.
Kadang-kadang saya merasa bahwa saya sangat mengerikan.
-____-


Tuesday, December 6, 2011

Serasa Optimis

Optimis tanpa alasan sampai saya tidak bisa tidur padahal besok ada tes kerja di luar kota. Rasanya hati saya berat oleh perasaan optimis tak beralasan ini.
Mungkin semacam pertanda kalau saya akan segera employed, mungkin juga bukan pertanda apa-apa. Mungkin juga pertanda rezeki lain akan datang buat saya.
Entah hasilnya nanti. Sudahlah, yang penting semangat berusaha dan penuh perasaan positif!
Hail Jobseeker! :D

Monday, December 5, 2011

QUOTE

MR and MRS also a good FRIEND :)
(image taken from Contradiction's mim)
+ Aku iri dengan kalian yang sepertinya tetap punya hubungan yang menyenangkan hingga tua. Iri. Apa rahasia kalian?


- Gampang kok... aku memiliki hubungan yang rukun dan menyenangkan dengan istriku karena... Benar kau mau tahu rahasianya? Aku menikahi sahabatku.


(selenting kurang lebih dialog dari film Valentine Day)

Si Komo Lewat!

WELEH WELEH SI KOMO LEWAT
(image taken from redarevenge.blogspot.com)

Saya sempat membaca ada yang update status jejaring sosialnya dengan pertanyaan seperti ini :
Hewan apakah si komo itu?
Terus saya jadi kebayang jaman saya kecil dulu, saya cuma boleh nonton acara normal anak-anak pada hari minggu saja, selebihnya saya cuma di bolehkan nonton berita bareng orang serumah. Ah kasihan ya saya...
Mending juga jadi pinter tapi saya cuma tertarik lihatin penyiar yang menggunakan bahasa isyarat di sudut tivi sambil bengong dan ketawa-tawa aneh.

Berhubung saya tinggal di pelosok desa bersama emak putri dan embah kakung saya (nenek dan kakek) jadi tekhnologi televisi cuma ada yang hitam putih dan yang tiap hari bening cuma TVRI saja. Tayangan si komo dan lagunya digambarkan si komo ini membuat macet jalan karena badannya yang besar, illustrasinya boneka mirip dinosaurus, buaya raksasa gembul atau Barney gitu, ekornya besar dan warnanya hitam manis nan legam.

Saat saya kecil, sambil bedakan tebel dan garuk-garuk badan karena kebanyakan main diatas jerami saya juga nggak ngerti hewan macam apa si komo itu. Pikiran saya saat itu dia terlihat empuk dan pasti enak dibuat tidur, meskipun agak serem sih.

Nah begitu heboh-hebohnya reramai soal komodo yang di calonkan jadi keajaiban dunia entah nomer berapa (meskipun saya ya gak paham kenapa keajaiban dunia di vote via sms), saya yang telat mikir baru ngeh...
Oh jadi Si Komo-nya Kak Seto itu komodo toh...
Mungkin saya termasuk yang belakangan baru sadar ya. Pantas saja namanya Komo. Hmm... tapi saya lebih suka wujud si komo yang hitam manis gembul dan ceria meskipun habis bikin jalan macet ini ketimbang sosok komodo aslinya yang disinyalir wujud nyata legenda naga. Serem saja, selangka dan seeksotis apapun dia...

Banyak Terima Kasih...

Sejujurnya saya tidak merencanakan ini, saya tidak pernah memimpikan terjebak dalam dunia orang lain yang tidak bisa saya pahami. Kita memang tidak punya dunia yang saling beriringan bahkan juga saling melengkapi.
Dunia kita adalah dua bagian yang berbeda serta tidak menyatu.
Jadi saya tidak bisa membayangkan terjadinya ini, bahwa saya akan mengalami perihal ini. Bahwa saya mencintai kamu, hal pertama.
Dan yang kedua adalah bahwa saya tetap seperti itu selama bertahun-tahun.
Bagaimana saya bisa mencintai kamu sementara dunia kamu adalah sesuatu yang asing bagi saya, sesuatu yang sanggup membuat saya merasa tidak nyaman bahkan jika saya hanya sekilas melihat dan mencium baunya .
Tapi itu bukan sebuah alasan ya, kadang saya kepingin ketawa saja. Saya yang begini asing bukan sebuah alasan yang cukup kuat yang akan membuat keinginan saya berhenti untuk terus memiliki kejatuhan cinta kamu,
atas saya.

Rezeki saya saat ini salah satunya
adalah kamu yang selalu semanis dan semenyenangkan ini
menghadapi segala kepahitan yang saya sajikan.

(image taken from nossotetodevidro's mim)
Di titik ini saya merasa semestinya bersedih karena telah banyak mengecewakan kamu, mengeroposi dunia yang kamu persiapkan buat saya.
Saya memang begini bodohnya kadang-kadang.
Kadang-kadang melakukan hal-hal aneh dan membuat kamu menahan sabar, mengabaikan bahwa kamu ini juga manusia yang sewaktu-waktu bisa saja balik memarahi saya seperti ketika saya sedang dalam badai kejiwaan.

Lagi-lagi selalu kamu, yang akhirnya menjadi sasaran kemarahan itu tanpa kamu tahu jelas apa sebabnya.
Maafkan saya untuk semua itu.
Maafkan saya untuk segala hal yang saya lakukan atau ucapkan dan pada akhirnya melukai kamu.
Ini karena kamu orang terdekat saya. Dan kepada kamu, kamu boleh tahu bahwa wajah asli saya adalah...
seperti ini.


Sunday, December 4, 2011

My Stiletto Shoes

sepatu stiletto saya mirip ini,
namun dengan gesper dan lingkaran tali
image taken from 123rf.com

Hari Jum'at kemarin saya hadir di Jobfair yang diadakan Disnakertrans di DBL Arena Surabaya. Saya menerima undangan melalui nama Jobstreet.com. Menariknya adalah tidak dipungut biaya. Iya semula saya pikir Jobfair apapun tidak memungut tarif, namun begitulah sejatinya. Tarifnya bisa berbeda-beda, kalau mujur kadang juga gratis atau mungkin dikenai tarif seikhlasnya :D

Jadi jangan pernah berpikir kalau mencari kerja bisa dilakukan sambil menggembel. Mencari kerja memerlukan penampilan rapi tanpa peduli kita baru saja dalam perjalanan dari luar kota dan muka lecek. Yah paling tidak baju dan sepatu memenuhi syarat ya. Susahnya mencari kerja bukan cuma itu saja, mencari kerja membutuhkan tenaga yang selalu 'siap tempur' jika sewaktu-waktu ada panggilan tes diluar kota dan besoknya lagi ada tes yang mesti dihadiri di tempat asal kita. Selama waktu dan tenaga (dalam arti tidak capek-capek amat) memadai kalau bisa kesempatan itu jangan di skip lah ya. Lebih dari semua yang telah saya sebutkan mencari kerja juga butuh : DANA.

Jadi jangan dipikir begitu lulus biaya akan otomatis berhenti, biaya ketika kita dalam masa pengangguran bisa jadi malah bisa lebih besar. Kenapa? Karena untuk kemana-mana butuh transportasi dan kita juga tidak selalu tahu jalan. Fotokopi CV, surat lamaran, cetak foto... ada-ada saja pengeluaran lainnya. Susah untuk dihemat sebenarnya, apalagi dalam tahap ini kita sudah malu meminta 'subsidi' dari orang tua, maka jalan satu-satunya adalah meng-compress biaya hidup seperti makan atau juga hiburan. Saya sering menemui teori bahwa kita akan kurus dengan mengerjakan skripsi, teori yang tidak terlalu terwujud sebenarnya. Sebaliknya untuk yang sedang ingin menurunkan berat badan, santai sajalah kamu akan kurus setelah kamu lulus kuliah. Setiap saya mengikuti tes kerja dan bertemu dengan teman-teman satu angkatan, yah tidak ada yang tambah gemuk sama sekali. Mungkin karena makannya tahu tempe telur terus kali ya :D

Nah di jobfair yang kemarin saya sendirian nge-bis dari Malang ke Surabaya sebab tidak ada orang yang saya kenal baik juga menghadiri jobfair disnaker itu. Entah niat nekat darimana saya yang semula anti memakai high heels malah jadi memakai sepatu stiletto hitam berhak sekitar tujuh atau sembilan senti tanpa membawa sandal ganti. Tuh nekat kan? Jadi saya memakai sepatu itu sambil naik bis, berdiri di bis kota, berjalan mengelilingi stand perusahaan juga menyeberangi jembatan penyeberangan! Aww!

Ya pegal sih, apalagi bentuk sepatu stiletto tidak begitu membuat nyaman jari kaki di ujung paling luar. Namun lucunya keseluruhan kaki saya malah tidak sesakit ketika saya memakai flat shoes. Ketika sampai kos dan mencopot stiletto shoes saya rasanya lega, serta kagum karena ada titik-titik tertentu yang biasanya saya merasakan pegal yang benar-benar tidak nyaman dan saat itu malah merasa enak-enak saja. Terutama telapak kaki saya yang sering sakit setelah memakai sepatu berlama-lama kadang juga bisa sampai kram saat itu tidak merasakan pegal yang sama. Bahkan secara ajaib kaki saya terasa nyaman dibagian telapak, seperti habis dipijit. Saya rasa ini karena bagian dalam sepatu hak tinggi saya yang menyentuh seluruh permukaan kaki tanpa ada yang terlewat.

Ternyata saya bisa pakai sepatu hak tinggi juga kok kalau mau nekat hehe...
Tips memilih sepatu berhak tinggi : cari yang bahannya nyaman dan tidak membuat lecet ya... terkadang sepatu high heels menggoda dengan bentuknya yang cantik, eh kalau dipakai bikin lecet! Urusan kecantikan sepatu itu nomer dua, yang penting nyamannya dulu :)

Sekian laporan pencarian kerja hari ini.
Previous Page Next Page Home